Anda di halaman 1dari 6

JAHE

Berkat berbagai zat yang dikandung tersebut, jahe dapat memberikan sejumlah
manfaat bagi tubuh, seperti:

 Meredakan rasa mual


 Meringankan gejala flu dan pilek
 Mengurangi nyeri
 Meredakan peradangan
 Menurunkan gula darah
 Melancarkan masalah pencernaan
 Menurunkan kadar kolesterol
 Membantu melawan infeksi
 Meredakan vertiogo
 Menurunkan berat badan

1. Waktu menanam jahe

Penanaman jahe sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan, yakni


antara bulan September atau Oktober. Sebab, bibit tanaman jahe
membutuhkan air yang cukup banyak di awal-awal masa pertumbuhannya.

Namun, untuk mempersiapkan bibit jahe, diperlukan waktu 2-4 bulan sebelum
masa penanaman. 

2. Alat dan bahan untuk menanam jahe

 Polybag minimal ukuran 40×50 cm


 Media tanam yang terdiri dari campuran tanah, pupuk organik, dan
pasir dengan perbandingan masing-masing 2:1:1 atau 3:2:1
 Tanah yang gembur dan subur
 Pupuk organik

3. Memilih varietas jahe

Jahe terdiri dari 3 jenis, yaitu jahe putih besar (jahe gajah), jahe putih kecil (jahe
emprit) dan jahe merah (jahe sunti). Ketiganya dapat dijadikan bahan masakan.
Namun, dari ketiga varietas jahe tersebut, yang paling sering dijadikan bahan obat-
obatan adalah jahe merah dan jahe putih kecil.

4. Memilih bibit rimpang

Proses pembibitan tanaman jahe dilakukan secara vegetatif. Artinya, jahe ditanam
dengan menumbuhkan tunas-tunas yang ada pada rimpang jahe.

Untuk memilih bibit jahe yang berkualitas, perhatikan beberapa hal berikut:

 Ambil bibit langsung dari kebun dan bukan dari pasar


 Cari bibit yang sudah berumur 9 – 10 bulan ke atas
 Pilih bibit jahe dengan ukuran rimpang yang besar, sehat, berwarna cerah
dan bertekstur mulus

5. Penyemaian bibit

Sebelum menanam bibit, sebaiknya rimpang terlebih dahulu dikecambahkan


dengan cara:

 Jemur rimpang jahe selama beberapa menit, jangan sampai kering.


 Simpan pada suhu ruangan selama 1 sampai 1,5 bulan.
 Patahkan rimpang tersebut dengan tangan, pastikan setiap potongan
memiliki 3-5 mata tunas.
 Rendam atau basahi rimpang tersebut dengan air, lalu letakkan di
tempat lembab dalam wadah tertutup agar benih berkecambah dengan
baik.
 Kontrol setiap hari, basahi bibit jika sudah mulai mengering.
 Bibit akan mulai berkecambah dalam 2 minggu dan siap disemai.
 Setelah rimpang berkecambah, lakukan penyemaian dengan cara
membenamkan bibit-bibit jahe tadi secara vertikal ke dalam kotak kayu yang
diisi dengan abu gosok dan sekam.
 Diamkan sampai tumbuh 3-5 daun sejati.
 Biarkan bibit tersebut hingga 1 ½ -2 bulan di ruangan tertutup yang
terlindung dari sinar matahari langsung.

6. Proses penanaman benih

Langkah budidaya jahe selanjutnya adalah proses penanaman yang dilakukan


dengan cara:
 Buat lubang kecil dengan ukuran kedalaman 3-7,5 cm.
 Ke dalam lubang tersebut, masukkan bibit rimpang jahe dengan posisi
ditidurkan dan mata tunas dihadapkan ke atas.
 Tutupi bibit dengan tanah dengan ketebalan kurang lebih 5 cm dan padatkan.
Bagian tunas jangan sampai tertutup.
 Siram dengan air secukupnya untuk melembapkan tanah.
 Letakkan polybag di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.

7. Cara merawat tanaman jahe

Agar budidaya jahe dapat berhasil dengan baik, rawatlah dengan cara berikut ini:

 Siram 1-2 kali sehari pada sore hari. Bila cuaca panas, sebaiknya siram dua
kali sehari.
 2-3 minggu setelah penanaman, lakulanlah penyulaman atau penggantian
bibit tanaman jika ada tunas yang telah mati atau mengalami pertumbuhan
yang abnormal.
 Tambahkan pupuk pada tanaman yang sudah berusia satu bulan. Setelahnya,
pemupukkan dapat dilakukan setiap dua bulan sekali.
 Lakukan penyiangan dengan cara membersihkan gulma dan rumput liar
yang tumbuh di sekitar tanaman setiap 2-3 minggu sekali. Jika terdapat
hama dan atau penyakit pada tanaman segera bersihkan dengan
menyemprotkan insektisida atau fungisida organik agar jahe tetep sehat.
 Ketika sudah ada jahe yang terlihat menyembul keluar tanah, lakukan
penambahan media tanam setebal 10 cm. Begitu seterusnya sampai tiba
masa panen.

9. Masa panen jahe

Masa panen jahe dapat dilakukan setelah ditanam minimal selama 10 bulan. Akan
tetapi, untuk kebutuhan bumbu dapur, jahe yang berusia 4 bulan juga sudah bisa
digunakan.

Untuk mengetahui mana jahe yang siap dipanen, bisa dilihat dari penampilan
tanaman. Tanaman yang siap panen umumnya sudah tua, ditandai dengan daun dan
batang yang berubah warna menjadi kuning dan mengering.

Untuk memanen jahe, lakukan cara ini:

 Angkat rimpang jahe dengan cara dicungkil, hati-hati saat melakukan tahap
ini agar jahe tidak rusak atau lecet.
 Bersihkan tanah serta kotoran yang menempel, bisa juga dicuci dengan air
bersih.
 Jemur dengan menggunakan papan atau daun pisang sekitar 1 minggu.
 Jangan menumpuk jahe agar untuk menghindari jadi lembap, lebih baik
ditaruh dengan cara disebar.

Umumnya, dalam satu polybag jahe kamu dapat menghasilkan rimpang jahe
sekitar 2-5 kg.

Selamat mencoba!

Siapkan polibag minimal ukuran berdiameter 40 cm. Kemudian siapkan media


tanam berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan menggunakan
perbandingan 1:1 atau sesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah dirumah kalian
ya.

Pengendalian hama penyakit tanaman

Karena tanaman Jahe berada dalam polibag, maka kalian bisa lakukan
pengendalian hama dengan cara menjaga kebersihan lingkungan tanaman dan tidak
lupa juga lakukan penyemprotan insektisida ya

2. Siapkan kokopit (cocopeat)


Selanjutnya siapkan pula kokopit untuk persemaiannya, karena langkah pertama
sebelum bibit jahe kamu pindah tanamkan adalah dengan menyemainya dulu agar
bisa kamu pastikan yang tumbuh di polybag pasti jadi dan tidak gagal.

Ini adalah alasan kenapa kita harus menyamai dulu, karena jahe yang masih belum tumbuh bisa
saja gagal tumbuh jika langsung kamu letakkan di polybag dan dengan perlakuan seperti
menanam biasanya.

Dalam persemaiannya kamu bisa gunakan kokopit yang dapat kamu ratakan
di keranjang persegi serbaguna, kira-kira kokopit hampir memenuhi
keranjang.
Setelah itu, ratakan bibit jahe di dalam kokopit. Kokopit memiliki sifat daya serap
yang tinggi terhadap air, jadi hati-hati dalam penggunaannya, salah-salah jahe bisa
saja busuk karena terlalu lembab.

Kamu bisa membasahkan kokopit terlebih dahulu lalu ratakan dan masukan
jahe hingga tenggelam kokopit, tapi sedikit terlihat ke permukaan ya.

3. Basahi kokopit

Selanjutnya membasahi kembali kokopit dengan cara mencipratinya, tapi tidak


terlalu basah. Kalau sudah, kamu bisa menyimpan bibit jahe yang ditanam menggunakan kokopit
di tempat redup matahari, tapi tidak terkena hujan selama 1,5 bulan.

Dengan kokopit yang kamu gunakan, kamu hanya perlu menyiraminya


seminggu sekali, lain halnya jika kamu menggunakan media tanah, sehingga penggunaan
kokopit jadi lebih mudah.

4. Lihat pertumbuhan dan pindahkan ke media tanam polybag

Setelah 1,5 bulan kemudian, bibit jahe mengalami pertumbuhan, ada yang terlihat
sudah tinggi, ada yang masih kecil, ada yang juga baru terlihat tunasnya, semua
tergantung dari kualitas bibitnya.

Setelah mengalami pertumbuhan, kamu bisa pindahkan ke polybag, bahkan bibit


yang baru keluar tunas dikit sekalipun.

Memperbanyak tanaman jahe dengan cara ini memang lebih lama, dan akan lebih mudah ketika
kamu punya tanaman jahe yang sudah tumbuh banyak, bisa dibongkar, lalu kamu bisa pisahkan
ke polybag lainnya. Cara demikian akan lebih cepat.

5. Siapkan media tanam di polybag dan mulai penanaman Untuk media tanamnya
sendiri sebaiknya media tanam yang gembur, dengan perbandingan tanah 40
persen, pupuk kandang 30 persen dan sekam 30 persen.

Jika sekam tidak punya, kamu bisa menggantinya dengan pasir biasa. Intinya menanam rimpang
seperti jahe ini media tanamnya harus gembur ya. Pada polybag yang sudah berisi campuran
tanah, pupuk kandang dan sekam atau pasir,, buatlah lubang di tengahnya dengan ukuran sebesar
bibit jahe.

Kemudian padatkan kembali media tanam untuk menopang tanaman jahe yang sudah tumbuh.
Lakukan proses penumbuhan selama 6 bulan.

Sampai di usia 6 bulan nanti, tanaman jahe sudah berkembang biak melalui tunas-tunas
rimpangnya, mengembangkan dirinya hingga penuh 1 polybag.

Di usia 6 bulan ini, tanaman jahe belum bisa dipanen meski terlihat subur dan rimbun batang dan
daunnya. Kamu bisa membongkarnya untuk diperbanyak lagi ke polybag lainnya.

Anda mungkin juga menyukai