Anda di halaman 1dari 18

TEKNIK PEMANENAN KELAPA

SAWIT (Elaeis guinensis Jacq)

Laporan Kegiatan Magang

Jurusan Budidaya Pertanian


Universitas Palangka Raya
A. Pengertian Panen

Panen adalah serangkaian kegiatan mulai dari memotong tandan


matang panen sesuai kriteria, mengutip dan mengumpulkan
brondolan, menyusun tandan di tempat pengumpulan hasil,
pelepah di letakan di gawangan mati.

Tujuan kegiatan panen adalah untuk mendapatkan rendeman


minyak yang tinggi dan kadar ALB yang rendah dan memelihara
tanaman agar tetap dalam kondisi baik. Hal ini dapat dicapai
dengan menerapkan kriteria, sistem rotasi, premi dengan cara dan
waktu yang tepat
1. Persiapan panen

• Kegiatan persiapan panen ini adalah perbaikan dan pengerasan jalan, perawatan
TPH, pembuatan dan perawatan pasar rintis (pasar panen), pembersihan pokok
piringan, pemasangan jembatan dan titi panen, dan lain-lain.

2. Kriteria matang panen


• Kriteria matang panen yang ideal dipanen adalah 2 brondolan per kg TBS yang
jatuh secara alami di piringan (Mangoensoekarjo dan Semangun, 2003).
• Kriteria matang panen di Kebun MAP adalah 5 brondolan yang jatuh secara
alami di piringan dan 10 brondolan di TPH.
3. Angka Kerapatan Panen

• Angka kerapatan panen adalah angka yang menunjukan


persentase jumlah buah yang matang pada suatu seksi yang
akan dipanen

J. pokok sampel dipanen


• AKP = x 100 %
total pokok sampel
4. Rotasi Panen

• Sistem panen yang digunakan di Kebun MAP adalah Block


Harvesting System (BHS)
• Rotasi panen yang dilaksanakan adalah 6/7 hari. Rotasi panen
6/7 artinya areal dibagi menjadi 6 seksi panen sehingga
terdapat 6 hari panen dengan rotasi ulang 7 hari.

5. Tenaga Pemanen
• Kebutuhan tenaga pemanen disesuaikan dengan luas seksi
untuk setiap hari panen.
• Luas ancak panen masing-masing pemanen sekitar 3 – 4 ha
yang tergantung dari luas blok dan jumlah pemanen yang di
atur mandor panen.
Taksasi bulanan ÷ 25
kebutuhan tenaga panen =
total pokok sampel

Contoh perhitungan : produksi pada bulan Mei sebanyak 1.635.630 kg, dan
output panen dalam satu hari yaitu 1.250 kg/HK maka kebutuhan tenaga panen
untuk bulan september adalah :

1.635.630 kg ÷ 25
kebutuhan tenaga panen =
1.250
= 52 orang pemanen
6. Peralatan Panen
• Alat dan perlengkapan panen yang digunakan harus sesuai dengan
kondisi dan umur tanaman.
• Alat panen yang digunakan di Kebun MAP adalah angkong, egrek,
dodos, chantas, kampak, karung goni, tojok dan gancu.

7. Basis dan Premi Panen


• Siap borong
• Basis borong
8. Pengawasan panen
• Pengawasan panen di Kebun MAP dilakukan oleh krani panen,
mandor panen, mandor I, asisten divisi, dan staf yang ditunjuk dari
perwakilan PKS
• Pengawasan bertujuan agar mutu ancak dan buah dapat terjaga.
B. Panen
Alat panen dibagi menjadi dua macam yaitu: manual dan mekanis
1. dodos dan egrek
Alat panen yang menggunakan tenaga manusia sebagai daya
tumpunya, alat geraknya menggunakan tenaga sebagai alat
penggeraknya.
Kekurangan
• mengutamakan semua tenaga manusia sehingga tingkat
kesulitanya lumayan sulit yang mana mengakibatkan tidak efisien
waktu.
Kelebihan
• Dodos manual tidak memerlukan bahan bakar untuk melakukan
pemanenan dan tidak memerlukan perawatan lebih, lebih ringan
dan bentuk yang minimalis serta dapat menjangkau tempat yang
lebih tinggi.
2. Chantas
Alat gerak yang menggunakan tenaga mesin sebagai alat
pembantu geraknya.

Kekurangan
• Membutuhkan perawatan lebih
• Hanya bisa menjangkau pokok rendah
• Akibat dari getaran mesin, pemanen sering merasa kebas pada
tangan setelah menggunakan alat ini.
• Menimbulkan kebisingan
Kelebihan
• Lebih cepat dalam pekerjaanya atau efisien waktu,
pengaplikasian yang mudah tidak butuh tenaga lebih dalam
pengerjaanya.
Panen pakai egrek

Panen pakai chantas

Panen pakai dodos


C. Pengangkutan TBS ke TPH
Alat pengangkutan TBS ke TPH dibagi menjadi dua macam yaitu:
manual dan mekanis
1. Artco
Dalam pengunaan artco banyaknya buah yang dapat dimuat
adalah 13 janjang tergantung dari ukuran buah yang di angkut dan jenis
tanah dilahan, dalam 1 ancak waktu yang dibutuhkan untuk
mengangkut jenjang ke TPH adalah ±40 menit.
Kekurangan
• Membutuhkan waktu lama dalam pengangkutannya,
pengangkutannya lebih sedikit, memerlukan energi yang banyak
dalam penggunannya.
Kelebihan
• Dapat melewati medan yang tidak bisa di lewati oleh pengangkut
buah yang lain dan hanya memerlukan satu perkerja saja dalam
penggunannya.
2. Kerbau
Dalam pengunaan kerbau banyak buah yang dapat dimuat
adalah 57 janjang tergantung dari ukuran buah yang di angkut,
dalam 1 ancak waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut janjang
ke TPH adalah ± 26 menit.
Kekurangan
• Butuh istirahat yang lebih, ada batas waktu penggunaan, butuh
pelatihan khusus untuk penjinakan kerbau, membutuhkan
perawatan setiap kali pengunannya.
Kelebihan
• Berjalan dengan cepat, teratur, dapat di kendalikan, dan biaya
yang di butuhkan sedikit pada pengunaannya, dapat memuat
buah lebih banyak.
3. Hand traktor

Dalam pengunaan Handtraktor banyak buah yang dapat


dimuat adalah 76 janjang tergantung dari ukuran buah yang di
angkut, dalam 1 ancak waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut
janjang ke TPH adalah ±20 menit.
Kekurangan
• Membutuhkan banyak orang dalam pengunannya, melakukan
perawatan setiap kali penggunaan, biaya operasional yang
cukup tinggi, tidak dapat digunakan pada wilayah gambut dan
rawa.
Kelebihan
• Berjalan dengan cepat, dapat memuat buah lebih banyak
janjang, dapat digunakan setiap waktu.
Pengangkutan TBS
pakai artco

Pengangkutan TBS
pakai kerbau

Pengangkutan TBS
pakai hand traktor
D. Pengangkutan TBS ke pabrik
• TBS dan brondolan harus diangkut secepatnya ke PKS untuk
diolah pada hari itu juga (maksimal 24 jam), tidak boleh ada
restan di TPH dan brondolan harus bersih dari kotoran. Hal ini
dilakukan supaya minyak yang dihasilkan tetap bermutu baik.
• Pengangkutan dilakukan dengan mendatangi semua TPH
dalam blok yang dipanen. TBS yang telah tersusun rapi dicatat
terlebih dahulu oleh krani buah kemudian dimuat ke truk oleh
tenaga kerja pemuat buah dengan menggunakan tojok besi
sebagai gancu yang berguna untuk menyusun buah di atas
truk. Apabila truk sudah memenuhi kapasitas muat, maka TBS
diangkut ke PKS untuk diolah selanjutnya.
• Keuntungan truk milik perusahaan sendiri :
– Sebelum mengangkut buah dapat digunakan untuk
mengangkut aplikasi janjang kosong dan tenaga kerja.
– Dalam pengisian TBS ke dalam truk tidak akan melebihi
kapasitas truk sehingga jalan tidak cepat hancur dan truk
terawat dengan baik.
• Kerugian truk milik perusahaan sendiri :
– Biaya pemeliharaan truk cukup tinggi sehingga perusahaan
terpaksa menambah biaya pemeliharaan.
– Pada saat panen rendah hanya sebagian truk yang terpakai
sehingga keuntungan perusahaan berkurang.
E. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa sistem mekanisasi perkebunan


menimbulkan dampak nyata terhadap perusahaan karena
mobilitasnya yang tinggi sehingga dapat meningkatkan produksi
panen pada perusahaan.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai