Biji kakao mengandung senyawa polifenol cukup tinggi, yang lebih tinggi
dibandingkan dengan teh hijau, anggur merah maupun blueberry. Adanya
kandungan senyawa polifenol pada biji kakao yang mempunyai efek menyehatkan
bagi tubuh, maka dengan berbahan baku ekstrak etanol biji kakao dapat dibuat
berbagai sediaan farmasi sederhana seperti tablet antioksidan, lotion dan lulur
kesehatan kulit, pasta gigi dan antiselulit.
Biji kakao segar yang belum diolah mempunyai kandungan senyawa polifenol
sekitar 12-18% yang terdiri dari gugus polifenol utama yaitu flavan-3-ol/flavanol,
anthocyanidin dan proanthocyanidin (Cooper et al., 2007; Meng et al., 2009; Afoakwa
et al., 2012; Ackar et al., 2013). Suatu kandungan polifenol yang lebih tinggi
dibandingkan dengan teh hijau, anggur merah maupun blueberry. Senyawa polifenol
merupakan senyawa kimia yang mempunyai sifat antioksidan dan beberapa lainnya
seperti sifat anti bakteri, anti kanker, anti diabetes, anti hipertensi, anti inflamansi,
menghilangkan stres, mencegah karies gigi, memperbaiki kemampuan kognitif,
meningkatkan resistensi terhadap hemolisis, menyehatkan jantung dan sebagai
aprodisiak. Sifat senyawa polifenol tersebut sangat penting dalam peranannya dalam
menyehatkan tubuh manusia.
Adanya kandungan senyawa polifenol yang tinggi tersebut maka produk kakao
maupun produk turunannya sangat berkontribusi untuk menyehatkan tubuh manusia.
Adapun salah satu produk kakao yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku sediaan
farmasi adalah ekstrak biji kakao, dengan senyawa etanol sebagai larutan pengekstrak,
mengingat senyawa ini mempunyai kemampuan mengekstraks senyawa polifenol dari
biji kakao lebih baik dibanding senyawa pelarut lainnya.
Adapun bahan baku biji kakao yang diekstraks sebaiknya merupakan biji kakao
yang belum difermentasi, mengingat biji kakao tersebut mengandung senyawa polifenol
yang lebih tinggi dibanding biji kakao yang sudah di fermentasi. Selama proses
fermentasi 5 hari terjadi pengurangan senyawa polifenol dari 16,11% menjadi 7,60%,
sehingga terjadi pengurangan senyawa polifenol sebanyak 52,82% (Gambar 8)
senyawa polifenol dapat larut terjadi pengurangan sebesar 10-20% selama proses
fermentasi 5 hari (Camu et al., 2008 & Meng et al., 2009).
penyakit degeneratif dan memperlambat penuaan. Antioksidan ekstrak biji kakao akan
merangsang respon imum tubuh sehingga mampu menghancurkan radikal bebas,
mempertahankan kelenturan pembuluh darah dan mempertahankan besarnya jaringan
otak. Dengan mengkonsumsi tablet tersebut, berarti
Kegunaan
Bahan aktif
Adsorben
Penghancur
Pengikat
Pengikat
Pembasah
Pengawet
Pengisi
Formula
I
100 mg
15 mg
15 mg
30 mg
0,3 mg
97,5 mg
II
100 mg
15 mg
15 mg
9 mg
q.s.
0,3 mg
114 mg
Serbuk coklat
Magnesium stearat
Talk
Pengisi
Lubrikan
Lubrikan
Bobot tablet
Sumber : Sartini (2013)
32.5 mg
3 mg
6 mg
300 mg
38 mg
3 mg
6 mg
300 mg
Kegunaan
I
II
III
Ektrak kakao
Antioksidan
0,5
0,5
0,5
Setil alkohol
Fase minyak
Lemak kakao
Emolien
1,5
1,5
1,5
Alkil benzoat
Fase minyak
Propilenglikol
Humektan
10
10
10
Nipagin-Nipasol
Pengawet
0,2
0,2
0,2
Tween 80-Span 80
Emulgator
Phytocream
Emulgator
Viscolam
Emulgator
Cairan pembawa
100
100
100
Aquadest hingga
Sumber : Sartini (2013)
Kegunaan
I
II
III
Ektrak kakao
Antioksidan
0,5
0,5
0,5
Serbuk kakao
Scrub
10
10
10
Lemak kakao
Emolien
1,5
1,5
1,5
Asam stearat
Fase minyak
Setil Alkohol
Fase minyak
Minyak zaitun
Fase minyak/Emolien
10
10
10
Propilenglikol
Humektan
10
10
10
Nipagin-Nipasol
Pengawet
0,2
0,2
0,2
Tween 80-Span 80
Emulgator
Phytocream
Emulgator
Viscolam
Emulgator
Aquadest hingga
Cairan pembawa
100
100
100
Sumber : Sartini (2013)
Senyawa polifenol mempunyai sifat antibakteri yang dapat mencegah karies
gigi. Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini
menyebabkan gigi berlubang, jika tidak ditangani dengan baik penyakit ini dapat
menyebabkan nyeri, penanggalan gigi dan infeksi berkepanjangan. Untuk membuat
gigi lebih sehat, maka dapat dibuat pasta gigi dari ekstrak biji kakao (Tabel 4).
Tabel 4. Pasta Gigi
Bahan
Ekstrak kakao
Serbuk ampas hasil ekstraksi
Kalsium karbonat
Na-CMC/HPMC
Gliserin
Menthol
Na-lauril sulfat
Aquadest hingga
Sumber : Sartini (2013)
Kegunaan
Bahan aktif (antibakteri)
Bahan aktif
Bahan aktif
Pengental
Humektan
Flavouring
Detergent
Cairan pembawa
Konsentrasi (%)
0,5
15
15
0,25
10
1
1
100
Selulit adalah tekstur kulit yang menyerupai kulit jeruk yang biasa terjadi pada
wanita. Selulit biasanya muncul di daerah paha, bokong, daerah sekitar ketiak, dan
perut. Pada umumnya bagian-bagian tubuh tersebut terdapat selulit karena adanya
timbunan lemak. Untuk mengatasi selulit dapat dibuat gel antiselulit dari ekstraks biji
kakao (Tabel 5).
Tabel 5. Antiselulit
Bahan
Ekstrak kakao
Carbopol
Trietanol amin
Propilenglikol
Gliserin
Nipagin-Nipasol
Aquadest hingga
Sumber : Sartini (2013)
Kegunaan
Bahan aktif
Bahan gel
Bahan peningkat kekentalan
Peningkat penetrasi
Humektan
Pengawet
Cairan pembawa
Konsentrasi (%)
0,5
15
15
0,25
10
1
100