Anda di halaman 1dari 65

Implementasi HSE/K3L

di Industri Manufaktur

Hendra Messa
Konsultan dan Trainer HSE
Trainer Resume
Hendra Messa 20 years Job Experiences of HSE at various industries
Consultant, coach & trainer HSE/K3
hdmessa@gmail.com Company Position Years Location
+62 82118670480
IG : Hendra.messa PT Alstom Indonesia (T&D) QHSE Officer 2000-2006 Jakarta
PT Star Energy HSE Engineer 2006-2009 Pangalengan-Jabar
Borouge Petrochemical-Adnoc HSE Sr Engineer 2009-2016 Abu Dhabi – UAE
Education :
PT Essence Indonesia ( IFF) EHS Manager 2016-2018 Karawang- Jabar
Industrial Engineering
Institute Technology of Bandung PT Cargill Indonesia (CAN) EHS Country Lead 2019-2020 Jakarta
Graduated 1994

Electrical Energy oil, gas & geothermal Petrochemical (Abu Dhabi) Food Flavor & Perfume Agribusiness
Kerangka Dasar Materi Training
HSE/K3

Kecelakaan
Penyakit
Pencemaran
• Memahami konsep dasar K3 (Keselamatan dan Kesehatan
kerja)
• Memahami konsep penerapan K3 di bidang Industri
Manufaktur
• Teknis penerapan praktis K3 di bidang Industri Manufaktur
Tujuan • Memahami metode dan tools K3
Pembelajaran • Mengenal dasar program K3L di Industri

• Output hasil pembelajaran:


• Memiliki pemahaman umum tentang K3L
• Memiliki pengetahuan umum tentang penerapan K3 di
Industri Manufaktur
• Mengetahui penerapan metode dan tools Safety di
Industri Manufaktur
• Mengenal program K3L di Industri Manufaktur
Konsep Dasar HSE

Memahami industri dan resiko kecelakaan

Rangkaian Prinsip penerapan HSE di Perusahaan/Industri

Materi
Mengenal standard/system HSE
Training
Perencanaan dan Program HSE

Faktor manusia dan organisasi dalam


penerapan HSE
HSE, singkatan dari Health Safety & Environment

Apakah itu K3L : Keselamatan, Kesehatan kerja dan perlindungan


lingkungan
K3L/HSE ?
Ilmu dan metodologi yang digunakan untuk menjaga
keselamatan & Kesehatan pekerja, fasilitas/peralatan
dan lingkungan terjaga, agar terhindar dari kecelakaan,
penyakit, kerusakan & pencemaran lingkungan
Konsep Dasar HSE
Safety Metode agar orang
Kecelakaan selamat & tidak terjadi
Keselamatan kerusakan fasilitas

Health Metode untuk menjaga


Penyakit
Kesehatan Kesehatan

Environment Pencemaran Metode untuk


Lingkungan lingkungan melindungi lingkungan
• Pabrik dengan berbagai proses dan aktivitasnya menimbulkan
berbagai resiko terhadap manusia, fasilitas, Gedung dan
Resiko HSE lingkungan.

Industri Manufaktur • HSE/K3L melihat dari semua aspek resiko tersebut dan
menyiapkan system/metode untuk melindungi agar resiko tsb tidak
menimbulkan kecelakaan
Hazard
Suatu kondisi yang berpotensi
menyebabkan kecelakaan, kerusakan

hampir putus Incident


Suatu kondisi yang bilamana
putus terjadi sedikit perubahan akan
menimbulkan kecelakaan

Accident
Kejadian tiba2, tidak diduga
yang menimbulkan
kecelakaan/ kerusakan/kerugian
Risiko
Risiko adalah potensi terjadi nya kerugian yang ditimbulkan
oleh sumber bahaya (hazard)

Untuk menentukan risiko membutuhkan perhitungan antara konsekuensi/


dampak yang mungkin timbul dan probabilitas, yang biasanya disebut
sebagai tingkat risiko (Level of Risk)

Risiko = Bahaya x Potensi terjadi (Risk = Hazard x Probability)

Kecelakaan bisa dicegah/dikurangi dampaknya dengan melakukan pengendalian risiko


dengan cara:
• Menghilangkan/menghindari bahaya
• Mengurangi peluang (kemungkinan) terjadinya bahaya
Pengendalian
Risiko
Contoh penerapan di industri:

Tidak menggunakan material yang


berbahaya dalam proses produksi

Mengganti proses produksi dengan


cara yang lebih aman

Memasang alat pelindung agar mesin


tidak meledak/panas (detector dll)

Membuat prosedur/metode kerja


yang aman

Menggunakan APD saat bekerja


Hirarki • Eliminasi: penghilangan risiko proses
• Substitusi: mencari pengganti proses lain yg risiko
Pengendalian nya lebih rendah
Risiko • Pengendalian secara teknis: alat pengaman teknis
• Pengendalian administratif: prosedur, sistem ijin
menjadi kerja dll
Dasar • Penggunaan alat pelindung (APD)

Program HSE Metode pengendalian risiko kerja di industri akan


di Industri dijelaskan pada materi training selanjutnya
Resiko Kecelakaan
Kerja
di Industri Manufaktur
Memahami Industri dan Risikonya

Fasilitas, Bangunan
Mesin, peralatan
Manusia Kebakaran, rusak
Pekerja terluka,
mesin rusak
Luka, Fatality
Alat bergerak,
kendaraan
Energy ( Listrik,
Kecelakaan, rusak
Panas, Tekanan dll)

Kena setrum,
Kebakaran, ledakan Material

Lingkungan Sekitar

Kerusakan, terkabar
Pencemaran
Resiko Industri Manufaktur
Pabrik sepatu yang
banyak
memperkerjakan
orang ( padat karya)
memiliki karakteristik
resiko yg berbeda
daripada pabrik yg
banyak
menggunakan mesin
Kecelakaan di Industri
Faktor Risiko Kecelakaan di Industri

Faktor Keselamatan Kesehatan Kerusakan fasilitas Lingkungan


Manusia Luka, fatality, Sakit akibat kerja Limbah domestic
Keracunan makanan
Mesin, peralatan Luka, fatality Kebocoran mesin produksi kimia Rusak, terbakar, meledak
( contoh)
Proses Produksi Luka, fatality Kerusakan pendengaran Terbakar, meledak Limbah produksi
terdampak bahan kimia
Bangunan Luka, fatality Rusak, terbakar, meledak Pencemaran
Transportasi , terluka, fatality, Sakit akibat kerja Tabrakan,kerusakan
kendaraan
Lingkungan sekitar Dampak lingkungan Dampak lingkungan sekitar Banjir, longsor, bencana Pencemaran lingkungan
alam
Tingkat Risiko K3 di Industri

Jenis Industri Tingkat Risiko Contoh kecelakaan


Rendah Sedang tinggi

Jasa (hotel, restoran, wisata), X Kebakaran


perkantoran
Food Industry X X Luka, Keracunan, kebakaran
Manufacturing X Kebakaran, luka
Konstruksi X X Luka, kerusakan
Petrochemical, chemical X Ledakan, kebakaran, keracunan
Oil & Gas X Ledakan, kebakaran, longsor
Pertambangan X Ledakan, Pencemaran,
Penerbangan X Jatuh, fatality
Organisasi HSE Sesuai dengan Tingkat Risiko Jenis Industri

Tingkatan Resiko Contoh industri Organisasi HSE Keterangan

Rendah Hotel, jasa, pengolahan Dirangkap bagian lain, misal oleh Proses produksi simple
makanan GA, Produksi dll
Sedang Otomotif, farmasi, Ada bagian/dept HSE Tergantung tingkat
perkebunan Sedikit staf kerumitan & besar nya
perusahaan
Tinggi Kimia, Petrokimia, baja, Ada bagian/dept HSE dan ada staf Proses produksi kompleks
Tambang, migas utk masing2 seksi ( H, S, E) & rumit, biasanya
berproduksi kontinyu
Risiko Kecelakaan di Industri

• Masing-masing industri memiliki proses dan jenis


pekerjaan yang berbeda sehingga karakteristik risikonya
berbeda pula dan berbeda pula cara penanganan resiko
safety-nya.
• Sebagai langkah awal, perlu dipahami proses dan risiko
insiden pada masing-masing industri tersebut.
• Perlu dipahami standar yang jadi acuan untuk masing-
masing industri
• Mengetahui methode & tools safety yang digunakan
• Penerapan HSE pada suatu industri disesuaikan dengan
tingkat risiko dan keperluan nya.
Kerangka Dasar
Penerapan HSE
Kerangka Dasar Penerapan HSE/K3L

• Standard : SMK3, ISO, PSM, OSHA


dll.
Procedure/
• NFPA, SNI, PUIL
Standard • Methode & tools HSE

People Pelaksanaan
Organization / Program

• Keahlian & Tanggungjawab • HSE Plan


• Training • Objective, Target, Program
• Safety Leadership • Budget/ Pendanaan
Tahapan Implementasi K3 di
Industri
• Harus sejalan antara Prosedur/Standar, pemahaman
pekerja/organisasi dan pelaksanaan program HSE
• Identifikasi alur proses
• Mengetahui risiko di tiap proses tersebut dan pencegahannya
• Identifikasi jenis pekerjaan dan tingkatan bahayanya
• Menerapkan metode & tools safety yang tepat untuk pencegahan
terjadinya kecelakaan
• Penerapan peraturan pemerintah yang disyaratkan
• Menyusun program/rencana K3
• Memberi training/penjelasan pada manajemen dan karyawan
• Monitoring/audit pelaksanaan K3
Penerapan HSE di sebuah industri, harus didasarkan pada
standar/prosedur, nasional dan internasional. Juga harus
mengacu pada peraturan pemerintah.

1. Standard / Teknis produksi di sebuah industri, harus mengacu pula pada


standar nasional dan internasional, dimana pada standar
Prosedur HSE tersebut sudah mencakup juga pengamanan secara teknis,
sehingga kecelakaan kerja bisa dicegah.

Personel HSE perlu memiliki pengetahuan dan pemahaman


terhadap standar dan peraturan tersebut.
• UU Tenaga Kerja No. 13 tahun 2003
• UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
• Peraturan keselamatan kerja (Kementerian Tenaga Kerja, Industri)
• Peraturan tentang Kesehatan kerja (Kementerian Kesehatan, Industri)
Peraturan • Peraturan lingkungan (Kementrian Lingkungan Hidup )
Pemerintah • Pelaporan berkala pada pihak pemerintah (contoh)
• Pelaporan lingkungan ( UKL/UPL ) (Dinas Lingkungan Hidup)
Berkaitan HSE • Pelaporan kegiatan P2K3 (Dinas Tenaga Kerja)
• Dan peraturan-peraturan lainnya

Note: Peraturan pertama berkaitan dengan keselamatan kerja di Industri


Indonesia, adalah peraturan uap tahun 1930 (Jaman Belanda).
Merupakan standard teknis untuk penggunaan bejana tekan ( pressure
vessel, tank) di industri, untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
• Untuk menjamin bahwa program penanganan K3L bisa
berjalan efektif dan terstruktur maka dikembangkanlah
sistem manajemen untuk tujuan tersebut.

Sistem Manajemen K3 :
Sistem • ISO 45001 (Gabungan ISO 14001 & OHSAS 18001)
Manajemen • ISO 14001, sistem penanganan lingkungan
• OHSAS 18001 System management pencegahan
K3L kecelakaan kerja
• System Manajemen K3 ( SMK3 ) Berlaku di Indonesia
• PSM (Process Safety Management), khusus utk Process
safety/Teknik
• ISRS (International Safety Rating System) dikembangkan
oleh DNV
• OSHA Standard
Standard dan Guideline HSE
• HSE Management System
• ISO 45001 (Gabungan ISO 14001 ttg Lingkungan & OHSAS 18001 ttg keselamatan dan Kesehatan
kerja)
• SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja , Standar Indonesia )
• PSM – OSHA ( Process Safety Management )
• ISRS – DNV (International Safety and Sustainability Rating System) migas, perkapalan
• Standard teknis
• SNI ( bangunan, fasilitas umum dll )
• NFPA ( fire )
• IEC ( electric) , Untuk Indonesia menggunakan standard PUIL ( Pedoman Umum Instalasi Listrik)
• API ( American Petroleum Institute) , Standard Teknik untuk industry migas
• Standard keselamatan public
• Standar keselamatan bangunan
• Standard keselamatan penerbangan
• Standard keselamatan kapal laut
• Standar laik jalan transportasi umum
• Standard K3L untuk Rumah Sakit
• Food Safety ( keselamatan makanan)
• Protokol Kesehatan untuk pencegahan pandemic Covid-19
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA
DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN

Keselamatan Keselamatan Kesehatan Perlindungan


Standard
kerja Proses/teknik kerja lingkungan

Bangunan, Alam
Object yang Manusia mesin, Manusia lingkungan
diselamatkan Manusia sekitar

Pencegahan Cedera, luka, Kebakaran, Pencemaran


fatality ledakan,kerusakan Penyakit
terhadap lingkungan

Alat pemadam APD, Pemeriksaan Penampungan,


Metode APD, JSA, Ijin kerja, kebakaran, Alat Kesehatan, tempat sampah, Ijin
pencegahan Prosedur kerja pengaman, Pemeriksaan lingkungan
pengobatan
Konsep Dasar Sistem Manajemen K3
( ISO 14001, OHSAS 18001 , ISO 45001)
Prosedur Sistem Manajemen HSE
Prosedur HSE/K3L dibuat sebagai
Kebijakan HSE acuan penerapan HSE dalam operasi
sehari-hari perusahaan.
Perusahaan yang menerapkan
sistem manajemen K3L harus
Manual
memiliki prosedur tersebut.

Prosedur Prosedur Prosedur

Instruksi Kerja Instruksi Kerja Instruksi Kerja Instruksi Kerja

Report & Form Report & Form Report & Form Report & Form
Method & tools HSE
Management Risk Incident BBS (Behavior
Process Safety
System Identification Investigation based safety)
• ISO 45001 • HIRA • 5 why • STOP – Du • SIL
• SMK3 • Hazid • Cause pont • LOPA
• PSM • JSA Analysis • Safe start • PHA -Hazops
• ISRS - DNV • FMEA • HOP
• CSMS • Bow tie

Standard/guideline Nama Standard


K3 umum OHSA
Pemadam Kebakaran NFPA, SNI
Bahaya Kimia NIOSH
Kelistrikan IEC / PUIL
Industri Minyak & Gas API
Project

• Safety design review


• Project safety- PSSR

Penerapan Operational

• Normal Operation
Safety pada • Maintenance

Tahapan/Kondisi Overhaul/Outage

industri • Maintenance
• Repair

Emergency condition

• Prosedur darurat
• Prinsip dasar Proses Produksi
• Kemampuan membaca dan Analisa proses produksi;
• Process Flow Chart
• Membaca gambar/skema teknis ; P&ID ( piping &
Kaidah/pengetahuan installation diagram, Electrical diagram (listrik), gambar
mekanis konstruksi/ stereotype
Teknis Industri yang
• Standar teknis peralatan/fasilitas :
Perlu Diketahui
• Pipe Color coding: standard warna utk pipa
oleh Personel HSE • Standard kelistrikan (pemasangan listrik yg aman)
• Standar bangunan yang aman
• MSDS : Material Safety Data Sheet (data teknis bahan
kimia)
Manufacturing process (Umum)
• Process Flow Chart (Detail)
Menjelaskan secara umum tahapan alur • Menjelaskan alur proses produksi, sejak awal sampai akhir. Juga
proses produksi. menjelaskan peralatan yg digunakan dan parameter teknis ( Suhu,
HSE mengidentifikasi potensi resiko dari tekanan, volume dll )
setiap tahapan proses tersebut.
Pipe Color Coding : Standar
pewarnaan pipa untuk
MSDS : Material Safety Data Sheet.
menjelaskan fungsi
Adalah standar penjelasan mengenai data
penggunaan dan jenis
bahan kimia dengan berbagai karakteristik,
cairan di dalam nya : Misal :
kimia, fisika, biologis beserta dampaknya
pipa warna merah,
pada Kesehatan/keselamatan dan cara
digunakan sebagai tanda
Standar warna pipa pencegahan nya
pipa untuk sistem proteksi
ANSI/ASME ( Amerika ) pemadaman kebakaran
2. Perencanaan dan
Program HSE
Target HSE Program

Program HSE Zero accident


Mengurangi resiko terjadi kecelakaan
Identifkasi resiko
Safety monitoring
kerja Sistem ijin kerja
Bangunan & fasilitas industry aman dari Pemeriksaan berkala alat
- Program dibuat berdasarkan kebakaran & ledakan pemadam kebakaran
Latihan simulasi emergency
pada Objective dan target HSE
perusahaan dan sejalan dengan Tidak terjadi penyakit akibat kerja MCU tahunan
prosedur HSE yg telah dibuat. Penyuluhan Kesehatan
- Perusahaan membuat Pengetesan berkala Covid-19
program HSE sejalan dengan Tidak terjadi pencemaran lingkungan Pengelolaan sampah/limbah
program rencana kerja tahunan Pengukuran dampak
perusahaan lingkungan
Memenuhi peraturan / persyaratan Pelaporan berkala pada pihak
pemerintah berkaitan dg K3L pemerintah ( dinas terkait)
HSE Plan (Identifikasi Risiko dan Penanggulangannya)

Training dan awareness tentang K3 ke karyawan, kontraktor dll

Membentuk organisasi K3; P2K3, Organisasi tanggap darurat dll.

Contoh Safety monitoring Program untuk memastikan semua peralatan


berfungsi dengan baik
Program K3 Penerapan sistem ijin kerja (work permit), pembuatan JSA (job
safety analysis) dll.

Housekeeping, untuk menjaga kerapihan agar bisa dihindari


potensi terjadinya insiden

Pemenuhan peraturan pemerintah mengenai K3


• Memahami alur proses produksi
• Dari tiap proses tersebut diturunkan bahaya
Identifikasi dan risiko berkaitan dengan K3L.
• Dibuatkan sistem pengendalian untuk masing-
Risiko dan masing resiko tsb
Pengendalian • Pengendalian resiko dijadikan
prosedur/instruksi kerja yg perlu dijelaskan
Risiko pada semua karyawan
• Dilakukan monitoring secara berkala mengenai
pelaksanaan pengendalian resiko tersebut
Flow Process Chart

• Perlu difahami proses produksi yg


lebih detail melalui dokumen teknis
berupa skema flow process chart,
P&ID, electrical diagram dll.

• Dengan mengetahui detail proses


teknis tersebut bisa dilakukan
pengamanan sejak masa desain
Safety design), proyek dan
operasional. Sehingga bisa dilakukan
penjaminan bahwa proses tsb aman
( safety integrity) dan juga dijadikan
sebagai dasar dalam pelaksanaan
investigasi insiden.
Memahami Alur Proses Produksi Industri
Contoh : Pembuatan Keju

Safety

Resiko

Kesehatan
Resiko

Lingkungan
Contoh flow process chart dan identifikasi resiko

Proses Resiko Safety Kesehatan Lingkungan


Coba identifikasi bahaya-bahaya pada gambar berikut
HIRARC ( Hazard Identification Risk Assessment & Risk Control)
Sumber / Potensi luka,
Tahapan Tingkatan Pengendalian
potensi sakit,
proses resiko resiko
bahaya kerusakan

Alur Proses
Jenis
pekerjaan

HIRARC adalah metode


untuk menganalisa resiko
dari seluruh tahapan
proses dan kegiatan kerja,
kemudian menghitung
resiko serta pengendalian
nya
• Untuk mengendalikan risiko pada proses industri,
maka setiap pekerjaan perlu di monitoring dan
disiapkan assessment safety sebelum pekerjaan
dimulai.

Sistem Ijin • Di Dunia Industri, hal tersebut dikenal dengan nama


Work Permit System (Sistem Ijin Kerja). Tidak boleh
kerja (Work ada pekerjaan dilakukan tanpa ada ijin kerja.
• Setiap ijin kerja perlu dilengkapi dg JSA (Job Safety
Permit) Analysis )
• Manajer produksi/pemilik area yang memberikan
ijin kerja, bertanggung jawab terhadap pekerjaan
tersebut. Bila dirasa pekerjaan tidak aman, manajer
produksi bisa menolak ijin kerja tersebut.
Risiko Aktivitas Kerja

• Untuk memahami resiko kecelakaan di industry manufaktur, perlu di


identifikasi semua pekerjaan yg dilakukan dan tingkatan resiko nya.
• Kerja beresiko tinggi perlu penanganan lebih dibanding kerja yg
beresiko rendah.

• Risiko tinggi
• Kerja panas : misal pengelasan
• Kerja dg alat listrik, ruang terbatas
• Pengangkatan benda berat
• Menggunakan bahan berbahaya/ kimia

• Resiko menengah
• Menggunakan alat kerja manual
• Pemindahan barang ringan

• Resiko rendah :
• Kerja administrasi di ruang kantor
• Housekeeping, kebersihan
Alur Proses Pengamanan Risiko Pekerjaan
Rencana Pekerjaan/
Work Order
Pengajuan ijin kerja Review dan Approval
(work permit) ijin kerja

Uraian Kerja/Proses

Pembuatan JSA Pelaksanaan


Pekerjaan

Identifikasi Risiko

Safety Monitoring
Ijin Kerja/Work Permit
Alur Proses Pembuatan JSA

Job Safety
Analysis

Uraikan Identifikasi Tingkatan Prosedur


urutan kerja Bahaya Risiko Keselamatan
Contoh JSA
Studi kasus
JSA membuat pagar besi

Urutan kerja Bahaya Dampak Pengendalian Resiko


• Setiap insiden harus dilaporkan
• Investigasi insiden dilakukan untuk mencari akar
penyebab kejadian
• Dari hasil investigasi tersebut dibuatkan
Pelaporan rekomendasi dan juga sharing kejadian pada bagian
lain, untuk jadi bahan pelajaran agar tidak terulang
Insiden dan kejadian yg sama.

Investigasi • Ada berbagai metode investigasi tergantung dari


jenis insiden dan tingkat kerumitan insiden.
Insiden • 5 why ( 5 kali bertanya mengapa sampai dapat
akar penyebab )
• Root cause analysis (analisa sebab akibat )
• FMEA (Failure Mode Effect Analysis, utk Analisa
teknis)
Tiga Penyebab Utama Kecelakaan
Lemahnya factor pengelolaan Risiko
Faktor Manusia Akar Penyebab
Faktor Lingkungan

Unsafe
Unsafe Act Akibat tidak langsung Condition

Pelepasan tidak terkendali Kecelakaan


dari energy/barang Luka/fatality
berbahaya yang Kerusakan peralatan
/fasilitas
Studi kasus : investigasi insiden
Mengapa
• Supir forklift tak bisa
pekerja
tertabrak ? melihat jelas ke depan

Mengapa supir • Barang bawaan


tak bisa melihat forklift penuh
? menutup
pemandangan
Pekerja tertabrak saat melintas
di depan forklift yang sedang Mengapa bawa • Disuruh oleh
membawa barang barang tinggi atasan
sekali ?

Investigasi insiden Mengapa tidak


Dengan metode 5 why, memberi atasan
Bertanya mengapa sampai 5 hal itu • ?!
berbahaya ?
kali sampai dapat akar
penyebab masalah
Akar
penyebab
Accident
handling Incident Corrective
Investigation Action
Risk
Prevention
First aid/ Medical Lesson
treatment Learned

Before Accident Accident After Accident

Business Continuity Plan

Emergency Emergency Disaster


Preparedness plan Procedure Procedure

Normal Condition
Emergency
Condition
• Standar tentang pengamanan kebakaran ; SNI, NFPA
• Memastikan sistem pengaman kebakaran telah tersedia
Sistem dan berfungsi dengan baik
Pengamanan • Di perusahaan telah dibentuk tim tanggap darurat dan ada
pekerja yg terlatih ttg keahlian pemadaman kebakaran
Kebakaran • Secara berkala dilakukan pengetesan fungsi alat pemadam
kebakaran
(Emergency) • Secara berkala dilakukan Latihan simulasi kondisi
emergency termasuk kasus kebakaran. Simulasi ini di ikuti
oleh semua karyawan
• Industri/pabrik secara berkala akan mendapatkan
kunjungan dari pihak pemerintah untuk mengecek
kesiapan sistem pengamanan kebakaran nya.
Sistem Perlindungan Pengamanan Kebakaran
Fasilitas Industri/ pabrik harus dilengkapi dengan fasilitas dan alat pemadam kebakaran. Peralatan tersebut perlu di
tes secara berkala, agar selalu siap sedia dan berfungsi baik bila terjadi kebakaran
Program
Housekeeping
tempat kerja Tempat kerja yg rapih teratur akan
mengurangi resiko terjadi insiden di
sebagai Langkah tempat kerja.
awal penerapan
safety
Housekeeping Program Tempat kerja yang berantakan, kotor, adalah salah satu sumber
penyebab terjadinya kecelakaan. Secara psikologis orang yg
terbiasa dg suasana yang berantakan, kotor, cenderung untuk
berlaku ceroboh ( Tindakan tidak aman, unsafe act).

Housekeeping ( perapihan/kebersihan) adalah langkah awal


dalam program penerapan K3 di tempat kerja.
• Salah satu penyebab kecelakaan kerja adalah perilaku tidak
aman, unsafe act yang berhubungan dengan perilaku
manusia (psikologi)
Program • Untuk antisipasi perilaku tidak aman tersebut, maka
dikembangkan metode safety berdasarkan pendekatan
Behavior perilaku, dikenal dengan istilah behavior based safety (BBS)

Based Safety • Dengan penerapan BBS diharapkan bisa dikurang potensi


perilaku tidak aman, dan timbul kebiasaan baru untuk
(Pendekatan saling mengingatkan bilamana terjadi perilaku tidak aman
tersebut.
Perilaku) • Salah satu metode BBS yang terkenal ialah metode “STOP”
yang dikembangkan oleh perusahaan kimia du Pont
• Kegiatan BBS:
• Safety observation
• Near miss reporting & Analysis
• Penghentian pekerjaan yang tidak aman (stop the job)
3. Faktor • Tugas dan tanggungjawab HSE diketahui semua karyawan
dan dijabarkan pada job description jabatan
Manusia • Dalam organisasi Perusahaan ada bagian/dept HSE
dan • Dibentuk organisasi pengelola K3 ( P2K3)
Organisasi • Dibentuk organisasi tanggap darurat (Emergency
Response team)
• Terdapat karyawan yg memiliki keahlian/sertifikasi
tentang HSE
• Ahli K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja)
• Petugas pemadam kebakaran
• Petugas P3K
• Dll.
• Program training ttg HSE untuk karyawan dan kontraktor
• HSE team memiliki pengetahuan teknis-produksi yang
berkaitan denganHSE
Ahli K3 (Kesehatan & Ahli K3 umum, Ahli K3 Kimia, Ahli K3
Listrik, Ahli K3 Konstruksi, Migas dll
Kesehatan kerja)

Petugas Pemadam Kebakaran

Training
Petugas P3K (Pertologan pertama pada
Sertifikasi kecelakaan, First aider)

keahlian K3L PPU : Penanggungjawab Pengendalian


Petugas Pengelola (polusi) Udara

Lingkungan: PPA : Penanggung jawab


Pengendalian (limbah ) Air

NEBOSH (Inggris)
Sertifikasi Internasional CSP, Certified Safety Profesional
(Amerika)
Tanya jawab
dan Diskusi
Selesai

Anda mungkin juga menyukai