Jahe merah kini mendapat tempat di hati masyarakat, salah satu alasannya adalah
menanam jahe merah relatif mudah dan praktis, tetapi hasilnya cukup menguntungkan.
Budidaya jahe merah tidak banyak bergantung pada lokasi, cuaca, dan faktor lainnya. Bahkan,
beberapa sudah berhasil membudidayakan jahe merah di dalam karung atau polybag.
Membudidayakan jahe merah menggunakan media karung atau polybag tidak sulit dan
tidak membutuhkan lahan yang luas tetapi hasilnya memuaskan. Saat menanam jahe merah
menggunakan polybag juga lebih pendek, hanya perlu 8 hingga 10 bulan dibandingkan harus
menunggu lebih dari 1 tahun jika ditanam di tanah.
Media Tanam
Media tanam yang dipakai sebagai dasar atau awal memiliki perbedaan dengan media
pembumbunan atau media penambahan. Untuk media tanam awal kami menggunakan tanah +
kohe + sekam bakar + sekam lapuk, dengan perbandingan1: 1: 1: 1. Media tanam diaduk
sehingga nanti diisi dengan karung atau polybag 50×50 setinggi 15- 20 cm
Media dasar harus lebih subur, dan spray media beserta dengan pupuk organik cair yang kami
buat sendiri, untuk kesuburan media tanam. Karena jahe lebih baik jika media tanam longgar
dan subur. Media dicampur lalu dipakai untuk menumpuk, pertumbuhan dilakukan bila ada
tunas yang keluar dari permukaan tanah.
1. Di tahap awal, kami lakukan penyiraman rutin dan teratur pagi dan sore hari selama satu
minggu, bertujuan agar tunas tidak mengering dan layu
2. Selanjutnya penyiraman dilakukan tiga hari sekali kecuali dalam kondisi kering harus
dilakukan dua hari sekali
3. Penyemprotan atau penyiraman dengan POC dilakukan minimal 2 kali dalam seminggu
dengan system rolling beberapa jenis POC yang kami buat sendiri.
4. Kegiatan ini kami lakukan secara rutin setiap minggu.
5. Setelah tanaman berusia 2 bulan didalam karung atau polybag, tunas dan batang
tanaman telah tumbuh hingga 30-40 cm dan beberapa tunas baru telah muncul.
6. Pada usia 2-3 bulan atau jika rimpang jahe merah telah muncul ke permukaan, kami
lakukan penambahan media dengan perbandingan tanah: kompos: sekam dengan
perbandingan 1: 1: 1. setinggi sekitar 5-10 cm.
7. Pembersihan rutin pada media tanam dari hama dalam bentuk gulma / rumput agar
tidak mengganggu pertumbuhan rimpang
8. Penambahan media dilakukan berulang-ulang sampai tanaman jahe berumur sekitar 8
bulan sampai 10 bulan atau sampai karung atau polybag terisi penuh.
9. Umur optimal untuk penanaman jahe berkisar antara 8-10 bulan, ditandai dengan
dimulainya daun kering
10. Dengan pola tanam ini, diharapkan hasil jahe merah per karung atau polybag mencapai
minimum 1,5 kg.
Hama
Penyakit tanaman pada jahe ialah organisme pengganggu yang bisa merugikan ataupun
menggagalkan kegiatan budidaya jahe. Penyakit tanaman jahe bisa disebabkan karena infeksi
bakteri maupun fungi (cendawan). Berikut ini beberapa jenis penyakit yang biasa menyerang
tanaman jahe.
Tanaman jahe mempunyai fase pertumbuhan dari pembibitan sampai panen. Fase-fase ini
didasarkan pada literatur dari Tiongkok yang memiliki fase panen lebih pendek dari fase
pertumbuhan jahe di Indonesia. Fase pertumbuhan adalah:
1. S: seedlingstage atau fase pembibitan, fase ini dimulai dari 1 sampai dengan 90 hari
setelah taman
2. T: threebranchesstage atau fase percabangan tiga, fase ini dimulai dari 90 sampai
110hst
3. V: vigorousgrowthstage atau fase pertumbuhan cepat, fase ini dimulai dari 110 sampai
130 HST,
4. E: rhizomeexpansionstage atau fase perkembangan rimpang, fase ini dimulai dari 130
sampai 160 hari, dan
5. H: harveststage fase panen, yaitu 160 HST.
Setiap fase pertumbuhan jahe membutuhkan nutrisi atau nutrisi atau pupuk yang berbeda.
1. Degann berdasarkan pengalaman di tempat lain dan informasi dari petani jahe merah
yang sudah berjalan. Rata-rata hasil jahe merah per karung atau polybag dengan
metode di atas bisa mencapai 1-3 kg / karung. Di sini, saya berharap bahwa panen per
karung hanya akan mencapai 1 kg / karung. Jadi total hasil panen diperkirakan 200
karung x 1,5 kg = 300 kg
2. Harga per kg Jahe Merah memang fluktuatif dikisaran Rp.7.000 – Rp. 12.000,-
tergantung pembeli dan kualitas tentunya. Saya berandai lagi di sini, harga jual yang
akan saya peroleh anggap saja rendahnya yaitu Rp. 10.000,-/kg
3. Hasil penjualan : 300 kg x Rp. 7.000= Rp. 2.100.000,-
Keuntungan atau laba : Rp. 2.100.000, – Rp. 1.650.000,- = Rp. 450.000,-
4. Hasil tersebut merupakan analisa minimal, harga juga bisa lebih dari Rp. 7.000,-.
5. Bisa juga ditanam langsung dilahan tanah tanpa menggunakan polibag untuk
mengurangi biaya produksi, sehingga keuntungan bisa lebih besar.