Anda di halaman 1dari 5

Budidaya Tanaman Ginseng

Pada Selasa, 14 Agustus 2018

Ginseng memiliki khasiat yang sangat banyak bagi tubuh sehingga sangat
dianjurkan untuk mengkonsumsi ginseng untuk menjaga kekebalan dan daya tahan
tubuh. Dengan adanya tren herbal maka baik produsen yang bergerak di industri
farmasi, kosmetika, makanan, dan minuman ringan, secara langsung berperan
dalam peningkatan permintaan terhadap ginseng. Tingginya permintaan tersebut
dapat kita jadikan peluang usaha. Jika Anda tertarik membudidayakan ginseng,
maka berikut adalah panduannya:

Trend ‘back to nature’ pada industri farmasi, kosmetika, makanan dan minuman
ringan, telah memacu peningkatan permintaan ginseng. Tingginya permintaan
tersebut perlu diimbangi dengan teknologi budidaya tanaman yang memenuhi aspek
K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian) seperti yang telah diterapkan PT.
NATURAL NUSANTARA.

SYARAT TUMBUH

 Diutamakan di lahan terbuka. 


 Tanah gembur, kandungan bahan organik tinggi, aerasi dan drainase baik.
 Keasaman (pH) tanah 5,5 – 7,2.
 Curah hujan 1000 – 2500 mm/th.
 Suhu berkisar 20ºC – 33ºC.
 Kelembaban 70% – 90%.
 Ketinggian tempat berkisar 0 – 1.600 dpl.
PENGOLAHAN TANAH

 Siapkan Natural GLIO (10 kemasan /ha) dicampur pupuk kandang matang
(25-50 kg/kemasan). Simpan dalam karung terbuka selama 1-2 minggu.
 Tebarkan dolomite / kapur pertanian (2-4 ton/ha) pada lahan yang masih
terbuka paling lambat 2 minggu sebelum tanam.
 Luku dan garu segera setelah dolomit disebarkan. Diamkan sekitar 1 minggu.
 Buat bedengan membujur arah timur-barat, lebar bedengan 100-120 cm,
tinggi 40-60 cm. Jarak antar bedengan 40-50 cm. Diamkan sekitar 1 minggu.
 Buat parit mengelilingi lahan lebar 40-50 cm, kedalaman 50-60 cm.
 Setelah 1 minggu, gemburkan permukaan bedengan secukupnya.
 Tebarkan hasil campuran Natural GLIO dan pupuk kandang merata pada
permukaan tanah.
 Tambahkan pupuk kandang matang 20-40 ton/ha merata pada permukaan
bedengan. Jika tidak ada pupuk kandang, penggunaan POP SUPERNASA,
POC NASA dan HORMONIK dapat menggantikannya.
 Siapkan larutan induk POP SUPERNASA (1 botol/3 liter air), aduk hingga
larut. Dosis POP SUPERNASA 5 botol/ha jika pakai pupuk kandang sesuai
dosis anjuran atau 10 botol/ha jika tidak pakai pupuk kandang. Dari larutan
induk POP SUPERNASA 3000 cc atau 3 liter, diambil 200 – 300 cc dicampur
dengan 0,25 kg NPK majemuk lalu dilarutkan atau diencerkan dalam 50 liter
air.
 Dari hasil 50 liter tersebut siramkan pada permukaan bedengan, caranya
pakai gembor 10 liter / ± 8 m panjang bedengan. Atau 200 – 300 cc/lubang
tanam.
 Tebarkan hasil campuran Natural GLIO dan pupuk kandang merata di
permukaan bedengan. Atau dalam setiap lubang tanam.
PEMBIBITAN DAN PENANAMAN

1. Diutamakan pakai bibit dari setek batang.


2. Gunakanlah induk tanaman sehat, tidak terindikasi gejala serangan hama dan
penyakit, umur tidak terlalu muda dan terlalu tua, segar dan tidak layu, warna
cerah/mengkilap.
3. Bibit hasil setek diistirahatkan/disimpan di tempat lembab selama 2 – 4 hari.
4. Sebelum tanam, pangkal bibit dipotong miring ± 45º menggunakan pisau
tajam dan bersih.
5. Pangkal bibit direndam 20-30 menit dalam larutan POC NASA (1-2 ttp) +
HORMONIK (0,5-1 ttp) + 1-2 sendok makan Natural GLIO per 10 liter air.
6. Bibit dikeringanginkan ± 1-2 jam.
7. Penanaman dilakukan sore hari, jarak tanam 50 x 60 cm atau 60 x 70 cm.
PEMELIHARAAN TANAMAN
1. Penyiraman
Pemberian air tidak boleh berlebihan ataupun kekurangan.
Usia 0 – 21 hst (hari setelah tanam) disiram tiap hari secukupnya.
Sejak usia ±100 hst penyiraman dikurangi atau dihentikan.
2. Penyulaman
Jika diperlukan, hingga 15 hst.

3. Pemupukan susulan:

 Pengocoran larutan pupuk : NPK majemuk 0,25 kg + 50 liter air. 


 Berikan 200-300 cc/lubang tanam setiap 2 minggu sekali hingga usia 100 hst.
 Penyemprotan pupuk lewat daun dilakukan 1 minggu sekali hingga 100 hst,
pakai 3 – 5 tutup POC NASA + 1-2 tutup HORMONIK dalam tangki 14 atau
17 liter.
4. Penyiangan, pendangiran dan pembumbunan
Dilakukan bersamaan setiap 2 minggu sekali terutama pada usia 14 – 65 hst.

5. Perempelan I
Pada 20 hst disisakan 2-3 batang utama.
Perempelan selanjutnya adalah perempelan tunas ketiak daun setiap 2 minggu
sekali hingga usia 65 hst.

 HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN


 Hama
1. Bekicot
Biasanya aktif pada malam hari, dan perlu diwaspadai keberadaannya.
Pengendalian dengan cara dikumpulkan dan dimusnahkan.
2. Ulat
Banyak jenis ulat yang menyerang pada ginseng terutama ulat grayak (Spodoptera
sp.).
Ulat penggulung daun (Lamprosema sp.), dan ulat jenis lainnya.
Pengendalian dengan cara mematikan ulat, semprotkan Pestona dan alternative
terakhir dengan Insektisida kimia.
3. Uret/Lundi
Hama ini menyerang akar bahkan bisa ke umbi sehingga tanaman lama kelamaan
bisa layu dan akhirnya mati. Pada saat tanam bisa ditaburkan insektisida granular di
sekeliling tanaman
 Penyakit
1. Penyakit Busuk Leher Batang

 Penyebabnya jamur Phytium sp. atau Sclerotium sp. 


 Biasanya di awal tanam ginseng mengalami pembusukan yang disebabkan
oleh kelembaban tanah yang berlebihan. 
 Leher batang atau pangkal batang tampak berwarna kelabu atau kecoklatan,
lunak kebasahan dan melekuk ke dalam. Jamur ini dapat menjalar ke bagian
umbi, lama-kelamaan daun tampak layu. Pengendalian dengan cara
pengaturan drainase, kebun tidak becek dan tidak lembab. 
 Sejak awal sebelum tanam gunakan Natural GLIO.
2. Penyakit Busuk Umbi

 Penyebabnya jamur Phythopthora sp. 


 Gejalanya daun yang mulanya hijau berubah menjadi kuning. Lama kelamaan
menjalar hingga menyebabkan kematian. Bila tanaman dicabut pada pangkal
umbi/batang tampak bulu-bulu putih yang kemudian berubah menjadi bulat-
bulatan dan akhirnya berubah menjadi coklat tua sampai hitam. Pengendalian
gunakan Natural GLIO sebelum tanam, jaga kelembaban tanah dan
alternative terakhir dengan fungisida sistemik.
3. Penyakit Layu

 Bisa disebabkan jamur Fusarium sp. atau bakteri Pseudomonas sp. Tetapi
kebanyakan disebabkan oleh jamur Fusarium. Mulanya tulang daun
menguning, kemudian menjalar ke tangkai daun dan akhirnya daun menjadi
layu. 
 Pengendalian dengan cara sebarkan Natural GLIO sebelum tanam dan
celupkan stek sebelum tanam ke dalam POC NASA dicampur Natural GLIO.
 PANEN

 Tanaman Ginseng dipanen umur 4 – 5 bulan tergantung pertumbuhan dan


keadaan umbi. Cirinya; batang semula hijau berubah merah, daun menguning
dan mulai rontok, berbunga dan mengeluarkan biji, umbi bila didangir sudah
cukup besar (diameter diatas 1 cm).
 Pemanenan pada pagi hari saat kondisi cerah, tidak hujan dan daun tidak
berembun lagi, tanah kering.
 Umbi dipanen sekaligus dengan menggunakan garpu tanah untuk
menggemburkan permukaan tanah.
 Sebelum umbi dicabut pangkal batang tanaman dipangkas dan dipisahkan
dari batang serta daunnya. Pencabutan umbi harus dilakukan hati-hati,
jangan sampai umbinya putus dan tertinggal dalam tanah. Umbi yang telah
dicabut dibersihkan dan dibawa ke tempat teduh untuk penyortiran.

Untuk Informasi selengkapnya anda bisa Kunjungi kami di bawah ini:

Website https://sites.google.com/view/stokistnasasemarang/halaman-muka

Blogspot https://caradaftarnasadisemarang.blogspot.com/

Wordpress https://naturalnusantarasemarang.wordpress.com/

Channel You Tube https://www.youtube.com/channel/UC2AleAkcSx5--THIDCBi-cw/videos

Instagram https://www.instagram.com/nasakatalogproduk/

Facebook https://www.facebook.com/stockistnasadikotasemarang/

Dan Anda bisa langsung hubungi kami di WA 081901092128 & 085643114001

Anda mungkin juga menyukai