Oleh :
CIMAHI
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Evaluasi Kinerja K3 dan
Analisis Perhitungan KAK dan PAK”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Pelajaran Sistem Manajemen K3 (SMK3). Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi
penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka
kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya
sehingga dapat menambah wawasan terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
SMK3 adalah bagian dari system manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya
yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja atau bagian dari sistem manajemen perusahaan
secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Pemantauan dan pengukuran kinerja K3 adalah salah satu prinsip dasar kinerja yang
dilakukan oleh SDM yang kompeten, baik dari perusahaan sendiri atau dari pihak lain.
Pemantauan dilakukan dengan pemeriksaan, pengujian, pengukuran, dan audit internal
SMK3. Hasil pemantauan kemudian dilaporkan kepada pemilik perusahaan agar digunakan
untuk melakukan tindakan pengendalian. Semua pelaksanaan pemantauan dilakukan
berdasarkan peraturan yang berlaku.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan prinsip dasar kinerja K3 ?
2. Apa yang dimaksud dengan pemantauan dan pengekuruan K3 ?
3. Bagaimana cara menghitung konversi kehilangan hari kerja dan anggota tubuh?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengerti tentang prinsip dasar kinerja K3
2. Mahasiswa dapat mengerti tentang pemantauan dan pengekuran K3
3. Mahasiswa dapat mengerti cara menghitung konversi kehilangan hari kerja dan
anggota tubuh
2
Bab II PEMBAHASAN
A. Prinsip Dasar K3
Salah satu hal penting di sebuah perusahaan adalah sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja (SMK3). Sistem manajemen ini bersifat menyeluruh untuk mengendalikan
risiko terkait kegiatan kerja di perusahaan, agar tercipta keamanan, efisiensi dan produktivitas
yang optimal di tempat bekerja. Tentu saja ini menjadi hal penting, karena menyangkut
strategi kesuksesan perusahaan yang sangat dipengaruhi oleh banyak aspek. Terutama pada
aspek sumber daya manusia yang juga berdampak pada biaya operasional. Maka dari itu,
artikel berikut akan membahas prinsip-prinsip dasar SMK3 yang perlu diketahui oleh sebuah
perusahaan.
1. Penyusunan Kebijakan K3
Prinsip yang pertama adalah penetapan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
yang dimulai dengan penyusunan kebijakan K3. Penyusunan ini dilakukan mulai dari
peninjauan awal kondisi K3 yang harus menyertakan komitmen di tingkatan pimpinan serta
tekad melaksanakan kebijakan. Tidak lupa pula melibatkan peran serta pekerja dalam
memberikan masukan agar lebih sesuai dengan program dan praktik kerja perusahaan.
2. Penelaahan Awal
3
3. Dukungan SDM dan Sarana dan Prasarana
Ketiga, pelaksanaan rencana K3 yang didukung oleh sumber daya manusia di bidang K3,
serta sarana dan prasarana. Di bidang SDM, perusahaan wajib memiliki sumber daya yang
kompeten dan tersertifikasi sesuai peraturan dan perundangan. Sementara itu, penyediaan
sarana dan prasarana melibatkan organisasi/unit K3, anggaran, prosedur kerja, informasi,
pelaporan, dokumentasi, dan instruksi kerja.
Prinsip yang keempat adalah pemantauan dan evaluasi kinerja K3 yang dilakukan oleh
SDM yang kompeten, baik dari perusahaan sendiri atau dari pihak lain. Pemantauan
dilakukan dengan pemeriksaan, pengujian, pengukuran, dan audit internal SMK3. Hasil
pemantauan kemudian dilaporkan kepada pemilik perusahaan agar digunakan untuk
melakukan tindakan pengendalian. Semua pelaksanaan pemantauan dilakukan berdasarkan
peraturan yang berlaku.
Yang terakhir, peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3 dengan tujuan menjamin
kesesuaian penerapan sistem tersebut. Peninjauan tersebut dilakukan secara berulang dan
berskala dengan pengadaan rapat tinjauan oleh pihak manajemen. Hasil yang diharapkan
adalah solusi untuk mengatasi temuan yang memiliki konsekuensi tertentu dalam praktik
K3, berupa perbaikan diikuti dengan peningkatan kerja.
4
Jika diterapkan dengan baik, segala prinsip tersebut akan memberi dampak yang baik
untuk perusahaan atau organisasi. Namun, bila salah satu prinsip tidak terlaksana maka
berkonsekuensi pada final audit SMK3 oleh Lembaga Audit Independen dan menjadi
temuan yang bersifat mayor. Temuan tersebut mengakibatkan perusahaan Tidak
Lulus/Gagal dan harus diberi pembinaan lanjutan.
5
perusahaan. Dan output yang diharapkan. Selanjutnya hasil pemantauan dan pengukuran
kinerja K3 akan dianalisa serta digunakan untuk mengidentifikasi seberapa besar
keberhasilan kinerja K3 yang diterapkan. Ataupun juga seberapa penting kebutuhan perlunya
tindakan perbaikan yang harus dilakukan serta tindakan peningkatan kinerja K3 yang lain.
Sebagai outputnya adalah data evaluasi efektifitas pengendalian operasional K3.
Metode pengukuran kinerja K3 secara proaktif dan reaktif di tempat kerja memiliki
prioritas dan tujuan untuk mendorong adanya peningkatan kinerja K3 serta mengurangi
kejadian kecelakaan (accident) dan peristiwa (incident) kerja di tempat kerja.
Yang termasuk dalam pengukuran proaktif kinerja K3 adalah :
Penilaian kesesuaian dengan perundang-undangan dan peraturan lainnya yang berkaitan
dengan penerapan K3 di tempat kerja.
Efektivitas hasil inspeksi dan pemantauan kondisi bahaya di tempat kerja.
Efektivitas pastisipasi tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
Survey tingkat kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
Penilaian efektivitas pelatihan K3.
Penilaian aktivitas kerja yang berhubungan dengan resiko K3 perusahaan.
Efektivitas hasil audit internal dan audit eksternal Sistem Manajemen K3 (SMK3).
Pemantauan budaya K3 seluruh personil K3 di bawah kontrol perusahaan.
Penerapan beberapa program K3.
Schedule penyelesaian rekomendasi penerapan K3 di tempat kerja.
Schedule pemeriksaan kesehatan tenaga kerja berkala di tempat kerja.
Yang termasuk dalam pengukuran reaktif kinerja K3 adalah :
Tuntutan tindakan pemenuhan dari pemerintah.
Tuntutan tindakan pemenuhan dari pihak ke tiga yang berhubungan dengan perusahaan.
Tingkat hilangnya jam kerja (lost time) akibat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
(PAK).
Tingkat keseringan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
Pemantauan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
6
tes gas beracun, pencahayaan, serta alat lainnya sesuai dengan aktivitas operasional
perusahaan.
Perusahaan wajib menganalisa hasil pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat
kerja secara komputerisasi.
Perusahaan wajib menggunakan alat-alat yang sudah dikalibrasi secara tepat, berkala dan
teratur.
Perusahaan wajib mengganti alat-alat yang sudah tidak layak menurut standar kinerja
K3.
Perusahaan wajib melaksanakan kalibrasi dan perawatan alat ukur pemantauan dan
pengukuran kinerja K3 oleh personil ahli pelaksanaan kalibrasi.
Perusahaan wajib melakukan kalibrasi secara berkala seluruh alat-alat pemantauan dan
pengukuran kinerja K3, sesuai dengan pengaturan nilai besaran satuan secara standar
nilai yang berlaku baik lokal dan Internasional
Inspeksi & Pengujian, dilakukan oleh petugas yang berkompeten rekamannya dipelihara
dengan alat/metode yang memenuhi syarat K3, setiap penyimpangan harus segera
ditindak lanjuti, diselidiki & ditinjau.
Audit SMK3, dilakukan untuk membuktikan dan mengukur efekifitas penerapan SMK3
di tempat kerja oleh auditor internal untuk setiap enam bulan, dan oleh auditor eksternal /
independen tiap tiga tahun.
Tindakan Perbaikan dan Pencegahan terhadap semua temuan hasil pemantauan, inspeksi,
pengujian dan audit harus dilakukan secara berkelanjutan dan sistematis untuk menjamin
efektifitas SMK3.
7
Audit adalah pemeriksaan secara sistematis dan independen, untuk menentukan suatu
kegiatan dan hasil-hasil yang berkaitan sesuai dengan prosedur yang direncanakan, dan
dilaksanakan secara efektif dan cocok untuk mencapai kebijakan dan tujuan perusahaan.
Tujuan audit SMK3 adalah untuk membuktikan dan mengukur tingkat keberhasilan
pelaksanaan dan penerapan SMK3 di tempat kerja.
Audit internal yang dilakukan secara berkala oleh petugas internal perusahaan yang
berkompeten melakukan audit secara independen.
Audit eksternal dilakukan paling sedikit tiga tahun sekali oleh Auditor dari Badan Audit
Independen yang ditunjuk pemerintah (Depnaker).
8
Tujuan Inspeksi K3 secara umum adalah untuk mengidentifikasi: masalah potensial,
kekurangan sarana kerja, kinerja K3 di suatu bagian, akibat suatu perubahan, apa ada
tindakan yang memadai, menilai hasil kerja, menunjukkan komitmen. Tujuan khusus antara
lain: memeriksa hasil pelaksanaan setiap rincian Program K3, memeriksa sarana-sarana baru,
mengukur hasil usaha dan peranan supervisor terhadap K3.
Audit inpeksi
Upaya mencari ketidaksesuaian di Upaya menemukan sumber bahaya
dalam sistem di mana kegiatan dengan memeriksa standar yang
dilakukan terhadap area keseluruhan berhubungan dengan bahaya tersebut.
sistem K3 yang ada di perusahaan. Menemukan kesesuaian dari suatu
Mengukur efektifitas dari pelaksanaan obyek.
suatu sistem. Difokuskan terhadap suatu obyek.
Difokuskan terhadap suatu sistem. Penekanan terhadap hasil akhir.
Penekanan terhadap proses. Metode pelaksanaan: pengujian
Metode pelaksanaan: tinjauan ulang, secara teknis dan mendetail.
mencari kesesuaian dan observasi.
Konversi Hari Kerja Hilang karena Cacat Anatomis atau Cacat Fungsi dan Kematian Akibat
Kecelakaan Kerja
9
Analisis Laporan Kecelakaan meliputi :
Kondisi yang berbahaya
Tindakan yang berbahaya
10
Jumlah jam orang yg hilang pada kecelakaan
Jumlah kerugian material
Tingkat Keparahan (Severity Rate-SR)
Tingkat Kekerapan (Frequency Rate-FR)
11
DAFTAR PUSTAKA
Susihono, Wahyu dan Akbar Rini, Feni 2013. “Penerapan Sistem Manajemen K3 Dan
Indentifikasi Potensi Bahaya”. Jurnal Ilmiah pengetahuan & penerapan teknik industri.
Vol. 2. No. 2.
https://safetywithelkinanti.wordpress.com/2015/01/29/pemantauan-dan-pengukuran-k3-
keselamatan-dan-kesehatan-kerja-di-tempat-kerja/"
https://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/pengukuran-dan-
pemantauan-k3.html
12