Sediaan Obat
24/09/2019 2
DEFINISI (2)
Bahan obat adalah bahan baik yang berkhasiat maupun tidak b
erkhasiat yang digunakan dalam pengolahan obat dengan stan
dar dan mutu sebagai bahan baku farmasi.
Obat jadi sejenis adalah obat jadi yang mengandung bahan ak
tif yang sama dengan obat jadi yang sudah terdaftar.
Obat tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan adalah ob
at yang tidak memenuhi ketentuan keamanan, khasiat, mutu d
an penandaan. Penarikan harus dilakukan bila obat ini telah be
redar di pasaran.
Obat palsu adalah obat yang diproduksi oleh yang tidak berhak
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku ata
u produksi obat dengan penandaan yang meniru identitas obat
lain yang telah memiliki ijin edar.
24/09/2019 3
DEFINISI (3)
Penandaan adalah keterangan yang lengkap mengenai khasiat, ke
amanan, cara penggunaannya serta informasi lain yang dianggap
perlu yang dicantumkan pada etiket, brosur dan kemasan primer
dan sekunder yang disertakan pada obat.
Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Ment
eri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau ba
han obat.
Pembuatan obat adalah seluruh tahapan kegiatan dalam menghas
ilkan obat, yang meliputi pengadaan bahan awal dan bahan penge
mas, produksi, pengemasan, pengawasan mutu, dan pemastian m
utu sampai diperoleh obat untuk didistribusikan.
Cara Pembuatan Obat yang Baik, yang selanjutnya disingkat CPO
B adalah cara pembuatan obat yang bertujuan untuk memastikan
agar mutu obat yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan tu
juan penggunaannya
24/09/2019 4
PENDAHULUAN (1)
24/09/2019 5
PENDAHULUAN (2)
24/09/2019 7
Contoh bentuk sediaan padat / solid (1)
24/09/2019 9
Contoh bentuk sediaan padat / solid (3)
24/09/2019 10
Contoh bentuk sediaan cair / liquid (1)
24/09/2019 11
Contoh bentuk sediaan cair / liquid (2)
24/09/2019 12
II. PARAMETER PENGUJIAN
SEDIAAN FARMASI (FI V)
24/09/2019 13
Parameter Pengujian
Sediaan Tablet dan Kapsul (FI V)
Pemerian
24/09/2019 14
Parameter Pengujian
Sediaan Tablet dan Kapsul (FI V)
24/09/2019 15
Parameter Pengujian
Sediaan Tablet dan Kapsul (FI V)
24/09/2019 16
Parameter Pengujian
Sediaan Injeksi (FI V)
Pemerian
Baku Pembanding Farmakope Indonesia (BPFI), <11> hlm.
1339 – 1341.
Identifikasi, lihat Uji Identifikasi Umum <291>, hlm. 1422 –
1426 dan Identifikasi KLT <281>, hlm. 1421 – 1422.
pH <1071>, hlm. 1563 – 1565.
Penetapan kadar (secara kimia) atau potensi (secara mikrob
iologi)
Sterilitas < 71>, hlm. 1359 – 1366.
Wadah/Penyimpanan <Ketentuan Umum> hlm. 39 – 41 dan
Ketentuan Umum Wadah <1271> hlm. 1618 – 1627.
24/09/2019 17
Parameter Pengujian
Sediaan Injeksi (FI V)
Penetapan volume injeksi dalam wadah <1131>, hlm. 1
570.
Bahan partikulat <751> hlm. 1494 – 1504.
Endotoksin bakteri <201>, hlm. 1406 – 1411.
Pirogen <231>, hlm. 1412 – 1413.
Batas mikroba <51>, hlm. 1343 – 1354.
Penandaan <Ketentuan Umum>, hlm. 41 – 42.
Pemerian
24/09/2019 19
Parameter Pengujian Sediaan Larutan dan
Suspensi Oral / Topikal (FI V)
24/09/2019 20
Parameter Pengujian Sediaan Semi Solida
Salep, Krim, Gel / Jeli, Pasta (FI V)
Pemerian
24/09/2019 21
Parameter Pengujian Sediaan Semi Solida
Salep, Krim, Gel / Jeli, Pasta (FI V)
24/09/2019 22
Parameter Pengujian Sediaan Obat Tetes M
ata, Tetes Hidung dan Tetes Telinga
Pemerian
Baku Pembanding Farmakope Indonesia
Identifikasi
Sterilitas <71>, hlm. 1359 – 1366.
pH <1071>, hlm. 1563 – 1565.
Kadar air <1031>, untuk sediaan tetes telinga.
Batas mikroba <51>, hlm. 1343 – 1354.
Penetapan kadar atau potensi.
Wadah dan penyimpanan <Ketentuan Umum>, Keten
tuan Umum Wadah < 1271 >
Penandaan <Ketentuan Umum>, hlm. 41 – 42.
24/09/2019 23
Parameter Pengujian Sediaan Vaksin
dan Immunosera (FI V)
Pemerian
Identifikasi
24/09/2019 25
III. ANALISIS KIMIA – FISIKA
SEDIAAN OBAT
24/09/2019 26
ANALISIS KIMIA – FISIKA
SEDIAAN OBAT
24/09/2019 29
Uji Bahan Tambahan
dalam Vaksin dan Immunosera
Contoh :
tablet Alumina dan Magnesium Karbonat (hlm. 91) mens
yaratkan kapasitas penetralan asam <451> : Asam yang
digunakan pada dosis tunggal tidak kurang dari 5,0 mEq.
24/09/2019 31
Uji Waktu Hancur / Uji Disintegrasi
24/09/2019 33
Uji Volume Terpindahkan
24/09/2019 34
Uji Isi Minimum
Uji dilakukan thd sediaan krim, gel, jeli, salep, pasta, ser
buk & aerosol, termasuk semprot topikal bertekanan dan
tak bertekanan serta inhalasi dosis terukur, yang dikema
s dalam wadah dengan etiket yang mencantum- kan bob
ot bersih tidak lebih dari 150 gram.
Prosedur untuk sediaan bukan aerosol berbeda dengan p
rosedur untuk aerosol.
Uji dilakukan dengan cara penimbangan dengan dan tan
pa isi wadah terhadap 10 sediaan bukan aerosol.
Bila hasil tidak memenuhi syarat, dapat dilakukan 20 wa
dah tambahan.
Bobot bersih isi wadah harus memenuhi persyaratan ses
uai yang tertera dalam Isi Minimum pada Lampiran Farm
akope <861>, hlm. 1591.
24/09/2019 35
Uji Pelepasan Zat Aktif Obat dari Sediaan
24/09/2019 36
Uji Pelepasan Zat Aktif Obat dari Sediaan
Contoh :
tablet salut enterik Na diklofenak diuji pelepasan zat akti
fnya dengan cara seperti pada uji disolusi menggunakan
alat tipe 2, kecepatan 50 rpm pada tahap asam dan dap
ar.
Uji pada tahap asam dan tahap dapar harus memenuhi p
ersyaratan sesuai yang tertera dalam Pelepasan obat pa
da Lampiran Farmakope <961>, hlm. 1548 – 1552.
24/09/2019 37
IV. KESIMPULAN
24/09/2019 38
V. DAFTAR PUSTAKA
Terima kasih