Anda di halaman 1dari 52

KONSEP ANTISIPASI

DAN REKOGNISI

Eka Fitriani Ahmad S.Si, M.Si, M.KKK


ANTISIPASI
Anticipation is ability to
forecast, predicts, estimates
Apa itu 01 potential hazards which
possibly will arise from or in
Antisipasi... workplace consequently from
working activity

Merupakan kegiatan untuk


02 memprediksi potensi bahaya
dan risiko di tempat kerja yang
berasal dari semua faktor
lingkungan kerja dan aktivitas.
03 Tahap awal dalam
melakukan atau
penerapan higiene industri
di tempat kerja.
Tujuan Antisipasi
1. Mengetahui potensi bahaya dan risiko lebih dini
sebelum muncul menjadi bahaya dan risiko yang
nyata
2. Mempersiapkan tindakan yang perlu sebelum
suatu proses dijalankan atau suatu area
dimasuki
3. Meminimalisasi kemungkinan risiko yang terjadi
pada saat suatu proses dijalankan atau suatu
area dimasuki
KUNCI ANTISIPASI

INFORMASI
In the workplace, the industrial hygienist
should review the following to anticipate
potential health stressors:
• Raw materials
• Support materials
• Chemical reactions
• Chemical interactions
• Products
• By-products
• Waste products
• Equipment
• Operating procedures
Informasi Apa yang dicari...?
1. Karakteristik bangunan tempat
kerja
2. Mesin-mesin yang digunakan
3. Proses kerja dari mesin dan alat
produksi
4. Bahan baku yang digunakan
5. Alat-alat yang dipakai
6. Cara kerja yang dilakukan
7. Jumlah dan karakteristik pekerja,
dll
Pertanyaan dalam Antisipasi Bahaya

•Apa jenis fasilitas atau site tersebut?


•Apa jenis operasi atau proses yang sedang dilakukan?
•Apa bahan berbahaya yang ada atau yang kemungkinan akan timbul?
•Apakah tersedia skema fasilitas atau gambar untuk direview?
•Apa prosedur operasi standar yang tersedia?
•Apakah MSDS tersedia untuk ditinjau?
•dll
Apa fokus dari semua Informasi...?

Potensi bahaya
Contents
dan risiko baik
Contents kesehatan
Contents maupun
keselamatan
Potensi Bahaya apa yang Utama?
Potensi terhadap timbulnya gangguan
kesehatan pada pekerja jika bekerja di area
atau proses tersebut...

S W
Apa potensi yang lain..?
SWOT
vDampak terhadap lingkungan •Dampak
O

TS
PP

aspek keselamatan pekerja


ES

O T
EA
O
RT

vDampak terhadap kerusakan alat dan


TH
UN

terhentinya proses
IT
I
Ability of anticipation based on knowledge and understanding of
hazards and stresses, and past experience of field, althrough :

1.Study all available information:


2.Detail information should be obtained regarding types of hazardous materials used in
a facility, the type of job operation, how the workers are exposed, work patterns, level of
air contamination, duration of exposure, and control measures used.
3.Study all cases based on past experience and
study.
4.Discussion and consultancy with the experts.
Langkah-Langkah Antisipasi
Ø Pengumpulan Informasi Ø Analisis dan diskusi
1. Melalui studi literatur Diskusi dengan pihak terkait yang kompeten
2. Mempelajari hasil penelitian

3. Dokumen-dokumen perusahaan
4. Survey lapangan
Content Here

Content Here
Content Here
Pembuatan Hasil
Hasil Antisipasi
Daftar potensi bahaya dan risiko yang dapat dikelompokkan:
Berdasarkan lokasi atau unit Berdasarkan jenis
potensi bahaya

Berdasarkan kelompok Berdasarkan tahapan


pekerja proses produksi
Penting...!
Hasil antisipasi hanya berupa daftar potensi
bahaya yang belum tentu membahayakan
pada kondisi yang sebenarnya.

Cantumkan semua daftar potensi


bahaya sedetil mungkin.

Hasil antisipasi belum bisa dijadikan


ukuran untuk menyatakan suatu area
atau proses berbahaya dan berisiko.
REKOGNISI
Rekognisi
v Merupakan serangkaian kegiatan untuk
mengenali suatu bahaya lebih detil dan lebih
komprehensif dengan menggunakan suatu
metode yang sistematis sehingga dihasilkan
suatu hasil yang objektif dan bisa
dipertanggungjawabkan
v Mengenali -> Identifikasi
v Mengukur -> Untuk mendapatkan informasi
tentang konsentrasi, dosis, ukuran (partikel),
jenis, kandungan atau struktur, sifat, dll
vMengetahui karakteristik suatu
Tujuan bahaya secara detil (sifat,
Rekognisi kandungan, efek, severity, pola
pajanan, besaran, dll)
vMengetahui sumber bahaya dan
area yang berisiko
vMengetahui proses kerja yang
berisiko
vMengetahui pekerja yang berisiko
Hal yang Dalam melakukan rekognisi, perhatikan :
diperhatikan v Jenis bahan yang dikerjakan (cari
dalam rekognisi kemungkinan adanya bahaya fisik, kimia,
bahaya dan biologi)
v Cara kerja (cari kemungkinan gangguan
faal/ergonomic, psikologis)
v Waktu pemaparan
v Jam dan waktu kerja
v Alat pelindung diri yang digunakan/tidak
v Pengendalian yang sudah ada
v dll
Rekognisi sbg
bagian dalam Risk
Assessment
METODE REKOGNISI
BAHAYA
1. Kuantitatif
Kategori Menggunakan alat ukur
Menggunakan metode yang
Metode akurat
Rekognisi 2. Kualitatif
Menggunakan panca indera
Memahami tahapan proses
produksi/proses kerja
v Berguna untuk rekognisi bahaya yang
menimbulkan traumatic injury.
Accident v Analisis statistik terhadap data
kecelakaan dan injury yang ada dapat
or Injury membantu menemukan proses atau
area yang berisiko
Report v Memerlukan data investigasi
kecelakaan yang detil dan banyak
v Pada banyak kasus, metode ini hanya
bisa dilakukan setelah terjadi banyak
kejadian kecelakaan
v Pemeriksaan fisik (kesehatan) pekerja
dapat dijadikan media untuk rekognisi
bahaya yang ada di tempat kerja
v Sering dilakukan untuk mengidentifikasi
kondisi kronik yang mungkin disebabkan
kontak dengan bahaya di tempat kerja.
Physical v Memerlukan data pemeriksaan awal
Examinations (pre-employment examination)
v Harus dilakukan
pengukuran/pemantauan kesehatan
secara periodik (annual check-up)

Contoh:
v Kejadian penurunan tingkat pendengaran dari hasil audiometri pada pekerja
mengindikasikan bahwa terjadi pajanan bising yang tinggi dan/atau berulang-ulang.
v Tingginya kadar Pb dalam darah menunjukkan adanya pajanan Pb di tempat kerja.
vDibeberapa kasus, pekerja di
lapangan mengenali bahaya K3
sebelum dilakukan rekognisi oleh
petugas K3
Employee vHarus didukung oleh kondisi
manajemen yang kondusif
Notification sehingga pekerja mau
menyampaikan masalah yang
dihadapi di tempat kerja.

Kontribusi pekerja terhadap K3 akan merangsang


pekerja untuk mau berdiskusi dengan petugas K3
tentang masalah- masalah K3 yang dihadapi di
tempat kerja
Required Inspection
v Beberapa bagian dari satu alat
memerlukan inspeksi yang rutin
v Inspeksi ini dapat mengindikasikan
masalah-masalah sebelum menjadi
bahaya K3 bagi pekerja Required Inspection
Literature & Discussion with Other Professional

v Dengan melakukan review


secara periodik terhadap suatu
masalah melalui meeting dan
training dimana suatu masalah
bisa didiskusikan dengan para
ahli yang lain
v Menjaga komunikasi dengan
tenaga ahli di industri lain
Literature & Discussion with Other Professional

Mungkin masalah yang dihadapi


sekarang pernah dialami oleh
perusahaan lain sebelumnya,
sehingga input untuk perbaikan
sangat mungkin didapatkan dari
tenaga ahli yang lain
Walk Through Inspection
v Digunakan untuk melakukan rekognisi
bahaya yang sudah jelas diketahui
keberadaannya di tempat kerja
v Sebaiknya ada orang yang memahami
berbagai jenis bahaya pada saat
melakukan walk through plant
v Tidak semua bahaya dapat direkognisi
pada saat melakukan walk through
inspection
v Dilakukan oleh tim
v Biasanya menggunakan form
rekognisi atau check-list
Observations and questions to ask on a walk- through survey – an example
Preliminary Hazard Analysis

v Dilakukan untuk mempelajari


potensi bahaya
v Pendekatan ini sangat baik jika
dilakukan pada sistem operasi
baru atau yang sudah dimodifikasi
untuk menentukan potensi bahaya
yang akan timbul pada sistem
tersebut jika dioperasikan.
Review of Process Flows

v Rekognisi bahaya dengan


mengevaluasi potensi bahaya Pendekatan ini juga sering
pada setiap langkah proses digunakan untuk identifikasi
produksi atau langkah kerja yang
bahaya yang terkait dengan
ada dari awal sampai akhir.
v Sering digunakan hanya untuk mekanik dan elektrik untuk
mengidentifi-kasi potensi bahaya mereview potensi kontak antara
kimia dan kualitas udara pekerja dengan benda yang
v Untuk menentukan reaksi-reaksi bergerak, bahaya ergonomik,
mana yang menimbulkan bahaya dan pajanan panas, dll
kimia baik proses awal,
intermediate, maupun akhir
Fault Tree Analysis
vA system safety analysis technique used as an
inductive method (top down, from the known to the
unknown) to evaluate fault or failure events in a
system or process.
vAnalisis pohon kesalahan, yang berawal dari
suatu kejadian, kemudian dicari akar
permasalahan atau penyebab dasar dari kejadian
tersebut.
vMerupakan model probabilitas terhadap suatu
event atau kejadian.
vDapat menentukan besar kemungkinan dan
urutan kejadian terhadap suatu event atau
kejadian.
Fault Tree Analysis
• Banyak digunakan untuk safety analysis
Critical Incident Technique
v Beberapa pekerja diinterview untuk
mendapatkan informasi tentang
perilaku tidak aman (unsafe act) yang
mungkin terjadi pada saat mereka
bekerja
v Critical incident kemudian
dikelompokkan dan kemudian secara
sistematik disusun area yang
mempunyai potensi bahaya dan
harus dikontrol
Failure Mode and Effect
vSuatu teknik rekognisi bahaya dengan cara
mengasumsikan jika terjadi kegagalan pada
suatu komponen atau elemen di dalam
suatu sistem, lalu ditentukan efek atau
dampak dari kegagalan pada komponen
atau elemen tersebut.
vTeknik ini membantu untuk menentukan
kemungkinan terjadinya kegagalan kecil
yang dapat menghasilkan suatu kejadian
yang besar
Job Safety Analysis
vSetiap pekerjaan diuraikan dalam bentuk task-task
dan komponen lain yang terlibat
vSetiap task kemudian direview untuk menentukan
potensi bahaya yang mungkin akan memajan
pekerja
vBanyak dilakukan untuk mengevaluasi langkah
atau prosedur kerja
vTindakan yang diambil untuk mengendalikan
potensi bahaya adalah dengan memodifikasi
prosedur kerja, peralatan yang digunakan, dan
pengendalian yang bisa dilakukan untuk
mengurangi pajanan
Job Safety Analysis – example form
Pengukuran Bertujuan untuk:
1. Menentukan konsentrasi dan dosis
paparan.
2. Menentukan pekerja yang terpapar dan
lama waktu paparan.
3. Mengetahui sumber bahaya dan area
yang terpapar
4. Untuk membandingkan dengan
peraturan dan standar yang berlaku
5. Mengetahui efektivitas pengendalian
yang sudah dilakukan
6. Mengetahui APD yang sesuai
10/8/2018 Higiene Industri - Hendra 50

Alat Ukur Alat Ukur


Alat Ukur
Jenis Bahaya Pengukuran Lingkungan Kerja Pemantauan Personal (Pajanan)

Sound Level Meter Noise Dosimeter

Bising

Thermal Environment Monitor Personal Heat


Monitoring

Temperatur dan
Kelembaban
10/8/2018 Higiene Industri - Hendra 50

Alat Ukur Alat Ukur


Alat Ukur
Jenis Bahaya Pengukuran Lingkungan Kerja Pemantauan Personal (Pajanan)

Sound Level Meter Noise Dosimeter

Bising

Thermal Environment Monitor Personal Heat


Monitoring

Temperatur dan
Kelembaban
10/8/2018 Higiene Industri - Hendra 51

Alat Ukur
Alat Ukur
Alat Ukur
Jenis Bahaya
Pengukuran Lingkungan Kerja Pemantauan Personal (Pajanan)
Light Meter

Pencahayaan

High Volume Dust Personal Dust Sampler


Sampler

Debu
Alat Ukur
Alat Ukur
Alat Ukur
Jenis Bahaya
Pengukuran Lingkungan Kerja Pemantauan Personal (Pajanan)
Survey Meter Film Badge

Radiasi

Gas Detector Gastec

Gas/Vapour
Contoh
Contoh aktivitas pengukuran
Aktivitas Pengukuran pajanan
Gasgas kimia
Kimia
AlatAlat
Ukur Ukur
Alat Ukur
Jenis Bahaya
Pengukuran Lingkungan Kerja Pemantauan Personal (Pajanan)
Vibration Meter Vibration Meter

Getaran

Anemometer

Kecepatan
Angin
AlatUkur
Alat Ukur

Alat Ukur
Jenis Bahaya
Pengukuran Lingkungan Kerja Pemantauan Personal (Pajanan)
Biaerosol sampler

Bahaya Biologi
Contoh: Form Rekognisi Bahaya
Document No. : Revision

Site Assessed by:


Dept./Div. REKOGNISI BAHAYA
Date
Activity/Plant/ Existing Risk
No Potential Hazards Risk N & AN
Equipment Treatments

Note :

N : Normal Condition
AN : Abnormal Condition
Contoh: Form Rekognisi Bahaya
Contoh: Form Rekognisi Bahaya
Metode Apa yang baik...?
vTidak ada metode yang “baik” dalam arti
bisa digunakan untuk semua jenis bahaya
dan semua jenis operasi dan lingkungan
kerja
vMetode rekognisi yang sering digunakan
adalah kombinasi dari beberapa metode
dan disesuaikan dengan kebutuhan dan
tujuan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai