ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian uji iritasi krim antioksidan ekstrak biji lengkeng (Euphoria longana
Stend) pada kulit kelinci (Oryctolagus cuniculus). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mem-
buktikan apakah krim antioksidan ekstrak biji lengkeng dengan konsentrasi emulgator phytocream® 5%
yang digunakan menimbulkan iritasi pada kulit kelinci. Penelitian ini menggunakan 4 ekor kelinci yang
dicukur punggungnya pada 4 tempat untuk masing-masing sampel iritan dan kontrol. Sampel iritan yang
digunakan adalah formula krim; ekstrak biji lengkeng; dan basis formula krim tanpa ekstrak. Pengujian
dilakukan dengan metode patch test sesuai metode Draize. Hasil penelitian menunjukkan formula krim
dan basis formula krim tanpa ekstrak menghasilkan tingkat iritasi sedikit mengiritasi (indeks iritasi 0,04 –
0,99); sedangkan pembanding lain ekstrak biji lengkeng menghasilkan tingkat iritasi ringan (indeks iritasi
1,00 – 2,99).
maka ada kemungkinan terjadi iritasi pada kulit diaduk hingga homogen. Selanjutnya fase minyak
manusia. dituang ke dalam fase air, diaduk dengan peng-
Pada penelitian ini, telah dilakukan uji iri- aduk elektrik hingga homogen. Krim yang terben-
tasi krim ekstrak biji lengkeng (Euphoria longana tuk didiamkan hingga suhu 50 oC, kemudian ditam-
Stend). Permasalahan yang timbul, apakah krim bah α-tokoferol, ekstrak biji lengkeng dan peng-
dari ekstrak biji lengkeng tersebut menimbulkan aroma minyak melati, dan diaduk hingga homo-
iritasi pada kulit hewan coba. Penelitian ini gen.
bertujuan untuk mengetahui krim dari ekstrak biji
lengkeng menimbulkan atau tidak menimbulkan
iritasi pada kulit hewan coba. Tabel 1. Komposisi Formula Krim Ekstrak Biji Lengkeng
Konsentrasi
Komposisi/Bahan Fungsi b
(% /b)
METODE PENELITIAN Ekstrak biji lengkeng Zat aktif 0,300
Ekstraksi
Sebanyak 500 g serbuk kasar biji lengkeng Uji Iritasi Pada Kulit Kelinci (8)
diseduh dengan 2 L air panas pada suhu 70 oC
selama kurang lebih 1 jam. Ekstrak kemudian di- Uji iritasi krim dilakukan pada 4 ekor kelinci
saring dan dipisahkan. Residu diekstraksi kembali (Oryctolagus cuniculus) dengan metode Draize
sebanyak dua kali dengan masing-masing 2 L air (1959). Kelinci yang digunakan adalah kelinci albi-
panas selama 1 jam. Ekstrak air dikumpul dan di- no dewasa, berbadan sehat, dengan bobot badan
bekukan, kemudian diliofilisasi dengan mengguna- 1,5 – 2 kg, dengan perlakuan sebagai berikut:
kan freeze-dryer sehinga diperoleh ekstrak dalam Kelinci dicukur bulu punggungnya pada 4 tempat
bentuk kering. yaitu 2 bagian di sebelah kanan dan 2 bagian di
sebelah kiri untuk ekstrak biji lengkeng, basis, krim
Formulasi Krim dari ekstrak biji lengkeng dan kontrol. Masing-
masing sampel iritan sebanyak 0,5 gram dioleskan
Krim diformulasi dengan tipe minyak pada bagian punggung kelinci yang telah dicukur,
dalam air (m/a) yang mengandung ekstrak biji lalu ditutup dengan kasa steril kemudian direkat-
lengkeng dengan emulgator Phytocream® dengan kan dengan plester lalu dibungkus dengan perban,
konsentrasi 5%. Komposisi krim selengkapnya dan dibiarkan selama 24 jam.
dapat dilihat pada tabel 1. Setelah 24 jam, plester dan perban dibuka
Fase minyak dibuat dengan cara melebur dan dibiarkan selama 1 jam, lalu diamati. Setelah
isopropil miristat, propil paraben dan Phytocream® diamati, bagian tersebut ditutup kembali dengan
secara berturut-turut dalam cawan porselen di atas plester yang sama dan dilakukan pengamatan
o
penangas air hingga suhu 70 C sambil diaduk kembali setelah 72 jam. Selanjutnya untuk setiap
hingga homogen. Fase air dibuat dengan cara keadaan kulit diberi nilai sebagai berikut (7):
memanaskan air hingga 70 oC dalam gelas piala. 1. Eritema
Metil paraben ditambahkan sambil diaduk hingga a. Tidak ada eritema =0
larut sempurna, lalu ditambah propilenglikol dan b. Eritema sangat ringan = 1
Irsan, dkk, Uji Iritasi Krim Antioksidan Ekstrak Biji Lengkeng 57
mengiritasi. Hasil ini tidak tergolong membahaya- 6. World Health Organization. 2005. Bahaya
kan, karena pada dasarnya sensitivitas kulit hewan Bahan Kimia pada Kesehatan Manusia dan
coba sedikit berbeda dengan kulit manusia. Untuk Lingkungan. Jakarta: EGC.
nilai indeks iritasi yang ditunjukkan ekstrak adalah 7. Draize, J.H. 1959. Dermal Toxicity. The
iritasi ringan disebabkan karena struktur ekstrak Association of Food and Drug Officials of the
yang tersuspensi dalam globul yang lebih besar, United States, Bureau of Food and Drugs,
sehingga menimbulkan iritasi kulit. Austin, TX. pp. 46-49. Available as PDF file.
8. Sunarjono, H. 2008. 21 Jenis Tanaman Buah.
Perpustakaan Pusat : Bogor. Hal 1- 3
KESIMPULAN 9. Amiruddin, M.D. 2003. Ilmu Penyakit Kulit.
Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
Dari hasil penelitian dan pembahasan, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, krim anti- Lembaga Penerbitan UNHAS. Makassar. hal
oksidan ekstrak biji lengkeng menunjukkan indeks 133, 149
sedikit mengiritasi (rentang 0,04 – 0,99). 10. Adris, A. Pengetahuan Dasar Ilmu Kesehatan
Kulit dan Kelamin. Universitas Indonesia :
Jakarta. 201. Hal 3-5.
DAFTAR PUSTAKA 11. Maton, A., Jean, H., Charles, W., McLaughlin.,
Susan, J., Maryanna, Q., David, L., Jill, D.
1. Rukmana, R. 2003. Prospek Agrobisnis dan 1993. Human Biology and Health. Englewood
Teknik Budaya Lengkeng. Penerbit Kanisius. Cliffs, New Jersey, USA.
Hal 8 – 12 12. Kartadisastra, R. 1997. Ternak Kelinci. Kanisi-
2. Rangkadilok, N., Sitthimonchai, S., Worasutta- us. Yogyakarta. Hal 12-13.
yangkurn, L., Mahidol, C., Ruchirawat, M., and 13. Suryanto, L.W. 2012. Luka dan Perawatannya.
Satayavivad, J. 2009. Evaluation of Free Radi- RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Buton. Hal 1-5
cal Scavenging and Antityrosinase Activities of 14. Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional,
Standardized Longan Fruit Extract, Department Kosmetik dan Produk Komplemen. 2003. Per-
of Pharmacology, Mahidol University, Bangkok. aturan Perundang-Undangan di Bidang Kosme-
3. Muttaqin, M.K., 2011. Studi Formulasi dan tik. Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI.
Evaluasi Krim Ekstrak Biji Lengkeng (Euphoria Jakarta. hal.1
longana (Lour.) Stend). Skripsi Farmasi Fakul- 15. Burges, C.M. 2005. Cosmetic Dermatology.
tas Farmasi Universitas Hasanuddin. Makassar. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. Germany.
Hal 29 pp. 18. Available as PDF file.
4. Lu, F.C., 2002. Lu’s Basic Toxicology: Funda- 16. Triayu, S.I. 2009. Krim Obat Jerawat Minyak
mentals, Target Organs and Risk Assessment. Atsiri. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
4th ed. Taylor & Francis, New Fetter Lane, Hal 9-10.
London. pp. 209 – 221. Available as PDF file
5. Nasution. Alergi dan Iritasi Kulit pada Keadaan
sehari-hari. Cermin Dunia Kedokteran. No.80,
hal. 126-127. Diunduh dari http://www.kalbe.co.
id/files/cdk/files/38_AlergidanIritasiKulitpadaKea
daanSeharihari.pdf/38_AlergidanIritasiKulitpada
KeadaanSeharihari.pdf pada 27 Februari 2012
Irsan, dkk, Uji Iritasi Krim Antioksidan Ekstrak Biji Lengkeng 59
60 Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 17, No.2 – Juli 2013, hlm. 55 – 60 (ISSN : 1410-7031)