Anda di halaman 1dari 5

1.

Identitas Buku
Judul Buku : Memperpanjang Umur Produktif Cabai
Penulis : Wahyu Dwi Widodo
Penerbit : Trubus Agrisarana
Terbit : 1997
Tebal Buku : 58 halaman
Harga :Rp. 20.000
2. Kepengarangan
Bahasa : Bahasa Indonesia yang baik dan benar
Angkatan :
Gaya Penyampaian : Kurang singkat, padat, dan jelas
Penggunaan Kalimat : Kurang efektif
Isi Buku :
Selama ini tanaman cabai yang diusahakan petani rata-rata berumur enam bulan,
semusim. Dengan umur tersebut biasanya tanaman hanya bisa dipetik sebanyak enam belas kali
petikan atau paling banyak dua puluh kali. Jika lebih dari umur tersebut, tanaman cabai tidak
bisa dipertahankan dan dianggap tidak ekonomis sebab buah yang dihasilkan tidak sesuai
dengan keuntungan yang diperoleh. Berikut kiat-kiat memperpanjang usia produktif tanaman
cabai:
Pemilihan lokasi yang tepat untuk budidaya
A. Ketinggian, suhu, kelembapan, dan curah hujan
Tanaman cabai dapat tumbuh pada ketinggian antara 0-1.800 m dari permukaan laut.
Suhu rata-rata yang optimal untuk pertumbuhan tanaman cabai antara 21-28C. Khusus cabai
besar, suhu rata-rata yang optimal antara 21-25C, untuk fase pembungaan dibutuhkan suhu
udara antara 18,3-26,7C. Tanaman cabai akan tumbuh dengan baik di daerah dengan
kelembapan udara yang tinggi. Untuk cabai kecil, sedikit lebih tahan terhadap hujan
dibanding cabai besar.
B. Kesuburan tanah, mencakup tiga hal:
• Biologis. Tanah mempunyai kesuburan biologis yang baik apabila kandungan biologi
dalam tanah yang berpengaruh baik terhadap sifat tanah cukup tinggi. Seperti cacing
yang dapat mempercepat proses pelapukan bahan organik.
• Tanah mempunyai fisik yang baik apabila kondisi tanah mampu menyediakan udara dan
air tanah.
• Kesuburan kimia ialah kemampuan tanah untuk menyediakan unsur hara yang
dibutuhkan cabai seperti nitrogen dan fosfor.
Kandungan unsur nitrogen yang dibutuhkan cabai ±0,02%. Kandungan P2O5 berkisar 16-
25 ppm (Bray I) atau 26-45 ppm (Olsen). Kandungan kalium tanah 5-24 me/100 g.
C. Jenis tanah
Dibutuhkan tanah yang gembur, kadar keasaman berkisar antara 5,5 – 6,8. Kandungan unsur
hara cukup seimbang, dan kaya bahan organik.
Penyemaian Benih
• Penyiapan media semai
Campurkan tanah yang mengandung bahan organik dengan pasir (perbandingan 3 : 1)
hingga diperoleh butiran yang halus. Lalu tambahkan pupuk organik yang sudah matang
dan Furadan untuk sterilisasi, seta Basamide (150 gram untuk 1 m 3 tanah) untuk
membunuh hama atau bakteri dalam tanah.
Lalu media semai ditutup 10-14 hari. Setelah itu, buka penutup dan biarkan selama 7
minggu. Lalu masukkan ke polybag dan siap digunakan.
• Pengecambahan benih
Alat yang dibutuhkan kotak pemeraman dari kaleng roti, lampu pujar 40 watt, kain lap
atau handuk, kertas koran, pasir steril, termometer, dan fungisida.
Langkah-langkahnya ialah:
• Siapkan 1 liter air ditambah Balte 0,5 gram atau Orthocide 1 gram (pilih salah satu).
• Rendam benih selama 6-8 jam, lalu keringkan dan bungkus dengan kain lap atau
handuk yang dibasahi.
• Benih yang terbungkus rapi dimasukkan ke kotak pemeraman dengan lampu 40 watt
yang dinyalakan dan diarahkan ke lubang tutup kotak.
• Setelah 1 jam, cek suhu di dalam kotak, usahakan berkisar 32C - 34C.
• Setelah 2 hari, keluarkan calon akar dari biji cabai dan siap dipindahkan ke polybag.
• Pemindahan kecambah ke polybag
• Sehari sebelum pemindahan kecambah, polybag harus sudah terisi media semai dan
disiram dua kali sampai kondisi media tersebut lembap hingga bagian dasarnya.
• Kecambah dipindah ke suatu wadah datar, lalu dimasukkan satu per satu ke dalam
polybag menggunakan ujung jari telunjuk (ambil satu benih, lalu letakkan pada
permukaan media polybag tepat ditengah dan agak ditekan kira-kira sedalam 0,25 cm).
• Permukaan polybag ditimbun dengan sisa media pupuk kompos.
• Untuk semetara, penyiraman menggunakan sprayer.
• Polybag dipindah ke tempat persemaian.
Kecambah dalam polybag tersebut selanjutnya dipelihara hingga berumur 21 hari di
tempat persemaian. Tempat persemaiannya bisa setengah lingkaran menggunakan penutup
kain kasa atau dengan penutup anyaman bambu seperti gubuk.
• Perawatan persemaian
Lakukan penyiraman tiga kali sehari menggunakan gembor, jangan sampai media semai
terlihat kering. Untuk menghindari embun dan sinar matahari secara langsung yang dapat
membuat bibit mati, polybag dapat ditempatkan di dalam cungkup yang ditutup kain kasa
hingga 7-10 hari.
Setelah kecambah tumbuh, mulai dibiasakan dengan sinar matahari langsung dengan
membuka kain kasa sedikit demi sedikit agar saat dipindahkan ke lahan sudah cukup kuat
sengatan matahari.
Bila ada serangan penyakit rebah bibit oleh cendawan, lakukan penyemprotan Benlate
(dosis 0,5 gram per liter air) sehari tiga kali. Jika ada serangan hama seperti trip, aphid,
tungau, ulat, dan lainnya, semprotkan insektisida Omite, Monitor, atau Sumicidine dengan
dosis 0,5 – 1 cc per liter air.
Setelah mencapai 21 hari atau sudah berdaun 5-7 helai, pindahkan ke lahan penanaman
(sebaiknya pemindahan dilakukan pada sore hari). Pemberian air tidak perlu terlalu banyak.
Teknik Budi daya untuk memperpanjang umur produktif Cabai
• Pengolahan tanah
• Tahap pertama, pembajakan dan pencangkulan guna menghaluskan tanah hingga
gumpalan tanah menjadi remah. Sebelumya, lakukan pengukuran pH tanah untuk
menentukan jumlah dolomit atau kapur yang akan disebar merata di atas lahan,
kemudian baru dibajak.
Pembajakan dilakukan sampai batas top soil (lapisan atas tanah) sedalam 25 cm. Lalu
airi sampai titik jenuh, dan biarkan hingga sedikit kering, baru dilanjutkan dengan
penggaruan untuk menghancurkan bongkahan-bongkahan tanah menjadi halus. Pada
saat penggaruan, tutup semua lubang pembuangan agar lumpur tidak keluar.
Setelah penggaruan, biarkan lahan mengering sekitar lima hari. Setelah tanah kering,
remah, dan terbebas dari gulma, selanjutnya pembuatan bedengan.
• Tahap kedua, pembuatan bedengan yang harus lebih tinggi dan jarak antarbedengan
yang lebih lebar pada musim hujan dibandingkan pada saat musim kemarau. Hal ini
untuk menghindari terjadinya kelembapan permukaan tanah yang tinggi yang dapat
memacu perkembangan penyakit.
Lebar bedengan sekitar 115 cm, tinggi antara 45-50 cm dengan lebar parit antara 50-60
cm. Panjang bedengan tergantung luas lahan.
• Setelah bedengan jadi, tambahkan pupuk organik yang matang. Tiap hektarnya 4
kuintal ditambah TSP 4 kuintal yang dicampurkan dengan dolomit. Banyaknya dolomit
disesuaikan dengan Ph tanah. Pencampuran harus benar-benar rata.
• Tambahkan basamide (ditaburkan pada masing-masing guludan) sebanyak 40-50
kg/ha. Setelah itu, tanah pada bedengan tersebut diolah sampai kedalaman 25 cm
hingga merata. Dilanjutkan dengan penutupan mulsa plastik hitam perak selama 14
hari.
Setelah itu, mulsa dibuka agar gas-gas bisa keluar dan biarkan 7 hari. Berikan 6 kuintal
ZA/ha dan 3 kuintal KCI/ha. Lalu, haluskan dengan bambu atau kayu, baru mulsa
ditutup kembali.
• Setelah bedengan tertutup rapi, dilakukan pembuatan lubang tanam, diameter 8-10
cm. Jarak lubang 60 x 70 cm dua baris.
Bibit berumur 21 hari yang ada di tempat persemaian dipindahkan ke lubang-lubang
tanam. Sehari sebelum bibit dipindahkan, tempat persemaian harus diairi dulu.
Pemindahan sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari.
• Pemeliharaan tanaman
• Pemupukan pertama dilakukan saat tanaman berusia delapan hari setelah ditanam di
lahan. Pemupukan dengan cara kocor menggunakan pupuk cair, campuran NPK 3 kg
dengan ZA 4 kg yang dilarutkan dalam 200 liter air bertujuan untuk mempercepat
pertumbuhan vegetatif. Dilakukan 5 hari sekali sampai 5 kali atau hingga tanaman
mulai muncul buah.
• Selama pemupukan, biasanya sekitar 20 hari akan muncul tunas pada batang, maka
harus dirempel. Begitupun bunga yang muncul 20 hari setelah ditanam, harus dibuang.
Hal ini untuk mengoptimalkan perkembangan vegetatif tanaman dan menghindari
munculnya serangan penyakit serentak.
• Pengobatan dilakukan saat tanaman berusia sepuluh hari setelah tanam. Lalu yang
kedua saat berusia lima belas hari dengan antibiotik, misalnya Agrimicin. Dilakukan
dengan cara dikocor atau disiramkan ke pangkal batang. Selanjutnya dilakukan dengan
interval dua minggu sekali.
• Saat tanaman berusia lima belas hari atau pada saat cabang-cabang produktif mulai
terbentuk (mulai berbunga), tanaman harus diberi ajir yang panjangnya antara 130-140
cm. Ujung ajir ditancapkan di samping dalam tanaman agak dimiringkan keluar
bedengan, 70-80, kemudian tanaman diikat renggang pada lanjaran tersebut.
• Saat tanaman menginjak dewasa (umur dua bulan) atau setelah petik pertama,
dilakukan pemupukan susulan dengan ZA, TSP, KCI, dan pupuk organik dengan
perbandingan 1 : 2 : 1 : 1 yang dicampur rata yang diberikan pada tugalan di kanan dan
kiri batang, kira-kira 15 cm dari batang. Dosisnya 30 gram/batang. Pemupukan bisa juga
menggunakan pupuk NPK dicampur KNO3 dengan perbandingan 5 : 1 dan
menggunakan sistem kocor. Pemupukan susulan ini dilakukan secara kontinu setiap 12
hari sekali atau setiap 4 kali petik buah.
• Pemanenan
Setelah tanaman berumur dua bulan atau buah pertama mulai memerah,
pemanenan pertama sudah bisa dilakukan. Sebaiknya pemanenan dilakukan pagi hari
untuk menjaga kesegaran buah dan memperberat timbangan karena belum banyak
kandungan air yang menguap. Proses pemetikan biasanya tiap tiga hari sekali.
Cara pemanenannya jangan asal petik, sebab dapat merusak tangkai. Buah dipegang,
kemudian didongakkan ke atas. Maka buah akan putus tanpa merusak cabang tanaman.

Keuntungan dari perpanjangan umur produktif cabai


Petani tidak perlu mengeluarkan biaya tanam untuk yang kedua atau ketiga kali, tetapi bisa
tetap memanen buah cabai secara kontinu. Bila petani bisa memperpanjang umur produktif
cabai, keuntungan petani akan lebih besar dibandingkan keuntungan yang diperoleh pada
periode pertama.
Perpanjang umur produktif tanaman cabai, efektif dan cukup menguntungkan hanya
sampai tiga periode panen, satu periode 20 petikan, atau sampai 60 kali petik. Karena semakin
lama ia akan bertambah tinggi. Jika mencapai 170 cm dari tanah, perkembangan cabai sudah
terlalu jauh sehingga antartanaman akan saling tumpang tindih. Hal ini dapat meningkatkan
kelembapan di sekitar tanaman yang menyebabkan tanaman mudah terserang hama dan
penyakit.
3. Kelebihan Buku
• Isinya sangat lengkap
• Terpercaya karena pengalaman langsung dari petani
• Diesrtai gambar
4. Kekurangan buku
• Penyampaian kalimat kurang efektif
• terdapat beberapa istilah yang tidak dijelaskan maknanya

Anda mungkin juga menyukai