Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN SMKK

(SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN


KONSTRUKSI)

z
Dibuat oleh:
Fito Irwan Wahyudi
1 MRK 2
2241320070
z
LATAR BELAKANG

Pada kenyataannya dalam dunia industri, perlindungan terhadap


tenaga kerja masih jauh dari yang diharapkan karena masih banyak
terjadi kecelakaan kerja serta potensi bahaya kerja yang dapat
membahayakan tenaga kerja. Terkait masalah perlindungan tenaga
kerja dari kecelakaan kerja, perusahaan menerapkan sistem
manajemen yang dapat melindungi tenaga kerja dari kecelakaan kerja
dan menghindari kerugian yang besar terhadap perusahaannya.
Salah satu sistem manajemen yang harus diterapkan adalah Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja selanjutnya disingkat
menjadi SMK3.
z
RUMUSAN MASALAH

1. BAGAIAMANA PELAKSANAAN MANAGEMENT SMKK


MENURU T PASAL 27 (27) UUD 1945 TENTANG UNDANG
UNDANG KETENAGAKERJAAN?

2. Apakah Sistem Manajemen Keselamatan Kerja adalah


bagian dari manajemen perusahaan yang berupa suatu
tata kelola keselamatan yang dilakukan secara
komprehensif dan terkoordinasi dalam rangka
mewujudkan keselamatan dan mengelola risiko
kecelakaan?
z
BATASAN MASALAH
z

MANAJEMEN :

Suatu proses kegiatan yangterdiri atas perencanaan,


pengorganisasian, pelaksanaan, pengukuran dan tindak
lanjut yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan
menggunakanmanusia dan sumberdaya yang ada

SISTEM MANAJEMEN :

kegiatan yang teratur dan Saling berhubungan untuk


mencapai tujuan yang Telah ditetapkan
z
AZAZ SMKK

1. Peningkatan K3 secara terus menerus dengan


pola mandiri

2. Bagian dari sistem pengawasan K3

3. Bersifat WAJIB Sejalan dengan kaidah


internasional

 diaudit oleh Badan Audit Independen (eksternal)

 Dilakukan oleh Auditor


z
Tujuan dan Sasaran SMKK

 Untuk menciptakan suatu sistem K3 di lingkungan tempat kerja


dengan melibatkan unsur manajemen,pekerja, dan kondisi dari
lingkungan bekerja yang terintegritas agar mencegah dan
mengurangi adanya kecelakaan
z
Penerapan Sistem SMKK

Penerapan terhadap SMK3 ini dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu :

1. Perusahaan kecil atau perusahaan dengan tingkat resiko rendah harus


menempatkan sebanyak 64 kriteria

2. Perusahaan sedang atau perusahaan dengan tingkat resiko menengah


harus menempatkan sebanyak 122 kriteria

3. Perusahaan besar atau perusahaan dengan tingkat resiko tinggi harus


menempatkan sebanyak 166 kriteria
z
Tingkat Keberhasilan SMKK

 a. Untuk tingkat pencapaian penerapan 0% - 59% dan


pelanggaran peraturan perundangan akan dikenai tindakan hukum,

 b. Untuk tingkat pencapaian penerapan 60% - 84% diberikan sertifikat


dan bendera perak,

 c. Untuk tingkat pencapaian penerapan 85%-100% diberikan sertifikat


dan bendera emas.
z
Prinsip-Prinsip Dasar SMKK

1. Kebijakan K3(Keselamatan, dan Kesehatan Kerja Policy)

2. Perencanaan (Planning)

3. Penerapan dan operasi (Implementation and operation)

4. Pemeriksaan dan tindakan perbaikan (Checking and corrective


action)

5. Tinjauan manajemen (Mangement review)


z
Komitmen dan Kebijakan K3

Dalam suatu organisasi harus dibuat penetapan komitmen dan


kebijakan atau biasa disebut “OH & S Policy” oleh top
management secara jelas menyatakan tujuan komitmen dan
kebijakan K3,serta adanya komitmen terhadap perbaikan
(perubahan) berkelanjutan (perbaikan berkelanjutan) dalam kinerja
K3L
z
Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan
kebijakan (policy) organisasi yaitu

1. Sesuai dengan iklim dan tingkat risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
dihadapi organisasi

2. Mengandung komitmen dalam hal perbaikan berkelanjutan

3. Mengandung komitmen dalam pemenuhan terhadap peraturan perundangan


Keselamatan dan Kesehata Kerja yang berlaku maupun persyaratan lainnya

4. Didokumentasikan, diterapkan, dalam aktivitas organisasi dan dipelihara

5. Dikomunikasian kepada seluruh karyawan secara intensif sehingga seluruh


karyawan peduli terhadap kewajiban dalan hal Keselematan dan Kesehatan Kerja

6. Mudah dijangkau oleh pihak-pihak lain (pihak luar organisasi)

7. Dievaluasi secara periodik untuk menjamin policy organisasi masih relevan dan
sesuai dengan aktivitas organisasi
z
 Mekanisme Audit Sistem Manajemen K3

 Dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam 3 tahun.


Badan audit harus:

 Membuat rencana tahunan audit

 Mengadakan koordinasi

 Menyampaikan rancana thunan audit kepada:


menteri/pejabat yang ditunjuk
Pengurus tempat kerja yang akan di audit
Dinas tenaga kerja setempat

 Mengadakan koordinasi dengan dinas tenaga kerja setempat

 Perusahaan yang akan diaudit wajib menyediakan dokumen


yang diperlukan
z
KESIMPULAN

 SMKK merupakan aspek pending dalam


pelaksanaan manajemen resiko, khususnya dalam
Mengendalikon risiko

 SMKK merupakan pendekatan partisipatif


pelaksanaan K3 dalam mengubah perilaku K3
z

Anda mungkin juga menyukai