Anda di halaman 1dari 69

PELATIHAN BMDP MAKIN

GROUP ANGKATAN 2010

PANEN
DAN PENGANGKUTAN

By : Ronal Mangasi Sinaga


PERSILANGAN TENERA
Merupakan perkawinan dari Dura dan Pesifera Model
persilangan sbb :
Dura X Pesifera = TENERA

TIPE VARIETAS KELAPA SAWIT


Didasarkan pada kandungan minyak dalam buah dan
tebal tipisnya cangkang

Dura : Cangkang tebal, minyak rendah


Pesifera : Tempurung sangat tipis hanya
terbentuk bayangan cincin, hampir
tidak ada tempurung
Tenera: Tempurung tipis, minyak Tinggi
BUAH KELAPA SAWIT

Lapisan luar (Epicarpium)

Lapisan tengah (Mesocarpium)

Lapisan dalam (Endocarpium)

Shell (Cangkang)
PANEN
Tujuan Mengambil produksi pada batas standart
kematangan yang ditentukan dengan
mendukung kwantitas dan kwalitas

Waktu Panen Kondisi normal (tanah kelas I = 28 bulan,


tanah kelas II = 30 bulan, tanah kelas III
= 36 bulan) dan pelaksanaan lapangan
dilakukan penilaian visual oleh pimpinan.

Kriteria Panen TBS yang dipanen (warna dan brondolan


yang jatuh ke tanah), standart normal (2
brondolan/kg TBS), asumsi brondolan (7-
12%/TBS).
PENGERTIAN
Bunga jantan : Tandan bunga sumber serbuk
sari.
Bunga betina : Tandan bunga menerima
penyerbukan buah.
Sistem penyerbukan/sarana : Suatu media
penghantar untuk memindahkan tepung sari/
serbuk dari bunga jantan ke bunga betina.
Masa penyerbukan ke panen : 5 - 6 bulan.
Fraksi buah : Derajat kematangan panen.
Buah partenocarpy : Pertumbuhan buah yang
tidak normal akibat tidak sempurnanya
penyerbukan.
PERSIAPAN PANEN
Pembuatan pasar pikul 2 : 1.
Pemasangan titi panen sesuai kebutuhan
Pembuatan TPH 2 x 3 m dengan jumlah 3 rintis : 1 TPH
Kastrasi/sanitasi
Pengembangan Elaeidobius camerunicus (30 Ha :1)

MUTASI TBM KE TM
Usia setelah tanam 28 bulan sampai dengan 36 bulan

Minimum 60% dari pohon setelah berbuah

Berat rata-rata tandan minimum 3 - 3,5 kg/tandan


KEBUTUHAN PEMANEN
Perhitungan berdasarkan:
Produksi TBS Setahun (57.000 Ton)
Produktivitas pemanen (1,75 ton/HK)
Persentase Brondolan (10 %)
Hari Kerja Setahun (280)

Contoh:
57.000 ton – 5.700 = 105 orang
280 hari x 1.75 ton
SISTEM PEMANEN
Satu paket :
Pemanen dan pembrondol dilaksanakan secara
bersamaan oleh penanggung jawab panen disebut
juga dengan family sistem

Dua paket :
Pekerjaan dilaksanakan secara terpisah
Pemanen satu geng khusus secara terpisah antara 10-
15 orang Pengutip brondol juga dalam satu geng yang
lain dalam jumlah yang sama dengan pemanen
diawasi oleh mandor produksi secara bersamaan atau
mandor yang berbeda
KRITERIA PANEN
Prinsip panen didasarkan pada kandungan minyak
tertinggi dan FFA terendah.

Tanda-tanda umum

Apabila telah terdapat 2 brondolan alami per kg


tandan
Tandan berat 15 kg, jumlah brondolan adalah 30
buah
Contoh
Ekstraksi CPO = 23 - 25%
FFA = 2 - 3%
MUTU PANEN
Derajat kematangan dikenal dengan fraksi tandan dengan
kriteria sbb :
Derajat Kematangan TBS
Jumlah Brondolan yang Lepas per Tandan
Brondol lepas < 3 per tandan, buah warna hitam
Mentah
Diantara 3 per tandan s/d < standart minimum
Kurang Matang
Membrondol > 50% dari total brondol di tandan
Lewat Matang
Antara 2 butir/Kg s/d 50% brondol lepas dari
tandan Matang
Brondol tersebar s/d tidak ada sama sekali
Janjang Kosong
HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN
PADA PANEN
BJR yang dapat dipanen minimum 3 kg
Brondolan/TBS (2 butir/kg TBS)
Brondolan harus dikutip bersih secara total
Gagang harus mepet dan bentuk V (V-Cut)
TBS dikumpul di TPH
Buah mentah tidak dibenarkan dipotong
Di TPH tidak dibenarkan ada janjangan kosong
Pengangkutan TBS harus diselesaikan 1 x 24 jam
Brondolan harus bersih dan tidak dibenarkan
bercampur dengan kotoran
PENYEBARAN PANEN
Tujuan Ramalan Produksi Harian
Mengetahui produksi pada keesokan harinya
Dasar penentuan jumlah pemanen harian
Perhitungan truk yang dibutuhkan
Dasar untuk penentuan waktu olah pabrik

Cara Pengamatan
Minimal sampel ancak 2 pemanen per mandoran
Pencatatan atas buah masak yang dapat
dipanen dan jumlah pokok yang diperiksa
Pemeriksaan dilaksanakan 1 hari sebelum panen
Perhitungan produksi didasarkan pada ha
panen, jumlah pokok, dan angka kerapatan
panen, dan BJR
Luas areal panen : 150 Ha
Jumlah tandan masak : 252 buah
Jumlah pokok diperiksa : 840 pokok
BJR : 15 kg/tandan
Populasi : 140 pkk/ha

Taksasi produksi
CONTOH
150 Ha x 140 Pkk/Ha x 252 Jjg x 15 Kg/Jjg
840 pkk
= 94.500 Kg TBS
PERHITUNGAN BUNGA & TANDAN
UNTUK RAMALAN PRODUKSI

Tujuan untuk mengetahui persediaan tandan buah di kebun


Kebutuhan tenaga panen
Pengaturan transportasi produksi
Rencana pengolahan di pabrik
Rencana penjualan produksi
Penyusunan budget
Waktu Pengamatan
Jadwal Estimasi Bulan
01 - 15 April Mei, Juni, Juli, Agustus
01 - 15 Agustus Sept, Okt, Nov, Des
01 - 15 Desember Jan, Feb, Maret, April
Penetapan Jumlah Sampel
Dibutuhkan minimal 4-5% dari areal TM
Pengambilan sampel setiap 5 baris dan jarak 5 pokok
dalam barisan, jumlah pokok diperiksa baris 5, 10, 15, 20,
dst dan nomor pohon 5, 10, 15, 20, dst.
Kebutuhan Tenaga
Tenaga harus trampil, dgn kebutuhan 0,03 HK - 0,05 HK/Ha
Perhitungan
Sensus dilaksanakan pada buah sesuai umur atas pokok
sampel.
Produksi per Ha adalah perkalian dari BJR dengan jumlah
tandan rata-rata per pokok dan populasi pokok per Ha.
BJR ditentukan dengan mengambil kenyataan berat tandan
rata-rata bulan terakhir.
CONTOH PERHITUNGAN

Tahun Tanam 1992 = 250 Ha


(JLh Pokok 35.000 pokok)
Pokok dihitung = 1.700 Pokok
Sensus buah usia 5 bulan = 2.100 jjg
BJR = 18 kg/tandan

Estimasi produksi bulan depan

= 35.000 pkk/1.700 pkk x 2.100 jjg x 18 kg/jjg


= 778.235 kg
PENGENALAN TANDAN BUAH SAWIT
SECARA UMUR

Umur Sawit untuk setiap tahapan mempunyai kriteria


yang Spesipik, hal ini dapat diketahui melalui Bunga,
Tandan Buah, Daging, Cangkang, Inti maupun Embrio
seperti tabel dalam lampiran dibawah ini :
REKAPITULASI PERHITUNGAN
TANDAN

Dengan mengetahui umur setiap tandan dalam pokok


sawit, maka kita dapat mengestimasikan Produksi pada
bulan tertentu seperti terlampir dalam tabel dibawah
ini:
PENENTUAN RENCANA
TAKSASI PRODUKSI
Jumlah inventaris pokok
Perbandingan realisasi potensi produksi selama
3 tahun & produksi s/d smt I tahun berjalan
Trend Produksi selama 5 tahun, atau minimal 2 tahun

Pemupukan
Homogenitas tanaman
Umur tanaman
Daftar produksi
Daftar produksi dari BPP
Serangan hama, sejarah tanaman
RAMALAN PRODUKSI TBS

Produksi Actual
Antisipasi Ramalan
Per Hari Kerja Budget
Meningkat/Menurun Produksi Per Hari Kerja Ramalan Budget
Bulan Lalu Produksi
Div Ton/Hari Kerja (+/-) Hari Kerja Bulan Bulan Ini Produksi Bulan Ini
10 Hari s/d tgl Bulan Ini
1 Bulan ini Ini (Hari) (Ton) (Ton)
27 (Ton)
(Ton) (Ton) 5 6 (4 x 5) 8
(ton) 7
3 4 (2 + 3)
2
I 68 5 73 26 1.898 72 1.873,31
II 63 2 65 26 1.690 63 1.625,77
III 74 5 79 26 2.054 79 2.051,34
Total 205 12 217 26 5.642 214 5.550,42
PELAKSANAAN PANEN

Pembagian Ancak Panen

Disesuaikan dengan pusingan panen

Areal divisi dibagi 6, apabila pusingan 6/7

Areal dibagi menurut arah jarum jam atau


berlawanan
Ancak panen adalah areal yang dipanen pada
hari tertentu
PELAKSANAAN PANEN TERBAGI
DALAM 2 SISTEM

Ancak panen tetap


Pemanen dalam tugasnya diberikan areal tetap,
dikerjakan secara rutin setiap hari
Biasanya diberikan untuk ancak panen dengan kerbau
dan areal berbukit
Ancak giring

Panen dilaksanakan dengan menggiring para pemanen


dengan penyelesaian baris demi baris, pembagian areal
selalu berubah disesuaikan dengan tingkat kemampuan
masing-masing pemanen
ANCAK GIRING
Keuntungan
Memudahkan pengawasan
Kumpulan TBS terkonsentrasi dalam 1 hamparan
TBS lebih awal keluar ke TPH
Transport TBS lebih mudah

Kelemahan

Perpindahan tempat menambah waktu


Jarak tempuh pemanen lebih panjang sehingga
banyak berjalan
Kesadaran pemanen kurang sehingga ancak kurang
bersih
ANCAK TETAP
Manfaat

 Pemanen lebih awas karena kesalahan


lebih mudah dideteksi, areal lebih bersih
 Pemanen tidak sering berpindah
Kelemahan

 Buah lebih lambat keluar


 Kumpulan TBS selalu berpencar
 Menyulitkan transportasi TBS
 Menyulitkan pengawasan, karena jarak pemanen
satu dengan yang lainnya berjauhan
 Menyulitkan pembagian areal bila ada pemanen
yang tidak hadir
PEMBAGIAN ANCAK KERBAU
 Luas areal/hari 5-6 HK/Ha atau 30 Ha/minggu/orang
 Sistem panen dengan ancak tetap
 Pelaksanaan panen dilaksanakan dengan pengaturan, pagi
pemanen memotong buah dan kerbau makan di lahan,
tengah hari dilakukan pengangkutan dengan gerobak
secara bergantian
 Prestasi sekitar 2,5 - 3 ton/HK
 Pelaksanaan panen
 Pukul 07.00 - 09.00 = Panen TBS (Kerbau makan)
 Pukul 09.00 - 10.00 = Kerbau angkut TBS ke TPH
 Pukul 10.00 - 12.00 = Panen TBS
 Pukul 12.00 - 12.30 = Istirahat
 Pukul 12.30 - 14.00 = Kerbau angkut TBS ke TPH
PEMBAGIAN ANCAK MANUAL
 Luas areal 2 - 2,5 Ha/HK
 Kemampuan pemanen sangat terbatas sehingga
produktivitas 1 -1,5 ton/HK sesuai dengan kesulitan areal
 Sistem panen dapat dilaksanakan secara giring atau ancak
tetap disesuaikan dengan kesulitan areal
Pelaksanaan Potong Buah
 Mandor membagi ancak, dimulai dari pasar tengah dan
diberi ancak 2 baris
 Pemanen memeriksa buah masak dan memotongnya
 Pelaksanaan panen untuk tanaman muda = songgo dua,
sedangkan tanaman tua = songgo satu dengan potongan
pelepah mepet
Potongan pelepah disusun rapi diantara pokok atau
gawangan mati dengan bentuk L shape
TEMPAT PENGUMPULAN HASIL

Tempat pengumpulan hasil diujung rintis dekat


Collection Road (CR)
Ukuran 2 x 3 m

Jumlah untuk 3 rintis = 1 TPH


TPH selalu tetap dalam kondisi bersih
Diberi nomor sebagai alat pembantu untuk cross
check penerimaan buah
PUSINGAN PANEN

Definisi = jumlah hari panen yang dibutuhkan untuk


menyelesaikan satu luasan areal panen dan jarak hari panen
yang dibutuhkan untuk kembali panen berikutnya pada blok
tersebut

Sistem yang digunakan:

5/7 artinya : 5 hari memanen dengan interval pusingan 7 hr


6/7 artinya : 6 hari memanen dengan interval pusingan 7 hr

Rotasi panen adalah banyak panen yang dilakukan dalam 1


luasan tertentu per satuan waktu
Contoh: 4,2 rotasi/bulan, atau 45 rotasi/tahun
PUSINGAN PANEN
Pusingan panen tergantung pada :

Jumlah &
produktivitas
tenaga kerja

Kerapatan
tandan buah Jam kerja
yang dipetik dari
pemanen

Kebutuhan
bahan olah
pabrik
PERALATAN PANEN
Tanaman umur < 8 tahun
Dodos disesuaikan dengan umur tanaman; lebar mata
8,0 - 12,5 cm untuk tanaman 5 tahun, lebar mata 14 cm
untuk tanaman 5 -8 tahun
Tanaman umur > 8 tahun
Egrek, untuk model dan ukuran disesuaikan dengan
umur tanaman.
Bambu untuk tanaman remaja sampai dengan ketinggian
< 6 m.
Galah gold pole digunakan untuk tanaman > 6 m.
Peralatan lain disediakan sesuai dengan kebutuhan,
seperti angkong, kampak, gancu, batu asah, gerobak,
kerbau, dll.
MEMOTONG BUAH
Dodos dan Egrek
Untuk pohon s.d. 2,5 m di atas tanah masih digunakan dodos,
sedangkan > 2,5 m menggunakan egrek Potong Pelepah.
Tanaman yg dipanen pertama s.d. ketinggian 90 cm hindari
buang pelepah, harus dengan sistem curi buah.
Tanaman muda, pelepah songgo 2 & Tanaman remaja s.d. tua
pelepah songgo 1.
Prinsip, pelepah adalah dapur tanaman, hindari membuang
pelepah yang berlebihan.
Potongan pelepah mepet bentuk tapak kuda
Tidak boleh sengkleh.
Sengkleh alami yg aktif tidak perlu dibuang, kecuali tlh kering
& susun pelepah di gawangan mati, tanah pasir L shape.
CARA PANEN
Kriteria panen adalah matang yaitu 2 butir brondolan/KG.
Pagi hari mandor membagi ancak untuk 4 baris setiap
pemanen
Panen dimulai dari pasar tengah, rintis demi rintis
untuk mencari buah matang, kemudian dipotong
Pelepah dipotong rapat sesuai dengan ketentuan, &
buah dipotong cover brondolan dari ketiak
Susun pelepah sesuai dengan ketentuan

Tangkai TBS potong bentuk V dan buah diletakkan disisi


rintis
Mengutip brondolan oleh orang lain TBS dan brondolan
dikumpul di TPH
PENGUMPULAN TBS DI TPH

 TBS di bawa ke TPH dengan angkong/gerobak kerbau


 Disusun rapi secara berbaris 5 - 10 buah/baris
 Posisi gagang di atas
 Tidak dibenarkan ada TBS yang bergagang panjang
 Dilarang memotong gagang di TPH
 TPH harus bebas dari buah janjangan kosong
 Brondolan dikumpul sesuai takaran beralaskan goni
diujung kumpulan TBS
PENGAWASAN DI LAPANGAN
 Diawasi oleh 1 Mandor Produksi untuk sekitar 10 - 15
orang pemanen & 10 - 15 orang pembrondol
 Tanggung jawab untuk kegiatan potong buah & kutip
brondolan
 Mandor harus dapat memastikan semua ancak panen
telah terpanen 100% sesuai tingkat standart memuaskan
 Pemeriksaan pasca-panen terhadap 2 pemanen secara
detail setiap hari bersama Mandor I dan Assisten
 Aspek yang diperiksa
- Buah tinggal
- Brondolan tidak dikutip
- Kesalahan pemotongan pelepah
- Mutu buah
PENGAWASAN DI TPH
Pelaksanaan krani panen/produksi, mandor I dan assisten
Menghitung/mencatat hasil panen dari para pemanen,
hasil per blok
Memeriksa/mencatat penyimpangan mutu
buah=finalty=bimbingan
Memisahkan janjangan kosong bila ada, antisipasi
terbawa ke pabrik
Mengetek buah overripe sebelum dibuang
Memberi tanda penerimaan TBS oleh krani produksi
dengan tanda stempel
Alat cross check, assisten mengumpul sampel pemeriksaan
penerimaan & mutu buah sebanyak 100 Jjg setiap hari
SPEKSI PANEN DETAIL
L Pekerjaan pemungutan hasil dilakukan oleh tenaga
a manusia, yang disiplin kerjanya sangat ditentukan
t oleh efektivitas pengawasannya
a
r Dengan mengawasi 15-18 orang pekerja, mandor
B produksi melakukan pengawasan dengan sistem
e cross zig zag dibelakang pekerja yang berarti tidak
l dapat mengawasi mutlak ancak pekerja orang per
a orang sejak mulai hingga selesai
k
a
n Maka perlu dievaluasi tingkat keberhasilan
g pengawasan mandor dengan melakukan speksi
panen detail
Pengertian
Definisi = speksi atas hasil pekerjaan
pemanen/pembrondol yg dilakukan secara detail
Pelaksanaan
Speksi panen detail dilakukan secara bersama-sama
oleh Mandor panen, Mandor I, Assisten Divisi, Askep,
dan Estate Manager mengikuti pelaksanaannya secara
bergilir pada masing-masing divisi. Tidak tertutup
kemungkinan untuk mengikutsertakan pemanen dan
pembrondol yang ancaknya dispeksi
Tujuan
- Mengetahui tingkat disiplin kerja
- Mengetahui tingkat keberhasilan pengawasan oleh Mdr
- Merupakan sugesti pada pekerja
- Dapat menentukan langkah tindak lanjut
- Dapat mengetahui kwalitas losses
Syarat Speksi yang Terjadi Setiap Hari
Harus dilakukan secara jujur (obyektif)
Si pekerja tidak mengetahui bahwa ancaknya akan dispeksi
Peralatan
Lembar data, alat tulis, Gancu, kampak, dodos, egrek, &
goni eks. Pupuk
Pelaksanaan
Mempersiapkan peralatan & menentukan ancak yg akan
dispeksi
Melakukan pendataan setiap parameter yg ingin di data, dari
setiap pohon yg ada, di ancak 1 hari si pemanen & pengutip
Memperbaiki setiap kesalahan yang ada secara langsung oleh
mandor seperti pelepah sengkleh, dll
Mengutip setiap brondolan yang tertinggal &
mengumpulkannya ke dalam goni
Melakukan penjumlahan data
Brondolan ditimbang untuk mengetahui beratnya.
LAPORAN INSPEKSI PANEN

Inspeksi Panen merupakan kegiatan rutin yang harus


dilakukan oleh Mandor Panen, Mandor I dan Asisten
untuk mengetahui kinerja dari pemanen dan
pembrondol yang dispeksi, Format Speksi terlampir :
ANALISA KERUGIAN BRONDOLAN
TIDAK TERKUTIP
Kutip Brondolan
Semua brondolan wajib dikutip pada semua lokasi---- mutu
Setiap brondolan ---- 45% minyak
Setiap brondolan ---- 6% kernel
Berat brondolan ---- 15 gram
Produksi brondol/TBS ---- 7 - 12%
Asumsi brondolan tinggal 2 brdl/pkk kehilangan/Ha/Thn
140 pkk x 50 R x 2 x 15 gram = 210 kg
Minyak = 45% x 210 kg = 94,5 kg
Inti = 6% x 210 kg = 12,6 kg
Harga penjualan:
- 94,5 kg x Rp 4.000,- = Rp 378.000,-
- 12,6 kg x Rp 2.300,- = Rp 28.980,-
Ha +/- 1000 Ha x Rp 406.980,- = Rp 406.980.000,-
FINALTY PEMANEN

Meningkatkan Menaikkan moral


disiplin kerja kerja pemanen

Tujuan penetapan denda :

Diharapkan ada Meningkatkan


peningkatan mutu produktivitas pemanen
& rendemen minyak
DENDA TERHADAP
KESALAHAN PEMANEN

Setiap Peraturan mempunyai sanksi tersendiri apabila


melanggar Peraturan tersebut.

Pelanggaran yang dilakukan oleh pemanen ataupun


Pembrondol harus dikenakan sanksi yang tegas untuk
meningkatkan Displin terhadap Peraturan Ketentuan
Denda berdasarkan kesalahan terlampir :
FINALTY UNTUK PENGAWASAN
Denda dilaksanakan 4% setiap hari dari jumlah premi
panen setiap bulan atau premi pada hari itu yang
semestinya dapat diterima dihilangkan apabila
melaksanakan kesalahan berikut :
Mandor
Membiarkan buah masak tidak dipanen tanpa ditindak
Membiarkan pemanen memotong buah mentah tanpa
ditindak
Membiarkan pelepah tidak disusun dengan baik &
pelepah gantung

Membiarkan brondolan tidak dikutip dengan bersih di


piringan & pasar pikul
Krani Panen
Menerima buah mentah tanpa ditindak
Tidak menindak pemanen yg meletakkan buah di luar
TPH atau brondolan tanpa alas goni di TPH
Manipulasi data penerimaan buah/brondolan oleh krani
dapat diberikan sanksi PHK sepihak
Khusus krani transport, tidak menindak atau melapor
kesalahan atau ketidakakuratan jumlah TBS/brondolan di
TPH dan kelancaran transport
Tidak menindak pemanen yg memotong buah dengan
gagang terlalu panjang
Mandor I
Tidak menindak & memonitor kesalahan yang dilakukan
oleh pemanen/pembrondol maupun mandor & krani
PREMI PANEN
Tujuan
Meningkatkan produktivitas pemanen
Meningkatkan kwantitas dan kwalitas TBS
Menanamkan rasa adil
Tinggi tanaman
Jam kerja 1 hari sesuai peraturan
Dasar Kondisi areal
pertimbangan Upah harian (UMR)
penetapan basis & Harga CPO
premi Berat rata-rata janjang

Jenis-jenis penetapan basis borong panen

Berdasarkan pencapaian hasil berat (kg)/ hari kerja (HK)


Berdasarkan pencapaian hasil jumlah jjg/tandan / hari kerja
PREMI PANEN & BRONDOL

Perusahaan telah menetapkan besarnya Premi Panen


berdasarkan Tinggi Pokok, Topografi, dan BJR.

Untuk Premi Kutip Brodolan Perusahaan telah


menetapkan besarnya harga berdasarkan Golongan
Panen sesuai Format terlampir.
DAFTAR BASIS BORONG &
PREMI KUTIP BRONDOL
Basis Borong untuk Karyawan SKU

Golongan Basis Premi Lebih


Panen (Kg ) Basis ( Rp )
0 100 169
Vi 120 126
I-v 160 119

Basis Borong untuk Karyawan BHL

Untuk BHl tanpa menggunakan Basis namun jlh Kg Brondolan


langsung di kalikan dengan harga/Kg untuk setiap golongannya
PREMI MANDOR DAN KRANI
Mandor I
1,5 x rata-rata mandor panen + 0,5 x rata-rata premi
pengutip brondol SKU + 0,01 x total pendapatan
pembrondol BHL
Mandor Produksi
1,5 x rata-rata premi pemanen + 1,5 x rata-rata premi
pengutip brondol SKU + 0,05 x total pendapatan
pembrondol BHL

Krani Produksi
1,25 x rata-rata premi pemanen + 1 x rata-rata premi
pengutip brondol SKU + 0,1 x rata-rata premi pengutip
brondol BHL
CONTOH PERHITUNGAN
PREMI
Contoh golongan III D
Perhitungan premi --------- Pemanen
Lebih basis : ( 120 - 55 ) = 65 jjg
Rp lebih basis, 65 jjg x Rp 335,- = Rp 21.775,-
Premi basis = Rp 700,-
Premi insentif I = Rp 1.800,-
Premi insentif II = Rp 2.900,-
Hasil = 120 jjg, BJR > 23 kg/jjg
Basis = 55 jjg
Premi basis = Rp 700,-
Lebih basis = Rp 21.775,-
Premi insentif I = Rp 1.800,- (> 90 jjg)
Premi insentif II = Rp 2.900,- (> 115 jjg)
Total premi = Rp 27.175,-
TRANSPORT TBS
Umum
TBS hasil pemanen harus sesegera mungkin diangkut
ke PKS untuk diolah lebih lanjut. Pada buah yang tidak
segera diolah, maka kandungan asam lemak akan
meningkat dan OER akan turun.
Hal - hal penting yang harus diperhatikan dalam transport
buah
Pengangkutan TBS dari lapangan ke PKS harus
dilakukan sesegera mungkin untuk
meningkatkan nilai jual produksi.

Operasi pengangkutan harusnya saling


mendukung karena sifatnya TRIANGLE (PAO)
= Panen, Angkut, Olah.
TRANSPORTASI BUAH

Pengangkutan TBS adalah suatu sistem kerja berantai


dimulai dari :
Pengangkutan dari
dalam blok ke TPH

Pengangkutan dari
Pemetikan TPH ke Loading
Rump pabrik

Perebusan di pabrik

Apabila salah satu mata rantai ini terganggu akan


menimbulkan hambatan proses lainnya
MANAGEMENT TRANSPORT

Semua produksi yang dipanen pada hari ini harus dapat


diselesaikan pengangkutannya pada hari yang sama ke
PKS. Beberapa hal penting agar pengangkutan dapat
lebih maksimal dalam hubungannya dengan mutu olah,
antara lain:

Taksasi panen
Kuantitas angkut
Persiapan dan kualitas unit
Administrasi transport angkut TBS
MANFAAT KELANCARAN
PENGANGKUTAN TBS

Untuk mendapatkan mutu CPO yg baik (ALB


rendah)TBS harus segera diolah

Menghindari losses, akibat kehilangan TBS dan


brondolan

Agar pabrik beroperasi lancar, TBS selalu tersedia


SYARAT PENGANGKUTAN TBS
YANG EFEKTIF DAN EFESIEN

TBS diangkut dengan penanganan yang sedikit


mungkin.

Dapat mengurangi harga pokok

Harus selaras dengan jumlah panen dan


kemampuan olah pabrik
HAMBATAN KELANCARAN
TRANSPORTASI TBS
Penyediaan TBS di TPH
Keadaan iklim
Ukuran dan bobot TBS
Jumlah dan kemampuan tukang muat
Keadaan areal
Jumlah brondolan dan penanganannya
Tinggi dinding truk
Perkiraan jumlah produksi
Jumlah kendaraan alat angkut
Komunikasi
KEBUTUHAN ALAT ANGKUT
Jarak tempuh truk dari TPH ke pabrik

Taksasi produksi
Berdasarkan
pada : Kapasitas truk per trip

Kapasitas angkut rata-rata per truk per hari


SYSTEM TRANSPORT
Manual
Angkut sendiri, dgn sistem rel atau truk/traktor - kontraktor
Mekanik
Pengangkutan dgn menggunakan crane, menghemat
penggunaan tenaga muat
Fastral Loading
Pengangkutan dengan sistem traktor roda besar dgn daya
angkut tinggi  Kecepatan tinggi 60-70 km/jam
 Daya muat tinggi 30 ton
 Kemampuan melewati jalan yang jelek
System Langsir/Loading Rump Kebun Pengangkutan
estafet, TBS dikumpulkan dulu di suatu tempat yg mudah
dijangkau oleh truk guna mempercepat pengiriman TBS
HAL PENTING PADA
TRANSPORT TBS
Truk harus tersedia dalam
jumlah yg cukup
Tenaga yang cukup dan kuat

Jalan harus dalam kondisi baik untuk


semua cuaca

Hindari perlakuan yg berlebihan yg menimbulkan


luka terhadap TBS, “jangan gunakan sekop”
Hindari angkutan tercampur dengan material lain
seperti; tanah, kerikil, sampah, dll.
Hanya TBS dan brondolan yang siap untuk diangkut
ADMINISTRASI TRANSPORT TBS
Diawasi oleh petugas khusus, krani transport bertanggung
jawab terhadap ;

Akurasi pengiriman TBS dan brondolan

Kebersihan pengiriman TBS dan brondolan tidak tercampur


dengan raw material

Memastikan pemasangan net dan rantai serta penyegelan


pada ujung-ujungnya bagi kendaraan yang melewati pasar
hitam

Membuat SPB dan mengarsipkan data pendukung guna


pengecekan
SURAT PENGANTAR BUAH

Untuk tertib Administrasi pengiriman buah ke Pabrik


Kelapa Sawit ( PKS ) maka diperlukan Surat Pengantar
buah yang di ketahui oleh Pimpinan setempat.

SPB ini menunjukan jumlah Janjang yang dikirim dari


Kebun ke PKS.
SARANA JALAN
Jalan harus benar-benar diperhatikan karena sebagai
urat nadi terpenting, sebagai sarana transport produksi,
serta kegiatan lainnya di lapangan

Beberapa hal yang harus diperhatikan agar kondisi jalan


tetap baik, antara lain :

Perawatan jalan manual


Perawatan dengan road greader diikuti oleh roller
Perawatan dengan mining bucket
Penimbunan dengan sirtu
GREADING TBS
1. Prinsip 2. Definisi
Memastikan TBS yang akan Memperoleh data yg
diolah berada pada kondisi representatif mengenai mutu
yang optimum TBS yg diterima di pabrik
3. Tujuan untuk analisa perbaikan
pabrik & kebun
Penggolongan TBS
berdasarkan tingkatan 4. Waktu Pelaksanaan
kematangan buah
Bersamaan dgn waktu
5. Pelaksanaan penerimaan TBS di PKS jam
Team grading PKS terdiri 08.00 s.d 22.00 WIB
dari 2 regu, masing- 6. Tempat Pelaksanaan
masing 2 orang
Disaksikan oleh 2 orang Lantai loading rump pabrik
dari estate
PENGAMBILAN SAMPEL
Acak berdasarkan nomor undian
Nomor undian diambil dengan menggunakan 12 bola
pimpong yang diberi nama 1-12 dan diambil 2 bola
Interval nomor kedua bola tersebut merupakan interval
nomor urut truk yang akan digrading
Menggunakan schedule agar semua divisi terwakili
secara representatif
Setiap hari ditentukan divisi yg akan digreading sebagai
truk dgn nomor pertama, sedangkan truk kedua
mengikuti acak interval nomor bola undian
Prestasi kerja team greading minimal sampel yy
digreading 8 truk per hari atau 10% dari semua buah
yang diterima di pabrik setiap harinya
TATA TERTIB GREADING
Petugas harus menggunakan APD yaitu sepatu boat &
sarung tangan
Sebelum dilakukan greading, lantai loading rump harus
dibersihkan sehingga penyusunan buah yg digreading
tidak terganggu
Siapkan peralatan yang diperlukan, yaitu tojok, kotak
takaran brondol, form isian data, dll
Pengambilan sampel berdasarkan acak nomor undian &
schedule
Pencatatan keterangan buah yang digreading sesuai yg
tertera dalam SPB
Buah dituang dilantai loading rump & disusun menjadi
tumpukan, masing-masing terdiri dari 10 janjang
Sisa buah yang tidak mencukupi 10 janjang dipisahkan &
truk diarahkan ke loading rump
Hitung jumlah tumpukan hasilnya di kali 10 lalu
ditambahkan dgn sisa buah yang ada sehingga diperoleh
total janjang yang diterima di pabrik
Brondolan ditakar dgn kotak takaran, jumlah tumpukan
hasil penakaran dikali dgn berat brondolan per takaran
yaitu 40 kg sehingga diperoleh berat brondolan yg diterima
di Pabrik
Semua hasil pemeriksaan dicatat dalam form yang tersedia
Hasil pemeriksaan apabila pengiriman TBS yg tidak sesuai
dengan target seperti % kematangan buah, % brondolan,
selisih Jjg segera diberitahukan kepada assisten yang
bersangkutan untuk disaksikan bersama untuk membuat
penjelasan & pertanggungjawaban serta laporan kepada
Manager Estate dan Mill
STANDAR TINGKAT KEMATANGAN
TBS
Standar tingkat kematangan TBS yang ditargetkan dalam
lingkungan Sinar Mas Group adalah sebagai berikut
KLASIFIKASI % JANJANG
Buah mentah 0%
Buah kurang matang < 5%
Buah matang > 85 %
Buah terlalu matang < 5%
Janjang Kosong < 1%
Total buah normal > 96 %
Parthrnocarpic < 1%
Buah keras ( Hordbunch ) < 3%
Total buah abnormal < 4%
Total 100 %
LAPORAN MINGGUAN

Laporan ringkasan hasil pemeriksaan greading


per divisi dan per Estate selama satu minggu

Dilengkapi data OER, KER, Oil losses, Kernel losses,


FFA, dan hasil greading selama satu minggu

Dilaporkan kepada Mill Manager, Estate Manager, dan


RC setiap awal minggu berikutnya.
LAPORAN BULANAN
Merupakan ringkasan hasil pemeriksaan greading per
divisi dan per Estate selama satu bulan dan year to date

Dilengkapi data OER, KER, Oil losses, Kernel Losses,


Hasil greading USB, total produksi TBS yang diterima
dan diolah PKS, total produksi CPO dan PKO, distribuasi
produksi TBS per divisi, per tahun tanam, & per Estate
selama satu bulan & year to date

Dilaporkan kepada Mill Manager, Estate Manager, RC,


PC, Staff RC, Sekretaris PC, MAA, Staff CEO, paling
lambat tanggal 5 bulan berikutnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai