Berkat berbagai zat yang dikandung tersebut, jahe dapat memberikan sejumlah
manfaat bagi tubuh, seperti:
Namun, untuk mempersiapkan bibit jahe, diperlukan waktu 2-4 bulan sebelum
masa penanaman.
Jahe terdiri dari 3 jenis, yaitu jahe putih besar (jahe gajah), jahe putih kecil (jahe
emprit) dan jahe merah (jahe sunti). Ketiganya dapat dijadikan bahan masakan.
Namun, dari ketiga varietas jahe tersebut, yang paling sering dijadikan bahan obat-
obatan adalah jahe merah dan jahe putih kecil.
Proses pembibitan tanaman jahe dilakukan secara vegetatif. Artinya, jahe ditanam
dengan menumbuhkan tunas-tunas yang ada pada rimpang jahe.
Untuk memilih bibit jahe yang berkualitas, perhatikan beberapa hal berikut:
5. Penyemaian bibit
Agar budidaya jahe dapat berhasil dengan baik, rawatlah dengan cara berikut ini:
Siram 1-2 kali sehari pada sore hari. Bila cuaca panas, sebaiknya siram dua
kali sehari.
2-3 minggu setelah penanaman, lakulanlah penyulaman atau penggantian
bibit tanaman jika ada tunas yang telah mati atau mengalami pertumbuhan
yang abnormal.
Tambahkan pupuk pada tanaman yang sudah berusia satu bulan. Setelahnya,
pemupukkan dapat dilakukan setiap dua bulan sekali.
Lakukan penyiangan dengan cara membersihkan gulma dan rumput liar
yang tumbuh di sekitar tanaman setiap 2-3 minggu sekali. Jika terdapat
hama dan atau penyakit pada tanaman segera bersihkan dengan
menyemprotkan insektisida atau fungisida organik agar jahe tetep sehat.
Ketika sudah ada jahe yang terlihat menyembul keluar tanah, lakukan
penambahan media tanam setebal 10 cm. Begitu seterusnya sampai tiba
masa panen.
Masa panen jahe dapat dilakukan setelah ditanam minimal selama 10 bulan. Akan
tetapi, untuk kebutuhan bumbu dapur, jahe yang berusia 4 bulan juga sudah bisa
digunakan.
Untuk mengetahui mana jahe yang siap dipanen, bisa dilihat dari penampilan
tanaman. Tanaman yang siap panen umumnya sudah tua, ditandai dengan daun dan
batang yang berubah warna menjadi kuning dan mengering.
Angkat rimpang jahe dengan cara dicungkil, hati-hati saat melakukan tahap
ini agar jahe tidak rusak atau lecet.
Bersihkan tanah serta kotoran yang menempel, bisa juga dicuci dengan air
bersih.
Jemur dengan menggunakan papan atau daun pisang sekitar 1 minggu.
Jangan menumpuk jahe agar untuk menghindari jadi lembap, lebih baik
ditaruh dengan cara disebar.
Umumnya, dalam satu polybag jahe kamu dapat menghasilkan rimpang jahe
sekitar 2-5 kg.
Selamat mencoba!
Karena tanaman Jahe berada dalam polibag, maka kalian bisa lakukan
pengendalian hama dengan cara menjaga kebersihan lingkungan tanaman dan tidak
lupa juga lakukan penyemprotan insektisida ya
Ini adalah alasan kenapa kita harus menyamai dulu, karena jahe yang masih belum tumbuh bisa
saja gagal tumbuh jika langsung kamu letakkan di polybag dan dengan perlakuan seperti
menanam biasanya.
Dalam persemaiannya kamu bisa gunakan kokopit yang dapat kamu ratakan
di keranjang persegi serbaguna, kira-kira kokopit hampir memenuhi
keranjang.
Setelah itu, ratakan bibit jahe di dalam kokopit. Kokopit memiliki sifat daya serap
yang tinggi terhadap air, jadi hati-hati dalam penggunaannya, salah-salah jahe bisa
saja busuk karena terlalu lembab.
Kamu bisa membasahkan kokopit terlebih dahulu lalu ratakan dan masukan
jahe hingga tenggelam kokopit, tapi sedikit terlihat ke permukaan ya.
3. Basahi kokopit
Setelah 1,5 bulan kemudian, bibit jahe mengalami pertumbuhan, ada yang terlihat
sudah tinggi, ada yang masih kecil, ada yang juga baru terlihat tunasnya, semua
tergantung dari kualitas bibitnya.
Memperbanyak tanaman jahe dengan cara ini memang lebih lama, dan akan lebih mudah ketika
kamu punya tanaman jahe yang sudah tumbuh banyak, bisa dibongkar, lalu kamu bisa pisahkan
ke polybag lainnya. Cara demikian akan lebih cepat.
5. Siapkan media tanam di polybag dan mulai penanaman Untuk media tanamnya
sendiri sebaiknya media tanam yang gembur, dengan perbandingan tanah 40
persen, pupuk kandang 30 persen dan sekam 30 persen.
Jika sekam tidak punya, kamu bisa menggantinya dengan pasir biasa. Intinya menanam rimpang
seperti jahe ini media tanamnya harus gembur ya. Pada polybag yang sudah berisi campuran
tanah, pupuk kandang dan sekam atau pasir,, buatlah lubang di tengahnya dengan ukuran sebesar
bibit jahe.
Kemudian padatkan kembali media tanam untuk menopang tanaman jahe yang sudah tumbuh.
Lakukan proses penumbuhan selama 6 bulan.
Sampai di usia 6 bulan nanti, tanaman jahe sudah berkembang biak melalui tunas-tunas
rimpangnya, mengembangkan dirinya hingga penuh 1 polybag.
Di usia 6 bulan ini, tanaman jahe belum bisa dipanen meski terlihat subur dan rimbun batang dan
daunnya. Kamu bisa membongkarnya untuk diperbanyak lagi ke polybag lainnya.