Anda di halaman 1dari 11

TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBERDAYA LAHAN

Latihan Soal Konservasi Tanah dan Air

Disusun Oleh:
Nurlaili Desy Ratnawati (145040200111045)

Kelas: M

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016
LATIHAN SOAL: dikerjakan dan di email ke kusumatnh@gmail.com
1. Tanaman mempunyai peran penting terhadap konservasi tanah dan air.
a. Sebutkan manfaat tanaman untuk konservasi tanah air.
Jawab:
Manfaat tanaman untuk konservasi tanah dan air antara lain:
- Menurunkan erosi
- Meningkatkan kesuburan dan prduktivitas tanah
- Perlindungan permukaan tanah
- Konservas air
- Manfaat ekonomis (barang dan jasa) dari hasil tanaman
b. Jelaskan penggolongan tanaman untuk tujuan konservasi tanah dan air dan
berikan contoh jenis tanamannya.
Jawab:
- Tanaman penutup tanah. Tanaman penutup tanah adalah tanaman yg ditanam dengan
tujuan utama utuk tujuan menutup tanah, baik secara individu maupun diantara
tanaman utama. Syarat tanaman penutup tanah antara lain bertajuk endah, tidak
terjadipersaingan unsur hara dengan tanaman utama, tidak merupakan inang
hama/penyakit tanaman utama, tidak menjadi gulma dan dapat menambat hara.
Contoh: centrosema dan canavalium.
- Tanaman pelindung. Tanaman pelindung ditanam bertujuan untu melindungi tanaman
utama dari kondisi yang kurang menguntungkan, meningkatkan perlindungan tanah
terhadap erosi dan mempertahankan kesuburan tanah dengan hasil bahan organic dan
penambat hara. Syarat untuk menjadi tanaman pelindung antara lain tidak
menyebabkan persaingan hara, tidak menjadi inang untuk hama dan penyakit tanaman
utama, dapat menambat hara, dan mudah dipelihara.
Contoh: lamtoro dan pinus.
- Tanaman pagar. Tanaman pagar berfungsi untuk pembatas lahan dan melindungi tanah
dari gangguan fisik (penggembalaan liar) serta untuk melindungi kerusakan tanah dari
erosi dan mempertahankan kesuburan tanah.
Contoh: lamtoro, secang, Dolichandrone sphatace (kayu jaran).
- Tanaman penyubur tanah. Tanaman penyubur tanah adalah tanaman yang ditujukan
dengan sengaja untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Contoh: jenis leguminosa.

2. Sebutkan dan jelaskan bagaimana prinsip-prinsip pengendalian limpasan


permukaan. Berikan masing-masing contoh bangunan mekanis yang sesuai dengan
masing-masing prinsip pengendalian tersebut beserta kelemahan dan keuntungan
dari setiap bangunan.
Jawab :
a. Memperbesar kapasitas infiltrasi tanah. Hal tersebut dapat dilakukan untuk
memperbesar air yang masuk ke dalam tanah di bandingakan dengan yang terlimpas.
Apabila kapasitas infiltrasi tanah besar, maka limpasan permukaan yang semakin kecil.
Akibatnya potensi untuk terjadinya erosi semakin kecil. Bangunan mekanis yang dapat
dapat diterapkan untuk memperbesar kapasitas infilrasi tanah adalah pengolahan
menurut kontur tanah, teras retensi dan rorak.
b. Meredusir laju aliran permukaan yakni mengurangi kecepatan aliran permukaan agar
daya kikis terhadap tanah yang dilalui oleh air limpasan permukaan dapat diperkecil.
Bangunan mekanis yang dapat digunakan untuk meredusir laju aliran permukaan
adalah pembuatan sengkedan dan rorak.
c. Memperbesar resistensi tanah yakni memperbesar ketahanan tanah terhadap limpasan
permukaan. Bangunan mekanis yang dapat digunakan untuk memperbesar resistensi
tanah adalah rorak.
3. Sebutkan dan jelaskan bagaimana cara pengukuran erosi yang sedang terjadi.
Jelaskan dengan rinci metode, prinsip dan cara pengukurannya.
Jawab :
a. Metode USLE
Pada penggunaan metode tersebut, untuk mengetahui erosi yang sedang terjadi kita
menghitung nilai A (Besar erosi). Nilai A di dapatkan dari hasil perkalian antara R
(Erosivitas), K (Erodibilitas), LS (Panjang lereng dan kemiringan lereng), C (Indeks
pengelolaan tanaman), dan nilai P (Indeks pengelolaan tanah). Untuk menghitung nilai
R, kita harus mengetahui data curah hujan (CH b), hari hujan dalam satu tahun (HH b),
serta curah hujan tertinggi (CH24). Setelah itu di hitung dengan menggunakan rumus R=
10,08 + 4,15R3. Setelah itu, menghitung nilai erodibilitas tanah (K). untuk menghitung
nilai K di butuhkan data antara lain: tekstur tanah (M), %bahan organic (a), struktur
tanah (b), dan permeabilitas tanah (c). menghitung nilai K di gunakan rumus
100K=2,1M1,14(10-4)(12-a)+3,25(b-2)+2,5(C-3). Setelah menghitung nilai K, data yang
dibutuhkan adalah menghitung nilai LS. Nilai LS di dapatkan dari nilai panjang lereng
dan kemiringan lereng. Panjang lereng (L) di ukur dari menghitung panjang luasan
yang di amati sedangkan unutk nilai kemiringan lereng (S) di dapatkan dari pengukuran
kemiringan lereng dengan menggunakan klinometer. Setelah data tersebut didapatkan,

dihitung dengan menggunakan rumus LS= ( 0,136 + 0,0975 S + 0,0139 S2).

Setelah itu menghitung nilai indeks pengelolaan tanaman. rentang pengukuran indeks
pengelolaan tanaman berkisar antara 0,001-1. Dimana 0,001 adalah hutan alami dan 1
adalah sawah dengan pegelolaan intensif. Nilai C bergantung pada jenis tanaman yang
akan di tanam. Setelah itu nilai P di ukur dengan mempertimbangkan pengelolaan lahan
pada kelerengan. Seperti teras gulud dalam kondisi baik, teras bangku dengan kondisi
baik, dan lain sebagaianya. Setelah itu data yang di dapatkan dikalikan semua dengan
menggunakan rumus A tersebut. A=R.K.LS.C.P
b. Chin-ong Meter
Hal pertama yang harus dilakukan dalam pengukuran dengan menggunakan
rainfall simulator menentukan petak uji sebagai petak sampel pengujian erosi. Setelah
itu memasang alat rainfall simulator dengan urutan petak uji, petak pengumpul, apron,
chin-ong meter, jerigen atau drum.
Erosi dan limpasan permukaan diukur pada setiap kejadian hujan. Limpasan
permukaan dan erosi yang terjadi pada setiap plot merupakan total dari aliran
permukaan dan sedimen yang tertampung dalam bak penampung (gutter) dan yang
melewati Chin Ong meter setelah terlebih dahulu dikalikan dengan faktor
konversi.Pada lereng bawah setiap petak dipasang bak penampung (gutter) dengan daya
tampung 0,13-0,16 m3. Apabila gutter penuh, air limpasan permukaan mengalir ke
Chin-Ong meter (Khan, 1998) dan sebagian (1-3 %) dari limpasan permukaan mengalir
ke jerigen berukuran 0,025 m3 melalui splitter (slit) Chin Ong meter.
Pemasangan Chin Ong meter di lapangan dideskripsikan dengan rinci dalam
Widianto et al., (2004). Untuk mendapatkan proporsi yang tepat dari limpasan
permukaan yang mengalir melalui Chin Ong meter, dilakukan kalibrasi dari masing-
masing Chin-Ong meter
4. Sebutkan dan jelaskan bagaimana prinsip-prinsip pengendalian limpasan
permukaan. Berikan masing-masing contoh bangunan mekanis yang sesuai dengan
masing-masing prinsip pengendalian tersebut beserta kelemahan dan keuntungan
dari setiap bangunan.
Jawab:
a. Memperbesar kapasitas infiltrasi tanah. Hal tersebut dapat dilakukan untuk
memperbesar air yang masuk ke dalam tanah di bandingakan dengan yang terlimpas.
Apabila kapasitas infiltrasi tanah besar, maka limpasan permukaan yang semakin kecil.
Akibatnya potensi untuk terjadinya erosi semakin kecil. Bangunan mekanis yang dapat
dapat diterapkan untuk memperbesar kapasitas infilrasi tanah adalah pengolahan
menurut kontur tanah, teras retensi dan rorak.
b. Meredusir laju aliran permukaan yakni mengurangi kecepatan aliran permukaan agar
daya kikis terhadap tanah yang dilalui oleh air limpasan permukaan dapat diperkecil.
Bangunan mekanis yang dapat digunakan untuk meredusir laju aliran permukaan
adalah pembuatan sengkedan dan rorak.
c. Memperbesar resistensi tanah yakni memperbesar ketahanan tanah terhadap limpasan
permukaan. Bangunan mekanis yang dapat digunakan untuk memperbesar resistensi
tanah adalah rorak.
5. Tanaman mempunyai peran penting terhadap konservasi tanah dan air.
a. Sebutkan manfaat tanaman untuk konservasi tanah air.
Jawab:
Manfaat tanaman untuk konservasi tanah dan air antara lain:
- Menurunkan erosi
- Meningkatkan kesuburan dan prduktivitas tanah
- Perlindungan permukaan tanah
- Konservas air
- Manfaat ekonomis (barang dan jasa) dari hasil tanaman
b. Jelaskan penggolongan tanaman untuk tujuan konservasi tanah dan air dan
berikan contoh jenis tanamannya.
Jawab:
- Tanaman penutup tanah. Tanaman penutup tanah adalah tanaman yg ditanam dengan
tujuan utama utuk tujuan menutup tanah, baik secara individu maupun diantara
tanaman utama. Syarat tanaman penutup tanah antara lain bertajuk endah, tidak
terjadipersaingan unsur hara dengan tanaman utama, tidak merupakan inang
hama/penyakit tanaman utama, tidak menjadi gulma dan dapat menambat hara.
Contoh: centrosema dan canavalium.
- Tanaman pelindung. Tanaman pelindung ditanam bertujuan untu melindungi tanaman
utama dari kondisi yang kurang menguntungkan, meningkatkan perlindungan tanah
terhadap erosi dan mempertahankan kesuburan tanah dengan hasil bahan organic dan
penambat hara. Syarat untuk menjadi tanaman pelindung antara lain tidak
menyebabkan persaingan hara, tidak menjadi inang untuk hama dan penyakit tanaman
utama, dapat menambat hara, dan mudah dipelihara.
Contoh: lamtoro dan pinus.
- Tanaman pagar. Tanaman pagar berfungsi untuk pembatas lahan dan melindungi tanah
dari gangguan fisik (penggembalaan liar) serta untuk melindungi kerusakan tanah dari
erosi dan mempertahankan kesuburan tanah.
Contoh: lamtoro, secang, Dolichandrone sphatace (kayu jaran).
- Tanaman penyubur tanah. Tanaman penyubur tanah adalah tanaman yang ditujukan
dengan sengaja untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Contoh: jenis leguminosa.
6. Sebutkan dan jelaskan bagaimana prinsip-prinsip pengendalian limpasan
permukaan. Berikan masing-masing contoh bangunan mekanis yang sesuai dengan
masing-masing prinsip pengendalian tersebut beserta kelemahan dan keuntungan
dari setiap bangunan.
Jawab:
a. Memperbesar kapasitas infiltrasi tanah. Hal tersebut dapat dilakukan untuk
memperbesar air yang masuk ke dalam tanah di bandingakan dengan yang terlimpas.
Apabila kapasitas infiltrasi tanah besar, maka limpasan permukaan yang semakin kecil.
Akibatnya potensi untuk terjadinya erosi semakin kecil. Bangunan mekanis yang dapat
dapat diterapkan untuk memperbesar kapasitas infilrasi tanah adalah pengolahan
menurut kontur tanah, teras retensi dan rorak.
b. Meredusir laju aliran permukaan yakni mengurangi kecepatan aliran permukaan agar
daya kikis terhadap tanah yang dilalui oleh air limpasan permukaan dapat diperkecil.
Bangunan mekanis yang dapat digunakan untuk meredusir laju aliran permukaan
adalah pembuatan sengkedan dan rorak.
c. Memperbesar resistensi tanah yakni memperbesar ketahanan tanah terhadap limpasan
permukaan. Bangunan mekanis yang dapat digunakan untuk memperbesar resistensi
tanah adalah rorak.
7. Sebutkan dan jelaskan bagaimana cara pengukuran erosi yang sedang terjadi.
Jelaskan dengan rinci metode, prinsip dan cara pengukurannya.
Jawab:
a. Metode USLE
Pada penggunaan metode tersebut, untuk mengetahui erosi yang sedang terjadi kita
menghitung nilai A (Besar erosi). Nilai A di dapatkan dari hasil perkalian antara R
(Erosivitas), K (Erodibilitas), LS (Panjang lereng dan kemiringan lereng), C (Indeks
pengelolaan tanaman), dan nilai P (Indeks pengelolaan tanah). Untuk menghitung nilai
R, kita harus mengetahui data curah hujan (CH b), hari hujan dalam satu tahun (HH b),
serta curah hujan tertinggi (CH24). Setelah itu di hitung dengan menggunakan rumus R=
10,08 + 4,15R3. Setelah itu, menghitung nilai erodibilitas tanah (K). untuk menghitung
nilai K di butuhkan data antara lain: tekstur tanah (M), %bahan organic (a), struktur
tanah (b), dan permeabilitas tanah (c). menghitung nilai K di gunakan rumus
100K=2,1M1,14(10-4)(12-a)+3,25(b-2)+2,5(C-3). Setelah menghitung nilai K, data yang
dibutuhkan adalah menghitung nilai LS. Nilai LS di dapatkan dari nilai panjang lereng
dan kemiringan lereng. Panjang lereng (L) di ukur dari menghitung panjang luasan
yang di amati sedangkan unutk nilai kemiringan lereng (S) di dapatkan dari pengukuran
kemiringan lereng dengan menggunakan klinometer. Setelah data tersebut didapatkan,

dihitung dengan menggunakan rumus LS= ( 0,136 + 0,0975 S + 0,0139 S2).

Setelah itu menghitung nilai indeks pengelolaan tanaman. rentang pengukuran indeks
pengelolaan tanaman berkisar antara 0,001-1. Dimana 0,001 adalah hutan alami dan 1
adalah sawah dengan pegelolaan intensif. Nilai C bergantung pada jenis tanaman yang
akan di tanam. Setelah itu nilai P di ukur dengan mempertimbangkan pengelolaan lahan
pada kelerengan. Seperti teras gulud dalam kondisi baik, teras bangku dengan kondisi
baik, dan lain sebagaianya. Setelah itu data yang di dapatkan dikalikan semua dengan
menggunakan rumus A tersebut. A=R.K.LS.C.P
b. Chin-ong Meter
Hal pertama yang harus dilakukan dalam pengukuran dengan menggunakan
rainfall simulator menentukan petak uji sebagai petak sampel pengujian erosi. Setelah
itu memasang alat rainfall simulator dengan urutan petak uji, petak pengumpul, apron,
chin-ong meter, jerigen atau drum.
Erosi dan limpasan permukaan diukur pada setiap kejadian hujan. Limpasan
permukaan dan erosi yang terjadi pada setiap plot merupakan total dari aliran
permukaan dan sedimen yang tertampung dalam bak penampung (gutter) dan yang
melewati Chin Ong meter setelah terlebih dahulu dikalikan dengan faktor
konversi.Pada lereng bawah setiap petak dipasang bak penampung (gutter) dengan daya
tampung 0,13-0,16 m3. Apabila gutter penuh, air limpasan permukaan mengalir ke
Chin-Ong meter (Khan, 1998) dan sebagian (1-3 %) dari limpasan permukaan mengalir
ke jerigen berukuran 0,025 m3 melalui splitter (slit) Chin Ong meter.
Pemasangan Chin Ong meter di lapangan dideskripsikan dengan rinci dalam
Widianto et al., (2004). Untuk mendapatkan proporsi yang tepat dari limpasan
permukaan yang mengalir melalui Chin Ong meter, dilakukan kalibrasi dari masing-
masing Chin-Ong meter
8. Pengambilan keputusan oleh petani dalam menerapkan teknologi konservasi tanah
dan air sangat dipengaruhi oleh faktor internal petani. Sebutkan lima (5) contoh
kondisi petani yang mempengaruhi upaya konservasi dan jelaskan bagaimana
kondisi-kondisi tersebut dapat berpengaruh terhadap upaya konservasi tanah dan
air.
Jawab:
Faktor internal yang mempengaruhi pengambilan keputusan konservasi tanah dan air
antara lain:
a. Rumah tangga petani:
- Stadia perkembangan rumah tangga dan;
- Komposisi anggota keluarga
b. Etnik
c. Tingkat Pendidikan
d. Asset sumberaya lahan (Persil tanah):
- Jumlah dan luas persil;
- Lokasi (Aksesibilitas-kemudahan dijangkau)
e. Kegiatan Off-farm dan non-farm
9. Suatu lahan dengan luas 0,35 hektar mempunyai kemiringan 20%. Suatu saat terjadi
hujan selama 1 jam dengan intensitas sebesar 1,75 mm/menit. Jika kecepatan
infiltrasi rata-rata tanah di lahan tersebut sebesar 2 cm/jam, dan kekasaran
permukaan di lahan tersebut dapat menampung air sebesar 15 liter/m 2, maka
jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
a. Berapa meter kubik (m3) total limpasan permukaan yang terjadi?
Berikan rekomendasi Saudara untuk mengurangi limpasan permukaan sebanyak
15% (berikan macam bangunan konservasi dan detail ukuran serta jumlahnya).

10. Model integratif untuk evaluasi dampak program konservasi tanah dan air meliputi
penilaian dampak ekologi, sosial dan ekonomi. Berilah contoh sederhana indikator
dari masing-masing dampak dan contoh penilaiannya. Interpretasikan hasil
penilaian yang Saudara buat.
Jawab:
a. Ekologi
Berkelanjutan ekologis yang membutuhkan bahwa pembangunan sejalan dengan
pemeliharaan proses-proses ekologis (Sumekto, 2011).
- Indicator tingkat erosi: melalui konservasi tanah dan air dapat memperkecil tingkat erosi di
bagian hulu dan hilir
- Indicator tingkat sedimentasi: memeperkecil tingkat sedimentasi
- Indicator tingkat pencemaran: memperkecil tingkat pencemaran tanah dan air
- Indicator tingkat kesuburan tanah: memperkecil tingkat degradasi lahan yang menyebabkan
erosi
b. Sosial
Berkelanjutan ekonomis yang membutuhkan bahwa pembangunan dapat dimungkinkan
secara ekonomi (Sumekto, 2011).
- Teknologi: Tingkat penggunaan teknologi Konservasi Tanah dan Air, Penyebaran
penggunaan teknologi, jumlah dan jenis pelatihan.
- Kelembagaan: jumlah dan jenis mata rantai pemasaran, jumlah dan macam lembaga mitra,
ketersediaan dukungan dari lembaga keuangan
- Partisipasi: mekanisme hasil, tingkat kesadaran dan cara pandang terhdapat program KTA,
sikat terhadapt kegiatan KTA, akses terhadap pelayanan, presentase anggota yang aktif,
presentase kehadiran angggota.
c. Ekonomi
Berkelanjutan sosial yang membutuhkan bahwa pembangunan dapat diterima secara sosial
(Sumekto, 2011). Indicator berdasarkan segi ekonomi adalah:
- Indicator produktivitas dan produksi: luas daerah yang sudah dikembangkan, produksi
dari semua kegiatan proyek, presentase produk yang diolah masyarakat, cara dan alat
pasca panen yang digunakan
- Indikator keuntungan: seberapa besar keuntungan yang di dapatkan dari program KTA.
11. Suatu bentang lahan ditunjukkan dalam informasi peta kontur di bawah ini.
Berdasarkan informasi yang ada:
a. Tunjukkan dalam gambar, mana bagia n punggung bukit dan mana lembah.
Juga tunjukkan arah aliran air dengan memberi tanda anak panah. Buatlah
legenda untuk jawaban Sdr.
Legenda:
A= Punggung Bukit
B= Lembah Bukit
C= Daerah Curam
D= Daerah Landai
b. Melihat kondisi bentang lahan ini, maka mutlak diperlukan konservasi tanah
dan air: buatlah rekomendasi rencana konservasi tanah dan air yang ideal untuk
kondisi lahan seperti ini. Beri penjelasan dan pertimbangan yang cukup
terhadap rencana yang Sdr usulkan.
Kerjakan pada halaman ini (jika kertas kurang, kerjakan di balik halaman). Beri
legenda yang diperlukan dalam rekomendasi yang Anda buat.
Jawab:
1. memberikan tanaman strip (rumput gajah) dan tanaman mahoni mahoni pada lereng
yang curam. Rumput gajah berfungsi sebagai tanaman penutup tanah agar air hujan
tidak langsung menghantam tanah. Pemberian tanaman mahoni pada lereng yang
curam di tujukan agar menjaga stabilitas tanah tersebut. Tanaman mahoni mempunyai
akar yang dalam dan kuat sehingga dapat menjaga keutuhan agregat tanah serta dapat
memberikan masukan bahan organic bagi tanah untuk menjaga pasokan unsur hara
tanah.
2. membuat guludan sederhana untuk mempermudah aliran air dan mempermudah
drainase pada wilayah tersebut. Pemberian guludan sederhana di berikan pada lereng
yang landau. Hal tersebut juga mengurangi dampak tanah yang terangkut oleh erosi
tetap terangkut ke bagian hilir.

SELAMAT BEKERJA

Anda mungkin juga menyukai