Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN FLORES TIMUR

DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS RITAEBANG
KECAMATAN SOLOR BARAT

a. Nama Inovasi :
Bebas Stunting dengan “ SOLOR Plus”

b. Latar belakang
Bebas Stunting adalah satu kondisi dimana diharapkan tidak ada lagi kasus stunting pada
anak balita terutama pada usia dibawah 2 ( dua ) tahun. Sementara Solor Plus adalah
akronim dari Sorgum dan Kelor Plus Telur Puyuh. Dimana ketiga bahan makanan ini
menjadi pilihan utama dalam menyusun menu makanan yang diberikan dalam kegiatan
Pemberian Makanan Tambahan, baik untuk Penyuluhan maupun untuk Pemulihan.
Bahwa di Kecamatan Solor Barat masih saja ada kasus gizi kurang, kasus balita BGM
dan kasus stunting.;Pada tahun 2017 ada .....kasus giziz kurang,2,8 % kasus BGM dan ......
kasus stunting. Pada tahun 2018 ada .....kasus giziz kurang, ..... kasus BGM dankasus
stunting.
Sementara data lain juga menunjukan bahwa Kelor / Marungga atau dalam bahasa
Lamaholot dikenal dengan Motong banyak sekali tumbuh di pulau Solor ini. Demikian juga
dengan Sorgum yang sejak 2017 mulai dibududayakan di Solor dengan hasil panen yang
cukup. Adapun Kandungan Gizi dari kedua bahan makanan tersebut adalah :
 Sorgum mengandung : ( https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-
sorgum/ )
Berdasarkan fakta gizi yang terdapat dalam laman Data Komposisi Pangan
Indonesia, sorgum dengan berat 100 gram (g) memiliki komposisi gizi sebagai
berikut:
 Energi: 366 Kalori (Kal)
 Protein: 11 g
 Karbohidrat: 73 g
 Lemak: 3.3 g
 Serat: 1.2 g
 Vitamin B1 (tiamin): 0,09 miligram (mg)
 Vitamin B2 (riboflavin): 0,14 mg
 Niasin: 2.8 mg
 Besi: 4.4 mg
 Fosfor: 287 mg
 Kalium: 249 mg
Sebagian besar manfaat kesehatan sorgum berasal dari vitamin B, mineral, serta
kandungan antioksidan seperti flavonoid, asam fenolat, dan tanin
 Kelor Mengandung :
Menurut F.G. Winarno, (
https://health.kompas.com/read/2020/01/17/160000368/superfood-daun-kelor-
terbukti-punya-segudang-khasiat-untuk-kesehatan?page=all ) daun kelor kering
sebanyak 100 gram mengandung senyawa:
 Protein dua kali lebih tinggi dari yoghurt
 Vitamin A tujuh kali lebih tinggi dari wortel
 Kalium tiga kali lebih tinggi dari pisang
 Kalsium empat kali lebih tinggi dari susu
 Vitamin C tujuh kali lebih tinggi dari jeruk
 Tak hanya senyawa di atas, melansir Healthline, daun kelor juga
mengandung vitamin B6, zat besi, magnesium, serta riboflavin B2.
 Dalam 100 gram daun kelor segar, kandungan vitamin C-nya mencukupi
157 persen kebutuhan gizi dalam sehari.
Namun, daun kelor kering atau suplemen Moringa oleifera nutrisinya tidak
sebesar daun kelor segar. Selain itu, daun kelor juga memiliki sisi negatif
yakni memiliki kadar antinutrien yang tinggi. Konsumsi yang berlebihan
dapat mengurangi penyerapan mineral dan protein. Anda disarankan
mengonsumsi daun kelor bersama sumber asupan lain agar kebutuhan gizi
seimbang tetap terjaga.

Melihat data dan fakta tersebut, maka pada tahun 2019 ini kami sepakat untuk
mengembangkan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan untuk Balita baik Penyuluhan
maupun Pemulihan untuk mencegah dan mengatasi kasus Stunting dengan bahan makanan
utamanya adalah Sorgum dan Kelor. Kegiatan ini yang kemudian kami sepakat untuk jadi
sebuah inovasi Puskesmas yang diberi nama BEBAS STUNTING DENGAN SOLOR
PLUS.

c. Tujuan
Tujuan dari inovasi ini adalah dengan memberi makan pada anak menggunakan menu
dari bahan makanan lokal yaitu Sorgum dan Kelor diharapkan dapat memperbaiki dan
meningkatkan status gizi anak yang pada akhirnya dapat mengurangi atau bahkan
menghilangkan kasus stunting di Kecamatan Solor Barat.

d. Sasaran
Semua Balita, dan lebih difokuskan pada anak usia 6 – 24 bulan.
e. Metode Pelaksanaan
 Kegiatan PMT Penyuluhan sebulan sekali dapat dilaksanakan di Posyandu dan atau
Kelas Bayi Balita bersama Orangtuanya yaitu dilaksanakan melalui ceramah,
diskusi, tanya jawab, dan demonstrasi memasak. Menu sederhana yang bisa
dihasilkan pada demo masak ini adalah : Sereal Sorgum dan Puding Kelor.
 Kegiatan PMT Pemulihan selama 90 hari makan dilaksanakan berdasarkan petunjuk
PMT Terfokus dengan menu yang ada pada Gerobak Cinta.
f. Materi
Sajikan secara rinci cara membuat sereal sorgum dan puding kelor.
1. Sereal Sorgum
 Alat dan Bahan :

 Cara Membuat :

2. Puding Kelor
 Alat dan Bahan :

 Cara Membuat :

g. Jadwal Kegiatan
 Untuk PMT Penyuluhan disesuaikan dengan jadwal posyandu dan atau jadwal kelas
balita bersama orangtua
 Umtuk PMT Pemulihan dilaksanakan mulai tanggal 1 Juli 2019 – 30 September
2019

h. Penutup
Demikian konsep singkat inovasi Bebas Stunting dengan SOLOR PLUS. Semoga boleh
dimanfaatkan oleh para pelaksana kegiatan agar bermanfaat bagi anak balita dan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai