1. Persiapkan polybag, botol plastic bekas, pot kecil atau wadah semai media berupa campuran
tanah, pasir dan pupuk organic (1:1:1). Untuk menghilangkan gangguan hama tanah berikan
Furadan dosis 10gr/m2 atau 10-50 butir Furadan (sejimpit) per polybag. Media ini disiapkan 2-5
2. Rendam benih dalam air hangat 40-50 derajat sekitar 2-3 jam, untuk benih ukuran kecil (lebih
kecil dari benih kubis) tidak perlu direndam. *tips: untuk menjaga suhu air selama merendam,
3. Tebarkan benih pada kertas peram atau handuk lembab (bias juga dengan kain lap/tissue kasar)
hingga berkecambah (-+5 hari) dan simpan pada suhu kamar atau 23-30°c.
4. Untuk benih yang tidak direndam dan peram, dapat langsung ditebarkan pada tanah dan tutup
6. Letakkan bibit di tempat teduh dan sirami secukupnya untuk menjaga kelembabannya
8. Siapkan polybag, pot, atau wadah tanaman (dapat berupa barang bekas) yang diisi dengan media
campuran tanah, pasir, dan pupuk organic (1:1:1) ditambahkan pupuk dasar. Untuk menghilangkan
gangguan hama tanah berikan Furadan dengan dosis 0,5-1gr/polybag atau sejimpit jari (Media
9. Lakukan pemupukan, untuk tanaman muda lebih baik dengan pupuk cair yang disemprotkan.
PEMUPUKAN WAKTU (HST) PUPUK DAN DOSIS PER POT CARA PEMBERIAN
5g ZA
batang
Atau
PEMUPUKAN WAKTU (HST) PUPUK DAN DOSIS PER POT CARA PEMBERIAN
10. Pemberian pupuk daun seperti pupuk mikro, pupuk kalsium, pupuk NPK, dapat pula dilakukan
11. Lakukan penyiraman secukupnya untuk menjaga kelembaban media tanah polybag
12. Lakukan perompesan/pembuangan cabang daun di bawah cabang utama dan buang bunga yang
13. Untuk mengendalikan hama lalat buah penyebab busuk buah, pasang jebakan yang diberi
Antraxtan. Sedangkan untuk mengendalikan serangga pengisap daun seperti Thrips, Aphid
dengan insektisida seperti Curacron, Promektin, dll. Untuk penyakit busuk buah kering
(Antraknosa) yang disebabkan cendawan, gunakan fungisida seperti Antracol, Victori Mix, dll.
14. Pemetikan pada saat panen dilakukan dengan hati-hati agar percabangan/tangkai tanaman tidak
patah
Petunjuk diatas merupakan petunjuk umum dan dibuat berdasarkan pengalaman berkebun penulis.
Petunjuk bersifat umum dan pasti masih ada kekurangan karena setiap tanaman membutukan
perlakuan berbeda-beda. Selanjutnya kami akan terus memperbaiki petunjuk ini agar bisa lebih
spesifik pada tanaman tertentul. Semoga petunjuk ini dapat membantu kegiatan berkebun anda.
1. Penyemaian
a. Rendam bibit ±3-6 jam, campurkan irisan bawang merah untuk mempercepat proses germinasi
b. Siapkan media semai (tanah, sekam bakar, rockwool, kapas, dll) dan semprot agar lembar
c. Masukan benih ke dalam media semai dengan kedalaman ± cm, tutup kembali dengan media
e. Apabila tomat telah tumbuh, letakkan di luar ruangan agar terkena sinar dan menghindari
benih etiolasi
f. Bedih dapat dipindahkan ke media tanam ketika sudah berdaun sejati 4-5 lembar
2. Penanaman
a. Untuk penanaman dalam polybag, pilihlah polybag ukuran 30 atau 40. Semakin besar polybag
b. Buatlah komposisi media tanam dengan isi tanah:sekam bakar:pupuk kandang dengan
perbangan 1:1:1. Bagi yang menggunakan system hidroponik, bisa menggunakan media sekam
3. Perawatan
4. Pemupukan
b. Konvensional:
1) Pupuk kandang
2) NPK (NPK 25-17-7 1s/d 30 hst, NPK 16-16-16 30 s/d 60 hst, NPK 15-9-20 60 hst s/d
seterusnya)
1. Penyemaian
a. Rendam bibit ±3-6 jam, campurkan irisan bawang merah untuk mempercepat proses germinasi
b. Siapkan media semai (tanah, sekam bakar, rockwool, kapas, dll) dan semprot agar lembab
c. Masukkan benih ke dalam media semai dengan kedalaman ± cm, tutup kembali dengan media
e. Apabila melon telah tumbuh, letakkan di luar ruangan agar terkena sinar dan menghindari
benih etiolasi
f. Benih dapat dipindahkan ke media tanam ketika sudah berdaun sejati 4-5 lembar
2. Penanaman
a. Untuk penanaman dalam polybag, pilihlah polybag ukuran 35 atau 40. Makin besar polybag
b. Buatlah komposisi media tanam dengan isi tanah:sekam:pupuk kandang dengan perbandingan
1:1:1. Bagi yang menggunakan system hidroponik, bisa menggunakan media sekam bakar,
c. Pindahkan bibit dari tempat persemaian ke media tanam dii sore hari
3. Perawatan
b. Pelihara buah 1 atau 2 saja dalam satu pohon agar besarnya bisa maksimal, buahkan diantara
daun ke 9-13
4. Pemupukan
1) 1000 ppm sejak tanaman mulai pindah hingga berumur kira-kira 15 hari
b. Konvensional
1) Pupuk kandang
2) NPK (NPK 25-7-7 1 s/d 30 hst, NPK 16-16-16 30 s/d 60 hst, NPK 15-9-20 60 s/d
seterusnya
1. Persiapan lahan
Tanah dibajak 15 hari sebelum tanam, 10 hari sebelum tanam tanah dibajak
halus/dihancurkan, 5 hari sebelum tanam dibuat bendengan lebar 1 meter, panjang 10 meter dan
tinggi bendengan 20-25cm. bendengan menghadap utara dan selatan. Jarak antar bendengan
30cm tanam dengan cara ditabur merata di atas bedengan. Pupuk dasar pemupukan dasar
diberikan 3 hari sebelum tanam, terdiri dari SP36 sebanyak 200kg/hektar dan penambahan
kapur pertanian 600kg/hektar. Benih edamame yang diperlukan berkisar antara 80-
100kg/hektar
2. Penanaman
Sehari sebelum benih ditanam, bedengan di airi terlebih dahulu, agar keesokan harinya
tanah dalam keadaan lembab/basah. Benih edamame ditanam pada bedengan dengan jarak tanam
12x20cm untuk musim kemarau, untuk musim hujan 14x25cm dan kedalaman tanam 1,5-2cm
kemudian ditutup dengan tanah gembur. Benih yang ditanam antara 1 benih per lubang tanam
3. Penyiangan
Rerumputan atau gulma lainnya perlu dibersihkan agar tidak bersaing dengan edamame,
penyiangan dilakukan pada saat tanaman berumur 9 atau 10 hst, penyiangan selanjutnya dilakukan
4. Pengairan
Pengairan dilakukan dengan penggenangan sampai air dalam kapasitas lapang, pengairan dilakukan
5. Pemupukan
Pemupukan susulan dilakukan pada saat tanaman berumur 10 hst, terdiri dari KCL 50kg/Ha, Ura
150kg/Ha. Pemupukan susulan yang kedua pada saat tanaman berumur 21 hst terdiri dari KCL
6. Pengendalian OPT
Edamame tidak luput terkena serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) baik hama maupun
penyakit. Pengendalian dilakukan secara terpadu sesuai dengan jenis hama maupun penyakitnya.
Penggunaan perstisida dilakukan secara selektif dan terkendali. Jenis OPT yang menyerang
edamame biasanya sama juga dengan OPT yang menyerang kedelai, sehingga pengendaliannya
tidak berbada jauh dengan pengendalian pada kedelai. Lalat pucuk, ulat grayak, pengerek batak,
dan jamur bisa disemprot dengan reagent 50c dengan dosis 1gr/liter air dan Ingrofol 50 WP
Pengendalian OPT ini sangat penting karena bisa berpengaruh terhadap kualitas Edamame.
Edamame yang diminta oleh pasar local maupun ekspor adalah edamame yang bernas, warna hijau
segar dan harus bebas dari bekas serangan hama atau penyakit. Sehingga sangat penting untuk
memperhatikan hal ini, baik hama pengerek batang maupun pengerek polong.
Available at: Shopee: benihseribuan.groentezaden tokopedia: Groentezaden Lazada: Groentezadenfarm
PANDUAN BERCOCOK TANAM UNTUK PEMULA
Panen polong muda saat polong berwawrna masih hijau bisa mencapai 7,5 ton per hektar.
Edamame bisa dipanen dalam keadaan segar saat polong masih berwarna hijau pada saat berumur
minimal 65 hst. Panen tidak dilakukan secara serentak tetapi diseleksi dengan interval panen 2
hari sekali. Polong yang dipetik adalah yang bernas namun warnanya masih belum kuning. Jika akan
dipergunakan untuk benih panen harus dilakukan pada saat polong sudah masak penuh kurang
Edamame yang di panen muda sebaiknya segera di bawa ke tempat yang teduh dan hindari dari
panas matahari agar edamame tetap segar, tidak layu atau warnanya rusak. Jika polongnya kotor
bisa dicuci dengan air yang menhalir dan ditiriskan, selanjutnya dipacking sebelum dipasarkan.