Anda di halaman 1dari 24

BUDIDAYA CABE MERAH

( Capsicum annum )

DISUSUN OLEH : MURYANTO


PENYULUH ROKAN TIMUR
KECAMAYAN ROKAN IV KOTO
BUDIDAYA CABE MERAH
( Capsicum annum )
 Cabe merah (Capsicum annum) merupakan salah satu jenis
sayuran penting yangbernilai ekonomi tinggi dan cocok
untuk dikembangkan didaerah tropika seperti diIndonesia.
Cabai sebagian besar digunakan untuk konsumsi rumah
tangga dan sebagiannya untuk ekspor alam bentuk kering,
saus, tepung dan lainnya.
 Dalam upaya pemenuhan kebutuhan akan produksi cabai
merah yang lebih kompetitif diperlukan upaya peningkatan
produksi yang mengacu pada peningkatan efisiensi baik
ekonomi, mutu maupun produktivitas melalui penerapan
teknologi budidaya mulai dari penentuan lokasi,
penanganan benih, penanaman, pemeliharaan, hingga
penanganan panen yang tepat yang mengacu pada
budidaya sesuai dengan StandadtOperasional Prosedur
(SOP) yang mengarah pada pertanian organik.
SYARAT TUMBUH CABE
MERAH
 Untuk tanaman cabai merah , bisa tumbuh di dataran tinggi
hingga dataran rendah. Namun anda harus mengetahui
bagaimana cara menanamnya dan syarat tumbuh khusnya
tanaman cabai merah Keriting ini.
 Cabai merah membutuhkan pemeliharaan yang harus di
perhatikan, mulai dari tanam hingga akhir masa panen.
 Cabai merah bisa tumbuh di daerah tinggi dan didaerah
dataran rendah jadi jika anda bertanam di antara dataran
tersebut sangat memungkinkan.
 Tanaman ini jenisnya tidak tahan terhadap genangan air yang
terlalu banyak, genangan yang terjadi baik itu disebabkan
oleh hujan atau sengaja oleh kita sebaiknya dihindari agar
tidak terjadi hal buruk pada tanaman cabai anda. Genangan
air dan kelembaban yang tinggi mengakibatkan layu daun
dan mudahnya bunga yang tumbuh akan gugur.
Perlakuan benih
a. Benih direndam
dalam larutan atonik
selama 12
Jam
b. Pemeraman selama
4-5 malam dalam
kantong plastik hitam
c. Setelah 4 malam
benih diperiksa,
apabila biji sudah
keluar kecambah,
maka biji siap disemai
Persemaian
 Untuk memperoleh bibit yang baik
umumnya dilakukan penyemaian biji/benih
ditempat persemaian, kemudian dilakukan
penyapihan (pembumbungan) sebelum
ditanam di lapangan.
 Persemaian alangkah baiknya dalam

polibag kecil, agar mudah dalam perawatan


bibit serta mudah dalam penanaman.
 Secara teori media tanam bisa terkontrol

baik dari segi nutrisi ataupun dalam


pembumbunan.
Persiapan Lahan
Persemaian
Membuat bedengan persemaian dan naungan
 Ukuran bedengan lebar 1 m dan panjang
tergantung kebutuhan, supaya tidak terlalu rapat
untuk 10 gram benih disediakan 40-50 cm ke
arah panjang.
 Lahan dicangkul dengan kedalaman 20-25 cm.
Buat bedengan dengan lebar 1 meter dan tinggi
20-25 cm, mengarah utara-selatan,kemudian
tanah diratakan.
 Bedengan mengarah Utara-Selatan dan naungan
menghadap ke Timur supaya cahaya pagi bisa
masuk. Ukuran naungan tiang depan 1-1,20 m
dan tiang belakang 0,8 – 1 m, atapnya dengan
plastik transparan dan diatas plastik ditutup lagi
dengan alang-alang atau daun nipah.
Pengolahan Tanah
Untuk menghasilkan tanaman yang subur perlu
diperhatikan beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi kesuburan tanaman antara lain
struktur tanah, derajat keasaman (pH)
dan bahan-bahan organik yang dikandungnya. Agar
diperoleh tanah yang baik untuk
pertumbuhann tanaman, maka perlu dilakukan
langkah-langkah dalam pengolahan tanah
Membuat Bedengan
Lebar 1m dan panjang tergantung
kebutuhan, jarak antar bedengan 70 cm,
tinggi
bedengan 30 cm. Bentuk bedengan harus
rata dan lurus supaya mudah untuk
pemasangan
mulsa, dengan dibuatnya bedengan
disesuaikan dengan kondisi wilayah,jika pH
tanah dibawah 6 maka untuk mengatasinya
tanah asam perlu dinetralkan dengan
pengapuran. 2 ton/ha diberikan 2 minggu
sebelum tanam. Kapur diberikan secara
ditaburkan merata diatas bedengan,
kemudian dicangkul hingga bercampur
 Cara pemasangan Mulsa

Sebelum tutup mulsa bedengan


diberi pupuk kimia dgn
perbandingan 2 kg NPK phonska :
2 kg ZA , 2 kg SP36. Dan
diberikan 4 kg untuk 12 meter
bedengan (40 pohon) Setiap 100
kg pupuk campuran tsb.ditambah
1 kg Borate/Boronat dan 2 kg
Furadan. Tanah bedengan
diratakan, disiram air ( larutan
EM4 atau BMG), pemasangan
mulsa pada saat terik matahari
agar memuai ( pukul 10 s/d 15.00
)
Menyiapkan Lubang Tanam
 Lubang tanam untuk budidaya tanaman cabai
sebaiknya digunakan dua baris pada setiap
bedengan yang telah anda buat, persiapan ini
anda harus menyiapkan seminggu atau dua
minggu sebelumnya. Ukuran lubang tanam
untuk langkah awal kita gunakan kira-kira
sebesar ukuran cangkul.
 Sedangkan untuk ukuran antar lubang 50-60

cm untuk yang berderet menyamping dan 60-


70 cm untuk yang berbaris ke belakang. Dan
jarak tanam tersebut memang sudah lama
digunakan oleh petani cabai merah
Pemindahan
Pemindahan Bibit
Bibit
Membuat Lubang Tanam Pemindahan bibit dari persemaian ke
Membuat lubang tanam dilakukan 1-2 polybag kecil atau pot terbuat dari
hari sebelum tanam, menurut jarak daun
tanam pisang dilakukan 9-10 hari setelah
dan alat yang digunakan antara lain semai, media yang digunakan sama
dengan kaleng susu bekas yang dengan media
dilubangi semai.
Penanaman
 Penanaman dengan MPHP,
umur bibit 18-20 hari
setelah disebar, dan
sebelum
ditanam bibit harus
diseleksi terlebih
dahulu.Bibit yang memiliki
pertumbuhan yang sama
 Apabila penanaman pada
waktu musim kemarau
lahan yang akan ditanam
harus dilaukan penyiraman
dulu sebelum bibit
ditanam, waktu tanam
yang baik aalah pada
sore hari.
Pemeliharaan
Tanaman
Pengendalian
Pemupukan
Pemangkasan
Pemasangan
Sanitasi
Penyiraman
Penyuaman
Penyiraman
Penyiraman dilakukan dua kali sehari
yaitu pagi dan sore, cukup satu
cangkir
(300cc), setelah tanaman tumbuh
kuat dan perakarannya dalam
penyiraman cukup
dilakukan tiga kali sekali.
Pemasangan
Ajir
 Ajir ditancapkan ± 10 cm didekat pohon,
dipasang setiap pohon sebelah kiri dan
kanan, kemudian antara ajir sebelah kiri dan
kanan dipasang palang yang diikatkoko.
Di atas pulang dan kiri ke kanan dipasang
lagi palang memanjang dan diikat satu sama
lainnya agar kokoh.Selanjutnya diikat ke ajir
palang yang memanjang.
 Pemasangan palang yang melebar dan
memanjang dilakukan beberapa tingkat
mengikuti pertumbuhan tinggi tanaman
sehingga tanaman berdiri kokoh.
Perempelan tunas
 Tunas yang tumbuh pada ketiak daun
merupakan tunas yang tidak produktif dan
akan mengganggu pertumbuhan secara
optimal. Oleh karena itu tunas-tunas
samping ini perlu dirempel/dibuang.
Perempelan tunas ini dilakukan pada
tanaman cabai berumur antara 7 sampadei
20 hari setelah tanam. Saat terbentuknya
cabang, perempelan tunas dihentikan.
 Bunga pertama yang muncul dari sela-sela

percabangan pertama pertama 14 juga


harus dibuang
Penyiangan /sanitasi
 Pada waktu tanaman berumur 20-30 hari,
biasanya tumbuh rumput pada lubang
tanam. Maka dilakukan penyiangan
dengan cara mencabut. Selain itu pada
saluran antara bedengan akan tumbuh
rumput, penyiangan dilakukan dengan
menggunakan kored.
 Sementara sanitasi dilakukan setiap saat

sepanjang pertanaman diusahakan


Pemupukan
Susulan
 Pupuk yang digunakan 4 gr NPK
(15:15:15), 2 gr Urea, 2,5 gr SP-18 dan 2,5
gr KCl dengan cara dilarutkan dalam satu
liter air, kemudian dikocorkan kedalam
lubang tanam. Pupuk susulan ini dilakukan
setelah tanaman berumur 21 harinsetelah
tanam, selanjutnya dilakukan setiap 10
hari sekali hingga 71 HST.
Takaran pupuk dari umur 21
hingga 71 hari setelah tanam (HST)

Umur JenisPupuk
Tanaman
( Hari ) NPK (gr/lt air) Urea (gr/lt air) Sp-36 (gr/lt air) Sp-36 (gr/lt
air)

21 4 2 2,5 2,5

31 8 4 5 5

41 12 6 7,5 7,5

51 15 8 10 10

61 21 10 12,5 12,5

71 25 12 15 15
Hama dan Penyakit Tanaman Cabe dan
Pengendaliannya

 Jenis Hama pada tanaman Cabe

Nama Umum Bagian Tanaman yang


diserang
Hama
1. Ulat Grayak Daun dan Buah
2.Hama Trips Daun Dan Buah
3.Lalat Buah Buah
4.Kutu Daun (afit ) Daun dan pucuk daun
5. Tungau Kuning Daun dan pucuk Buah
6. Ulat buah Buah
JENIS PENYAKIT CABE.
Nama Umum Bagian Tanaman yang diserang
1. Antraknose Daun dan buah
2. Virus mosaik Daun
3. Virus kerupuk Daun
4. Bercak daun Daun
5. Penyakit layu Akar dan batang
Pengendalian hama/penyakit
 1. Mengolah lahan dengan baik serta memberikan
pupuk berimbang untuk tanaman cabai yaitu
pupuk kandang 20-30 ton/ha, Urea 100-150 kg,
300-400 kg ZA, 150-200 kg TSP dan KCL 150 –
200 kg/ha, serta pemakaian mulsa plastik
 2. Pembibitan dengan cara penyungkupan tempat
semaian dengan kain kasa atau plastik yang telah
dilubangin dan membuat rak pembibitan setinggi
lebih kurang 1 m
 3. Untuk daerah yang baru terkena serangan
penyakit virus kuning tanman muda (sampai 30
hari) yang terserang segera dimusnakan dan
disulam/diganti dengan tanaman yang sehat.
 4. Pada daerah-daerah yang telah terserang berat,
tanman muda yang terserang tidakdimusnakan,
tetapi dibuang bagian daun yang menunjukkan gejala

ORANG YANG
kuning keriting dan kemudian disemprotkan pupuk
daun
 5. Menanan pembatas/barrier, jagung sebanyak 4-

BIJAK ADALAH
5 baris disekeliling pertanaman cabai
 6. Memasang perangkap kuning sebanyak 40 buah/ha
 7. Penanaman tagetes (bunga tai ayam) terutama

ORANG BISA
dipinggir pertanaman cabai
 8. Pelepasan predator Menochillus sexmaculatur,

mampu memangsa sebanyak 200-400 ekor B. tabaci

MENGENDALIKAN
perhari, 12 ekor thrips perhari, 200 ekor aphids
perhari, Siklus hidup 18-24 hari, satu ekor betina
menghasilkan telur sekitar 3.000 butir.

DIRINYA
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai