Anda di halaman 1dari 27

Prosedur Penanaman Cabai Merah

Cara Menanam Cabe Merah Secara Maksimal


UNCATEGORIZED ·MAY 10, 2017

Menanam Cabe Merah – Cabe merah termasuk salah satu komoditas pertanian yang
paling atraktif. Harga cabe merah dapat naik hingga berkali-kali lipat apda waktu-
waktu tertentu seperti bulan puasa, menjelang lebaran dan hari-hari besar lainnya.
Karena cabe merah termasuk sayuran yang dibutuhkan oleh banyak orang sebagai
penghasil rasa pedas masakan. Namun, pada sisa waktu yang lain harga cabe merah
juga mengalami penurunan. Selain dari segi fluktuasi harga yang naik turun,
tanaman cabe merah juga sangat bergantung pada iklim dan cuaca lingkungan
budidaya dan sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman. Kondisi
itu menjadi tantangan tersendiri bagi petani cabe merah. Untuk meminimalkan
semua resiko tersebut, biaya yang digunakan untuk menanam cabe merah tergolong
tinggi.

Keadaan iklim di Indonesia dimana matahari dapat bersinar penuh sangat cocok
untuk menanam cabe merah. Tanaman cabe merah akan tumbuh baik di dataran
rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian 1400 mdpl dengan keadaan tanah
ber-pH 5-6. Tanaman cabe merah masih dapat tumbuh pada dataran tinggi lebih
dari 1400 mdpl, akan tetapi hasil produksi tanamannya akan kurang maksimal. Suhu
ideal untuk menanam cabe merah yaitu 24-28 derajat Celcius. Suhu lingkungan
lahan yang terlalu dingin atau terlalu panas dapat menyebabkan pertumbuhan
tanaman cabe merah terganggu. Tanaman cabe merah tetap dapat tumbuh dan
berproduksi pada musim kemarau asalkan kebutuhan pengairan tercukupi dengan
baik. Curah hujan ideal untuk menanam cabe merah yaitu antara 800-2000 mm per
tahun dengan kelembaban 80%.
Fase Sebelum Menanam Cabe Merah

Pengolahan Lahan

1. Sebelumnya lahan diberi pupuk kandang untuk menambah kesuburan


tanah. Tebarkan pupuk kandang sebanyak 0,5-1 ton per 1000 m² lahan

2. Kemudian tanah diluku dan digaru agar pupuk kandang merata

3. Lalu lahan diberi dolomit 0,25 ton per 1000 m² dan biarkan selama
kurang lebih 1 minggu

4. Kemudian dibuat bedengan dengan lebar 100 cm dan parit dengan


lebar 80 cm. Jarak antar bedengan 60 cm

5. Setelah bedengan siap, beri aplikasi SUPERNASA atau POC NASA

1. Cara aplikasi SUPERNASA yaitu 1 botol SUPERNASA ditambah dengan 3 liter


air untuk dijadikan sebagai larutan induk. 50 liter air ditambah 200 cc larutan induk
baru kemudian disiramkan ke bedengan

2. Cara lain aplikasi SUPERNASA yaitu 1 sdm SUPERNASA ditambah 10 liter air
untuk menyiram bedengan sepanjang 5-10 meter

3. Cara aplikasi POC NASA yaitu sebanyak 2-4 tutup botol POC NASA ditambah
10 liter air, gunakan untuk menyiram bedengan sepanjang 5-10 meter
4. Setelah lahan diberi aplikasi SUPERNASA dan POC NASA, langkah selanjutnya
yaitu mengaplikasikan Natural GLIO. 1-2 bungkus (100-200 gr) Natural
GLIO dicampurkan ke 50-100 kg pupuk kandang. Tebarkan pada lahan secara
merata lalu biarkan selama 1 minggu

5. Bedengan ditutup dengan plastik mulsa yang dilubangi dengan jarak 60×70
cm dengan pola zig zag dan biarkan selama 1 minggu.

Pemilihan Benih Cabe Merah

Terdapat puluhan hingga ratusan varietas cabe merah, mulai dari varietas lokal
sampai varietas hibrida dan setiap varietas memiliki ciri tumbuh yang berbeda. Untuk
menentukan jenis varietas mana yang akan ditanam dan dibudidayakan, pilihlah
varietas yang paling sesuai dengan kondisi lahan budidaya.

Benih cabe merah dapat didapatkan dengan dua cara yaitu dengan membeli benih
di toko pertanian atau dengan cara membenihkan sendiri. Jika ingin menggunakan
varietas hibrida sebaiknya dibeli dari industri benih yang terpercaya yang telah
menerapkan teknologi pemuliaan modern. Sedangkan untuk benih cabe merah
varietas lokal dapat didapatkan dari sesama petani atau menyeleksi sendiri dari hasil
panen sebelumnya.
Dibutuhkan benih sebanyak 1–1,25 sachet Natural CK -10 atau CK-11 dan Natural
CS-20, CB-30 untuk lahan seluas 1000 m². Biji sebaiknya direndam dengan
larutan POC NASA dosis 0,5–1 tutup per 1 liter air hangat kemudian diperam selama
semalam.

Fase Pembibitan (0-30 Hari)

Penyemaian benih cabe merah disarankan untuk menggunakan polybag plastik atau
contong daunpisang. Karena jika penyemaiannya dengan cara ditabur, akan banyak
benih yang tumbuh berhimpit sehingga tidak dapat semua tanaman dimanfaatkan.
Hal ini sangat disayangkan karena benih cabe merah varietas hibrida harganya
sangat mahal.

Persiapan Persemaian

1. Arah persemaian menghadap ke arah timur dan diberi naungan plastik untuk
melindungi dari terik matahari dan air hujan

2. Media tumbuh dibuat dari campuran tanah dan kompos yang telah disaring
dengan perbandingan 3:1, gunakan polybag bibit ukuran 4 x 6. Sebelum digunakan,
pupuk kandang 25-50 kg dicampur dengan Natural GLIO 100 gr dan didiamkan
selama 1 minggu.

Penyemaian

1. Gunakan benih yang tenggelam, jangan yang terapung

2. Masukkan satu per satu benih cabe merah ke dalam polybag, lalu tutup
dengan lapisan tanah tipis dan kompos yang telah diayak

3. Semprot dengan POC NASA dengan dosis 1-2 tutup per tangki saat umur 10
dan 17 HSS (Hari Setelah Tanam)

4. Lakukan penyiraman satu kali sehari

Fase Menanam Cabe Merah

Pemilihan Bibit
1. Pilih bibit yang pertumbuhannya seragam, kuat, tumbuh mulus dan tidak
terkena penyakit

2. Bibit yang pertumbuhannya normal akan memiliki 5-6 helai daun pada umur
21-30 hari

Cara Tanam

1. Menanam cabe merah sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Jika
kondisi cuaca sedang terik sebaiknya ditunda

2. Lepaskan polybag dengan perlahan, jangan sampai merusak perakaran

3. Masukkan bibit cabe merah berserta meda tanamnya ke dalam lubang tanam.
Usahakan agar bola tanah jangan sampai terpecah

4. Segera disiram atau disemprot setelah selesai proses tanam


menggunakan POC NASA dengan dosis 3-4 tutup per tangki

Untuk menunjang keberhasilan menanam cabe merah supaya menghasilkan panen


yang maksimal, PT. Natural Nusantara (NASA) memberikan solusi yang tepat melalui
Produk Pupuk Organik NASA seperti POC Nasa, Supernasa, Hormonik, dan Power
Nutrition. Pengendalian hama dan penyakit tanaman cabe, NASA juga menyediakan
beberapa produk pestisida alami. Untuk mengendalikan hama jamur, Anda bisa
menggunakan Natural GLIO. Untuk mengendalikan hama kutu-kutuan, Anda bisa
menggunakan Pestona, Natural BVR atau Pentana.
Referensi :

http://budidayacabe.ptnasa.net/cara-menanam-cabe-merah/

budidaya cabai merah

Cabai merah merupakan salah satu


komoditas pertanian dengan harga yang berfluktuasi pada saat musim hujan harga cabai merah di
pasaran melambung tinggi karena pada umumnya gagal panen karena banyak permasalahan
hama dan penyakit.
Selain terkait produksi faktor lain yang sangat berperan penanaman cabai merah di musim hujan
adalah ketepatan memilih varitas dan kualitas benih cabai.
Cabai merah, merupakan salah satu komoditas. Sayuran yang prospektif dan andal karena
mempunyai kegunaan yang sangat beragam, yaitu digunakan sebagai bumbu dapur, bahan baku
industri makanan, obat-obatan, zat pewarna, percampuran minuman dan lain-lain.
Untuk mengurangi terjadinya fluktuasi harga yang tidak menentu dipasaran, dibutuhkan
kontinuitas ketersediaan cabai yang stabil di pasaran tanpa memandang musim, untuk itu
diutuhkan adanya varitas cabai merah unggul maupun cabai merah hibrida F, yang tahan
terhadap penyakit yang sering menyerang pada musim hujan disertai teknik produksi cabai yang
tepat untuk diusahakan pada musim hujan.
Teknologi Produksi Cabai Merah pada Musim Hujan
Persemaian

1. Membuat rak pesemaian

2. Memberi MPHP tempat pada tanah yang tinggi seperti bedengan

3. Menyiapkan media semai

 Membuat media persemaian berupa campuran pupuk kandang yang siap pakai/ kompos
dengan tanah 1:1 atau 1:2 ( 1 tanah + 1 pupuk kadang ) dan ( 1 pupuk kandang + 2 tanah )

 Masukan media semai tersebut kedalam polibag ukuran plastik no 10/8 sebanyak ¾
bagian

 Polibag yang telah terisi media semai ditata rapi di rak. Persemaian atau ditempat pada
tanah yang tinggi seperti bedengan tanah.

Perlakuan Benih
Sebelum benih cabai merah disemai dipolibag, terkebih dahulu direndam dalam larutan air yang
telah diberikan berupa :

 Fungisida Agreep 1 gram / liter air

 Radifarm 0,5 cc / litter air

Biarkan terendam selama lebih kurang 2,5 – 3 jam, kemudian ditiriskan lalu disemai.
Sesudah benih cabai merah disemai. Siram sampai jenuh, kemudian ditutup yang rapi dengan
MPHP hitam keatas, supaya temperatur suhu agar lebih merangsang pertumbuhan yang serentak
setelah 9-10 hari sudah terlihat benih cabai. Benih cabai diberi plastik naungan.tumbuh lalu
dibuka dan atur penyiramannya.
Setelah umur 14 hari setelah tumbuh, cabai merah harus disemprot dengan larutan pupuk daun
1,5 cc/liter air dan ditambah 1,5 gram DITHENE M45 4 hari sebelum pindah kelapangan.
Naungan benih dipibdah berangsur-angsur.
Persiapan Lahan
Pengolahan tanah sudah selesai dibajak jauh-jauh hari dan sudah selesai membuat bedengan,
hanya tinggal memberi kapur bila perlu, pupuk kandang dan pupuk lengkap celin. Terlebih
dahulu bendungan dibuka tengah-tengah tempat pemberian pupuk dan lainnya diaduk serta
ditutup kembali.
Penyiraman dilakukan sebelum pemasangan MPHP watu hari panas. Setelah pemasangan MPHP
dibiarkan tidak melakukan penanaman sebelum 5 hari.
Pemupukan dan Dosis
Untuk cabai Merah, kubis bunga, tomat, melon, semangka, sayuran tidak jauh berbeda. Khusus
cabai merah tumpang sari kubis bunga.Dosis pupuk hanya untuk cabai merah saja.kalau NPK
Bast, mutia, kurater borat yaitu :

 NPK 80 gram

 Kurator 1 gram/liter

 Borat 1 gram/liter

Hanya sekali diberikan dan disusul dengan pupuk cair NPK dan pupuk cair organik dan valagro.
Dosis pembuatan pupuk cair NPK 4-5 kg untuk 200 liter air dalam drum plastik dan diberikan
untuk tanaman yaitu:

1. 7 HST 30 0cc/tanaman

2. 15 HST 300 cc/tanaman

3. 30 HST 350 cc/tanaman

4. 45 HST 500 cc/tanaman + 100 gram topsin

5. 60 HST 500 cc/tanaman + 100 gram topsin

Untuk tanaman cabai merah lebih sehat dan resistenterhadap pennyakit serta tidak hama.tanaman
cabai diberi pupuk cair organik dari valagro yaitu:
 Radifarm 30 cc/100 liter air

 Viva 150 cc/100 liter air

Dicampur kedua-duanya dan diberikan kepada tanaman cabai saja setelah 2 hari kocoran NPK
dengan dosis yang sama. Hanya waktu yang berbeda sedikit sampai 5 kali. Sedangkan pupuk
Urea, SP36, KCL, ZA, sudah susah dicari dipasaran, maka beralih kepada pupuk majemuk
(NPK) lengkap.
sedangkan kubis bunga diberikan pupuk cair NPK bersama tanaman cabai.
Penanaman
Lebih kurang 28 hari umur persemaian benih cabai merah dilakukan pemindahan setelah
mencapai ketinggian 12-14 cm berdaun 3-6 lembar. Sebelum bibit ditanam, terlebih dahulu
dicelupkan dalam larutan Agrep yang sudah disiapkan percampuran 2 gram/liter air dalam
sebuah member. Setelah penanaman tanaman dipelihara yaitu: penyiraman, pemangsangan ajir,
penyemprotan, penyiangan, pembuangan, perapelan tunas bunga I sampai umur 30 hari,
pembersihan saluran dll. Pada saat tanaman berumur 70 hari hst, daun-daun dibawah cabang
pada batang di buang (dipupuk).
Pengendalian Penyakit
Cabut tanaman cabai yang terserang pusarium, virus mozaik lalu dibakar pada lubang tadi beri
dithene M45 2-3 gram/lobang. Bila tanaman cabai sudah lebat buah muda atau umur 60-70 hari
dilihat secara cermat buah-buah cabai yang diperlihatkan tanda-tandacalon busuk dipanen seperti
pada ujunng buah cabai terlihat agar menguning. Hal yang seperti tidak banyak hanya 2-3 kg
dalam 3000 batang cabai, kemudian tanaman cabai boleh disemprot dengan fungisida
Autrocol,kecid dll. Diulang semprot kedua setelah 5-6 hari penyemprotan melalui dibawah
tanaman cabai.
Hama
Penyemprotan hama dilakukan bila kelihatan tanda-tanda hama, lakukan penyemprotan, diulang
kembali menurut kebutuhan sesuai keadaan hama.
Panen
Untuk menjaga tanaman cabai tetap sehat dan berproduksi tinggi perlu dijaga dengan baik dari
serangan hama dan penyakit serta lakukan pengocoran NPK setiap 2 kali panen dengan dosis 5
kg NPK + Hortigro calsium 0,5 kg dalam air 200 liter disiram dengan memakai corong kedalam
MPLTP diantara dua batang tanaman cabai merah lakukan sekurang-kurangnya 4 kali dan juga
dengan radifarm dan viva.

Referensi :
http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/694-budidaya-cabai-merah
Inilah Jenis, Cara Menanam dan Budidaya Cabe yang Perlu Anda Ketahui
Cabe merupakan komoditas yang permintaannya sangat tinggi di pasaran. Terdapat banyak sekali jenis
cabe yang ada di seluruh dunia. Mulai dari jenis cabe import hingga jenis cabe lokal yang tidak kalah
kualitasnya. Pemilihan jenis cabe ini, merupakan hal pertama yang dilakukan untuk memulai budidaya
cabe. Untuk membantu kita mengetahui apa saja jenis cabe yang dapat kita temukan di Indonesia,
berikut ini macam-macam jenis cabe yang ada.
Jenis-jenis Cabe

Cabe hibrida

Cabe hibrida merupakan jenis cabe yang didapatkan secara import dari negara-negara tetangga. Cabe
hibrida yang paling populer adalah cabe yang berasal dari negara Thailand dan Taiwan. Jenis cabe
hibrida merupakan cabe yang mengalami persilangan dengan teknik modern, sehingga perawatannya
pun lebih rumit dari cabe biasa. Cabe hibrida pun memiliki sedikit perbedaan saat dibudidayakan.
Perbedaannya adalah jenis cabe hibrida memerlukan obat-obatan untuk mendukung hasil panen yang
maksimal. Beberapa contoh cabe hibrida yang populer di masyarakat adalah cabe papyrus, kunthi,
emerald, hot beauty, juwita, hairloom, dan suniya.

cabe hibrida
Cabe besar

Cabe besar merupakan cabe lokal yang didapatkan dari daerah-daerah di Indonesia. Daerah yang
menyumbang jenis cabe lokal yang cukup populer antara lain daerah Tanah Karo, Sumatera Utara dan
Kudus, Jawa Tengah. Cabe lokal dipercaya lebih menguntungkan untuk dibudidayakan oleh para petani.
Selain teknik budidayanya yang lebih mudah, cabe lokal juga memiliki tingkat produktivitas yang lebih
tinggi dibandingkan jenis cabe lainnya. Hanya saja, cabe besar sering sulit didapatkan sehingga
harganya fluktuatif. Cabe besar dibagi menjadi tiga jenis lagi, yaitu cabe merah, cabe keriting, dan cabe
hijau. Ciri-ciri cabe merah adalah berwarna merah dan ukurannya panjang. Ujung cabe merah biasanya
lancip dan bentuknya lonjong. Selain itu, kulit cabe merah mulus dan terlihat licin seperti lilin dan cukup
tebal. Sedangkan cabe keriting memiliki karakteristik yang tidak berbeda jauh dengan cabe merah. Hanya
saja kulitnya bergelombang dan keriting serta cukup tipis. Jenis ketiga adalah cabe hijau. Cabe hijau
adalah cabe yang dipanen saat masih berwarna hijau. Dapat juga disebut cabe yang dipanen di usia
yang masih muda. Cabe hijau ini karena dipanen dalam jangka waktu singkat biasanya rasanya tidak
terlalu pedas.

cabe hijau
cabe keriting

cabe merah
Cabe rawit

Jenis cabe rawit merupakan cabe favorit masyarakat. Ukurannya yang relatif kecil tidak membuatnya
kalah pamor, dikarenakan rasanya yang sangat pedas. Jika dilihat dari warnanya, cabe rawit memiliki
warna yang sangat beragam seperti hijau, oranye, kuning, dan juga merah. Cabe rawit juga mudah
dibudidayakan karena kemampuannya bertahan hidup dalam segala jenis cuaca. Karena asal benihnya
yang diproduksi oleh petani, maka cabe rawit pun digolongkan sebagai cabe lokal Indonesia juga.

cabe rawit
Cara Menanam dan Budidaya Cabe

Setelah mengetahui jenis-jenis cabe yang dapat dibudidayakan, langkah selanjutnya adalah menentukan
jenis cabe yang dipilih. Jika sudah terpilih, maka budidaya dapat segera dimulai. Budidaya cabe ladies
merah secara tradisional mencakup serangkaian proses mulai dari penanaman hingga pemanenan agar
untung dan memuaskan. Detail setiap proses budidaya cabe secara tradisional akan dijelaskan pada
bagian berikut ini.

Pemilihan bibit

Cara pertama menanam cabe yaitu pemilihan bibit. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya terdapat
banyak jenis cabe yang dapat dijadikan indukan bibit. Namun, pemilihan bibit harus dilakukan secara
saksama dengan melalui serangkaian pertimbangan. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan bibit antara lain kualitas bibit, kesesuaian bibit dengan lokasi budidaya, dan tentu saja nilai
ekonominya, inilah cara cepat membibit cabe merah yaitu Pilihlah kualitas bibit yang unggul dilihat dari
ukuran indukannya yang besar serta tampilan fisiknya yang sehat. Selain itu, pilihlah bibit yang mudah
dibudidayakan namun nilai ekonominya tinggi. Sehingga keuntungan budidaya pun dapat dirasakan oleh
petani juga.

Pembibitan
Pembibitan cabe dilakukan setelah menentukan indukan yang matang, sehat dan bebas penyakit. Jika
sudah, potonglah ujung-ujung cabe hingga tersisa bagian badannya saja. Potong bagian badan cabe
menjadi dua bagian. Buka badan cabe dan ambil bijinya. Jemurlah biji-biji cabe tersebut pada tempat
yang terkena sinar matahari langsung. Masa penjemuran bibit kurang lebih adalah selama tiga hari.
Setelah tiga hari bibit kemudia dapat dilanjutkan ke proses persemaian. Apabila tidak melakukan tips tadi
maka bibit cabe rawit kurang sehat.

Persemaian

Biji cabe yang telah dijemur siap untuk disemai. Penyemaian dimulai dengan merendam benih dalam air
hangat selama satu hari satu malam. Air rendaman merupakan larutan perangsang akar untuk
menunjukkan benih yang paling berkualitas. Setelah lewat masa perendaman maka pilihlah benih yang
mengendap ke dalam dan buang benih yang mengapung. Benih yang mengendap tersebut kemudian
disimpan dalam kain basah dan harus disimpan selama satu malam lagi. Sambil menunggu, petani dapat
menyiapkan media persemaian. Media persemaian dapat digunakan tanah yang telah digemburkan dan
terbuat dari campuran tanah serta pupuk kandang. Perbandingannya adalah 1 : 1. Jika sudah, benih siap
disemai dengan memasukkannya satu per satu dan ditutupi dengan tanah yang sama seperti
sebelumnya. Berikan perawatan persemaian hingga daun muncul sempurna sebanyak empat buah.
Setelahnya baru benih cabe dapat dipindahkan ke media tanam.
Penanaman

Cara menanam cabe yang baik dikebun atau di sawah. Dalam proses penanaman cabe diperlukan media
tanam. Cara mengolah tanah untuk cabe rawit agar buah lebat akan dijelaskan disini. Media tanam yang
digunakan bergantung pada jenis budidaya yang digunakan. Apakah tanah merah baik untuk d tanami
cabe? Pada jenis budidaya tradisional penyiapan media tanam dapat dilakukan dengan penggemburan
tanah, penyesuaian pH, serta penambahan pupuk untuk kandungan hara. Media tanam minimal sudah
siap diolah sekitar dua minggu sebelum masa penanaman dan satu minggu sebelumnya haruslah disiram
larutan perangsang pertumbuhan. Cara penanaman dilakukan dengan membuat lubang-lubang pada
media tanam. Masukkan bibit ke dalam lubang yang telah disediakan dan tutup kembali dengan media
tanam yang sama. Setelahnya haruslah dilakukan perawatan yang rutin dan teratur untuk
keberlangsungan pertumbuhan cabe.
Pengairan

Salah satu bentuk perawatan tanaman cabe adalah dengan melakukan pengairan. Tanaman cabe
sebenarnya tidak memerlukan asupan air yang terlalu banyak. Pada kondisi normal cukup diberikan
pengairan teratur setiap tiga hari sekali. Akan tetapi jika memang sedang dalam kondisi kemarau yang
cukup ekstrim, dapat dilakukan pengairan satu hari satu kali. Begitupun jika dalam kondisi cuaca di
musim penghujan, maka tidak perlu dilakukan pengairan. Karena kelebihan ataupun kekurangan air tidak
baik bagi tanaman cabe.
Pemupukan

Bentuk perawatan lain untuk tanaman cabe adalah dengan melakukan pemupukan. Tanaman cabe
membutuhkan pupuk untuk mendukung dan mencukupi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhannya. Pupuk
yang cocok digunakan untuk tanaman cabe adalah pupuk kompos atau pupuk NPK. Akan tetapi harus
diberikan dengan dosis yang cocok. Berikan sekitar satu sendokan untuk satu bulan dan berikan sekali
sebulan saja. Jika cabe yang ingin dikembangkan adalah cabe organik, maka gunakanlah pupuk organik
cair. Pemberian pupuk organik cair diberikan dengan cara disemprotkan pada masa-masa penting
pertumbuhan daun dan buah.
Pengajiran

Perawatan pada tanaman cabe yang lain adalah dengan melakukan pengajiran. Pengajiran merupakan
upaya pembuatan penopang tumbuhan dengan menggunakan bamboo ataupun kayu. Pengajiran biasa
dilakukan ketika pertumbuhan sudah membuat tanaman semakin besar dan dibutuhkan penopan agar
tanaman cabe yang tergolong kecil tidak roboh.
Pencegahan hama dan penyakit

Hama dan penyakit merupakan ancaman yang juga dapat menyerang tanaman cabe. Resiko hama dan
penyakit ini dapat dikendalikan dengan melakukan perawatan yang dibutuhkan. Bentuk perawatan dalam
upaya mencegah hama dan penyakit adalah dengan menggunakan pestisida. Terdapat dua jenis
pestisida. Jika tanaman cabe yang dibudidayakan adalah cabe organik maka gunakanlah pestisida
organik. Jika tidak dapat digunakan pestisida buatan kimia. Akan tetapi dalam penggunaanya, pestisida
tidak dapat digunakan melebihi batas normal karena akan membuat tanaman menjadi beracun.
hama tanaman cabe
Masa Panen

Masa panen tanaman cabe ditunjukkan oleh karakteristik buahnya yang berwarna merah. Panenlah cabe
di pagi hari saat cabe masih dalam kondisi segar. Setelah pemanenan pertama, panen selanjutnya dapat
dilakukan setiap 6 hingga 7 hari sekali. Setelah dipanen cabe dapat disimpan sampai dua hari setelah
panen. Setelah dipanen, cabe dapat dijual sesuai harga jual per kilogramnya dan petani dapat
mendapatkan keuntungan dari penjualannya.
Demikianlah cara membudidayakan cabe secara tradisional. Selain cara tradisional, terdapat tiga jenis
budidaya cabe yang dapat dilakukan yaitu hidroponik, polybag, dan pot. Perbedaan dari ketiga jenis
budidaya tersebut adalah pada wadah untuk media tanam ataupun media tanam itu sendiri. Lebih
lengkapnya akan kita bahas di bagian berikut ini.

Cara Menanam Cabe Hidroponik

Hidroponik merupakan metode menanam yang menggunakan air sebagai media tanam untuk
menggantikan tanah. Metode hidroponik mulai populer di kalangan masyarakat karena kemudahan-
kemudahan yang ditawarkannya. Kemudahan dalam berkebun secara hidroponik tentu sangat menarik
bagi penggiat yang hidup di perkotaan. Mengingat kesibukkan perkotaan yang sangat menyita waktu,
maka sangat wajar metode hidroponik menjadi pilihan untuk dilakukan oleh para penggiatnya. Selain
kemudahannya karena tidak memerlukan lahan berupa tanah, metode hidroponik juga menawarkan
kemudahan untuk tidak perlu disiram setiap hari. Secara keseluruhan perbedaan budidaya metode
hidroponik hanya berbeda sedikit dengan metode budidaya tanaman cabe tradisional. Perbedaan terletak
pada media tanamnya. Berikut ini penjelasan mengenai menyiapkan media tanam hingga pemanenan
dengan cara hidroponik sistem wick.

Persiapan media tanam


Media tanam cabe dengan metode hidroponik adalah campuran dari sekam dan sabuk kelapa.
Perbandingannya sebesar 1 : 1. Media tanam ini ditaruh pada botol plastik bagian atas yang telah dibelah
menjadi dua bagian. Bagian atas tersebut kemudian dimasukkan ke dalam bagian bawah botol yang
telah diisi larutan nutrisi. Selain itu karena menggunakan sistem wick, maka harus disiapkan sumbu yang
terbuat dari kain flannel untuk mengalirkan larutan nutrisi ke tanaman.
Persiapan larutan nutrisi

Larutan nutrisi yang digunakan adalah larutan AB Mix. Melalui larutan inilah kebutuhan nutrisi tanaman
yang biasanya didapatkan dari tanah, diberikan kepada tanaman cabe hidroponik.
Penanaman

Sama seperti pada budidaya cara tradisional, bibit yang ditanam adalah benih yang sudah melalui
persemaian. Masukkan bibit yang telah disemai ke dalam wadah yang telah disiapkan. Setelah tertanam
dengan baik, maka perlu disiram secukupnya menggunakan air. Setelah satu minggu, barulah tanaman
cabe dapat diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari.
Perawatan

Bentuk perawatan yang paling penting untuk dilakukan pada metode hidroponik adalah dengan
melakukan pemeriksaan berkala. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan tanaman tidak kehabisan
larutan nutrisi. Jika larutan nutrisi sudah hampir habis, harus segera ditambahkan dan jangan sampai
tanaman cabe kekeringan. Selain itu upaya perawatan dapat dilakukan dengan mencegah hama dan
penyakit. Mencegah hama dan penyakit dapat dilakukan dengan pemangkasan bagian-bagian tanaman
cabe yang menunjukkan tanda-tanda infeksi.

Cara Menggunakan Polybag dan Pot

Selain metode hidroponik terdapat juga budidaya cabe dengan metode yang menggunakan polybag dan
pot atau bedengan sebagai wadah tanaman. Metode budidaya tidak berbeda jauh dengan metode
tradisional seperti sebelumnya. Hanya langkah yang berbeda adalah pada langkah menyiapkan media
tanam.

Persiapan media tanam polybag atau pot dapat diawali dengan pemilihan jenis wadah. Jika memilih
polybag, maka pilihlah yang ukurannya minimal 30 cm. Ukuran ini dipilih sesuai pertimbangan ukuran
maksimal dari pertumbuhan tanaman cabe nantinya. Perkiraan ukuran polybag yang tepat akan mampu
menopan tanaman cabe. Media tanam dengan penggunaan polybag adalah tanah dan pupuk kompos
dengan perbandingan 1 : 2. Berikan pupuk NPK pada polybag sebanyak tiga sendok. Akan tetapi
terkadang polybag sulit ditemukan dalam ukuran yang besar dan sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena
itu muncullah alternatif lain yaitu penggunaan pot.

Penggunaan pot
Datang dengan berbagai pilihan yang ada. Terdapat pot yang terbuat dari bahan dasar plastik, semen,
aluminium, dan tanah liat. Menurut pengalaman pot dari tanah liat merupakan yang paling baik digunakan
untuk berkebun dalam pot. Alasannya adalah karena kemampuan pot dari tanah liat menjaga kestabilan
suhu. Hal lain yang harus diperhatikan dalam penggunaan pot sebagai wadah media tanam adalah
keberadaan saluran air. Tanaman cabe tidak baik mengandung air yang berlebihan pada media
tanamnya. Oleh karena itu untuk memudahkan aliran air, maka bagian bawah pot haruslah dibuat lubang-
lubang saluran air. Setelah dibuat saluran air, buatlah juga kaki-kaki pot untuk semakin memudahkan
proses air mengalir.
Demikianlah tadi sudah kita ketahui segala hal yang harus diperhatikan dalam membudidayakan
tanaman cabe. Semua informasi yang diberikan jelas dan mudah untuk dilakukan, sehingga jangan
tunggu lain waktu dan mulailah budidaya cabe dari sekarang.

Referensi :
http://carakumenanam.com/budidaya-cabe/
Daftar Isi

1. http://budidayacabe.ptnasa.net/cara-menanam-cabe-merah/

2. http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/694-
budidaya-cabai-merah

3. http://carakumenanam.com/budidaya-cabe/

4.

Anda mungkin juga menyukai