Anda di halaman 1dari 31

PANEN:

ORGANISASI, PRESTASI, MANAJEMEN


Dian Pratama Putra, M.Sc
Taksasi Panen
• Tenaga panen ditentukan Berdasarkan hasil TAKSASI PANEN (“Musuh”
sesungguhnya) yg dilakukan oleh Mandor Panen setiap hari.
• Taksasi potong buah bertujuan untuk mempersiapkan jumlah tenaga panen,
kendaraan angkut buah, perlengkapan panen dan sebagainya pada panen esok
hari
• Mandor Panen setelah mengancakkan tenaga potong buah diseksi panen harus
melaksanakan sensus kerapatan buah(taksasi potong buah) pada ancak yang akan
dipanen besok
Organisasi Panen

• Persiapan kebutuhan tenaga


• Dasar luasan = luas areal yang dipanen/kemampuan pemanen.
• Dasar prestasi

• Tenaga = AxCxDxE
B
A = Luas ancak panen hari ini (ha)
B = Prestasi normal (kg)
C = Penyebaran panen
D = Berat tandan rata-rata (kg)
E = Kerapatan pokok/ha
• Pelaksanaan panen : pemanen diawasi oleh seorang mandor.
• Tiap mandor panen mengawasi 15-20 pemanen (luasan 50-60
ha).
KEBUTUHAN PEMANEN
Perhitungan berdasarkan:
Produksi TBS Setahun (57.000 Ton)
Produktivitas pemanen (1,75 ton/HK)
Persentase Brondolan (10 %)
Hari Kerja Setahun (280)

Contoh:
57.000 ton – 5.700 = 105 orang
280 hari x 1.75 ton
Alat-alat Panen
Umur (Th) TM Tinggi Batang (m) Alat

3-4 1-2 0 – 0,9 Dodos kecil

5-7 3-5 0,9-2,5 Dodos besar

>8 >5 >2,5 egrek


Cara Panen
1.Memotong Pelepah yang menyangga (songgo) buah
matang.
2.Memotang Tandan matang dan dipotong tangkainya.
3.Brondolan yang ada diketiak pelepah diambil/dikorek.
4.Tandan dibawa ke jalan pikul, brondolan dipiringan di
kumpulkan.
5.Pelepah di susun di gawangan mati yang di potong 3
bagian
6.Setelah selesai dipindah ke pohon berikutnya.
Pengumpulan Ke TPH
1. Buah diangkut dengan goni atau pikulan atau
kereta sorong ke TPH setelah memanen 2 jam
2. Tangkai tandan dipotong mepet atau berbentuk
huruf V (cankem atau mulut kodok).
3. Tandan disusun tiap 10 tandan (tandan kecil) atau
5 (bila tandan besar)
4. TPH 1 : 6 artinya 1 TPH tiap 6 gawang
5. Nomor pemanen ditulis pada tangkai tandan
• Besarnya kapasitas panen dan basis borong ditentukan oleh:
1. umur tanaman,
2. keadaan buah (kerapatan panen),
3. topografi areal.

Semakin sulit pelaksanaan panen basis


borongnya diturunkan
Ketentuan Basis Borong :
Ton BB areal Berbukit Curam Prestasi
TBS/ha/Thn Datar 80% 70% Normal
(Kg TBS) (Kg)

s.d 8 ton 250 200 175 400


8-12 ton 400 320 280 500
12-18 550 440 385 700
18-23 700 560 490 800
23-25 700 640 560 800
> 25 800 640 560 1000
Keterangan :
• Pada umur 1-3 tahun dengan produksi 8 ton
TBS/Ha/Tahun dan berat rata-rata tandan 4
Kg, maka per pemanen harus memanen 250/4
= 62 tandan tiap hari untuk mencapai nilai
minimum/basis borong.
• Untuk hasil panen yang lebih dari 62 tandan
maka terhadap kelebihannya diberikan premi.
Premi Panen
• Diberikan untuk pemanen dengan hasil
melebihi basis borong.
• Perhitungan premi pemanen (PP) : kelebihan
(Kg atau jml tandan) x tarif (nilai premi) Rp/Kg
atau Rp/tandan.
• Nilai premi ini sangat bervariasi sesuai
ketentuan masing-masing perusahaan.
• Pada beberapa perusahaan perkebunan nilai
premi berapa penjumlahan NPK + NPM
Nilai Premi Kerajinan (NPK) = Rp/hari
• Contoh prestasi normal 800 kg, perhitungan NPK sebagai
berikut:
1. < 800 kg = Rp 0,-/hari
2. 800-1000 kg = Rp 1.250,-/hari
3. 1001-1250 kg = 1.500,-/hari
4. >1.250 Kg = Rp. 1.750,-/hari
• Nilai Premi Mutu (NPM) : tiap pemanen diberi nilai
mutu yang ditinjau satu kali/bulan.
• Contoh Pemanen si Amat mencapai realisasi 900 kg,
maka premi hari tersebut Rp 1.250,- + ((900-800) x Rp
10,-) = Rp.2.250,-
• Catatan : nilai premi umumnya dihitung untuk 1
bulan
Kriteria Kelas Pemanen adalah sebagai berikut

Kelas Nilai Premi/kg TBS


Pemanen

A >85 10
B 70-85 8
C 50-70 5
D <50 0
• Denda/penalty :
Disamping premi maka dapat juga diberlakukan sistem
denda atas kesalahan yang dibuat oleh setiap pemanen.
Denda dapat berupa pengurangan nilai mutu panen.
• Sebagi contoh pengurangan pada sistem
denda/penalty:
• Tandan matang tidak dipanen -5
• Tandan matang panen tidak dikumpul -5
• Brondolan tidak dikutip -1
• Tandan mentah dipanen -4
• Tandan koson di TPH -2
• Gagang panjang -1
Buah mentah : 5000
Bunga Matahari : 2 000
Buah Tinggal 10.000
Tangkai Panjang 1000
Brondolan tinggal 50,-
Premi 1 tandan: 1200/tandan
Pemeriksaan Panen/ Inspeksi
• Pada lini pertama dilakukan oleh mandor Panen.
• Pemeriksaan di lapangan dan TPH. Kesalahan yang terjadi diberi
sanksi berupa pengurangan nilai maupun denda sesuai ketentuan
yang berlaku.
• Tandan matang tidak dipanen
• Tandan dipanen, tidak dikumpul di TPH
• Brondolan tertinggal di piringan/gawangan
pasar pikul
• Pelepah tidak disusun.
Pemeriksaan Di TPH meliputi:
• Jumlah Tandan akhir
• Tandan mentah
• Tangkai tandan
• Susunan dan kebersihan tandan
• Kebersihan brondolan
• Buah busuk
Frekuensi pemeriksaan
• Mandor panen : 1x / hari
• Mandor I memeriksa 1 pemanen 1x / 2minggu
• Asisten memeriksa 1 pemanen 1x/bulan untuk menentukan
mutu kelas tanam
• Askep memeriksa secara acak 1 mandor/afdeling
• Administrator melaksanakan pemeriksaan secara acak
minimum 1x3 bulan.
• Pemanen yang sering berbuat kesalahan harus dibina secara
intensif.
Pengangkutan
• Prinsip : buah segera diangkut; paling lambat 12 jam dari
saat panen
• Alat angkut pada umumnya adalah truck
• Route : koordinasi mandor I, mandor panen, krani buah, dan
krani transport mengikuti ancak/kapveld panen harian.
• Kebutuhan truck ditentukan oleh banyaknya TBS
• 1 hari kerja truck umumnya 4 trip
• Mengelilingi TPH + muat = 40 menit
• Bongkar di pabrik = 20 menit
• Lapangan – pabrik (pp @ 20 km) = 60 menit

• 1 trip rata-rata = 2 jam


• 1 truck kapasitas 5 ton, 1 hari dapat mengangkut 20 ton TBS.
Pencatatan

• Buku produksi mandor – PB 24A


• Daftar pengumpulan buah : Krani buah – PB 24A, mencatat
jumlah tandan masing-masing pengumpulan di tiap TPH.
• Daftar Timbangan Buah (DTB) PB 25 : Krani timbang PKS
• Ikhtisar harian pengumpul buah (IHPB) –PB26
• Sebagai catatan produksi definitif : Jumlah kg panen, jumlah
tandannya, perhitungan rata-rata berat tandan.
• Dari catatan ini dapat diketahui berat TBS/pemanen
• Produksi setahun tahun berjalan (PSTB) : di tiap-tiap Afdeling
untuk mengetahui realisasi produksi.
Panen Puncak

• Produksi kelapa sawit terus menerus sepanjang tahun, tetapi


secara umum mempunyai 3 pola panen : panen rendah (trek)
sedang (bulan biasa) dan panen puncak.
• Pola Penyebaran Panen Bulanan (PPB) diamati dari catatan
dibuat pola rata-rata 5 tahun. Pada tabel 36. disajikan
pembagian kepveld, rotasi dan penyebaran panen.
Pada bulan puncak perlu diantisipasi:
•Pemanen tambahan : dihitung
sesuai perkiraan produksi harian.
•Angkutan tambahan dengan
mempertimbangan penambahan
truck atau penambahan jumlah trip
KEHILANGAN PRODUKSI PANEN
a. Pohon yang tidak terpanen tuntas disebabkan :
• Tanaman Terlalu tinggi
• Areal tidak homogen
• Peralatan panen tidak lengkap
• Under pruning
• Kemampuan (skill) pemanen
• Areal rawa / gambut / ber air
• Areal perengan / bukit terjal
• Pasar pikul semak / banyak kayu melintang
• Tidak ada titi panen / jembatan
• Jauh dari jalan / tidak ada jalan

b. Berondolan tidak terkutip bersih disebabkan :


• Piringan bersemak / ber air
• Peralatan tidak lengkap
• Pohon spot – spot
• Brondolan berserakan karena areal rolling
• Cuaca jelek
Kehilangan Produksi Panen

c. Brondolan dan buah tinggal di TPH (Restan)

- TPH semak
- TPH tidak pada tempatnya
- Buah tidak diletakkan pada TPH yang benar
- Brondolan tidak dikarungi
- Buah dan brondolan tidak dikeluarkan bersamaan ke TPH
- Buah dan BRD terlalu lama di antar ke TPH
- Kurang baiknya koordinasi antara MDR panen dan Kerani buah
- Terlalu banyak rencana blok panen
ALTERNATIF PENANGGULANGAN TERHADAP
KEHILANGAN PRODUKSI PANEN

1. Kemampuan tenaga panen disesuaikan dengan ancaknya


• Pada saat buah masak banyak, bisa terjadi “ undercapasity ” sehingga
Mengakibatkan buah dan brondolan tertinggal atau tidak tuntas,
sebaiknya lakukan pemanen berpasangan
• Pada saat buah masak berkurang,,rotasi harus di perpanjang agar tidak
terjadi ” panen buah mentah”, bila perlu alihkan ke pekerjaan rawat
2 . Alat panen harus sesuai dan lengkap
• Terutama pada areal – areal yang transisi dari panen dodos ke panen egrek
atau blok-blok tertentu yang tinggi pohonnya diatas rata-rata normal dan
tidak homogen
3. Sistem kontrol dan pinalty
• Kontrol di lakukan secara menyeluruh terutama di daerah rawan buah
tertinggal, seperti daerah rawa-rawa, bukit terjal, daerah terisolir dan semak
• Pinalty harus di berlakukan secara ketat sesuai aturan yang berlaku agar
supaya karyawan bisa lebih disiplin
CONTOH-CONTOH PENYIMPANGAN PANEN
DAN DAMPAKNYA
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PANEN

Sasaran dalam perencanaan panen adalah produksi tergali


secara maksimal (panen tuntas)

Pengawasan/kontrol panen ditekankan pada pekerjaan


panen baik proses maupun hasil. Pengawasan panen
dilapangan dilaksanakan oleh semua petugas yang terlibat
dalam proses panen ( organisasi panen )
Perencanaan Panen

PERENCANAAN PANEN

Dasar perencanaan panen adalah POTENSI PORODUKSI,


Potensi produksi kelapa sawit tergantung beberapa Faktor :
1. Umur tanaman
Biasanya potensi produksi tanaman akan turun setelah berumur
11 tahun keatas
2. Bahan tanaman
Bahan tanaman yang baik (biji dan bibit ) akan mempengaruhi
tinggi rendahnya potensi produksi
3. Kultur teknis
Perlakuan Pemupukan, prunning, Weeding sebagai kultur teknis
tanaman, sangat mempengaruhi potensi produksi
4. Kelas lahan
Kelas lahan yang berbeda akan punya potensi produksi yang
berbeda
5. Iklim
Pengawasan Panen

Pengawasan Harian
A. Mandor Panen
Pengawasan mandor panen terhadap pemanen adalah orang
perorang, ancak perancak dikemandorannya. Seorang
mandor panen harus tahu setiap kejadian pada tiap – tiap
ancak pemanennya
Mandor panen terutama harus mengawasi :
 Buah masak tinggal dipokok
 Pengutipan brondolan dipiringan dan pasar pikul
 Pemotongan pelepah dan cara peletakannya
 Ancak tuntas / tidak
Pengawasan Panen

B. Krani Panen dan Quality Assurance (QA)

Penghitungan terhadap kualitas dan kuantitas hasil panen dilakukan di


TPH terhadap hasil orang perorang sebelum buah diangkut ke pabrik.
Pengawasan angkutan dengan cara pengecekan data dilakukan di
krani timbang ( pabrik ) :

 Menghitung Produksi ( jjg ) perpemanen 100%


 Melakukan Grading kualitas panen di TPH

Anda mungkin juga menyukai