Anda di halaman 1dari 53

TEKNOLGI PRODUKSI TANAMAN

CENGKEH
( Syzygium aromaticum L. )

Contents
1

Tanaman cengkeh

Jenis-jenis cengkeh

Manfaat dan kegunaan cengkeh

Produksi cengkeh Indonesia

Teknik budidaya cengkeh

1. TANAMAN CENGKEH

Cengkeh dalam bahasa Inggris disebut cloves, adalah


tanaman cengkeh dari keluarga pohon Myrtaceae.

Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak


digunakan sebagai :
bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa,
bahan utama rokok kretek khas Indonesia.

Cengkeh merupakan salah satu komoditas sub sektor


perkebunan yang sebagian besar (97,43%) diusahakan
oleh perkebunan rakyat.

Deskripsi Tanaman Cengkeh

Klasifikasi

Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Klas : Dicotyledonae
Ordo : Myrtales
Famili: Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium aromaticum

Hasil utama cengkeh:


adalah bunga yang dipanen pada saat
kelopak bunga belum mekar.
Bunga cengkeh kering

Sentra penghasil cengkeh


Indonesia

2. JENIS-JENIS CENGKEH
01Cengkeh
Siputih
- Cabang kurang
rimbun;
- Bunga besar, warna
kuning dan
berjumlah
belasan per
rumpun.
- Helain daun besar,
tidak mengkilat
- Daun muda
berwarna
kuning sampai
hijau
muda

02 Cengkeh
Sikotok
- Helai daun kecil,
warna hijau sampai
hijau tua kehitaman,
lebih mengkilap;
- Cabang rimbun dan
rendah,
- Semua ranting
tertutup daun;
- Bunga kuning
kemerahan,
tiap rumpun 20-50
bunga
- Produksi cukup
tinggi

03

Cengkeh
Zanzibar

- Bentuk daun panjang


ramping dan
berwarna
hijau gelap;
- Bunga berwarna
lebih
merah dengan
- Produksi tinggi;
- Merupakan jenis
terbaik

3. MANFAAT & KEGUNAAN


CENGKEH
Manfaat

a.
b.
c.

bunga dan minyaknya.

Minyak cengkeh dapat dihasilkan


dari penyulingan :
serbuk kuntum cengkeh kering
(clove oil),
serbuk tangkai kuntum cengkeh
(clove stem oil),
daun cengkeh kering
(clove leaf oil).

Guna :
a. industri farmasi,

b. penyedap masakan,
c. wewangian.

Sifat kimiawi dan efek


farmakologis :

Hangat dan rasanya tajam,


aromatik,
berkhasiat sebagai perangsang (stimulan),antiseptik,
anestetik lokal, menghilangkan kolik dan obat batuk.

Kandungan kimia :

karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B1,


lemak, protein, dan eugenol.

Minyak atsiri cengkeh :


1. industri komestik (bahan pembuatan sabun,

pasta gigi, samphoo, lotion dan parfum)


2. industri makanan (penyedap atau penambah

cita rasa)
3. industri farmasi (obat anti nyeri, anti infeksi,

pembunuh bakteri)
4. industri bahan pengawet dan bahan

insektisida ( wewangian, untuk menutupi bau


tak sedap bahan-bahan lain seperti obat
pembasmi serangga)

3. PRODUKSI CENGKEH
INDONESIA
Sejak tahun 1996 produksi cengkeh Indonesia mengalami penurunan drastis
akibat ketidakpastian harga

1995

2012

2002

1999

2013
d
Pro
i
uks

nas

t on

al

ion

ion

720

nas

0 to

al
ion

.
100

i
uks

n as

t on

al
ion

25
79.

i
uks

n as

al
ion

to
03

n as

000
79.

i
uks

d
Pro

d
Pro

d
Pro

ksi

to
07

9
52.

du
Pr o

0
90.

Di lain pihak kebutuhan cengkeh untuk rokok kretek naik menjadi


rata-rata 92.133 ton/tahun (GAPPRI, 2005).

4. TEKNIK BUDIDAYA
CENGKEH
1. Syarat Tumbuh Tanaman Cengkeh

Iklim
a)
b)
c)
d)
e)

Iklim yang panas dgn curah hujan cukup


merata (tidak tahan kemarau panjang
Angin yang terlalu kencang dapat merusak
tajuk tanaman.
Curah hujan optimal bagi pertumbuhan
tanaman antara 1500-4500 mm/tahun.
Sinar matahari minimal 8 jam per hari.
Suhu optimal adalah 22-30 C, kelembaban
udara 60-80%.

Media Tanam
a)
b)
c)
d)

e)

Jenis tanah yang baik : latosol, andosol dan podsolik


merah.
Tanah gembur dengan drainase yang baik.
pH yang cocok adalah 5,5 -5,6.
Kedalaman air tanah pada musim hujan tidak lebih
dangkal dari 3 m dari permukaan tanah dan pada
musim kemarau tidak lebih dari 8 m.
Tanah dengan kemiringan sampai 20% lebih baik dari
tanah datar, karena drainasenya baik. Dibuat parit
drainase sedalam kurang lebih 1 m agar air luapan
pada musim hujan dapat disalurkan ke arah lain.

Ketinggian Tempat
Cocok pada ketinggian 0-900 m dpl. (opt. 300-600 m dpl.)
atau terletak pada ketingginan lebih dari 900 m dpl.
dengan hamparan lahan yang menghadap laut.

2. Pembenihan Tanaman
Cengkeh

3. Pengolahan Media Tanam


* Persiapan *
Lahan untuk areal tanaman cengkeh disiapkan
minimal 6 bulan sebelum tanam. Tahap persiapan
lahan dimulai dengan "land clearing", yaitu
pembersihan lahan dari pepohonan dan semaksemak.
* Pembukaan Lahan *
Tidak perlu pembajakan dan penggaruan, cukup
menggali daerah ajir yang akan ditanami saja. Lubang
dibuat 3-6 bulan sebelum tanam, ukuran 80 x 80 x 80 cm.
Tujuan memperbaiki struktur tanah, menghilangkan
senyawa yang beracun dan membunuh bibit penyakit.

Tanah galian dibagi 2,


3-4 minggu sebelum tanam,
tanah bagian atas dimasukkan
kedalam lubang.
Tanah bag. bawah dicampur 5-10
kg pupuk kandang atau kompos
yang masak + 150-200 gr
dolomit dimasukkan ke dalam
lubang.
Lubang yang sudah ditimbun
ditandai dengan bambu
(memudahkan mencarinya
sewaktu akan menanam).
Dibuat parit-parit drainase untuk
mencegah air tergenang.
Jika kemiringan agak curam,
lahan harus dibuat teras bangku
(bentuk seperti kursi), sedang
untuk kemiringan landai dibuat

Pengapuran
Tanah yang pH < 5,5 disarankan untuk diberi kapur
sebanyak 0,4-1 kg per pohon, diulangi setiap 2-3 th.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan pada tanah yang bahan organiknya
sedikit.
Pupuk kandang atau kompos ditambahkan pada tanah yang
digali (tanah lapisan bawah) dengan 5-10 kg dan dolomit
150-200 gr, pada waktu 3-4 minggu sebelum tanam.
Lain-lain
Pemberian tanaman pelindung untuk mengurangi erosi.
Tanaman pelindung umumnya adalah Flemingia sp. dan
Moghania macrophyla.
Tanaman pelindung ditanam 4-5 bulan sebelum tanam, dan
dipertahankan sampai cengkeh berumur 2-3 tahun dari
barisan tanaman pelindung yang berhadapan dengan
tanaman cengkeh perlu dibuat parit sedalam 0,2-0,25m.

4. Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam
a.
Jarak tanam pada dataran rendah 7 x 7 m, 6 x 8 m atau 8
x8m
b.
Jarak tanam pada dataran tinggi 10 x 10 m atau 8 x 12 m.
c.
Letak tanaman berurutan membentuk bujur sangkar atau
persegi panjang.
Cara Tanam :
pagi hari (jam 06:30-10:00) atau sore hari (15:00-17:00)
penguapan ditekan serendah mungkin tanaman tidak layu.
Tahapan :
1.
Lubang tanam (semula ditutup), digali lagi dengan ukuran
yang lebih kecil, atau sedikit lebih besar dari gumpalan
yang membungkus akar bibit.

2.

Pembungkus gumpalan tanah pada bibit


seperti polybag dan pelepah pisang dilepas
perlahan-lahan. Bila akarnya berbelut, tanahnya
sedikit dikorek-korek agar bisa lurus kembali.
Akar tunggang yang bengkok atau terlalu
panjang dipotong hingga tinggal 25-30cm.
3. Bibit beserta gumpalan tanahnya dimasukkan
kedalam lubang sampai batas leher akar.
4. Lubang ditutup dengan tanah sampai agak
menggunung agar bibit tidak tergenang air.
Selanjutnya tanah disiram air sebanyak 5-10
liter air atau tanaman.
5. Tanaman diberi peneduh buatan setinggi 30 cm
diatas tinggi tanaman, dari daun kelapa atau
alang-alang.

5. Pemeliharaan Tanaman
Penjarangan dan Penyulaman
Penyulaman dilakukan jika tanaman terjadi
ketidak-normalan dalam pertumbuhannya,
misalnya: sakit atau mati, maka harus diganti
dengan yang baru. Bibit yang digunakan
untuk penyulaman adalah bibit cadangan
yang sudah dipersiapkan dan seumur dengan
tanaman cengkeh lainnya.
Pemeriksaan untuk penyulaman 2 x
seminggu pada minggu pertama sesudah
tanam. Pada umur 3-4 minggu, tanaman
diperiksa 1 x seminggu dan pada umur 1-6
bulan diperiksa 1 x sebulan. Tanaman
sulaman sebaiknya dipelihara lebih intensif
agar pertumbuhannya bisa menyamai

Penyiangan
Penyiangan harus sering dilakukan untuk
mencegah tumbuhnya gulma yang nantinya
akan bersaing unsur hara dengan tanaman
cengkeh. Waktu penyiangan sebaiknya
dilakukan pada siang hari.
Pembubunan
Pembubunan (penggemburan) pada tanaman
cengkeh perlu dilakukan dengan cara
penggemburan tanah diluar daerah perakaran
(yang ditanami tanaman penutup tanah) 2-3
tahun sekali, dengan menggunakan garpu
tanah atau cangkul.

Perempalan

Perempalan atau pemangkasan


tanaman cengkeh dilakukan : pada
cabang air, cabang atau ranting
yang mengering, dan batang ganda.
Cabang air mempunyai ciri-ciri
pertumbuhan sangat cepat dan
lurus ke atas, berwarna lebih muda,
ruas antar daun lebih panjang dan
banyak mengandung air (lunak).
Cabang ini tidak produktif dan bila
dibiarkan akan merusak bentuk
mahkota pohon. Cabang/ranting
yang mengering karena patah/sakit
juga harus cepat dipangkas, agar
segera tumbuh tunas baru yang
lebih baik.

Pemangkasan ranting
dengan menggunakan
gunting pangkas atau gergaji,
agar luka setelah
pemangkasan tidak dimasuki
bibit penyakit, sebaiknya cara
memangkas miring keatas,
agar air hujan dapat langsung
mengucur ke bawah
sehingga luka cepat kering.
Luka pangkas dilumuri bahan
pelindung seperti parafin
terutama untuk dahan atau
cabang yang berukuran
besar.

Pemupukan
a) Pemupukan diberikan 2 kali
setahun yaitu awal penghujan
dan awal kemarau.
b) Kompos diberikan setahun
sekali dosis 30-60 kg / pohon,
dibenamkan dalam parit sekitar
tajuk pohon.
c) Pupuk NPK dosis 100-500 g /
pohon

Pengairan dan Penyiraman

Irigasi (pengairan) umumnya dilakukan


pada musim kemarau untuk tanaman
yang masih muda (kurang dari 3 tahun)
atau tanaman dewasa yang ditanam di
daerah yang curah hujan kurang dari
2500 mm/tahun
Didaerah datar, yang banyak tersedia
air dan untuk kebun yang luas, irigasi
bisa dilakukan dengan cara
mengeluarkan air pada parit-parit yang
dibuat dikanan-kiri barisan tanaman.
Pada musim hujan, parit ini juga bisa
berfungsi sebagai parit drainase.

Didaerah datar yang ketersediaan airnya terbatas


atau didaerah miring, irigasinya bisa dilakukan
dengan cara penyiraman dengan menggunakan
embrat atau sprinkel. Air ini disiramkan ke daerah
perakaran (diatas mulsa) dengan jumlah 50-500
liter/pohon yang diberikan setiap 10-15 hari sekali.
Di daerah yang ketersediaan airnya sangat
terbatas, pemberian air dilakukan dengan cara
menanam gentong (jambangan) berisi 30-50 liter
air di dalam tanah sekitar tanaman.

* Waktu Penyemprotan Pestisida *


Penyemprotan pestisida pada cengkeh
umumnya merupakan pengobatan penyakit
dan pengusiran hama, jadi penyemprotan
dilakukan bila perlu.

6. Panen
Ciri dan Umur panen

Kepala bunga kelihatan sudah


penuh, tetapi belum membuka.
Umur panen tanaman cengkeh
adalah 4,5-8,5 tahun sejak
disemaikan tergantung pada
jenis lingkungan.
Waktu pemanenan ada beberapa
tahap, yang pertama jika 50-60 %
jumlah bunga yang ada di pohon
telah matang petik. Pemetikan ini
bisa diulangi lagi setiap 10-14 hari
selama 3-4 bulan.
Di Jawa, panen mulai Mei dan
berakhir Juli-Agustus
tergantung dari iklim setempat.

Gambar Bunga cengkeh siap petik

Cara Panen
Alat yang perlu disiapkan :
1. Karung berukuran kecil atau keranjang bambu
dan karung besar.
2. Tangga segitiga berkaki empat : apabila tanaman
sudah cukup tinggi dan bunganya tidak
terjangkau oleh tangan.
Pemetikan dengan memanjat pohon sangat tidak
dianjurkan karena dapat merusak tajuk tanaman.
Cara petik adalah sebagai berikut:
3. Bunga cengkeh dipetik pertandan tepat diatas
buku daun terakhirnya dengan menggunakan
kuku jari atau pisau kecil yang tajam.

2.

3.

Daun terakhir / termuda yang berdekatan dengan


bunga tidak boleh ikut terpetik agar tidak
mengganggu pertumbuhan tunas berikutnya.
Apabila daun ini ikut terpetik bisa mengurangi
jumlah tunas 1/3-1/2 bagian.
Bunga yang sudah dipetik dimasukkan kedalam
keranjang atau karung kecil yang sudah
dipersiapkan sebelumnya.
Setelah penuh, bunga dimasukkan ke dalam
karung besar untuk dibawa ke tempat
pengolahan.

PENANGANAN PASCAPANEN
1. Pengumpulan
Hasil tanam dari lahan panen dikumpulkan dengan
karung besar untuk dibawa ke pengolahan.

2. Penyortiran dan Penggolongan


Sortasi basah dilakukan setelah cengkeh tiba di
tempat pengolahan.
Sortasi ini dilakukan dengan cara memisahkan
bunga dengan gagangnya, dan menempatkannya
pada tempat yang berbeda. Bunga dan gagang
dipisahkan karena mempunyai mutu dan harga yang
berbeda.
Bunga dan gagang cengkeh masing-masing
dimasukkan ke dalam karung atau peti dan diperam

selama sehari (24 jam).

3. Pengeringan

Setelah diperam 1 hari, lalu dikeringkan


untuk mendapatkan kadar air 12-14 %
(Kadar air > 14 % mudah terserang jamur
tidak tahan disimpan). Kadar air < 12 %
mudah hancur mutu rendah.
Berat cengkeh turun hingga tinggal 29-33
%. Cengkeh bisa dijemur secara alami, atau
kombinasi antara cara buatan dengan cara
alami.

Cara pengeringan :
a. Cara alami : cengkeh dijemur di terik matahari
dengan alas lantai beton atau tampah/sesek.
b. Cara buatan : pengeringan cara buatan dilakukan
dengan menggunakan mesin pengering yang
menggunakan bahan bakar minyak atau kayu.
Mesin ini hanya boleh digunakan untuk
mengeringkan cengkeh sampai kadar air
mencapai 22-25%. Cengkeh ini bisa disimpan
selama 1 bulan, untuk menunggu matahari terik
c. Cara campuran
Sortasi kering, cengkeh dipisahkan dari kotorankotorannya dengan cara ditampi menggunakan
tampah.

4. Penyimpanan

Penyimpanan pada ruangan yang bersih.


Sebelum disimpan cengkeh harus dikemas
dalam karung goni kecil berukuran 30-40 kg
atau karung besar berkapasitas 50-60 kg, lalu
dijahit zigzag.
Gudang penyimpanan tidak lembab, banyak
ventilasi dan berlantai semen. Di atas lantai
dibuat para-para terbuat dari balok kayu yang
kuat setinggi 25-30 cm, karung berikut
cengkehnya disusun di atasnya.

5. Pengemasan dan Pengangkutan


Pengemasan cengkeh
umumnya menggunakan
karung, tapi yang terbaik
adalah dengan
menggunakan bahan dari
plastik yang dapat
mencegah dan
meminimalkan kerusakan
akibat gangguan jamur.
Cengkeh yang telah
dikarungi, siap
dipasarkan.

Gambar Cengkeh kering siap olah

Tabel Standar mutu minyak daun cengkeh menurut SNI


1991

Minyak Daun Cengkeh


Berat Jenis pada 15oC
Putaran Optik (ad)
Indeks Refraksi pd 20oC (nd20)
Kadar eugenol (%)
Minyak pelikan
Minyak lemak
Kelarutan dalam Alkohol 70%

Karakteristik
1,03 - 1,06
- 1o 35
1,52 - 1,54
78 - 93 %
Negatif
Negatif
Larut dalam dua volume

Tungku pendingin
Uap minyak cengkeh

Minyak cengkeh

Gambar Skema teknologi penyulingan daun cengkih

USAHA PENYULINGAN MINYAK


CENGKEH
Kolam pendingin air
sulingan

Tungku penyulingan daun cengkeh

Bahan baku dan hasil sulingan

Tempat
penampungan
hasil sulingan

Daun kering
cengkih

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai