Jika sudah mendapatkan lahan yang tepat, kamu bisa mulai dengan menyiapkan
lubang tanam. Bersihkan lahan yang akan digunakan dari berbagai gulma dan
tanaman penggangu lainnya. Kemudian buat lubang tanam dengan kriteria:
Setelah lubang selesai, lakukan pemupukan dasar pada lahan terlebih dahulu
untuk menambah unsur hara di tanah. Pupuk dasar terbaik adalah campuran
antara pupuk kompos dan kandang dengan perbandingan 1:1. Masukkan
campuran pupuk ini ke dalam lubang tanam yang kamu buat, lalu lakukan
langkah berikut:
Sembari menunggu pupuk terurai, kamu bisa menyiapkan bibit buah pala dan
membuat saluran drainase.
Jika usia benih sudah mencapai 1 bulan, barulah kamu bisa memindahkannya ke
lahan tanam. Waktu terbaik untuk melakukan ini adalah di sore hari, agar
tanaman tidak layu akibat terik matahari.
Gali kembali lubang tanam di lahan utama sesuai dengan ukuran polybag
Masukkan fungisida dan insektisida tabur ke dasar lubang
Siram bibit dalam polybag, kemudian masukkan ke lubang yang tersedia
Lepas plastik polybag yang menjadi wadah tanam awal, pastikan tidak ada
plastik yang tersisa
Ratakan tanah dan siram kembali lahan disekitar tanaman
Lengkapi lahan dengan parit atau drainase berkedalaman 20 cm
Jika lahan tanammu konturnya miring, maka selokan tak diperlukan karena air
akan mengalir ke bawah dengan sendirinya.
Yang penting, pastikan tidak ada kemungkinan tanaman tergenang air ketika
hujan deras.
Kamu hanya perlu memberi air 2 minggu sekali ketika memasuki musim
kemarau berkepanjangan.
Dari waktu awal pemindahan bibit, dibutuhkan sekitar 7 tahun hingga pohon
berbuah.
Tanda-tanda ia mulai produktif adalah munculnya bunga buah pala, yang diiringi
berubahnya bunga menjadi buah.
Buah yang bisa dipanen sendiri biasanya adalah yang berusia sekitar 7-8 bulan.
Perlu dicatat, biji pala terbaik adalah yang jatuh dengan sendirinya karena
terlalu matang. Jadi, sebenarnya kamu tak perlu repot memetik buah dengan
menggunakan galah. Biji yang sudah dipanen kemudian harus dicuci dengan air
mengalir dan dijemur selama 5-7 hari. Setelah seluruh buah dipanen, lakukan
perawatan pasca panen dengan pengocoran NPK sebanyak 3 kali. Ini dilakukan
dengan memberi jarak sekitar 2 minggu per pengocoran NPK.