Anda di halaman 1dari 5

RAIN GUARD ALAT PELINDUNG SADAP KARET DARI AIR HUJAN

Salah satu pokok berita pada harian Kalteng Pos yang terbit di Palangka Raya pada
tanggal 10 November 2012 adalah Musim Penghujan Petani Karet Di Sejumlah Daerah Di
Kalteng Kesulitan Menoreh Getah Karet. Berita tersebut menyuratkan bahwa hujan membuat
aktivitas menyadap getah karet sulit dilakukan, karena air hujan tidak saja membasahi pohon
tetapi juga alur sadapan, sehingga air hujan masuk ke cawan tempat menampung getah.
Akibatnya getah bercampur air dan cepat tumpah, disamping mengurangi kualitas getah air
hujan juga dapat menyebabkan lateks tidak stabil dan cepat membubur. Begitupun pada saat
hujan malam hari bidang sadap yang masih basah tidak bisa disadap dan harus menunggu
sampai bidang sadap mengering. Oleh karena itu, daripada mendapat getah bercampur air,
petani lebih memilih tidak beraktivitas. Hal tersebut berdampak pada penurunan produksi getah
hingga 30% bila dibandingkan pada musim kemarau.
Turunnya hujan dapat menjadi dilema bagi petani karet, di satu sisi hujan sangat
membantu pertumbuhan dan produksi tanaman karet. Tetapi pada sisi lain, hujan dapat
menganggu kegiatan panen, dimana yang hujan datang dapat menghentikan aktivitas
penyadapan. Apalagi sekarang ini, akibat perubahan iklim hujan yang turun menjadi tak
menentu. Untuk itu, diperlukan teknologi untuk mengatasi terganggunya penyadapan ketika
hujan tiba, dan rain guard menjadi salah satu solusinya. Rain guard adalah suatu bahan yang
terbuat dari plastik yang berbentuk setengah lingkaran, yang berfungsi sebagai canopy untuk
melindungi bidang sadapan dari tetesan air hujan. Rain guard memiliki panjang bagian dalam
65 cm, panjang bagian luar 114 cm, dan lebar 11 cm (Gambar 1). Cara aplikasi rain guard
sangat mudah, cukup dililitkan pada bagian atas sepanjang alur sadap dan direkatkan dengan
menggunakan Gun Steples (Gambar 2), kemudian celah-celah yang terdapat antara batang
dan rain guard dioles bahan perekat organik/ter sebagai perapatnya (Gambar 3).

Gambar 1. Rain guard


Gambar 2. Memasang rain guard

Gambar 3. Merapatkan rain guard dengan cara mengoleskan ter

Gambar 4. Rain guard sudah terpasang sempurna


Gambar 5. Rain guard disambung plastik sebagai pelindung kalau hujan lebat

Gambar 6. Rain guard tipe alis inovasi Balit Karet Sembawa

Pada dasarnya hujan yang jatuh dapat dibagi menjadi tiga yaitu : (1) langsung ke
permukaan tanah (throughfall); (2) melewati cabang dan batang (stemflow); dan (3) tertahan di
tajuk (interception) kemudian hilang melalui evaporasi. Stemflow dapat menjadi kendala pada
saat penyadapan, namun dengan penggunaan rain guard aliran air hujan akan dibelokkan
melalui batang agar tidak masuk ke mangkok sadap dan sekaligus menjaga bidang sadap tetap
kering sehingga menurunkan kehilangan lateks karena tercuci hujan yang menyebabkan
perolehan lump akan lebih banyak.
Selama ini rain guard yang banyak ditawarkan dipasaran merupakan produk Malaysia
dan India. Namun produk ini jarang dipergunakan petani karena harga yang tinggi mencapai
Rp. 3.000,-/unit, dengan harga tersebut pekebun akan berpikir dua kali untuk menginvestasikan
rain guard dikebunnya. Untuk itu Balit Karet Sembawa Sumsel menciptakan rain guard
terbuat dari bonnet dengan memiliki keunggulan lebih murah dengan kualitas lebih bagus,
tahan lama, tidak mengganggu kecepatan penyadapan, dan mengurangi gangguan penyakit
mouldy rot. Adapun harga rain guard inovasi Balit Karet Sembawa hanya dibanderol Rp1.500,-
/unit yang bisa bertahan hingga empat tahun, suatu nilai yang cukup murah bila dibanding
dengan manfaatnya dalam membantu mengurangi kehilangan produksi.
Beberapa data mengungkapkan bahwa dengan penundaan penyadapan selama 1 jam
karena adanya hujan dapat menyebabkan kehilangan produksi getah sebesar 5% dan produksi
getah dapat turun 18% jika tertunda hingga 3 jam. Di Malaysia, hujan menyebabkan kehilangan
hari sadap mencapai 71 hari/tahun atau kehilangan produksi sebesar 535 kg/ha/tahun, serta
kehilangan cup lump sebesar 50% karena tercuci hujan siang hari setelah penyadapan. Karena
itu pekebun harus mengambil tindakan sedini mungkin dengan tujuan membuat seminimal
mungkin kehilangan produksi untuk memperoleh keuntungan maksimal. Seperti yang dilakukan
oleh PTPN VII dan beberapa perkebunan besar swasta di Sumatera Selatan yang sudah
menggunakan rain guard buatannya sendiri di kebunnya, mereka sudah sadar akan kehilangan
produksinya sehingga dengan kreatif membuat rain guard sendiri.
Kreativitas membuat rain guard sendiri dapat juga dilakukan oleh rakyat petani karet,
dengan mengadopsi bentuk rain guard buatan Balit Karet Sembawa, petani karet dapat
membuat rain guard yang sederhana dari bahan karet karpet pelindung atap rumah yang biasa
dijual di toko bahan bangunan dengan harga Rp. 9.000,-/meter. Dari 1 meter karet karpet
tersebut dapat dibuat menjadi 12 unit rain guard sederhana, sehingga biaya yang dikeluarkan
dapat terjangkau oleh petani pada umumnya.
Berdasarkan hasil praktek lapangan yang dilakukan di kebun Balit Karet Sembawa,
menunjukkan bahwa batang yang tidak dilindungi rain guard masih tampak basah, sedangkan
batang dibawah lindungan rain guard tampak kering sehingga dapat disadap. Meskipun hujan
disertai angin kencang, batang tetap basah namun karena adanya rain guard bidang yang
terlindungi akan cepat kering. Disamping itu dengan adanya rain guard, air hujan yang
mengalir ke dalam mangkok sadap jauh berkurang. Hasil pengukuran volume air pada
mangkok sadap pada pohon yang menggunakan rain guard hanya 20% bila dibanding tanpa
rain guard, artinya kehilangan lateks karena pencucian jauh lebih kecil. Oleh karena itu, rain
guard merupakan solusi yang tepat untuk menghadapi hujan disaat waktu sadap, sehingga
pada saat musim hujan panen getah pada tanaman karet tetap dapat dilakukan dengan optimal.
(Juniaty Towaha/Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, email :
juniaty_tmunir@yahoo.com).

Anda mungkin juga menyukai