Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hasriany Ridwan

Mata Kuliah : Higiene Industri 1


NIM : 1711015014

HIGIENE INDUSTRI
FAKTOR BIOLOGI

1. HIGIENE INDUSTRI
Kesehatan lingkungan kerja sering kali dikenal juga dengan istilah
Higiene Industri atau Higiene Perusahaan. Tujuan utama dari Higiene
Perusahan dan Kesehatan Kerja adalah menciptakan tenaga kerja yang
sehat dan produktif. Selain itu Kegiatannya bertujuan agar tenaga kerja
terlindung dari berbagai macam resiko akibat lingkungan kerja
diantaranya melalui pengenalan, evaluasi, pengendalian dan melakukan
tindakan perbaikan yang mungkin dapat dilakukan. Melihat risiko bagi
tenaga kerja yang mungkin dihadapi di lingkungan kerjanya, maka perlu
adanya personil di lingkungan industri yang mengerti tentang higiene
industri dan menerapkannya di lingkungan kerjanya.
Higiene Industri adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta
prakteknya yang melakukan penilaian pada faktor penyebab penyakit
secara kualitatif dan kuantitatif di lingkungan kerja Perusahaan, yang
hasilnya digunakan untuk dasar tindakan korektif pada lingkungan, serta
pencegahan, agar pekerja dan masyarakat di sekitar perusahaan
terhindar dari bahaya akibat kerja, serta memungkinkan mengangkat
derajat kesehatan setinggi-tingginya.
Higiene industri adalah Ilmu dan seni yang mencurahkan perhatian
pada pengenalan, evaluasi dan kontrol faktor lingkungan dan stress yang
muncul di tempat kerja yang mungkin menyebabkan kesakitan, gangguan
kesehatan dan kesejahteraan atau menimbulkan ketidaknyamanan pada
tenaga kerja maupun lingkungan. Faktor lingkungan kerja yang dapat
menimbulkan bahaya di tempat kerja (occupational health hazards)
adalah bahaya faktor fisika, bahaya faktor kimia, bahaya faktor
biologi,faktor ergonomi dan psikologi.
Bahaya faktor fisika meliputi : kebisingan, pencahayaan, iklim
kerja/tekanan panas, getaran, radiasi dsb. Bahaya faktor bilogi meliputi
virus, bakteri, jamur dsb. Bahaya faktor kimia meliputi debu, Pb, NOx,
NH3, CO, dsb. Agar pekerja bisa nyaman dan produktif perlu upaya untuk
meminimalkan bahaya ditempat kerja. Upaya untuk melakukan
pengendalian bahaya tersebut meliputi: eliminasi, substitusi,isolasi dan
rekayasa enginering, upaya administrasi dan menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD)

2. FAKTOR BIOLOGI DI TEMPAT KERJA


Faktor biologi adalah faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas
tenaga kerja yang bersifat biologi, disebabkan oleh makhluk hidup
meliputi hewan, tumbuhan dan produknya serta mikroorganisme yang
dapat menyebabkan penyakit akibat kerja. Adapun faktor biologi yang
dimaksud meliputi mikroorganisme, arthopoda, hewan invertebrata,
alergen, binatang berbisa, binatang buas, dan produk binatang dan
tumbuhan yang berbahaya lainnya.
a. Pengendalian faktor biologi
1) Potensi bahaya faktor biologi seperti mikroorganisme, arthopoda,
hewan invertebrata, alergen dan produk binatang dan tumbuhan
yang berbahaya lainnya dapat dikendalikan dengan cara :
a) Menghilangkan sumber bahaya faktor biologi dari tempat
kerja
b) Mengganti bahan, dan proses kerja yang menimbulkan
sumber bahaya faktor biologi
c) Mengisolasi atau membatasi pajanan sumber bahaya faktor
biologi
d) Menyediakan sistem ventilasi
e) Mengatur atau membatasi waktu pajanan terhadap sumber
bahaya faktor biologi
f) Menggunakan baju kerja yang sesuai
g) Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai
h) Memberikan vaknisasi apabila memungkinkan
i) Meningkatkan higiene perorangan
j) Memberikan desinfektan
k) Penyediaan fasilitas sanitasi berupa air mengalir dan
antiseptik
l) Pengendalian lainnya sesuai dengan tingkatan risiko

2) Potensi bahaya faktor biologi seperti binatang berbisa dan buas


dapat dikendalikan dengan cara :
a) Menghilangkan dan/ atau menghindari sumber bahaya
binatang dari tempat kerja.
b) Mengisolasi atau membatasi pajanan sumber bahaya pajanan
sumber bahaya faktor biologi
c) Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai
d) Memasang rambu- rambu yang sesuai
e) Pengendalian lainnya sesuai dengan tingkat risiko.

b. Standar Faktor Biologi


Faktor biologi di tempat kerja adalah faktor yang dapat
mempengaruhi aktivitas tenaga kerja yang disebabkan oleh makhluk
hidup dan produknya yang dapat menyebabkan penyakit pada tenaga
kerja, meliputi mikroorganisme dan toksinnya (Virus, bakteri, fungi dan
produknya), anthopoda (crustacea, arochmid, insect), alergen dan
toksin tumbuhan tingkat (dermatitis kontak, rhinitis, asma) serta
protein alergen dari alergen dari tumbuhan tingkat rendah (lichen,
liverwort, fern) dan hewan invertebrata (protozoa, ascaris).
Pengendalian dilakukan dengan cara sanitasi ruangan tempat
kerja.
Bakteri : 700 cfu/m3 (Batas maksimum) dan bebas mikroba patogen
Jamur : 1000 cfu/m3 (Batas maksimum).

Anda mungkin juga menyukai