Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Polusi udara dalam ruangan merupakan masalah kesehatan


internasional karena sebagian besar orang menghabiskan waktu mereka di
dalam ruangan. Beberapa orang seperti anak-anak, orang tua
menghabiskan sebagian besar atau seluruh waktunya di dalam ruangan.

Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian


pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang
penting dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya
sehingga dapat memberikan daya dukungan bagi mahluk hidup untuk
hidup secara optimal.

Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang


sangat memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapatberasal dari
berbagai kegiatan antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan
perumahan. Berbagai kegiatan tersebutmerupakan kontribusi terbesar dari
pencemar udara yang dibuang ke udara bebas. Sumber pencemaran udara
juga dapatdisebabkan oleh berbagai kegiatan alam, seperti kebakaran
hutan, gunung meletus, gas alam beracun, dll. Polutan yang menjadi
perhatian termasuk biologis, kontaminan, polutan pembakaran, senyawa
organik yang mudah menguap, dan radon dan gas tanah lainnya.

Dampak dari pencemaran udara tersebut adalah menyebabkan


penurunan kualitas udara, yang berdampak negatif terhadap kesehatan
manusia Udara merupakan media lingkungan yang merupakan kebutuhan
dasar manusia perlu mendapatkan perhatian yang serius, hal ini pula
menjadi kebijakan Pembangunan Kesehatan Indonesia 2010 dimana
program pengendalian pencemaran udara merupakan salah satu dari
sepuluh program unggulan.
Pertumbuhan pembangunan seperti industri, transportasi, dll
disamping memberikan dampak positif namun disisi lain akan
memberikan dampak negatif dimana salah satunya berupa pencemaran
udara dan kebisingan baik yang terjadi didalam ruangan (indoor) maupun
di luar ruangan (outdoor) yang dapat membahayakan kesehatan manusia
dan terjadinya penularan penyakit.

B. Rumusan Masalah
1. Definisi kualtitas udara dalam ruangan?
2. Elemen-elemen apa saja yang mempengaruhi kualitas udara dalam
ruangan?
3. Apa saja parameter kualitas udara dalam ruangan?
4. Bagaimana cara pengendalian udara dalam ruangan?

C. Tujuan
1. Mengetahui Definisi Kualitas Udara Dalam Ruangan
2. Mengetahui elemen-elemen yang mempengaruhi kualitas udara dalam
ruangan
3. Mengetahui apa saja parameter kualitas udara dalam ruangan.
4. Mengetahui cara pengendalian udara dalam ruangan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Kualitas udara dalam ruangan yang baik didefinisikan sebagai
udara yang bebas pencemar penyebab iritasi, ketidaknyamanan atau
terganggunya kesehatan penghuni. Suhu udara ambien dan kelembaban
relatif juga mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan.
Sedangkan pengertian kualitas udara dalam ruangan menurut EPA
(1991) adalah hasil interaksi antara tempat, suhu, sistem gedung (baik
desain asi maupun modifikasi terhadap struktur dan sistem mekanik),
teknik kontruksi, sumber kontaminan (material, peralatan gedung serta
sumber dari luar) dan pekerja.
Kualitas udara dalam ruangan yang selanjutnya disingkat KUDR
adalah kualitas udara di ruangan tempat kerja yang dalam kondisi buruk
yang disebabkan oleh pencemaran atau kontaminasi udara disebabkan oleh
pencemaran atau kontaminasi udara tempat kerja yang menimbulkan
gangguan kenyamanan kerja sampai pada gangguan kesehatan tenaga
kerja.

B. Elemen-Elemen yang mempengaruhi kualitas udara dalam ruangan


Terdapat empat elemen yang mempengaruhi kualitas dalam
ruangan menurut EPA & NIOSH (1991) dan Pudjiastuti (1998) yaitu
sumber kontaminan udara dalam ruangan sistem HVAC (fungsi sistem
HVAC dalam mengendalikan kontaminan udara dan kenyamanan thermal
pengguna gedung), jalur kontaminan, dan pengguna gedung
(keaneragaman penghuni bangunan).
Berikut adalah beberapa sumber kontaminan dalam udara menurut EPA
(1991) :
1. Sumber dari luar bangunan yang terdiri dari :
a. Udara luar bangunan yang terkontaminasi debu, spons jamur,
kontaminasi industri dan gas buangan kendaraan.
b. Emisi dari sumber di sekitar bangunan seperti gas buangan dari
kendaraan pada area sekitar atau area parkir, temapt bingkar muat
barang, bau dari tempat pembuangan sampah, udara buangan yang
berasal dari gedung itu senduru atau gedung sebelahnya yang
dimasukkan kembali, kotoran disekitar intake udara luar
bangunan.
c. Soil gas seperti radon, kebocoran gas dari bahan yang disimpan di
bawah tanah, kontaminan yang berasal dari penggunaan lahan
sebelumnya dan pestisida.
d. Kelembaban atau rembesan air yang memicu perkembangan
mikroba.
2. Peralatan, yang terdiri dari :
a. Peralatan HVAC seperti debu atau kotoran pada saluran atau
komponen lain, pertumbuhan mikroba pada humidifier, saluran,
coil, penggunaan biosida, penggunaan produk pembersih yang
tidak sesuai ketentuan, sistem ventilasi yang kurang baik, alat
pendingin (refrigerator) yang bocor.
b. Peralatan non-HVAC seperti emisi peralatan kantor (VOCs, ozon),
suplai )pelarut, toner, ammonia), emisi dari toko, laboratorium,
proses pembersihan, mesin penggerak elevator dan sistem mekanik
lainya.
3. Kegiatan manusia, yang terdiri dari :
a. Kegiatan personal seperti merokok, memasak, aroma kosmetik,
dan bau badan
b. Kegiatan housekeeping seperti bahan pembersih, emisi dari gudang
penyimpanan bahan suplai atau sampah, penggunaan pengharum,
debu atau kotoran dari menyapu
c. Kegiatan pemeliharaan seperti mokroorganisme dalam uap air
akibat kurangnya pemeliharaan colling tower, debu atau kotoran
udara, VOCs dari penggunaan perekat dan cat, pestisida dari
kegiatan pengendalian hama, emisi dari gudang penyimpanan.
4. Komponen bangunan dan peralatan interior, yang terdiri dari :
a. lokasi yang menghasilkan debu atau serat seperti permukaan yang
dilapisi (penggunaan karpet, tirai, dan bahan tekstil lainnya),
peralatan interior yang sudah tua dan rusak bahan yang
mengandung asbestos.
b. Bahan kimia dari komponen bangunan atau peralatan interior
seperti VOCs dan senyawa anorganik.
5. Sumber lainnya, yang terdiri dari :
a. Kejadian kecelakaan seperti tumpahan cairan, pertumbuhan
mikroba akibat banjir, kebocoran atap pipa, kerusakan akibat
kebakaran.
b. Penggunaan area secara khusus seperti area asap merokok, ruang
print, laboratorium, penyiapan makanan.
c. Redecorating, remodeling, repair activities seperti emisi dari
peraltan interior yang baru, bau dari uap organik maupun
anorganik dari cat atau bahan perekat.

C. Parameter kualitas udara dalam ruangan


1. Parameter Fisik
a. Particulate Matter
b. Suhu
c. Kelembaban Relatif (Relative Humadity /RH)
d. Pencahayaan
e. Kecepatan Aliran Udara
f. Bau
g. Kebisingan
2. Parameter Biologi
a. Jamur
b. Bakteri
3. Parameter Kimia
a. Karbon Dioksida (CO2)
b. Karbon Monoksida (CO)
c. Nitrogen dan Sulfuroksida (Nox dan Sox)
d. Environmental Tobacco Smoke ( ETS )
e. Fiber
f. Ozon (O3)
g. Formaldehyde ( HCHO)
h. Radon
i. VOC lain

D. Pengendalian udara dalam ruangan


Menurut Tilman (2007) pengendalian maslah IAQ terutama terletak pada
desain gedung, untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah seperti :
1. Pemilihan material gedung dengan tingkat emisi rendah, termasuk
peraltan, dan furniture
2. Memastikan sistem ventasali sesuai dengan standart yang ada
(menggunakan metode terbaru dari sistem ventilasi mekanik jika
mnggunakan,hybrid ventilation )
3. Mempunyai perancanaan untuk operasi dan pemeliharaan gedung
4. Penokumentasian untuk setiap kegiatan pemeliharaan gedung termasuk
sistem HVAC sebagai perbaikan di massa yang akan datang.
Selain itu, perlu dilakukan pengambilan sampel udara secara berkala serta
menganalisis dan membandingkannya dengan standart yang digunakan
untuk menilai kualitas udara yang ada di dalam ruangan sehingga tidak
membahayakan bagi penggunannya
BAB III

PENUTUP

Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam suatu perusahaan


dan untuk para pekerja, oleh karena itu perlu diperhatikan kualitas udara dalam
ruangan tempat kerja, yang jika dalam kondisi buruk bisa mempengaruhi
kesehatan para pekrja. Sangat penting untuk mempelajari apa saja elemen dan
bagaimana pengendalian kualitas udara dalam ruangan, agar bisa tertangani
dengan baik, dan tidak membahayakan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

PeraturanMenteri Ketenagakerjaan Nomor 05Tahun 2018 tentang Keselamatan


dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja

https://www.scribd.com/doc/236349825/Dampak-Kualitas-Udara-Dalam-
Ruangan

https://www.researchgate.net/publication/330952591_Indoor_Air_Quality

https://muntiana.blogspot.com/2014/09/indoor-air-quality-bab-pendahuluan-
a.html

Anda mungkin juga menyukai