dan
penyakit tular tanah. Kisaran pH tanah yang ideal adalah antara 5.5
- 6.8, karena pada pH di bawah 5.5 atau di atas 6.8 hanya akan
menghasilkan produksi yang sedikit (rendah).
Pada tanah-tanah yang becek seringkali menyebabkan gugur daun
dan juga tanaman mudah terserang penyakit layu. Khusus untuk
tanah yang pH-nya di bawah 5.5 (asam) dapat diperbaiki keadaan
kimianya dengan cara penambahna kapur pertanian atau dolomit,
sehingga pH-nya naik mendekati pH normal. Tahapan pengolahan
tanah dilakukan dengan tata cara sebagai berikut :
-
Lahan
dibersihkan
dari
sisa - sisa
tanaman
atau
xxxiv
Tanah yang sudah agak kering segera dibentuk bedenganbedengan selebar 110 - 120 cm, tinggi 40 - 50 cm, lebar parit
60 - 70 cm, sedangkan panjang bedengan sebaiknya lebih dari
12 meter. Khusus pada tanah yang banyak mengandung air
(mudah becek), sebaiknya parit dibuat sedalam 60 - 70 cm.
selebar
Pada
tanah
yang
pH-nya
masam,
bersamaan
dengan
Pembuatan persemaian
xxxv
xxxvi
xxxvii
Penanaman
Waktu tanam yang paling baik adalah pagi atau sore hari,
setelah bibit cabai berumur 17 - 23 hari atau berdaun 2 - 4 helai.
Sehari sebelum tanam, bedengan yang telah ditutup mulsa plastik
hitam perak harus dibuatkan lubang tanam dulu.
Jarak tanam untuk cabai rawit adalah : 50 x 100 cm, 60 x 70
cm atau 50 x 90 cm.
air
polybagnya
bersih
direndam
secukupnya.
dalam
Kemudian
larutan
bersama
fungisida
dengan
sistemik
atau
Pemeliharaan
xxxviii
Kegiatan
pokok
pemeliharaan
tanaman
meliputi
memasang
menyuburkan
mulsa
plastik
pertumbuhan
tambahan (susulan).
yang
hitam
prima
perak,
dapat
namun
untuk
diberi
pupuk
xxxix
dapat dipupuk susulan berupa NPK atau campuran ZA, Urea, TSP,
KCl, (1 : 1 : 1 : 1) sebanyak 4 sendok makan.
Cara pemberiannya adalah dengan melubangi mulsa plastik
hitam perak diantara 4 tanaman. Kemudian pupuk dimasukkan
melalui lubang tersebut sambil diaduk-aduk dengan tanah dan
langsung disiram air bersih agar cepat larut dan meresap ke dalam
tanah. Pemupukan susulan berikutnya masih diperlukan, terutama
bila kondisi pertumbuhan tanaman cabai kurang memuaskan atau
karena terserang hama dan penyakit.
Jenis dan dosis pupuk yang digunakan adalah NPK sebanyak
4-5 kg yang dilarutkan dalam 200 liter air (1 drum). Pemberiannya
adalah dengan cara dikocorkan pada setiap tanaman sebanyak 300
- 500 cc atau tergantung kebutuhan. Pengocoran pupuk larutan ini
dapat dilakukan setiap dua minggu sekali.
(1
xl
Deltamethrin 25 EC pada
xli
Layu
xlii
PANEN
Produksi cabai rawit hampir sama dengan cabai besar, hanya
saja umur cabai rawit lebih lama yaitu 2 3 tahun, sehingga
produksi cabai rawit lebih tinggi dari pada cabai besar. Cabai rawit
dapat dipanen hijau (muda) dan dipanen merah atau sudah masak,
bila cabai rawit di panen hijau, cabai kelihatan bernas dan berisi.
Pemanenan cabai rawit dapat dilakukan 4 7 hari sekali atau
tergantung pada situasi harga pasaran.
xliii