Unit organisasi lingkup kesehatan kerja Tempat untuk memberikan bimbingan upaya
kesehatan kerja
2003kementerian/lembaga,
• Kantor 2005 2006
• Kantor pemerintah provinsi
• Kantor pemerintah kabupaten/kota
• Rumah sakit
• Balai/loka
• Kantor kesehatan pelabuhan
• Puskesmas
• Politeknik kesehatan dan/atau unit kesehatan kerja lainnya.
Profesi Pembimbing Kesehatan Kerja
Pasal 10
• Seorang Profesi Ahli Kesehatan Kerja dalam melaksanakan
profesinya harus menjaga kerahasiaan jabatan dan
kerahasiaan hasil pemeriksaan/investigsi sebagai Profesi Ahli
Kesehatan Kerja dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan
peraturan perundangan
KEWAJIBAN PROFESI AHLI KESEHATAN KERJA
TERHADAP MANAJEMEN/PIMPINAN TEMPAT KERJA
Pasal 11
• Seorang Profesi Manajemen Kesehatan Kerja harus
memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai
pengawas
Pasal 12
• Seorang Profesi Ahli Kesehatan Kerja harus memakai alat
pelindung diri (APD) yang diwajibkan di tempat kerja
Pasal 13
• Seorang Profesi Ahli Kesehatan Kerja harus memenuhi dan
menaati syaratK3 yang diwajibkan
•
Pasal 14
• Seorang Profesi Ahli Kesehatan Kerja harus meminta
pengurus melaksanakan semua syarat K3 yangdiwajibkan
• Seorang Profesi Ahli Kesehatan Kerja harus keberatan untuk
bekerja apabila syarat K3 dan alat perlindungan yang wajib
digunakan diragukan kemampuan-Nya
Pasal 15
• Seorang Profesi Ahli Kesehatan Kerja harus keberatan untuk
bekerja apabila syarat K3 dan alat perlindungan yang wajib
digunakan diragukan kemampuan-Nya
KEWAJIBAN PROFESI AHLI KESEHATAN KERJA
TERHADAP TEMAN SEJAWAT
Pasal 16
• Seorang Profesi Ahli Kesehatan Kerja harus memperlakukan teman
sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.
Pasal 17
• Sesama Profesi Ahli Kesehatan Kerja harus selalu saling mengingatkan
dan saling menasehati untuk mematuhi ketentuan-ketentuan Kode Etik.
• Seorang ProfesiAhli Kesehatan Kerja tidak boleh mengambil alih
pekerjaan dari teman sejawat, kecuali dengan persetujuan atau
berdasarkan prosedur yang etis.
Pasal 18
• Seorang Profesi Ahli Kesehatan Kerja harus mempergunakan setiap
kesempatan untuk meningkatkan kerjasama yang baik sesama Profesi
Ahli Kesehatan Kerja di dalam memelihara keluhuran martabat jabatan
Profesi Ahli Kesehatan Kerja, serta mempertebal rasa saling mempercayai
di dalam menunaikan tugasnya.
KEWAJIBAN PROFESI AHLI KESEHATAN KERJA
TERHADAP DIRI SENDIRI
Pasal 19
• Seorang Profesi Ahli Kesehatan Kerja harus
memelihara kesehatannya supaya dapat bekerja
dengan baik.
Pasal 20
• Seorang Profesi Ahli Kesehatan Kerja harus
senantiasa mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang Kesehatan
Kerja.
KEWAJIBAN PROFESI AHLI KESEHATAN KERJA
TERHADAP PROFESI KESEHATAN LAIN
Pasal 21
• Seorang Profesi Ahli Kesehatan Kerja harus
mempergunakan setiap kesempatan untuk
membangun dan meningkatkan hubungan profesi,
saling mempercayai, menghargai dan menghormati
profesi Kesehatan lain.
Pasal 22
• Seorang Profesi Ahli Kesehatan Kerja bekerja secara
independen dalam melaksanakan profesinya.
Pasal 23
• Seorang Profesi Ahli Kesehatan Kerja bersungguh-sungguh
menghayati dan mengamalkan Kode Etik Profesi Ahli Kesehatan
Kerja Indonesia dalam menjalankan tugas Kesehatan Kerja.
Pasal 24
• Jika seorang ProfesiAhli Kesehatan Kerjadengan sengaja
maupun tak sengaja melanggar atau tidak mematuhi Kode Etik
Profesi Ahli Kesehatan Kerja Indonesia, maka dia wajib mengakui
dan menerima sanksi dari ikatan/ organisasi profesi Profesi Ahli
Kesehatan Kerja yang menaunginya (PAKKI) dan
mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
TERIMA KASIH
SALAM SEHAT
PRODUKTI
DIREKTORAT KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA
DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN KESEHATAN
30
Profesi Pembimbing Kesehatan Kerja
Jabatan fungsional pembimbing kesehatan kerja adalah jabatan yang memiliki ruang
lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan upaya kesehatan
kerja.
Pembimbing
Kesehatan Kerja
Pembimbing Pembimbing
Pembimbing Merupakan
kesehatan kesehatan kerja
kesehatan jabatan fungsional
kerja kerja Muda Madya tingkat ahli
pertama
1 2 3