Anda di halaman 1dari 5

Budidaya Seledri dalam Pot

Terna tegak, tahunan, tinggi 25-100 cm. Batang bersegi dan beralur membujur. Bunga banyak, kecil-kecil, berwarna putih atau putih kehijauan. Dapat dibudidayakan di mana-mana dari dataran rendah sampai dataran tinggi, menyukai tempat yang lembab dan subur. Sering ditanam dalam pot. Daun sop atau seledri cukup populer untuk bahan tambahan masakan soto banjar, sop, bistik, nasi goreng, mie goreng, dan berbagai makanan ringan lainnya. Bahkan untuk kesehatan sangat manjur menurunkan tekanan darah tinggi bagi yang menderita hipertensi. Harga daun sop di pasaran dihitung per ikat terdiri dari 5 tangkai dipatok dengan harga Rp. 1.000,-. Tingginya permintaan daun sop memberikan peluang bisnis bagi para petani sayuran, sehingga ada beberapa petani mengkhususkan melakukan budidaya daun sop saja. Guna menjembatani teknis budidaya daun sop, maka bagi pembaca yang berminat dalam mengembangkan daun sop dapat menelaah tulisan ini. Tahapan teknik budidaya daun sop antara lain: 1. Pembuatan media tanam di persemaian pertama yaitu tanah topsoil (tanah permukaan yang subur umumnya berwarna gelap karena banyak mengandung humus) + pupuk kandang ayam + serbuk gergaji dengan

perbandingan 2:1:1, dan pembuatan media tanam di persemaian kedua dengan bahan seperti persemaian pertama dengan perbandingan 1:1:1. 2. Pembuatan media tanam di polybag yang terdiri dari kompos + tanah subur + serbuk gergaji dengan perbandingan 1:1:1. Kompos dibuat dari mencampurkan cacahan eceng gondok atau hijauan lainnya dan pupuk kandang ayam yang dikomposkan 1 - 2 bulan. 3. Benih daun sop disemai pada bak plastik persemaian pertama dengan ukuran 28x36x6 cm yang telah diiisi media persemaian pertama selama 20 hari. Benih seledri dapat didapat di kios pertanian, umumnya satu sachet 20 g berharga Rp. 25.000.4. Bibit daun sop pada bak persemaian pertama setelah umur 20 hari tersebut dipindahkan pada persemaian kedua yang telah bersisi media semai kedua, bak kayu berukuran 40x80x5 cm dan dipelihara selama 30 hari. 5. Bibit di persemaian kedua setelah berumur 30 hari tersebut kemudian dipindahkan ke dalam polybag ukuran sedang atau 20 x 25 cm yang telah diisi media untuk polybag dan dipelihara selama 20 30 hari. Setiap polybag ditanam 3 bibit seledri. 6. Selama bibit daun sop di polybag maka dilakukan penyiraman jika hari tidak turun hujan, dan dilakukan pemupukan dengan pupuk cair 1 2 kali saja hingga siap dijual. Pupuk yang digunakan bisa berbagai merek, namun pada budidaya ini digunakan pupuk cair hayati TIENS Golden Harvest sesuai dosis anjuran dikemasan yang disiramkan ke polybag. 7. Setelah sebulan di polybag, maka tanaman daun sop telah tumbuh sehat dan segar, siap dijual. Harga jual per polybag tanaman daun sop umumnya Rp. 10.000,-. Menurut Marijo (32 th), bertani daun sop dipolybag cukup menguntungkan, meskipun banyak tahapan yang dilalui namun kerja cukup ringan. Dari 350 polybag yang dijajakan, ludes dalam 1 minggu. Modal yang digunakan sekitar 40 % (1,4 juta) dari penerimaan hasil penjualan sekitar 3,5 juta rupiah. Pergiliran

tanam yang baik dari tanaman ini mampu menghasilkan pendapatan yang kontinyu. Pengkajian berbagai media tanam daun sop dipolybag menunjukkan bahwa peningkatan dosis kompos menunjukkan pertumbuhan tanaman daun sop lebih baik dibandingkan hanya media tanah topsoil saja (pada foto paling atas tampak pertumbuhan tanaman daun sop tertekan pada media tanah subur saja ehubungan dengan banyaknya pembaca info teknologi tentang daun sop, maka penulis memberikan data-data produksi dari pengkajian untuk dapat dijadikan acuan. Parameter produksi daun Sop (dipanen 28-12-2010), ternyata perlakuan penambahan kompos dan tanah subur (P1=1:3; P2=1:1; P3= 3:1) lebih baik dan berbeda nyata dengan hanya tanah subur saja (P0). Parameter terpanjang tanaman per rumpun (cm): P0=11, P1=28, P2=30, dan P3=28. Parameter Jumlah Tangkai daun per rumpun (helai): P0=17, P1=22, P2=27, P3=23. Parameter Diameter tangkai daun terbesar tiap rumpun (mm): P0=2, P1=4,2, P2=5,1,

P3=4,7. Parameter berat segar per rumpun (g): P0=4,78, P1=18,51, P2=22,51, P3=18,59. Dan parameter berat kering oven per rumpun (g): P0=0,78, P1=2,31, P2=3,31, P3=2,90. (Dr. A).

Manfaat Daun-daunnya digunakan sebagai penambah aroma/rasa pada masakan, juga sebagai sayuran atau sebagai salad. Selain itu, tanaman ini banyak mengandung vitamin A, C, dan zat besi., dan berkhasiat sebagai obat rematik.

Syarat Tumbuh Seledri merupakan tanaman dataran tinggi yang dapat tumbuh baik pada kisaran suhu 7-16 C. Tanah yang baik untuk areal penanamannya adalah yang subur dan gembur dengan pH 5,5-6,8.

Pedoman Budidaya PERSEMAIAN Seledri dikembangbiakkan dengan biji. Oleh karena itu, untuk mendapat pertumbuhan dan produksi yang baik, maka harus ditunjang dengan benih yang baik pula. Beberapa jenis seledri seperti parsley dan celery, bibitnya umumnya didatangkan dari luar negeri. Sebelum disemaikan, sebaiknya biji seledri direndam dalam air dengan suhu 50 C selama 15 menit untuk merangsang perkecambahan. Benih-benih ini kemudian ditaburkan pada alur-alur dalam kotak atau bedeng persemaian. Jarak antaralur 2 cm dan dalamnya 1 cm. Alur lalu ditutup setipis mungkin dengan tanah agar mudah berkecambah. PENGOLAHAN TANAH Pengolahan tanah dilakukan sebelum tanaman di persemaian dipindahkan ke lahan. Tanah dibajak atau dicangkul, diberi pupuk kandang sebanyak 15 ton/ha, digemburkan, serta dibuat bedengan-bedengan. Lebar bedengan lm dan panjangnya disesuaikan dengan keadaan lahan. Bedengan-bedengan itu kemudian disiram dengan air secukupnya, lalu didiamkan selama seminggu sehingga reaksi-reaksi di dalam tanah menjadi stabil. PENANAMAN Setelah berumur 2 minggu, bibit seledri sudah dapat dipindahkan ke bedengan yang telah disiapkan. Jarak tanam yang digunakan tergantung jenisnya, tetapi umumnya digunakan jarak tanam (40 x 40) cm.

Pemeliharaan PEMUPUKAN Selain penggunaan pupuk kandang sebagai pupuk dasar, tanah juga perlu diberi pupuk susulan berupa pupuk buatan, yaitu urea 435 kg/ha, TSP 400 kg/ha, dan KCl 300 kg/ha.

Hama dan Penyakit Hama yang sering menyerang pertanaman seledri adalah sebagai berikut. NEMATODA Bagian tanaman yang diserang adalah akar sehingga tampak berbintil-bintil besar atau kecil. Keadaan ini akan mengganggu aktivitas akar dalam penyerapan air dan unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman. Serangan yang berat pada saat tanaman muda dapat menyebabkan tanaman tumbuh kerdil. Hama ini dapat dikendalikan dengan insektisida Curacron dengan dosis 1,3

cc/liter air. KUTU DAUN (APHID) Hama ini menimbulkan kerusakan pada daun. Daun muda yang terserang menjadi kuning dan akhirnya mengering. Akibatnya, pertumbuhan tanaman terhambat. Hama ini dapat diberantas dengan insektisida Basudin 60 EC dengan dosis 2 cc/1 air. PENYAKIT Penyakit pada seledri berupa bercak-bercak klorosis dan nekrosis yang bisa meluas pada daun dan tangkai daun. Pada bagian yang mengalami nekrosis tampak bintik-bintik hitam. Sedangkan pada tangkai daun bercak cokelat tampak memanjang. Penyakit ini dinamakan late night yang disebabkan oleh cendawan Septoria sp. Penyakit lain yang juga sering menyerang adalah bakterial soft rot yang disebabkan oleh Erwinia carotovora. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan penyemprotan Dhitane dengan dosis 1,5 g/1 air. Namun, jika tanaman telah terserang, sebaiknya dicabut dan dimusnahkan.

Panen dan Pasca Panen Seledri mulai dapat dipanen pada umur 6-8 minggu setelah tanam. Yang dipanen adalah daun yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Parsley dapat dipanen beberapa kali hingga mencapai umur maksimum 5 bulan, biasanya satu tanaman dapat dipanen 6-8.helai daun. Sedangkan celery dipanen dengan cara dipotong pangkal batangnya tepat di atas akar.

Anda mungkin juga menyukai