Jahe merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak dipergunakan oleh
keluarga Indonesia untuk campuran bahan makanan dan minuman hangat yang
memiliki kandungan gizi tinggi.
Selain dipergunakan untuk bahan makanan dan minuman, jahe juga berfungsi
sebagai bahan baku obat-obatan, jamu tradisional, bahkan untuk kosmetik
kecantikan bagi kaum hawa.
Sebagai tanaman yang memiliki rumpun berbatang semu, maka tanaman jahe
memiliki famili yang sama seperti tanaman kunyit, kencur, temulawak dan lengkuas.
Tanaman jahe digadang-gadang berasal dari Asia Pasifik yang tersebar luas dari
India hingga ke Cina. Di Indonesia sendiri terdapat 3 jenis varietas jahe yang paling
banyak dijumpai di pasaran, yakni jahe merah, jahe putih kecil, dan jahe putih
besar. Ketiga jenis ini dibedakan dari perbedaan morfologi pada ukuran dan warna
kulit rimpang.
Menanam jahe memiliki banyak kelebihan, yakni tanaman jahe dapat ditanam
di lokasi dan media tanam yang tidak memiliki lahan luas, artinya bisa ditanam di
pekarangan rumah kalian. Perawatannya pun bisa dibilang tidaklah sulit, serta
tanaman ini banyak dibutuhkan oleh pasar sebagai salah satu bahan penting untuk
dikonsumsi.
Hal pertama ketika kalian hendak menanam tanaman jahe ialah kalian harus
mengetahui terlebih dahulu apa sajakah syarat-syarat yang harus dipenuhi agar
tanaman jahe dapat tumbuh maksimal. Berikut ini adalah beberapa syaratnya:
• Tanaman Jahe tumbuh dengan maksimal di ketinggian 200 hingga 600 meter
dari permukaan laut dan di daerah yang memiliki iklim tropis dan subtropis.
• Tanaman jahe sebaiknya ditanam di lokasi yang memiliki curah hujan tinggi .
• Tanaman jahe dapat tumbuh subur di lokasi yang memiliki kelembapan udara
yang cukup tinggi yaitu 60 hingga 90 persen serta disarankan memiliki suhu
optimum yang berkisar antara 20 hingga 25 derajat celcius.
• Ketika tanaman jahe berusia 2,5 hingga 7 bulan atau lebih, tanaman ini
memerlukan pancaran sinar matahari secara langsung dengan intensitas
cahaya yang masuk sebesar 70 hingga 100 persen.
• Disarankan di tempat yang terbuka namun diberi naungan agar memberikan
pengaruh yang cukup baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jahe.
• Lokasi harus memiliki tanah yang subur, gembur dan banyak memiliki
kandungan bahan-bahan organik, serta memiliki tekstur tanah yang baik seperti
bertekstur lempung berpasir, tekstur tanah yang liat dan berpasir.
• Hal pertama yang dilakukan ketika merawat tanaman jahe yang telah ditanam
ialah setelah proses penanaman berumur 6 hingga 8 minggu kalian beri pupuk
susulan yaitu pupuk TSP dan KCL. Taburkan pupuk ini ke sekeliling tanaman dan
usahakan tidak terkena batang atau rimpang jahenya.
• Lakukan proses penyulaman pada tanaman jahe yang tidak tumbuh dengan baik
atau bibit jahe yang mati.
• Kemudian lakukan proses penyiangan, proses ini berguna untuk membersihkan
areal pertanaman dari rumput liar atau tanaman gulma pengganggu lainnya.
• Lakukan pengamatan secara rutin untuk mengetahui bagaimana perkembangan
pertumbuhan tanaman jahe.
PANEN JAHE
Ciri tanaman jahe ketika sudah berada pada usia siap panen ialah sudah masuk usia
4 bulan untuk jahe yang digunakan sebagai bahan penyedap masakan, dan usia
10 hingga 12 bulan untuk jahe yang akan dijual ke pasar.
Kemudian ciri berikutnya ialah warna daun yang berubah dari hijau menjadi kuning
dan semua batangnya telah mengering.
Untuk cara panen yang baik dan benar, pertama-tama yang kalian lakukan ialah
bongkar tanah di lokasi penanaman dengan sangat hati-hati menggunakan garpu
atau cangkul, jangan sampai mengenai rimpang jahenya.
Bersihkan tanah dan kotoran lain yang menempel pada rimpang, untuk selanjutnya
kalian jemur diatas papan atau daun pisang selama kira-kira 1 minggu. Tempat
penjemuran harus terbuka, tidak lembab, dan disebar (tidak ditumpuk).
Disarankan untuk memanen di awal musim kemarau, karena panen pada musim
penghujan justru akan merusak kualitas rimpang jahe itu sendiri.