Anda di halaman 1dari 34

Oleh:

SITI ROKHAMAH .S.P


PENDAHULUAN
Nanas merupakan komoditas unggulan
yang ada di kecamatan Belik, diantaranya
didesa Beluk, belik, bulakan, mendelem,
simpur, gunungtiga, gombong, dan
hampir semua desa dikecamatan Belik
bahkan sekarang meluas sampai hampir
seluruh kecamatan dikabupaten
Pemalang Ada.
Karena itu nanas madu Belik menjadi
ikon kabupaten Pemalang.
LATAR BELAKANG
Budidaya nanas dikecamatan Belik sudah
berlangsung sejak berpuluh tahun lalu
sampai dengan sekarang. Namun
demikian teknik budidaya yang baik dan
benar sangat jarag diterapkan oleh
Petani. Karena itu sangat perlu adanya
pelatihan dan penyuluhan.
BUDIDAYA NANAS MADU

 1) PEMILIHAN LOKASI
 Lahan bebas dari hama penyakit indemis.
 Subur jenis tanah regosol berpasir
dan banyak mengandung unsur hara/humus .
 PH berkisar 6,4 – 8
 Suhu 29 c – 31 c.
 Curah Hujan 3500-5100 mm/Th
 Topo Grafi 623 -780 mdpl.
PERSIAPAN LAHAN

 Pembersihan lahan dari gulma.


 Pembuatan bedeng atau guludan sesuai
dengan kontur lahan atau kondisi lahan.
 Pemberian pupuk kompos , kompos
mentah , kambing dosis 15 ton/Ha , Sapi 30
Ton/Ha Kompos Matang 2 - 5 Ton /Ha.
 Pola Tanam satu akar.
PENANAMAN
 Jarak Tanam 50 - 60 cm
 Cara tanam di tugal kedalaman 50 – 60 cm.
 Ujung daun di potong 5-10 cm untuk mengurangi penguapan.
 Untuk percepatan pertumbuhan akar berikan Gebrelin Acid atonik
dan fungisida.
 Cara larutkan, Atonik : 30 cc / 20 liter air.
Gebrelin : 5 gr/20 liter air.
Fungisida : 30 gr/ 20 liter air.
 Rendam pangkal benih kurang lebih 5 menit.
A.Definisi
Memilih benih nanas yang sehat dengan pigor kekar.
B.Tujuan.
 Memilih tanaman sehat.
 Pilih anakan sehat pigor kekar.
 Benih berasal dari anakan mempunyai ciri.
1. Bentuk daun melengkung berwarna hijau tua
dengan penampilan segar tinggi tanaman 40-50 cm.
2. Batang lurus dengan bagian pangkal batang besar
dengan perakaran kuat.
 Benih yang di gunakan berasal dari pangkal
batang ciri-ciri.
1. Benih mempunyai 10 – 15 cm.
2. Titik tumbuh tidak di hilangkan.
3. Kelompok daun paling bawah di buang 1-2
helai
4. Benih terpilih di kelopokan berdasarkan
kelompok ukuran.
5. Sebelum di tanam benih terpilih baiknya di
potong bagian ujung akar 1-2 cm agar tanaman
cepat tumbuh.
Kebutuhan Benih /Ha. 12 – 16 ribu /Ha.
SANITASI LAHAN

 Menjaga kebersihan lingkungan tanaman agar


tanaman dapat tumbuh normal.

 Lahan bersih dan bebas gulma, di lakukan


seperlunya 3-4 bulan sekali.
PEMUPUKAN
Prosedur.
 Pemupukan di berikan 2 kali setahun .
 Pemberian pupuk kandang pertama 4 bulan sesudah
tanam , dosis 3 – 6 ton /Ha ( komos )
 Pemberian pupuk kandang ke 2 umur 8 bulan dosis
14 ton menggunakan kompos 5 ton /ha.
 Untuk memacu pertumbuhan boleh di berikan puuk
urea , atau NPK pada umur 3-4 bulan setelah tanam ,
dengan dosis urea 15 gram /batang, NPK 10 grm
/batang, dengan cara di tugal kurang lebih 15 cm dari
pangkal batang.
PENGENDALIAN OPT
A. Definisi.
Menghindarkan tanaman dari serangan hama dan
penyakit dan menghasilkan buah bermutu baik dan
aman di konsumsi.
B. Tujuan
Menghindari kerugian ekonomi berupa kehilangan
hasil ( Kwantitas ) dan penurunan mutu ( Kwalitas )
Menjaga kesehatan tanaman dan mutu buah yang
baik serta aman di konsumsi.
HAMA PENYAKIT TANAMAN
NANAS
A. Penyakit .
1. Mealy Bug ( Desmicoccus Brevipes ) dan ( Virus Pmwav)

( Pinneapple Mealybug associated Virus)


Gejala :
# Menyerang dasar daun .
# Daun berwarna Orange coklat dan akar mengering.
# Tanaman yang terinfeksi , daun berwarna kuning
kemerahan dan berwarna merah terang pada ujung
daun , dan menjalar ke bawah kemudian daun berubah
menjadi coklat kemerahan kemudian layu dan terkulai.
Pecegahan.
# Sanitasi lingkungan dan penggunaan benih sehat .
# Tanaman yang terserang coklat dan di bakar.
2. Busuk Hati ( Heart Rop )
Penyebab : Phytohora Cinnamomi,
Phytopthora niicotiaane var parasitical
Gejala :
Tanaman muda yang terjangkit busuk hati daun clorosis
dengan ujung nekrosis daun muda , mudah di cabut karena
pangkalanya busuk , bagian daun yang busuk pangkalnya
ada batas berwarna , kemudian dapat meluas ke batang dan
dapat menyerang kesemua sistem perakaran.
Pengendalian:
# Penyemprotan Fungisida.
# Tricoderma SP 200 gr sebelum tanam .

3. Busuk akar
Penyebab : Phytophthora cinnomomi.
Gejala :
Daun menjadi hijau belang belang kuning , daun muda
bila di cabut bagian pangkalnya akan terlihat membusuk
dengan bau busuk dan berwarna coklat.
Pembusukan pada daerah perakaran akan menyebabkan
kematian.
Pengendalian :
 Perbaikan draenase tanah
 Sanitasi
 Penyemprotan fungisida
 Sebelum di tanam benih di rendam larutan
Tricoderma
HAMA TANAMAN NANAS
1. Kutu Sisik
Penyebab : Kutu Diaspis Bromelia, Melonospis Bromelia.
Gejala :
Daun tampak bercak-bercak kuning pada serangan berat,
daun berbintik kuning dan menyebabkan tanaman kerdil .
pada buah tidak menarik karena kutu menghisap cairan
buah.
Pengendalian :
Penggunaan pestisida terdaftar , atau penggunaan Bio
pestisida dan pestisida nabati.
2. Hama Uret ( Lepidita Stigma F )
Uret ( Larfa Kumbang , Lopidiota SP.
Gejala
Menyerang nanas pada bagian akar , pada awal
serangan sudah tampak gejala serangan tanaman
merana dan mati.
Pengendalian :
Penggunaan pupuk kandang yang telah matang atau
sudah di komposting.
PEMBUNGAAN
A. Definisi :
Mengatur pembungaan dan waktu panen dengan
menggunakan zat pengatur tumbuh.
B. Tujuan.
Mengatur pembungaan atau pembuahan pada waktu
yang di kehendaki.
C. Sasaran
Buah dapat di panen pada waktu yang di harapkan dan
serentak.
D. Prosedur Pelaksanaan
1. Pemacu pembungaan (Forcing ) dilakukan pada waktu
tanaman berumur 18 bulan.
2. Zat aktif yang di gunakan Cloro Ethyl Phosphonic Acid
CEPA( ex : Ethrel, Inchiphon, Visphon ) dengan urea.
3. Dosis pemberian 30 gram urea di larutkan dalam 20 liter
air di campur dengan CEPA 20 ml.
4. Setiap tanaman di berikan 3 ml larutan dengan cara di
siramkan pada titik tumbuh.
5. Perlakuan ini akan menyebabkan pembungaan pada
umur 50 setelah aplikasi .
6. Waktu aplikasi pagi hari jam 05.00 , siang 10.00 Wib.
PANEN
A. Panen di lakukan dengan tepat waktu dan tepat cara .
B. Prosedur Pelaksanaan.
# Panen di lakukan 5-6 bulan setelah pembungaan.
# Tingkat kematangan 30 – 70 % warna kuning pada
Dasar buah.
C. Tangkai buah di potong dengan menyisakan tangkai 1-2
cm.
D. Pengumpulan buah hendaknya di tempatkan pada
tempat yang teduh.
Sortasi dan Pengkelasan Buah
Definisi .
Melakukan pemeliharaan dan pemisahan buah
berdasarkan tingkat kematangan buah dan ukuran buah.
# Tujuan
Untuk memisahkan buah yang baik dan yang rusak serta
memisahkan buah sesuai ukuran / kelas untuk mendapat
kan buah yang seragam.
# Prosedur Pelaksanaan
a). Pisahkan buah yang bentuknya apnormal , cacat, luka
atau busuk rusak, dari buah yang normal.
b). Buah yang muda , terlalu matang atau terlalu kecil ,
buah memar dan cacat di kategorikan “out of Grade” ( di
luar Kelas.
 c.) Pengelasan buah di lakukan dengan memilih-milih
buah sesuai dengan ukuran , berat yang di tentukan.
 Grade A : 0,7 - 0,8 Kg
 Grade B : 0,5 - 0,69 Kg
 Grade C : < 0,5 Kg
Pengepakan
 Pengepakan di sesuaikan pada grade masing-masing.

 Dengan dus karton , peti kayu, atau kontainer.

 Sesuai dengan tujuan pasar


BIBIT TUNAS BATANG BIBIT DARI ANAKAN ALAT TETES/POCI
(DI AMBIL DARI POHON NANAS YANG SUDAH ( LOBANG PENGELUARAN DI
BERBUAH) PERKECIL )

SEBELUM DI TETES
( KUNCUP MASIH RAPAT )
PROSES PENETESAN SAMPAI BERBUAH

2 MINGGU SETELAH DI TETES


( KUNCUP MEMBUKA 2 BULAN SETELAH PENETESAN BUNGA
MELEBAR/MAPAK 1 BULAN SETELAH PENETESAN KELIHATAN JELAS
( MULAI KELUAR BUNGA )

BUAH UMUR 4 BULAN MENUNGGU BUAH NANAS UMUR 5 BULAN BUAH NANAS UMUR 6 BULAN
PENUAAN SUDAH BISA DI PETIK ( SUDAH MASAK PENUH )
PEMANENA BUAH NANAS
ANALISA USAHA TANI NANAS ( 1 HA )
Tahun Ke I Tahun Ke II Tahun Ke Total
III
Komonen Jumlah Sat Harga Jml
( Rp ) ( Rp )


A. Biaya Tetap

1 Sewa Lahan 1 Ha/Th 8 000 000 8 000 000

2 Garpu 3 Buah 120 000 360 000

3 Sprayer 1 Buah 450 000 450 000

4 Cangkul 3 Buah 75 000 225 000

5 Golok 3 Buah 70 000 210 000

6 Pompa Air ( Trmasuk - Buah - -


Selang )
7 Bibit 30 000 anakan 700 21 000 000

8 Lain-lain paket 1 300 000 1 300 000 2 500 000 3 500 000

Jumlah 3 1 545 000 2 500 000 3 500 000 37 545 000


lanjutan
Tahun Ke I Tahun Ke Tahun Ke Total
II III

Komonen Jumlah Sat Harga Jml


( Rp ) ( Rp )

B. Biaya Tidak tetap

1 Pupuk Kandang 20 000 Kg 800 1 600 000 800 000 10 000 000

2 Pupuk
Anorganik

 Urea 200 Kg 1 800

 SP-36 200 Kg 2 400

 KCL 100 Kg

3 Pestisida paket

4 Ethrel 10 Botol 42 000

Jumlah 16 000 000 800 000 10 000 000 34 000 000


lanjutan
Tahun Ke I Tahun Ke II Tahun Ke Total
III

Komonen Jumlah Sat Harga Jml


( Rp ) ( Rp )

C. Biaya Tenaga Kerja

1 Persiapan Lahan 170 HOK 50 000 8 500 000

2 Pembuatan Lubang 70 HOK 50 000 3 500 000


Tanam

3 Penanaman 30 HOK 50 000 1 500 000

4 Pemupukan 10 HOK 50 000 500 000 1 700 000 1 700 000

5 Pengairan, 50 HOK 60 000 3 000 000 3 000 000 3 000 000


Penyiangan dan
Pembersihan

6 Pengendalian OPT 10 HOK 60 000 600 000

7 Peng-etrelan 5 HOK 60 000 300 000 500 000

8 Panen dan pasca 30 HOK 60 000 1 800 000 2 000 000


panen

Jumlah 17 600 000 6 800 000 7 200 000 31 600 000

Total 65 145 000 17 300 000 20 000 000 103 145 000
lanjutan
Produksi ( Kg ) Produksi Bersih*) Harga Jual **) Pendapatan
Tahun Panen ( Kg ) ( Kg ) ( Rp )

II 2015 21 000 18 900 3 100 58 590 000


III 2016 31 500 28 350 3 000 85 050 000
143 640 000
Total

 Keterangan :
# Harga Pupuk ( Khususnya urea ,SP-36 , KCL &NPK) merupakan harga pupuk supsidi th 2016
# Jarak Tanam 50 cm x 60 cm
# *) Asumsi kehilangan hasil 10 %
# Di tingkat petani pekebun.
1. Biaya produksi : biaya tetap + biaya tidak tetap
2. Biaya tenaga kerja : baya tenaga kerja
3. Pendaatan : Jumlah pendapatan sampai tahun ke 3
4. Keuntungan yang di terima : pendapatan- ( biaya tetap + biaya tidak tetap )
5. B/C ratio : pendapatan/total biaya ( tetap+ baiay tidak tetap TK) jml prdoduksi
6. BEP berdasarkan harga ( Rp ) : total biaya ( biaya produksi + biaya TK) / pendapatan
7. BEP Berdasarkan luas
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai