Anda di halaman 1dari 2

RESENSI BUKU ILMIAH

Judul Buku : Katuk, Tumbuhan Multi Khasiat


Pengarang : Prof. Dr.Ir. Urip Santoso, M.Sc.
Penerbit : Badan Penerbit Fakultas Pertanian (BPFP) Universitas Bengkulu
Kota Terbit : Bengkulu
Tahun Terbit : 2013
Jumlah Halaman : 159 halaman
Jenis/Kategori : Ilmiah

Buku ini menceritakan tentang apa itu tanaman katuk, mulai dari morfologi tanaman
katuk Sauropus androgynus yaitu semak kecil, tingginya sampai dengan 3 meter. Batang
yang muda berwarna hijaua dan yang tua coklat. Batang memiliki alur-alur dengan kulit
yang agak licin. Daun menyusun selang seling pada satu tangkai, seolah-olah terdiri dari
daun majemuk padahal sesungguhnya daun tunggal dengan jumlah daun per cabang 11-
21 helai, bentuk helaian daun lonjong sampai bundar. Kadang-kadang lanset permukaan
atasnya berwarna hijau gelap dan permukaan bawah berwarna hijau muda dengan tampak
pertulangan daun yang jelas, panjang helai 2,5 cm, lebar 1,25-3 cm; tangkai pendek 2-4
mm, berdaun penumpu, panjang 1,75-3 mm., ekologi dan penyebarannya yaitu Katuk
tersebar di berbagai daerah di India, Malaysia dan Indonesia. Tumbuhan ini dapat tumbuh
pada tempat yang cukup air dan agak teduh, dari dataran rendah sampai dengan
pegunungan. Dapat tumbuh berkelompok atau secara individu. Di Jawa katuk dapat
tumbuh hingga 1300 dpl. Gizi yang didapat dari tanaman katuk yaitu Katuk kaya akan
besi, provitamin A dalam bentuk β-karotin, vitamin C, minyak sayur, protein dan mineral
Tidak lupa, pada buku ini hal yang paling penting adalah apa saja manfaat dari Katuk
itu sendiri. Pada buku ini, penulis menjelaskan tentang hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa daun katuk juga mempunyai sifat antikuman dan anti protozoa.
Daun dan akar katuk sering digunakan sebagai obat luar untuk mengobati borok, bisul,
koreng, demam, darah kotor dan frambusia. Yang kedua Katuk meningkatkan produksi
susu, daun katuk dikenal sebagai laktagoga, yaitu menyubur air susu ibu. Kemampuan
menyuburkan air susu ibu berhubungan dengan peranannya dalam refleks prolaktin, yaitu
refleks yang merangsang alveoli untuk memproduksi susu. Ada juga manfaat lain yaitu
Tanaman katuk (Sauropus androgynus) merupakan tanaman obat yang mempunyai zat
gizi tinggi, mengndung zat anti bakteri, mengandung β-karoten yang tinggi. Katuk telah
terbukti mampu meningkatkan efisiensi produksi sehingga meningkatkan keuntungan
yang diperoleh peternak, menurunkan bau kandang akibat gas ammonia dan gas lainnya,
menurunkan lemak daging, menurunkan Salmonella sp dan Escherichia coli daging dan
kotoran, meningkatkan warna kulit karkas, menurunkan bau amis daging
sertameningkatkan rasa daging

KELEBIHAN
Buku ini adalah buku yang bagus, karena setiap pemaparan isi dari buku disertai
dengan kutipan-kutipan dari buku yang terkait atau mendukung isi dari buku ini.
Contohnya pada halaman 50 “Santoso (2001) menemukan bahwa daun katuk yang
diekstrak dengan air panas mampu menurunkan jumlah Salmonella sp., Escherichia coli
dan Streptococcus sp, tetapi tidak menurunkan jumlah Bacillus subtilis dan Lactobacillus
sp. pada kotoran ayam broiler”. Lalu pada buku ini juga disertai dengan penelitian-
penelitian contohnya pada halaman 64 diberikan penjelasan tentang pengaruh ekstrak
daun katuk terhadap akumulasi lemak pada broiler, menariknya buku ini juga menyertai
resep memasak daun katuk yaitu pada halaman 90.

KEKURANGAN
Buku ini mungkin cocok bagi orang yang memang tertark tentang buku yang bersifat
ilmiah, namun bagi orang yang tidak tertarik akan kategori ini harus lebih dibuat sedikit
menarik dalam segi kata-kata dan jangan terlalu banyak menampilkan tabel.

Anda mungkin juga menyukai