PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Selada (Lactuca sativa) adalah tumbuhan sayur yang biasa ditanam didaerah
beriklim sedang maupun daerah tropika. Termasuk dalam kelompok tanaman sayuran
daun yang dikenal di masyarakat. Jenis sayuran ini mengandung zat - zat gizi khususnya
vitamin dan mineral yang lengkap untuk memenuhi syarat kebutuhan gizi masyarakat.
Selada sebagai bahan makanan sayuran bisa konsumsi dalam bentuk mentah sebagai
lalapan bersama-sama dengan bahan makanan lain. Selain berguna untuk bahan makanan,
selada juga berguna untuk pegobatan (terapi) berbagai macam penyakit. Sehingga dengan
demikian, selada memiliki peranan yang sangat penting di dalam menunjang kesehatan
masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH
1
5. Apa saja kendala yang dihadapi saat budidaya selada
C. TUJUAN OBSERVASI
Tujuan dari dibuatnya karya ilmiah tulis sederhana ini adalah untuk memberikan
pengetahuan mengenai dunia agrobisnis tumbuhan selada, memberikan informasi
mengenai karakteristik , proses pertumbuhan, mekanisme pertanian, nilai ekonomi,
beserta kendala yang dihadapi ketika budidaya selada.
D. MANFAAT OBSERVASI
E. METODE PENULISAN
Dalam membuat karya ilmiah tulis sederhana ini, penulis melakukan serangkaian
observasi di lokasi Agrowisata Cilangkap, Jakarta Timur, dengan narasumber adalah
seorang petani yang mengurus lahan di tempat tersebut. Dan juga, untuk melengkapi
informasi, penulis juga menambahkan dari literature dan referensi lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN DAN HASIL OBSERVASI
A. KARAKTERISTIK TUMBUHAN
2
B. PROSES PERTUMBUHAN
3 Warna daun adalah hijau muda Warna daun hijau muda sampai hijau tua.
3
1
Pada gambar tersebut, adalah
tanaman selada yang berumur sekitar
2 minggu. Selada tersebut
ditempatkan pada sebuah tempat yang
mempunyai sekat, agar setelah
pembenihan dan penyemaian, selada
tersebut memiliki jarak.
2
Pada gambar tersebut, adalah
tanaman selada yang berumur sekitar
3-4 minggu. Setelah ditempatkan
pada tempat kecil, selada dapat
dipindahkan dalam sebuah wadah
yang berukuran lebih besar dari
sebelumnya, seperti nampan.
3
Pada gambar tersebut, tanaman sudah
mencapai usia sekitar 2 bulan. Selada
yang sebelumnya ditempatkan pada
nampan, lalu dipindahkan ke polybag
kecil berdiameter sekitar 20 cm.
4
4
Pada gambar tersebut, usia selada
sudah mencapai 3-4 bulan. Dan
wadah polybag kecil diganti degan
polybag yang sedang atau besar
dengan diameter 25-30 cm.
C. MEKANISME PERTANIAN
3. Biji selada
4. Pupuk Organik
5. Pestisida
Pembenihan dilakukan dengan biji. Pada budidaya ini, biji didapatkan dari toko.
Banyaknya biji yang akan disemai disesuaikan dengan wadah yang digunakan. Pada
observasi ini, selada disemai disebuah wadah berbentuk kotak, lalu setelah itu
ditambahkan pupuk. Pupuk yang petani ini gunakan adalah pupuk kandang. Dan
sebelum biji disemai kotak tersebut sedikit disiram air, namun tidak terlalu banyak
sampai menggenang. Tujuannya untuk memberikan kelembaban pada benih atau biji.
3. PENGOLAHAN TANAH
Karena lahan yang digunakan hanya sekitar 8 meter, dengan kondisi tanah yang
cukup baik juga, maka petani hanya cukup menggemburkan tanah sedikit, lalu diberi
jarak antar satu benih dengan yang lainnya dan ditaruh di media yang disediakan seperti
5
wadah berbentuk kotak, nampan, atau lainnya, lalu tanah tersebut diberikan sedikit
pupuk kandang agar memiliki nutrisi.
4. PERAWATAN SELADA
Perawatan yang dilakukan oleh petani sendiri pada tanaman selada adalah, dengan
melakukan penyiraman air dua kali sehari, pada pukul 07.00-10.00 pagi dan 15.00-17.00
sore. Saat cuaca sedang hujan pun, selada tetap harus disiram. Diberikan tambahan pupuk
secukupnya, dan juga vitamin dengan takaran 1 sendok teh jika selada mulai terasa layu
atau kurus, dan petani juga melakukan penyemprotan pestisida secukupnya untuk
menghindari adanya hama.
5. PANEN
Tanaman selada dapat dipanen dengan jangka waktu cukup singkat jika
kesuburan tanah baik yaitu cukup sekitar 2-3 bulan dari awal penyemaian benih, selada
sudah dapat dipanen.
6. HAMA
Hama yang didapatkan pada budidaya selada ini adalah kutu putih. Dan untuk
membasmi adanya kutu putih tersebut, petani menggunakan pestisida secukupnya pada
tanaman selada.
Pada observasi yang saya lakukan, petani tidak menjual secara langsung
tanaman ini kepada pembeli, namun diserahkan terlebih dahulu kepada Dinas. Namun
jika dihitung secara matematis, sebagai berikut :
1. PENGELUARAN
6
Catatan :
2. PEMASUKAN
1 kg selada = Rp.20.000
Dalam sehari terjual 2 kg = 3 x Rp.20.000 = Rp.40.000
Dalam sebulan kira-kira terjual 30 x Rp.40.000 = Rp120.000
Menurut petani, kendala yang dihadapi pada budidaya selada adalah cuaca yang
terkadang terlalu panas, sehingga harus pindah media supaya tanaman selada tidak mati.
Dan jika dipindahkan ke media lain, selada membutuhkan adaptasi.
7
BAB III
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Adanya budidaya selada ini cukup menguntungkan dari segi ekonomi dan dari segi
pengetahuan siswa juga dapat mengamati dan menggali informasi tentang karakteristik
hingga metode penanamannya, namun di lokasi tersebut, budidaya selada tidak terlalu
banyak, lahan yang digunakan pun hanya sekitar 8 meter, sehingga selada yang
dihasilkan pun hanya sedikit. Sebaiknya lahan yang digunakan lebih besar lagi agar
pembudidayaan selada ini lebih berkembang, tidak hanya dalam skala 15-20 polybag
saja.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://rabiatuladawiah51.blogspot.co.id/2012/11/karya-ilmiah-tentang-daun-selada.html
http://budidarma.com/2011/11/selada-lactuca-sativa-l.html
http://belajarberkebun.com/cara-menanam-selada-hidroponik-.html
http://alamtani.com/budidaya-selada-keriting-organik.html