Anda di halaman 1dari 4

BUDIDAYA JAHE MERAH DALAM POLYBAG BESERTA ANALISISNYA

Kelompok Tani Jahe Merah Bontomarannu

Jahe merah kini mendapat tempat di hati masyarakat, salah satu alasannya adalah
menanam jahe merah relatif mudah dan praktis, tetapi hasilnya cukup menguntungkan.
Budidaya jahe merah tidak banyak bergantung pada lokasi, cuaca, dan faktor lainnya. Bahkan,
beberapa sudah berhasil membudidayakan jahe merah di dalam karung atau polybag.

Membudidayakan jahe merah menggunakan media karung atau polybag tidak sulit dan
tidak membutuhkan lahan yang luas tetapi hasilnya memuaskan. Saat menanam jahe merah
menggunakan polybag juga lebih pendek, hanya perlu 8 hingga 10 bulan dibandingkan harus
menunggu lebih dari 1 tahun jika ditanam di tanah.

 Media Tanam
Media tanam yang dipakai sebagai dasar atau awal memiliki perbedaan dengan media
pembumbunan atau media penambahan. Untuk media tanam awal kami menggunakan tanah +
kohe + sekam bakar + sekam lapuk, dengan perbandingan1: 1: 1: 1. Media tanam diaduk
sehingga nanti diisi dengan karung atau polybag 50×50 setinggi 15- 20 cm

Media dasar harus lebih subur, dan spray media beserta dengan pupuk organik cair yang kami
buat sendiri, untuk kesuburan media tanam. Karena jahe lebih baik jika media tanam longgar
dan subur. Media dicampur lalu dipakai untuk menumpuk, pertumbuhan dilakukan bila ada
tunas yang keluar dari permukaan tanah.

 Perawatan Dan Pemupukan


Tahap selanjutnya ialah pemeliharaan tanaman per 500-1000 polybag. Kegiatan-kegiatan ini
termasuk menyiram tanaman, menyediakan pupuk dan mengelola penyakit:

1. Di tahap awal, kami lakukan penyiraman rutin dan teratur pagi dan sore hari selama satu
minggu, bertujuan agar tunas tidak mengering dan layu
2. Selanjutnya penyiraman dilakukan tiga hari sekali kecuali dalam kondisi kering harus
dilakukan dua hari sekali
3. Penyemprotan atau penyiraman dengan POC dilakukan minimal 2 kali dalam seminggu
dengan system rolling beberapa jenis POC yang kami buat sendiri.
4. Kegiatan ini kami lakukan secara rutin setiap minggu.
5. Setelah tanaman berusia 2 bulan didalam karung atau polybag, tunas dan batang
tanaman telah tumbuh hingga 30-40 cm dan beberapa tunas baru telah muncul.
6. Pada usia 2-3 bulan atau jika rimpang jahe merah telah muncul ke permukaan, kami
lakukan penambahan media dengan perbandingan tanah: kompos: sekam dengan
perbandingan 1: 1: 1. setinggi sekitar 5-10 cm.
7. Pembersihan rutin pada media tanam dari hama dalam bentuk gulma / rumput agar
tidak mengganggu pertumbuhan rimpang
8. Penambahan media dilakukan berulang-ulang sampai tanaman jahe berumur sekitar 8
bulan sampai 10 bulan atau sampai karung atau polybag terisi penuh.
9. Umur optimal untuk penanaman jahe berkisar antara 8-10 bulan, ditandai dengan
dimulainya daun kering
10. Dengan pola tanam ini, diharapkan hasil jahe merah per karung atau polybag mencapai
minimum 1,5 kg.

 Hama

1. Kepik, serang daun tanaman sampai berlubang.


2. Ulat penggesek akar, serang akar tanaman jahe sampai yang mengakibatkan jahe
mengering dan mati.
3. Kumbang.
4. Belalang.
5. Gulma

Penyakit tanaman pada jahe ialah organisme pengganggu yang bisa merugikan ataupun
menggagalkan kegiatan budidaya jahe. Penyakit tanaman jahe bisa disebabkan karena infeksi
bakteri maupun fungi (cendawan). Berikut ini beberapa jenis penyakit yang biasa menyerang
tanaman jahe.

 Pengendalian Hama Penyakit

1. Pengendalian hama dilakukan sesuai dengan persyaratan.


2. Penyakit utama pada jahe adalah rimpang busuk yang disebabkan oleh serangan
bakteri layu (Ralstoniasolanacearum).
3. Penggunaan produk NASA dalam bentuk pupuk Natural Glio + yang telah terbukti
mengurangi serangan hama layu pada tanaman jahe.
4. Hama yang signifikan adalah rimpang coeruleifron dari Mimergralla (Diptera,
Micropezidae) dan Eumerusfigurans (Diptera, Syrpidae), kutu pelindung (Aspidiellahartii)
yang menyerang rimpang mulai dari perkebunan dan menyebabkan munculnya rimpang
buruk mulai dari perkebunan dan menyebabkan cendawan (Phyllostictasp.).
5. Serangan penyakit tersebut ketika terjadi pada tanaman muda (sebelum 6 bulan) akan
mengakibatkan penurunan produksi yang signifikan. Tindakan mencegah perluasan
penyakit ini dengan menyemprotkan fungisida segera setelah serangan (diulang
seminggu sekali), sanitasi tanaman sakit, inspeksi rutin.
6. Hama dapat ditekan dengan perlakuan tanah yang baik, yaitu dengan menggunakan
pupuk makro + mikro seimbang. Dengan penggunaan pupuk nasa organik dalam bentuk
Poc Nasa + Super Nasa + Hormonic dengan mencampurkan 5% pupuk kimia yang
digunakan petani.
7. Dan penggunaan pestisida organik NASA dalam bentuk Pestona, Natural Glio, BVR dll.,
Telah terbukti bagi petani jahe untuk dapat mengurangi jumlah serangan hama pada
tanaman jahe mereka.

Tanaman jahe mempunyai fase pertumbuhan dari pembibitan sampai panen. Fase-fase ini
didasarkan pada literatur dari Tiongkok yang memiliki fase panen lebih pendek dari fase
pertumbuhan jahe di Indonesia. Fase pertumbuhan adalah:

1. S: seedlingstage atau fase pembibitan, fase ini dimulai dari 1 sampai dengan 90 hari
setelah taman
2. T: threebranchesstage atau fase percabangan tiga, fase ini dimulai dari 90 sampai
110hst
3. V: vigorousgrowthstage atau fase pertumbuhan cepat, fase ini dimulai dari 110 sampai
130 HST,
4. E: rhizomeexpansionstage atau fase perkembangan rimpang, fase ini dimulai dari 130
sampai 160 hari, dan
5. H: harveststage fase panen, yaitu 160 HST.

Setiap fase pertumbuhan jahe membutuhkan nutrisi atau nutrisi atau pupuk yang berbeda.

 Keuntungan penanaman dengan polybag

1. Penyakit menular bisa dikendalikan.


2. Hasil panen tidak patah, sehingga bias masuk pasar ekspor.
3. Pemanfaatan lahan yang tidak terpakai.
4. Panen dapat dimaksimalkan.

 Kerugian penanaman dengan polybag

1. Perawatan yang lebih teratur.


2. Modal awal yang lumayan besar.
3. Banyak petani yang takut mencoba.
4. Persiapan media yang lumayan rumit.

Analisa Budidaya Jahe Merah


Saya melakukan analisis ini secara praktis berdasarkan rencana penanaman pada 200
karung media tanam. Yang diperhitungkan adalah total biaya yang dikeluarkan termasuk modal
awal dan biaya perawatan dibandingkan dengan target pemasukan uang berdasarkan
penjualan tanaman jahe.

 Perkiraan biaya sampai panen

1. Karung : 200 polibek (16kg x 25.000) = Rp. 400.000,-


2. Bibit Jahe : @Rp. 1.500 x 400 = Rp. 600.000,-
3. Pupuk dan Pemupukan = Rp. 500.000
4. Tanah : 1 truk = Rp. 150.000,-
5. Ongkos kerja : Gratis, kerjainaja dulu sendiri. Kalaupun minta bantuan, mungkin cukup
keluar uang Rp.100.000 untuk pengerjaan membuat campuran tanah dan memasukkan
ke dalam karung
6. TOTAL Biaya yang akan saya keluarkan sampai panen untuk 200 karung Rp.
1.650.000,-

 Hasil Penjualan Jahe Merah

1. Degann berdasarkan pengalaman di tempat lain dan informasi dari petani jahe merah
yang sudah berjalan. Rata-rata hasil jahe merah per karung atau polybag dengan
metode di atas bisa mencapai 1-3 kg / karung. Di sini, saya berharap bahwa panen per
karung hanya akan mencapai 1 kg / karung. Jadi total hasil panen diperkirakan 200
karung x 1,5 kg = 300 kg
2. Harga per kg Jahe Merah memang fluktuatif dikisaran Rp.7.000 – Rp. 12.000,-
tergantung pembeli dan kualitas tentunya. Saya berandai lagi di sini, harga jual yang
akan saya peroleh anggap saja rendahnya yaitu Rp. 10.000,-/kg
3. Hasil penjualan : 300 kg x Rp. 7.000= Rp. 2.100.000,-
Keuntungan atau laba : Rp. 2.100.000, – Rp. 1.650.000,- = Rp. 450.000,-
4. Hasil tersebut merupakan analisa minimal, harga juga bisa lebih dari Rp. 7.000,-.
5. Bisa juga ditanam langsung dilahan tanah tanpa menggunakan polibag untuk
mengurangi biaya produksi, sehingga keuntungan bisa lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai