Oleh :
CANDRA ARDIYANSYAH
KETUA BIDANG BUDIDAYA & PELATIHAN
PROVINSI LAMPUNG
Jahe merah merupakan tanaman herbal yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
Indonesia khususnya untuk bumbu dapur atau obat tradisional seperti jamu. Karena
memiliki banyak manfaat, kebutuhan jahe merah meningkat setiap tahunnya. Namun,
budidaya jahe merah masih tergolong sedikit di Indonesia karena petani lebih memilih
menanam jahe gajah atau jahe emprit. Padahal manfaat jahe merah lebih banyak
dibandingkan dengan jahe jenis yang lainnya. Manfaat yang terdapat di dalam jahe
merah yaitu sebagai berikut:
1. Menghangatkan Badan.
2. Mengobati Sakit Kepala.
3. Mencegah Radang Usus.
4. Menguatkan Kekebalan Tubuh.
5. Mengobati Batuk.
6. Mengatasi Mual & Meningkatkan Nafsu Makan.
7. Menurunkan Berat Badan
8. Menjaga Kesehatan Jantung.
Iklim
1. Curah hujan antara 2.500-4.000 mm/tahun,
2. Intensitas sinar matahari sepanjang hari (usia 2.5-7 bulan lebih),
3. Suhu optimal 20-35 C.
Lahan terbuka
1. Gemburkan tanah sedalam ± 30 cm,
2. Setelah penggemburan biarkan tanah 2-4 minggu,
3. Pengecekan kadar PH tanah menggunakan soil meter jika PH kurang (Asam) 6-8
dapat di tambahkan kapur dolomit,
4. Jika PH tanah terlalu tinggi (Basa) di atas 8 dapat di tambahkan sulfur atau
belerang,
5. Biarkan 40 hari setelah dilakukan penaburan dolomit/sulfur tambahkan pupuk
organik setelah 40 hari.
Media Karung
Pengisian media karung
1. Sekam bakar / sisa pembakaran (6 CM)
2. Kotoran Hewan dan sayuran / cacahan pohon pisang (6 CM)
3. Sekam padi / serutan kayu (6 CM)
Fermentasi dilakukan dengan menyusun 3 media diatas ke dalam karung/polybag tanpa
mencampurkan terlebih dahulu. Diamankan selama 20 hari sesekali siram dengan air
cucian beras. Jika sudah terfermentasi media tanam setinggi 18 cm mengalami
penyusutan ± 3 cm menjadi 15 cm.
1. Jika tunas sudah siap pindah tanam, cek keadaan media karung kemudian gali ±
7.5 cm dari permukaan media tanam, tunas hasil semaian tersebut ditanam
kurang lebih setengah dari total ketebalan media tanam atau ± 7.5 cm dari
permukaan media tanam,
2. Letakkan tunas hasil semaian dan tutup atau kubur kembali dengan media galian
sebelumnya, lakukan penyiraman dengan air secara rutin 3 hari setiap sore,
3. Drainase/ perbaikan saluran air dan pencegahan genangan air pada karung,
apabila ada genangan air di karung, lakukan pembolongan pada karung bagian
bawah secara hati-hati,
4. Jika dalam satu minggu tidak turun hujan, lakukan penyiraman dua kali dalam
satu minggu, menggunakan air tanah atau air sisa cucian beras,
5. Penambahan/pembubunan dengan pupuk kurang lebih 1.5 bulan sekali dengan
ketebalan 3 cm,
6. Lakukan penyulaman 2 - 3 minggu setelah pindah tanam (Penggantian tunas
yang mati),
7. Lakukan penyiangan ketika berumur 2 - 4 minggu kemudian dilanjutkan 3-6
minggu sekali, tergantung pada tumbuhnya tanaman pengganggu.
FASE PERTUMBUHAN TANAMAN
Tanaman jahe memiliki fase pertumbuhan dari pembibitan hingga panen. Fase ini
berdasarkan petumbuhan jahe di indonesia. Fase pertubuhan ini adalah :
S : Seedling stage atau fase pembibitan, fase ini dimulai dari 1 hari pada penyemaian
sampai 45 hari setelah tanam (0 - 1,5 bulan).
Minggu ke 1 2 3 4 5 6
POC ACB ZPT ACB ZPT ACB ZPT/JAK
T : Three branches stage atau fase percabangan tiga, fase ini dimulai dari 45 hst
samping 150 hst (1,5 bulan – 5 bulan).
Minggu ke 7 8 9 10 11 12 13 14 15
POC ZPT/JAK NIT POS KAL ZPT/JAK NIT POS KAL ZPT/JAK
V : Vigorous growth stage atau fase pertumbuhan cepat, fase ini dimulai dari 150 hst
sampai 200 hst (5 bulan – 6,5 bulan).
Minggu ke 16 17 18 19 20 21 22
POC NIT POS KAL ZPT/JAK NIT POS KAL
E : Rhizome expansion stage atau fase perkembangan rimpang, fase ini dimulai dari
200hst sampai 300 hst (6,5 bulan – 10 bulan).
Minggu ke 23 24 25 26 27 28 29 30
POC ZPT/JAK NIT POS KAL ZPT/JAK NIT POS KAL
Secara garis besar bibit merupakan aset utama dalam segala budidaya diamana bibit
yang kita gunakan berkualitas baik maka pertumbuhan dan pemanenan dapat di pastikan
hasilnya akan sesuai dan juga tingkat serangan hama dan penyakitnya lebih tahan di
bandingkan bibit yang di peroleh secara acak.
Bibit yang optimal memiliki usia 12 bulan atau lebih,
Bibit yang kita gunakan terbebas dari penyakit,
Penanaman bibit pastikan dilakukan secara organik,
Merendam bibit dengan cairan fungisida alami,
Pensortiran/pemotongan bibit untuk di semai.
Cara merendam bibit dengan cairan fungisida alami/organik
1. Siapkan 12,5 Ons (1 ¼ kg) Bawang Merah,
2. Rebus Bawang Merah dengan 1 liter air setengah matang (menguap), kemudian
biarkan hingga dingin,
3. Sediakan 1 ember air ukuran 5 liter, kemudian masukan bibit (sebelum di
sortir/dipotong),
4. Rendamkan bibit selama 5 menit, dan keringkan sebelum di semai,
Penyemaian
Bangun bedeng semai sesuai kebutuhan dengan cara menggemburkan tanah dan bentuk
bedengan dengan ketinggian 15 cm
Media Semai sebagai berikut :
1. Sekam bakar / sisa pembakaran,
2. Kotoran Hewan,
3. Sekam padi / serutan kayu,
Berikut beberapa jenis unsur hara yang dibutuhkan tanaman jahe untuk meningkatkan
hasil produksi:
Nitrogen
Peranan utama nitrogen (N) bagi tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan
secara keseluruhan, kususnya batang, cabang, dan daun. Selain itu, nitrogen berperan
penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis.
Fungsi lainnya ialah membentuk protein, lemak, dan berbagai persenyawaan organik
lainnya.
Kekurangan Nitrogen
Taburkan langsung bubuk kopi, atau pupuk kompos, atau kohe kambing/sapi/ayam
yang sudah kering atau terfermentasi. Ketiga media tersebut sangat banyak kandungan
nitrogen.
Posfor
Unsur Posfor (P) bagi tanaman berguna untuk merangsang pertumbuhan akar, kususnya
akar benih dan tanaman muda. Selain itu, fosfor berfungsi sebagai bahan mentah untuk
pembentukan sejumlah protein tertentu; membantu asimilasi dan pernapasan; serta
mempercepat pembungaan, pemasakan biji, dan buah.
Kekurangan Posfor
Tabur Pupuk Organik yang banyak mengandung posfor, pupuk dapat kita buat sendiri,
dengan cara sbb :
Batang pisang : 1 pohon
Kotoran hewan : 5 kg
EM-4 : 1/2 liter
Gula / molases : 1 kg
Air : 30 liter
Cara Membuat :
1 Batang pisang dicacah halus,
2 Campurkan semua bahan dan aduk aduk sampai merata,
3 Semua bahan yang sudah dicampur dimasukkan ke dalam ember atau bak
penampung dan ditutup rapat selama 2 minggu. Perlu diingat bahwa proses
fermentasi ini berlangsung secara anaerob/kedap udara artinya jangan sampai
ada udara luar yang masuk ke dalam bahan bahan tersebut,
4 Setelah dua minggu pupuk organik cair kaya unsur fosfor sudah jadi dan sudah
siap di aplikasikan pada tanaman.
Dosis yang dianjurkan adalah 1 liter pupuk organik cair kaya unsur fosfor ditambah
dengan 10 liter air bersih kemudian disiram pada tanah sekitar tanaman tumbuh atau
bisa disemprotkan pada daun tanaman.
Kalium
Fungsi utama Kalium (K) ialah membantu pembentukan protein dan karbohidrat.
Kalium juga berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga, dan buah
tidak mudah gugur, yang tidak bisa dilupakan ialah Kalium juga merupakan sumber
kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan penyakit.
Kekurangan Kalium
Tabur Pupuk Organik yang banyak mengandung kalium, pupuk dapat kita buat sendiri
dengan cara :
1. Sabut kelapa sebanyak 30 – 50 kg dicacah menjadi ukuran 3 – 5 cm. Semakin
kecil semakin baik,
2. Kemudian sejumlah abu sabut kelapa tersebut dimasukkan ke dalam tong
dengan volume sekitar 200 liter,
3. Tambahkan air bersih sampai tong terisi penuh,
4. Tutup dan biarkan selama 4 minggu (satu bulan),
5. Pupuk cair kalium organik siap digunakan.
Cara membuat pupuk cair dari kulit pisang.
1 1 kg kulit pisang, dipotong kecil-kecil dan diblender hingga halus,
2 Tambahkan bakteri EM-4 sebanyak 125 ml dan gula pasir 125 g,
3 Semua bahan larutkan dalam toples plastic/wadah yang berisi 5 liter air
kemudian diaduk hingga rata,
4 Kemudian ditutup rapat dan biarkan terfermentasi selama 8 hari,
5 Pupuk organik cair hasil dari fermentasi selama 8 hari diaduk lalu disaring.
Magnesium
Agar tercipta hijau daun yang sempurna dan terbentuk karbohidrat, lemak, dan minyak-
minyak, magnesiumlah biangnya. Magnesium (Mg) pun memegang peranan penting
dalam transportasi fosfat dalam tanaman. Dengan demikian, kandungan fosfat dalam
tanaman dapat dinaikkan dengan jalan menambah unsur magnesium.
Kekurangan Magnesium
Tabur Pupuk Organik yang banyak mengandung magnesium. Kandungan Magnesium
tinggi ada pada :
1 Buah Pisang. Didalam 100 g buah pisang, terdapat setidaknya 27 mg
magnesium,
2 Sayur hijau seperti bayam dan brokoli. Dalam setengah mangkuk bayam,
terdapat 80 mg magnesium,
3 Kacang Kedelai (soya). Kandungan magnesium dalam 100 g kedelai adalah 86
mg,
4 Biji labu kuning. Dalam 100 g biji labu kungin terdapat 534 mg Magnesium.
Pupuk dapat kita buat sendiri dengan cara sbb :
1 Blender salah satu/ semua bahan tersebut sampai halus, kemudian tambahkan air
kelapa dan air cucian beras (komposisi air kelapa dan air cucian beras adalah
1:1),
2 Perbandingan bahan yang sudah dihaluskan dengan air kelapa + air cucian beras
adalah 1:2,
3 Tambahkan gula merah sedikit saja, bisa menggunakan komposisi 1/10 dari total
bahan. simpan pada wadah tertutup, dan diamkan selam 14 hari. Buka tutup
wadah penyimpanan, setiap sehari sekali untuk membuang gas sisa permentasi,
mulai pada hari ke 3 dan seterusnya,
4 Setelah 14 hari, pupuk magnesium bisa diaplikasi ke tanah dengan cara
dilarutkan ke air terlebih dahulu dengan perbandingan 1:5.
Kalsium
Bagi tanaman, Kalsium (Ca) bertugas untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar,
mengeraskan batang tanaman, dan merangsang pembentukan biji. Kalsium yang
terdapat pada batang dan daun ini berkhasiat untuk menetralisasikan senyawa atau
suasana yang tidak menguntungkan pada tanah.
Besi
Untuk pernapasan tanaman dan pembentukan hijau daun merupakan peran dari besi
(Fe). Kehadirannya tidak boleh dianggap enteng, seringkali tidak ada, terutama pada
tanah yang mengandung banyak kapur, tanaman akan langsung merana.
Mangan
Peran mangan (Mn) tak jauh beda dengan unsur besi. Selain sebagai komponen untuk
memperlancar proses asimilasi, unsur ini pun merupakan komponen penting dalam
berbagai enzim.
Tembaga
Fungsi tembaga (Cu) ini pun baru sedikit diketahui. Kehadirannya dapat mendorong
terbentuknya hijau daun dan dapat menjadi bahan utama dalam berbagai enzim.
Boron
Boron (B) berfungsi mengangkut karbohidrat ke dalam tubuh tanaman dan mengisap
unsur kalsium. Selain itu, boron berperan dalam perkembangan bagian-bagian tanaman
untuk tumbuh aktif. Pada tanaman penghasil biji, unsur ini pun berpengaruh terhadap
pembagian sel. Yang paling nyata ialah perannya dalam menaikkan mutu tanaman
sayuran dan tanaman buah.
Molibdenum
Sama halnya dengan tembaga, hingga kini diketahui masih sedikit peranan molibdenum
(Mo) bagi tanaman. Unsur ini sangat berguna bagi tanaman jeruk dan sayuran. Untuk
tanaman pupuk hijau, molibdenum membantu mengikat nitrogen dari udara bebas. Ini
disebabkan unsur ini merupakan bagian dari komponen penyusun enzim-enzim pada
bakteri nodula akar tanaman pupuk hijau.
Seng
Seng (Zn) memberi dorongan terhadap pertumbuhan tanaman karena diduga Zn dapat
berfungsi membentuk hormon tumbuh.
PUPUK & MEDIA TANAM
Caranya sbb :
1 Pakai sarung tangan dan mulai dengan membuat bola dari nasi basi yang belum
ditumbuhi jamur,
2 Buat sekitar 4 sampai 5 bola,
3 Simpan bola-bola nasi basi di dalam wadah dan tutup sampai rapat. Tunggu
sekitar 1 minggu sampai nasi basi sudah ditumbuhi jamur. Pastikan kamu tidak
menyimpan wadah ini di bawah sinar matahari,
4 Setelah nasi berubah menjadi kuning kecoklatan, pindahkan ke dalam botol air
berukuran 2 liter, kemudian simpan,
5 Ambil gula pasir dan larutkan dengan air (perbandingan 1,5 liter : 5 sendok gula
pasir). Gula digunakan sebagai sumber makanan jamur agar tetap tumbuh,
6 Tuangkan larutan tersebut ke dalam botol berisi bola nasi basi dan tutup kembali
sampai rapat,
7 Tunggu 4 sampai 5 hari. Apabila sudah mengendap, buka botol untuk
mengeluarkan gas pupuk cair di dalamnya,
8 Tutup kembali dan kocok botol agar nasi basi dan larutan gula tercampur hingga
rata. Langkah ini bisa dilakukan dengan botol tertutup atau dengan
mengaduknya menggunakan tongkat,
9 Simpan kembali botol pada ruangan tidak bercahaya matahari sampai pupuk
organik cair beraroma tapai,
10 Ketika sudah berbau, saring ampasnya, dan pupuk organik MOL sudah siap
digunakan.
Penggunaan :
Pengaplikasian urine kelinci/sapi/kambing dapat diberikan dengan perbandingan 10 liter
air dengan 0,5 liter urine kelinci/sapi/kambing kemudian diaduk atau dikocok lalu
disemprotkan pada tanaman. Untuk hasil lebih maksimal dilakukan pemupukan dengan
cara dikocor setiap 1 minggu sekali. Pemakaian umumnya dilakukan dengan
penyemprotan pada bagian tanaman terutama daun. Daun yang disemprot sebaiknya
bagian bawah karena terdapat stomata yang akan menyerap langsung pupuk cair urine
kelinci/sapi/kambing. Pastikan pula penyemprotan tidak berlangsung saat hujan.
Fungsi penyemprotan pada daun selain agar langsung terserap pada bagian stomata
daun dapat juga sebagai antisipasi adanya bercak daun pada tanaman jahe kita sehingga
mengggu kegiatan fotosintesis sehingga daun menguning dan terdapat bercak.
Manfaat Air Cucian Beras dan JAKABA (Jamur Keberuntungan Abadi)
Air cucian beras mengandung 90% karbohidrat yang berupa pati, vitamin, mineral serta
berbagai protein. Karbohidrat dalam jumlah yang tinggi akan membantu proses
terbentuknya hormon tumbuh berupa Auksin, Giberelin dan Sitokinin. Ketiga jenis
hormon tersebut bertugas merangsang pertumbuhan pucuk daun, mengangkut makanan
ke sel-sel terpenting daun dan batang. Selain nutrisi, air cucian beras juga mengandung
beberapa jenis bakteri yang bermanfaat untuk tanaman. Kehadiran bakteri baik tersebut
juga bisa mencegah kehadiran hama jenis kutu-kutuan dengan cara memecahkan sel
telurnya sebelum menjadi hama, tentunya selain tanaman menjadi subur dan segar,
penggunaan pupuk dari air cucian beras juga dapat meningkatkan imunitas tanaman
terhadap serangan hama.
Berikut ini beberapa jenis bakteri bermanfaat yang dihasilkan dari air cucian beras.
ZPT (PITOHORMON)
ZPT adalah kepanjangan dari Zat Pengatur Tumbuh.
ZPT berbeda dengan pupuk dan Mikro Organisme Lokal (MOL).
Didalam dunia pertanian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT/PITOHORMON) sangat
diperlukan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Setiap tanaman
atau tumbuhan sebenarnya memiliki hormon pertumbuhan alami sendiri, namun dengan
jumlah yang sedikit. Dalam kondisi tertentu tanaman tidak mampu memproduksi
hormon secara maksimal, untuk itu diperlukan ZPT atau hormon tambahan dari campur
tangan manusia untuk memenuhi kebutuhan dari tanaman tersebut. Terdapat enam
golongan ZPT yang terkenal dalam dunia pertanian, yaitu Auksin (AUX), Giberelin
(GA), Sitokinin (CK), Asam Absisat (ABA), Etilen (ETH). Kali ini kita akan
membahas 3 zpt yg menurut saya sangat penting untuk diketahui.,
Yaitu Auksin,, Giberelin,, Dan Sitokinin..
Adapun Cara membuat Hormon ZPT ampuh untuk menunjang Pertumbuhan Tanaman
mulai dari Benih hingga Pembuahan adalah :
1. Touge sebanyak 200 Gram,
2. Bawang Merah sebanyak 200 Gram,
3. Buah Jagung Muda sebanyak 200 Gram (1 Bonggol),
4. Tomat matang Pohon 2 buah,
5. Air Kelapa Muda sebanyak 1 buah kelapa (1 Liter),
6. Gula sebanyak 2 Sendok makan.
Cara Pembuatannya :
1. Blender/haluskan semua bahan² diatas memakai sebagian Air Kelapa muda
tersebut,
2. Setelah halus kumpulkan pada satu wadah lalu tambahkan sisa Air Kelapa muda
(Tanpa tambahan Air biasa),
3. Masukkan Gula sebanyak 2 SDM, aduk hingga tercampur rata dan simpan
selama 7-10 hari agar semua Zat ZPT tersebut menyatu dan saling mendukung
satu dengan yang lainnya hingga bisa homogen tanpa salah satu nya ada
kandungan hormon yg paling menonjol dalam aplikasi pertumbuhan tanaman,
4. Setelah di peram selama 7-10 hari simpan pada botol tertutup (bisa pakai botol
Air mineral) simpan pada suhu ruangan, dan hindarkan dari paparan sinar
matahari langsung.
Pemakaian :
1. Mempercepat perkecambahan 25-50ml ZPT : 250ml air rendam benih 30-1 jam,
keringkan kemudian semai,
2. Penyemprotan pada tanaman 150-250ml ZPT : 14-16L air dengan penyemprotan
15-30 hari sekali.
JAMUR & PENGENDALIANNYA
Bunga kertas atau bougenville dapat juga digunakan sebagai bahan pestisida alami,
dengan bahan :
1. Daun Bougenville1 kg,
2. Susu sapi1 liter.
Caranya :
1. Masukkan 1 kg daun bunga kertas ke wadah, masukkan air mendidih dan
diamkan selama 24 jam,
2. Tambahkan 1 liter air susu sapi rebus,
3. Saringlah air larutan tersebut,
4. Ramuan ini sudah siap dipakai sebagai pestisida alami dengan diencerkan 10
kali.
Kenikir (marigold)
Kenikir selain daunnya dapat dimanfaatkan sebagai sayuran, kenikir yang warna
bunganya berlainan dapat digunakan sebagai bahan pestisida alami, bahan yang di
gunakan :
1. 1 kg bunga kenikir/kenikir bisa juga ditambahkan bahan-bahan lain.
Cara membuat :
2. Tempatkan 1 kg bunga kenikir dalam tempat bisa dari plastik atau gerabah,
3. Tuangkan air mendidih sebanyak 10 liter dan diamkan selama 24 jam,
4. Saring dan ambil airnya.
Cara penggunaan :
Air larutan tersebut disiramkan pada lahan tanaman yang terkena nematoda akar.
Daun Sirih juga dapat menjadi musuh bagi jamur, dengan cara pembuatan sbb,
1. Daun Sirih 6 genggam,
2. Belerang ¼ kg,
3. Labu Siam 2 kg,
4. Jinten ¼ kg.
Cara pembuatan :
1. Labu siam diparut sampai halus dan kemudian diperam, ambil airnya,
2. Belerang, daun sirih, jinten, ditumbuk hingga halus,
3. Campur ketiga bahan tersebut dalam air perasan labu siam,
4. Aduklah hingga merata,
5. Larutan tersebut kemudian didiamkan hingga 1 minggu.
Penggunaan :
Campurlah larutan tersebut setiap 1 liter dengan 10 liter air dan semprotkan pada waktu
matahari bersinar, atau setelah matahari terbenam.
Cara Pengendalian
Dengan menyemprotkan Pestisida Nabati yang bisa kita buat sendiri, beberapa manfaat
dan keunggulan pestisida alami, antara lain:
1. Mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan
(ramah lingkungan),
2. Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang,
3. Dapat membunuh hama/penyakit seperti ekstrak dari daun pepaya, tembakau,
biji mahoni, dsb,
4. Dapat sebagai pengumpul atau perangkap hama tanaman: tanaman orok-orok,
kotoran ayam,
5. Bahan yang digunakan nilainya murah serta tidak sulit dijumpai dari
sumberdaya yang ada di sekitar dan bisa dibuat sendiri,
6. Mengatasi kesulitan ketersediaan dan mahalnya harga obat-obatan pertanian
khususnya pestisida sintetis/kimiawi,
7. Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan
dengan penggunaan pestisida sintesis. Penggunaan dalam dosis tinggi sekalipun,
tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati,
8. Tidak menimbulkan kekebalan pada serangga.
Teknik Panen
1. Tanah atau media tanam dibongkar dengan hati-hati menggunakan alat garpu
atau cangkul, usahakan jangan melukai rimpang nya,
2. Bersihkan tanah atau kotoran yang masih menempel pada rimpang, dan jemur
diatas papan atau daun pisang selama 1 minggu,
3. Tempat penyimpanan harus terbuka dan tidak lembab,
4. Hindari penumpukan yang terlalu tinggi, melainkan penyimpanan dengan cara
agak di sebar.
Penyortiran basah
1. Sortir pada jahe segar dilakukan untuk memisahkan rimpang dari kotoran berupa
tanah/media tanam, sisa tanaman, dan gulma,
2. Setelah selesai, timbang jumlah bahan hasil penyortiran dan tempatkan dalam
wadah plastik untuk pencucian,
3. Pencucian dilakukan dengan air bersih, jika perlu disemprot dengan air
bertekanan tinggi,
4. Hindari pencucian yang terlalu lama agar kualitas dan senyawa aktif yang
terkandung didalam tidak larut dalam air,
5. Setelah pencucian selesai, tiriskan dalam tray/wadah yang belubang-lubang agar
sisa air cucian yang tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu tempatkan dalam
wadah plastik/ember.
Perajangan
1. Jika diperlukan proses perajangan, lakukan dengan pisau stainless steel dan alasi
bahan yang akan dirajang dengan talenan,
2. Perajangan rimpang dilakukan melintang dengan ketebalan kira- kira 5 mm – 7
mm.
3. Setelah perajangan, timbang hasilnya dan taruh dalam wadah plastik/ember.
4. Perajangan dapat dilakukan secara manual atau dengan mesin pemotong.
Pengeringan
1. Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari atau
alat pemanas/oven,
2. pengeringan rimpang dilakukan selama 3 - 5 hari, atau setelah kadar airnya
dibawah 8%,
3. pengeringan dengan sinar matahari dilakukan diatas tikar atau rangka pengering,
pastikan rimpang tidak saling menumpuk,
4. Selama pengeringan harus dibolak-balik kira-kira setiap 4 jam sekali agar
pengeringan merata,
5. Lindungi rimpang tersebut dari air, udara yang lembab dan dari bahan- bahan
disekitarnya yang bisa mengkontaminasi,
6. Pengeringan di dalam oven dilakukan pada suhu 50 ℃ - 60 ℃,
7. Setelah pengeringan, timbang jumlah rimpang yang dihasilkan.
Penyortiran Kering
1. Lakukan sortasi kering pada jahe basah yang telah dikeringkan,
2. Pisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah atau
kotoran-kotoran lain,
3. Timbang jumlah rimpang hasil penyortiran ini (untuk menghitung
rendemennya).
Pengemasan
1. Setelah bersih, rimpang yang kering/basah dikumpulkan dalam wadah kantong
plastik atau karung yang bersih dan kedap udara (belum pernah dipakai
sebelumnya),
2. Berikan label yang jelas pada wadah tersebut, yang menjelaskan nama bahan,
nomor/kode produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih dan metode
penyimpanannya.
Penyimpanan
1. Kondisi ruangan harus dijaga agar tidak lembab dan suhu tidak melebihi 30 ℃,
2. Ruangan harus memiliki ventilasi baik dan lancar, tidak bocor, dan terhindar
dari kontaminasi bahan lain,
3. Memiliki penerangan yang cukup (hindari dari sinar matahari langsung),
4. Bersih dan terbebas dari hama gudang.
ESTIMASI HASIL PANEN
Berikut estimasi hasil pemanenan dan media yang di butuhkan dalam satu kali
penanaman hingga pemanenan.