Anda di halaman 1dari 4

L-THEANIN ASAM AMINO KHAS YANG TERKANDUNG DALAM TEH

Seduhan teh (Camellia sinensis) sudah sejak lama dikenal sebagai minuman dengan
citarasa khas yang memiliki khasiat diantaranya dalam mencegah gangguan jantung, ginjal,
kanker dan obesitas. Kemampuan mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit
tersebut dikarenakan aktivitas dari senyawa bioaktif katekin yang dikandungnya. Disamping
itu sejatinya kemampuan teh bukan itu saja, teh juga memiliki kemampuan untuk
memperbaiki kondisi mental, sehingga peminumnya merasa lebih rileks dan nyaman serta
membantu meningkatkan konsentrasi untuk membuat lebih fokus. Adapun komponen
fungsional yang bertanggung jawab atas terciptanya kondisi mental seperti itu adalah
senyawa L-theanin.
Senyawa L-theanin yang mempunyai rumus kimia C7H14N2O3 dengan nama
sistematik y-etil amino-L-glutamat acid merupakan asam amino yang terdapat pada hampir
semua jenis teh. Senyawa ini merupakan asam amino yang sangat khas yang memberikan
rasa eksotis yang gurih dan enak, dan hanya ditemukan pada daun teh dan beberapa jenis
jamur serta beberapa jenis species Camellia seperti C. javonica dan C.sasanqua. Senyawa
L-theanin biasanya berada dalam bentuk asam amino bebas (tidak terikat sebagai protein),
merupakan asam amino yang dominan pada teh yaitu sebanyak 50-70% dari total asam
amino bebas, adapun sisanya berupa asam glutamat, asam aspartat dan arginin.
Kandungan L-theanin pada daun teh mencapai 1-2% dari berat kering daun.

Gambar 1. Struktur
molekul L- Theanin
Sumber : Juneja et al.
(1999)

Pada tanaman teh


senyawa L- theanin
disintesis dalam akar dan segera diangkut untuk menumbuhkan tunas, sehingga senyawa
ini lebih banyak terakumulasi pada tunas dan daun muda. Oleh karena itu, tak heran jika
produk teh putih mengandung L-theanin paling tinggi diantara semua jenis teh, mengingat
teh putih diolah dari helaian pucuk daun teh yang sangat muda dan belum mekar. Adapun
kandungan L-theanin tertinggi kedua diperoleh pada produk teh hijau, selanjutnya diikuti
oleh teh oolong dan teh hitam. Produk teh hitam mengandung senyawa L-theanin terendah,
dikarenakan produk ini dalam pengolahannya mengalami oksidasi enzimatis tertinggi,
dimana pada kondisi tersebut ada sebagian L-theanin yang bereaksi dengan karbohidrat
dan katekin membentuk senyawa aromatis asam amino. Pada tanaman teh, L-theanin
dibentuk secara alami melalui proses biosintesis dengan reaksi sebagai berikut :

Alanine dehidrogenase
Alanine Ethylalamine

L-glutamat ethylamine ligase


Ethylalamine + Glutamic acid L-theanine

Gambar 2. Reaksi biosintesis L-theanin


Sumber : Liu (2006)

Senyawa L-theanin tidak hanya memberi flavor, aroma dan citarasa pada seduhan
teh, beberapa penelitian mendapatkan bahwa selain menciptakan rasa santai dan nyaman
yang mengurangi rasa stres dan cemas, L-theanin juga memiliki fungsi kesehatan seperti
mendukung sistem kekebalam tubuh, menurunkan tekanan darah, memperbaiki
kemampuan daya ingat dan meningkatkan kualitas mental serta mengurangi pengaruh
negatif dari kafein. Kemampuan utama L-theanin adalah peranannya dalam mendorong dan
merangsang produksi gelombang dalam otak sehingga memberikan rasa rileks tanpa
menyebabkan rasa berdebar. Manusia selalu menghasilkan suatu getaran listrik yang
sangat lemah pada permukaan otak yang sering disebut sebagai gelombang otak (brain
waves). Berdasarkan frekuensinya gelombang tersebut dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu
: (1) gelombang (0,5-3 Hz : kondisi tidur nyenyak); (2) gelombang (4-7 Hz : kondisi
mengantuk; (3) gelombang (8-13 Hz : kondisi bangun relaksasi; dan (4) gelombang (14
Hz : kondisi bangun eksistasi). Oleh karena itu, gelombang merupakan salah satu
gelombang otak yang diketahui merupakan indikasi keterjagaan, ketenangan dan kondisi
rileks fisik dan mental.
Penelitian yang dilakukan Yokogashi dan Terashima (1998) mendapatkan bahwa
konsentrasi neurotransmitter dopamin di dalam otak, terutama striuatum, hipothalamus dan
hipocampus meningkat secara signifikan setelah asupan L-theanin. Dopamin merupakan
salah satu pengantar neutron di dalam otak yang mempengaruhi emosi seseorang,
disamping itu L-theanin juga meningkatkan kandungan GABA (y-aminobutiric acid) yang
membawa perasaan nyaman dan tenang. L-theanin memang tergolong senyawa yang
mudah diabsorpsi di saluran intestinal (usus) yang selanjutnya mengalir sampai ke otak.
Kemampuan aktivitas senyawa L-theanin yang menguntungkan tersebut membuat
senyawa ini menjadi penting, sehingga dilakukan ekstraksi dari daun teh untuk
mendapatkan L-theanin konsentrasi tinggi untuk pemanfaatan yang lebih luas sebagai
bahan baku obat anti stres dan senyawa fungsional untuk relaksasi. Salah satu cara proses
pemisahan yang sering dilakukan adalah dengan menggunakan sistem multifiltrasi yang
terdiri dari membran mikrofiltrasi dan nanofiltrasi yang didasari oleh perbedaan berat
molekul dan ukuran partikel. Teknik pemisahan L-theanin ini lebih efisien apabila
dibandingkan dengan teknik pemisahan lainnya, karena dapat dioperasikan pada suhu
ruang, tidak ada perubahan fasa, kinerja tidak dipengaruhi densitas, tidak menggunakan zat
kimia, energi pengoperasian rendah dan prosesnya dapat dilakukan secara kontinyu.
Dengan proses ini dapat diperoleh konsentrat teh/granular teh dengan kandungan L-theanin
mencapai 32%.

Selain dari hasil pemisahan daun teh, Yamada et al. (1990) melaporkan bahwa
senyawa L-theanin murni dapat dibuat di laboratorium dengan metode sintesa enzimatis dari
senyawa glutamin dan etilamina dengan mempergunakan enzim glutaminase yang
diperoleh dari Pseudomonas nitroreducens. Metode ini mempunyai produktivitas yang tinggi,
dimana produktivitas L-theanin mencapai 95% berdasarkan konsumsi glutamin. Adapun
garis besar metode enzimatis tersebut adalah sebagai berikut :

Koloni Pseudomonas nitroreducens diimobilisasi dengan karagenan dan dikemas


ke dalam rangkaian reaktor silinder.

Larutan glutamin 0,3 M dan etanol amina 0,7 M dilarutkan ke dalam buffer borate-
NaOH pH 9,5.

Larutan tersebut dialirkan ke dalam reaktor silinder pada suhu 30C.

L-theanin yang terbentuk diisolasi dengan menghubungkannya dengan alat


kromatografi kolom.

Dalam keadaan murni senyawa L-theanin merupakan kristal putih yang berasa gurih
(umami) dengan sifat dapat larut dalam air, mempunyai titik leleh 217-218C dan titik
isoelektrik pada pH 5,7. Pada aplikasinya, kristal L-theanin dapat dimanfaatkan sebagai zat
aditif dalam berbagai macam produk makanan minuman seperti misalnya pada produk
minuman penyegar, minuman berenergi, minuman cokelat, permen karet, produk permen
lain, biskuit, es krim, agar-agar jeli dan berbagai makanan ringan, supaya produk tersebut
mempunyai kemampuan untuk memperbaiki kondisi mental konsumennya. Senyawa L-
theanin yang ditambahkan pada minuman yang dipanaskan pada suhu 121C selama 5
menit tidak mengalami perubahan, begitupun L-theanin menunjukkan stabilitas yang baik
dalam minuman bersifat netral (pH 6,5-7,0) dan bersifat asam (pH 3,0) selama 12 bulan
penyimpanan pada suhu 25C.

Untuk menikmati kemampuan aktivitas L-theanin yang murah adalah dengan


menikmati seduhan teh. Oleh karena itu, meminum teh di pagi hari saat memulai aktivitas
atau setelah pulang kerja, saat menerima tamu, bercengkerama dengan keluarga ataupun
tea break saat seminar maupun rapat merupakan kebiasaan baik yang menyehatkan, tidak
saja untuk kesehatan fisik tetapi juga untuk kesehatan mental (Juniaty Towaha/email:
juniaty_tmunir@yahoo.com).

Anda mungkin juga menyukai