Anda di halaman 1dari 3

Teknik Produksi Cabe Merah Keriting dengan Mulsa Plastik Hitam Perak

(MPHP)

Penyiapan Benih dan Pembibitan


Bersamaan dengan terbentuknya bedengan kasar, dilakukan penyiapan benih dan pembibitan di pesemaian.
Untuk lahan 1 ha diperlukan + 180 gr atau 18 bungkus kemasan isi 10 gr, jika populasi tanaman per ha
antara 18.000 – 20.000 tanaman berjarak 60 – 70 cm. Pada umumnya sistem budidaya cabai di sentra-
sentra produksi cabai masih menggunakan benih lokal dan populasi tanaman per hektarnya tinggi. Populasi
yang sangat rapat ini dapat berakibat penangkapan sinar matahari setiap tanaman berkurang dan
kelembaban udara sekitar kebun meningkat. Kelembaban yang tinggi seringkali dapat meningkatkan
serangan hama dan penyakit.

Beberapa tahapan Pembibitan.

Benih direndam terlebih dahulu dengan air, biji yang terapung dibuang, dan yang tenggelam dapat disemai.
Biji yang terpilih sebelum disemai direndam dalam larutan hipoklorit 10 % selama 10 menit. Perendaman
ini untuk menghilangkan penyakit yang menempel pada biji juga untuk mempercepat perkecambahan
benih.

Kemudian benih dapat disemaikan di tempat persemaian yang telah dipersiapkan. Tempat persemaian
diberi naungan atap plastik (untuk dataran tinggi) atau atap daun palem/kelapa/alang-alang dan disusun
rapi dalam posisi menghadap ke timur.

Media persemaian berupa campuran tanah dan pupuk kandang (1: 1) dan Furadan 1 kg/10 m2. Setelah
benih disebar lalu ditutup dengan tanah, temperatur yang baik untuk perkecambahan 24 – 28 derajat
Celsius.

Setelah 5 – 6 hari biji berkecambah bibit dipindahkan ke polybag yang telah disiapkan. Tujuannya untuk
meningkatkan daya adaptasi dan daya tumbuh bibit pada saat dipindah ke lapangan.

Media tanam dalam polybag merupakan campuran antara tanah gembur dan pupuk kandang atau kompos.

Selama persemaian dilakukan kegiatan rutin yaitu penyiraman 1 – 2 kali/hari atau tergantung cuaca, dan
penyemprotan pupuk daun dosis rendah 0,5 gr/liter air saat tanaman muda berumur 10 – 15 hari.

Umur bibit yang baik untuk dipindahkan ke lapangan adalah 5 – 9 minggu setelah semai.
Pemasangan Mulasa Plastik Hitam Perak
Beberapa tahapan yang perlu dilakukan antara lain :

Sebelum MPHP dipasang terlebih dahulu dilakukan pemupukan pupuk buatan secara total sekaligus,
dengan dosis sbb :

Bila panjang bedengan 12 meter, jarak tanam 60 – 70 cm, maka akan berisi 40 tanaman. Jadi pupuk yang
diperlukan sejumlah 4 kg, terdiri dari ZA : Urea: TSP: KCL dengan perbandingan 3 : 1 : 2 : 1,5 dengan
catatan setiap 100 kg pupuk campuran tadi ditambahkan 1 kg Borate dan 1,5 kg Furadan.

Setelah campuran pupuk buatan disebar merata, diaduk dan dibalik dengan tanah bedengan, lalu ratakan
kembali dan rapikan. Setelah itu disiram air secukupnya agar pupuk larut ke lapisan tanah.

Pemasangan MPHP dilakukan pada saat terik matahari (pk. 14.00 – 16.00 sore hari) agar plastik tersebut
memuai dan memanjang sehingga dapat menutup tanah serapat mungkin.

Bedengan yang telah ditutup MPHP dibiarkan terlebih dahulu selama 5 hari agar pupuk buatan larut dalam
tanah dan tidak membahayakan bibit cabai yang ditanam.
Penanaman
Sehari sebelum tanam, bedengan yang telah ditutup MPHP dibuatkan lubang tanam terlebih dahulu,
dengan jarak tanam 60 – 70 cm. Pembuatan lubang (diameter 6 – 8 cm) tersebut dapat dilakukan dengan
alat bantu berupa potongan pipa besi diisi arang.

Bibit cabai yang paling baik siap ditanam setelah berumur 17 – 23 hari atau berdaun 2 – 4 helai. Sebelum
dipindahtanamkan segera siram dengan air bersih secukupnya. Kemudian bersama dengan polybagnya
direndam dengan larutan fungisida atau bakterisida pada dosis 0,5 – 1,0 gr/liter air selama 15 – 30 menit.
Tujuannya untuk mencegah penularan hama dan penyakit. \

Setelah media semainya cukup kering, bibit cabai hibrida dikeluarkan dengan hati-hati dan ditanam pada
lubang tanam yang tanahnya telah diangkat terlebih dahulu kira-kira seukuran media polybag.
Penanaman
Penyiraman

Pada fase awal penyiraman dilakukan rutin setiap hari terutama di musim kemarau.

Setelah tanaman tumbuh kuat dan perakarannya dalam, pengairan berikutnya dilakukkan dengan cara dileb
setiap 3 – 4 hari sekali atau jika tidak mungkin dileb dapat digunakan teknik kocoran melalui selang yang
dialirkan di antara 4 tanaman. Ujung selang dimasukkan ke dalam lubang MPHP di tengah-tengah
bedengan.

Pemasangan ajir/turus

Ajir/turus dipasang dengan tujuan untuk menopang tanaman sewaktu berbuah lebat.

Ajir dibuat dari bilah bambu setinggi 125 cm, lebar 4 cm, dan tebal 2 cm.

Ajir ditancapkan tegak tiap 3 tanaman secara berjajar. Dari ajir ke ajir dihubungkan dengan bilah bambu
memanjang pada ketinggian 80 cm dari permukaan tanah.

Pemasangan ajir dilakukan pada saat usia tanaman 1 bulan setelah pindah tanam. 

Perempelan

Perempelan (pembuangan) tunas samping perlu dilakukan karena pertumbuhan tunas ini tidak produktif
dan akan mengganggu pertumbuhan.

Perempelan tunas samping dilakukan pada saat cabai berumur 7 – 20 hari. Perempelan dilakukan dengan
cara membuang semua tunas samping dan dihentikan saat terbentuk cabang (biasanya perempelan
dilakukan 2-3 kali.

Perempelan selanjutnya adalah perempelan terhadap bunga pertama dari sela-sela percabangan pertama.
Tujuannya adalah untuk merangsang pertumbuhan tunas-tunas dan percabangan di atasnya yang lebih
banyak dan produktif menghasilkan buah lebat.
Pemupukan Susulan

Meskipun tanaman cabai sudah dipupuk secara total, namun untuk menyuburkan pertumbuhanyang prima
dapat diberi pupuk tambahan (sususlan), yaitu pada saat fase pertumbuhan vegetatif aktif (daun dan tunas)
adala pupuk daun yang kandungan N-nya tinggi, misalnya Multimicro dan Comlesal cair.

Interval penyemprotan pupuk dilakukan antara 10 – 14 hari sekali, dengan dosis sesuai pada labelnya.

Untuk memacu pertumbuhan bunga dan buah, pada umur 50 hari dapat diberi pupuk susulan berupa NPK
atau campuran ZA, Urea, TSP dan KCL dengan perbandingan (1:1:1:1) sebanyak + 4 sendok makan.
Caranya dengan melubangi MPHP di antara 4 tanaman. Pupuk tersebut dimasukkan ke dalam tanah dan
langsung disiram air bersih agar cepat larut.

Pemupukan selanjutnya dilakukan apabila kondisi pertumbuhan tanaman cabai kurang memuaskan atau
karena terserang hama penyakit dengan dosis NPK sebanyak 4 – 5 kg dilarutkan dalam 200 lt air (1 drum)
lalu dikocorkan pada setiap tanaman sebanyak 300 – 500 cc atau tergantung kebutuhan. Lakukan 2 minggu
sekali.

Varietas cabai hibrida umumnya bisa berbuah cukup lama, sehingga dapat dipanen 12 – 14 kali. Setiap kali
selesai panen perlu diberi pupuk susulan untuk mempertahankan produktivitas buahnya. Jenis pupuknya
adalah NPK atau campuran ZA,Urea, TSP, KCl dengan perbandingan 1 : 1 : 1 : 1. Pada kondisi
pertumbuhan tanaman cabai cukup bagus, pemberian pupuk susulan ini cukup sebulan sekali.

Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman

Pengendalian hama dan penyakit tanaman dapat dilakukan dengan memberikan fungisida, insektisida
dengan cara penyemprotan secara teratur.

Usaha lain adalah menyiangi kemungkinan adanya gulma serta pengawasan secara rutin dan berkala
terhadap tanaman, sehingga ketika gejala hama dan penyakit dapat sedini mungkin teratasi.
Panen dan Pascapanen
Tanaman cabai merah keriting di dataran rendah sudah dapat dipanen pertama kali pada umur 70 – 75 hari
setelah tanam. Sedangkan waktu panen pertama untuk cabai di dataran tinggi lebih lambat yaitu mulai
umur sekitar 4 – 5 bulan setelah tanam.

Pemanenan berikutnya dapat dilakukan 3 – 4 hari sekali atau paling lambat seminggu sekali. Selanjutnya
dapat terus menerus dilakukan sampai usia tanaman 6 – 7 bulan tergantung keadaan tanaman di lapangan.

Memanen cabai merah sebaiknya tidak pada saat hari hujan, karena bila saat hujan cabai akan cepat busuk.
Cabai yang baru dipanen sebaiknya tidak dijemur karena akan mengurangi bobot, kecuali jika memang
cabai tersebut hendak diawetkan dengan pengeringan.

Penanganan pasca panen yang harus segera dilakukan adalah mengeluarkan buah cabai yang baru datang
dari tempat produksi dari dalam karung, kemudian cabaikan biarkan di tempat yang terbuka (diangin-
anginkan).

Anda mungkin juga menyukai