PERSONIL K3
NIM : A2A220038
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang dalam usahanya
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi salah satunya mengandalkan pada
sektor industri. Saat ini perkembangan industri di Indonesia semakin
pesat sehingga Indonesia banyak terdapat berbagai jenis industri.
Industri tersebut dalam mengelola aktivitasnya menggunakan berbagai
macam tingkat teknologi mulai dari teknologi yang sederhana hingga
teknologi maju. Semakin tinggi teknologi yang digunakan, semakin
tinggi pula risiko bahaya yang dihadapi.
Pekerja sebagai sumber daya dalam suatu industri seringkali
mengalami kondisi yang merugikan dirinya seperti adanya peningkatan
kesakitan umum yang dapat terjadi pada populasi manusia diakibatkan
terkaitan dengan pekerjaan, padahal produktivitas pekerja yang tinggi
sangat diharapkan oleh pihak perusahaan untuk menjaga kelancaran
proses produksi. Oleh karena itu, maka diperlukan suatu upaya di tempat
kerja yang menjamin hak pekerja untuk mendapatkan perlindungan atas
Keselamatan dan Kesehatan Kerjanya (K3).
Upaya yang menjamin hak pekerja tersebut diterapkan melalui
peraturan dan standar K3 baik di dunia internasional maupun nasional.
Adapun beberapa peraturan dan standar K3 di dunia internasional saat
ini meliputi : konvensi International Labour Organization(ILO) Nomor
167 Tahun 1988 tentang Safety and Health in Construction, rekomendasi
ILO Nomor 175 Tahun 1988 tentang Safety and Health in Construction,
dan ILO June 2001 tentang Guidelines Occupational Health and Safety
ManagementSystems (OHSMS).
Di Indonesia sendiri peraturan terkait dengan jaminan keamanan
pekerja secara umum telah ditetapkan oleh pemerintah yang dikenal
dengan istilah K3 yang di atur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja. Dalam kegiatan terlaksanaya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja perdu adanya personil K3 yang memadai,
agar terlaksanya dengan baik K3.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Keselamatan Kerja?
2. Bagaimana kompetensi personil K3?
3. Bagaimana Persyaratan Penunjukan Personil K3?
4. Bagaimana Tata Cara Memperoleh Lisensi K3?
5. Apa saja tugas dan kewenangan K3?
6. Apa saja kewajiban Personil K3?
7. Bagaimana Pencabutan Lisensi K3?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud Keselamatan Kerja
2. Mengetahui bagaimana kompetensi personil K3
3. Mengetahui bagaimana Persyaratan Penunjukan Personil K3
4. Mengetahui bagaimana Tata Cara Memperoleh Lisensi K3
5. Mengetahui apa saja tugas dan kewenangan K3
6. Mengetahui apa saja kewajiban Personil K3
7. Mengetahui bagaimana Pencabutan Lisensi K3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Keselamatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat K3
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan Tenaga Kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.
2. Lingkungan Kerja
Lingkungan Kerja adalah aspek Higiene di Tempat Kerja yang di
dalamnya mencakup faktor fisika, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi
yang keberadaannya di Tempat Kerja dapat mempengaruhi keselamatan
dan kesehatan Tenaga Kerja.
3. Pegawai Pengawas
Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan yang selanjutnya disebut
Pengawas Ketenagakerjaan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diangkat
dan ditugaskan dalam jabatan fungsional Pengawas Ketenagakerjaan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Pengawas ketenagakerjaan spesialis K3
Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3 Lingkungan Kerja adalah
Pengawas Ketenagakerjaan yang mempunyai keahlian khusus di bidang
K3 Lingkungan Kerja yang berwenang untuk melakukan kegiatan
pembinaan, Pemeriksaan, dan Pengujian bidang Lingkungan Kerja serta
pengawasan, pembinaan, dan pengembangan sistem pengawasan
ketenagakerjaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
5. Peguji K3
Penguji K3 adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh untuk melakukan
kegiatan Pengujian K3 dan kompetensi K3.
6. Pengujian K3
Pengujian K3 adalah serangkaian kegiatan penilaian suatu obyek
K3 secara teknis dan/atau medis yang mempunyai resiko bahaya dengan
cara memberi beban uji atau dengan teknik Pengujian lainnya sesuai
dengan ketentuan teknis atau medis yang telah ditentukan.
B. Personil K3
1. Pengukuran dan pengendalian Lingkungan Kerja harus dilakukan oleh
personil K3 bidang Lingkungan Kerja.
2. Personil K3 Meliputi
a. Ahli K3 Muda Lingkungan Kerja
b. Ahli K3 Madya Lingkungan Kerja
c. Ahli K3 Utama Lingkungan Kerja
3. Personil K3 harus memiliki kompetensi dan kewenangan K3 bidang
lingkungan kerja.
4. Sertifikasi kompetensi personil K3 bidang Lingkungan Kerja dilakukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Kewenangan personil K3 bidang Lingkungan Kerja dibuktikan dengan
lisensi K3 dan surat keputusan penunjukan.
C. Kompetensi Personil K3
Kompetensi personil K3 sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
yang ditetapkan oleh Menteri.
G. Kewajiban Personil K3
Personil K3 bidang Lingkungan berkewajiban untuk:
1. Mematuhi peraturan perundang-undangan dan standar yang telah
ditetapkan
2. Melaporkan pada atasan langsung mengenai kondisi pelaksanaan
pengukuran, pengendalian lingkungan kerja, dan penerapan higiene
sanitasi
3. Bertanggungjawab atas hasil pelaksanaan pengukuran, pengendalian
lingkungan kerja, dan penerapan higiene sanitasi di tempat kerja
4. Membantu pengawas ketenagakerjaan spesialis k3 lingkungan kerja
dalam melaksanakan pemeriksaan dan pengujian k3 lingkungan kerja
5. Melaksanakan kode etik profesi.
H. Pencabutan Lisensi K3
Lisensi K3 dapat dicabut apabila personil K3 bidang Lingkungan Kerja:
1. melaksanakan tugas tidak sesuai dengan penugasan dan Lisensi K3
2. melakukan kesalahan, kelalaian, dan kecerobohan yang menimbulkan
keadaan berbahaya atau kecelakaan kerja
3. tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewajiban suatu industri atau perusahaan memiliki personil K3 untuk
menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja.
DAFTAR PUSTAKA