Anda di halaman 1dari 3

1.

2 Rumusan Masalah

1.1 Klasifikasi Batang Kangkung

Klasifikasi dan Botani Kangkung Kangkung (Ipomoea reptans poir) termasuk ke dalam kingdom plantae,
divisi spermatophyta, kelas dicotyledonae dan famili convolvulaceae (Ware dan McCollum, 1980).
Kangkung darat memiliki karakteristik warna bunga putih hingga merah muda, daun agak kecil, warna
batang putih kehijauan hingga keunguan (Palada dan Chang, 2003).

Klasifikasi botani tanaman kangkung berdasarkan kelas taksonominya adalah sebagai berikut (Eko
Widiyanto. (1991) :Kelas :Dicotyledonae, Famili : Convolvulaceae, Genus : Ipomoea, Spesies : Ipomoea
reptans Poir. Di Indonesia terdapat kangkung dengan berbagai aksesi seperti aksesi 511 asal Bekasi, 504
asal Bengkulu, 512 asal Cikampek dan sebagainya dengan ciri tanaman dengan tipe tumbuh tegak,
warna daun hijau, batang bulat, bunga berbentuk terompet dan warna bunga putih (Kusandryani dan
Luthfy, 2006). Panjang daun, lebar daun dan umur berbunga pada aksesi 511 berturut-turut 5 adalah
12.6 cm, 2.95 cm dan 60 hari, pada aksesi 504 berturut-turut 12.3 cm, 2.95 cm dan 65 hari, sedangkan
aksesi 512 memiliki nilai berturut-turut 11.8 cm, 3.35 cm, 63 hari (Kusandryani dan Luthfy, 2006).

Tanaman kangkung terdiri dari dua varietas yaitu kangkung darat atau disebut kangkung cina (Ipomoea
reptans Poir) dan kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk) yang tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau
parit. Perbedaan antara kangkung darat dan kangkung air terletak pada warna bunga dan bentuk batang
serta daun.Kangkung air berbunga putih kemerahan, batang dan daunnya lebih besar,warna batangnya
hijau, sedangkan kangkung darat daunnya panjang dengan ujung runcing berwarna hijau keputihan,
bunganya berwarna putih.Perbedaan jumlah biji yang dihasilkan berpengaruh terhadap perbanyakan
kangkung. Kangkung darat diperbanyak melalui biji sedangkankangkung air melalui stek pucuk batang,
Sriharti dan Takiyah (2007). Palada dan Chang (2003), menyatakan kangkung dapat dipanen sekali
dengan mencabut tanaman hingga ke akarnya atau beberapa kali dengan memotong sepanjang 15-25
cm pada bagian batang. Pemanenan yang sering dilakukan akan menghambat pembungaan dan
menstimulasi pertumbuhan tunas samping. Tanaman yang tidak dipanen menyebabkan tunas samping
berkembang menjadi daun yang panjang.

Batang sayur jenis ini herbaseus (banyak mengandung air). Bentuk dari batangnya membulat serta
berlubang. Pada umumnya batang memiliki percabangan yang banyak dan setelah bercabang serta
tumbuh agak lama batang akan menjalar.Pertumbuhan batang condong dan memiliki permukaan yang
licin juga berbuku-buku, dari buku-buku ini seringkali muncul akar.

Batang tanaman memiliki tiga fungsi utama, yaitu mendukung daun dan struktur reproduksi,
menyediakan pengangkut bagian dalam, dan menghasilkan jaringan baru. Perbedaan nyata antara
penampang melintang batang dan penampang melintang akar hanyalah ukuran unsur-unsur
pengangkutan dalam batang yang lebih besar dan lokasinya yang jauh dari pusat batang (Fisher dan
Dunham 1992). Pada organ batang terdapat tiga bagian pokok yang berkembang 7 dari jaringan
protoderm, prokambium, dan meristem dasar, yaitu epidermis dan derivatnya, korteks, dan stele
(Nugroho et al.2006).

1.2 Kandungan dan Manfaat Batang Kangkung

Kandungan kangkung

1. Energi
Umumnya, bahan pangan yang berasal dari golongan sayuran memiliki kandungan energi yang tidak
terlalu tinggi. Hal tersebut berlaku pada kandungan energi untuk setiap 100 gram kangkung yaitu
sebesar 29 kalori.

Jumlah kandungan energi di dalam kangkung ini baik bagi Anda yang sedang menjalani program diet
menurunkan berat badan. Anda tidak akan gemuk kok hanya karena mengonsumsi kangkung.

Meskipun mengandung jumlah energi yang rendah tetapi kandungan kangkung pada zat-zat gizi lainnya
cukup tinggi lho. Jadi, jangan terburu-buru menyimpulkan kangkung tidak atau kuran bergizi yah.

2. Protein

Kangkung adalah sayuran yang memiliki kandungan protein. Setiap 100 gram kangkung mengandung 3
gram protein. Apabila Anda sedang diet rendah protein maka mengonsumsi kangkung bukan sebuah
masalah.

3. Lemak

Lemak adalah zat yang juga hadir di dalam daftar kandungan kangkung. Kandungan lemak pada
kangkung sangat sedikit, yaitu sebesar 0,3 gram per 100 gram kangkung. Jadi, tidak perlu takut gemuk
yah

4. Karbohidrat

Kandungan gizi kangkung cukup lengkap akan zat-zat gizi makro. Tidak hanya protein dan lemak,
kangkung pun memiliki kandungan karbohidrat. Jumlah kandungan karbohidrat di dalam 100 gram
kangkung adalah sebanyak 5,4 gram.

5. Vitamin

Selain zat-zat gizi makro, tentunya kangkung juga mengandung beberapa jenis vitamin. Jumlah
kandungan vitamin untuk setiap 100 gram kangkung yaitu 6300 IU vitamin A; 0,07 mg vitamin B1; 0,24
mg vitamin B2; 1,3 mg vitamin B3 ; dan 32 mg vitamin C.

6. Mineral

Mineral pun tak luput hadir di dalam kangkung. Menurut informasi yang didapat dari Daftar Komposisi
Bahan Makanan Kemenkes, ada beberapa mineral di dalam kandungan gizi kangkung. Beberapa mineral
tersebut yaitu kalsium, fosfor, dan zat besi.

Jumlah kandungan mineral yang ada di dalam kangkung yaitu 73 mg kalsium, 50 mg fosfor, dan 2,5 mg
zat besi. Namun, ada pula informasi dari Food and Nutrition Center Hand-book di Filipina bahwa
kangkung juga mengandung natrium dan kalium.

Jumlah kandungan natrium di dalam 100 gram kangkung segar adalah 49 mg, sedangkan jumlah
kandungan kalium sebanyak 458 mg. Kedua mineral inilah yang menjadi penyebab mengapa setelah
makan kangkung Anda cenderung merasa mengantuk.

Kalium dan natrium merupakan senyawa bromida. Kedua senyawa bromida ini memiliki efek
sebagaimana obat tidur. Senyawa bromida ini dapat menekan susunan saraf pusat sehingga tubuh
mengantuk dan ingin tidur.
7. Serat

Tidak diragukan lagi jika pengonsumsian kangkung mendukung kesehatan sistem pencernaan. Mengapa
demikian? Di dalam kangkung terdapat sejumlah serat yang bisa melancarkan proses pencernaan dan
pembuangan. Jumlah serat pada kangkung sebanyak 1,4 gram.

8. Senyawa ‘emas’

Ada beberapa senyawa ‘emas’ di dalam kandungan kangkung. Mengapa disebut senyawa ‘emas’? Ini
dikarenakan senyawa-senyawa tersebut memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Di dalam kangkung terdapat karoten, hentriakontan dan sitosterol yang memiliki manfaat sebagai anti
inflamasi, diuretik dan hemostatik. Kangkung gizi kangkung juga bisa disebut sebagai sumber antioksidan
karena kaya akan senyawa fitokimia.

Beberapa senyawa fitokimia yang ada di dalam kangkung di antaranya adalah alkaloid, flavonoid,
kuinon, tanin, polifenol, dan saponin. Semua senyawa fitokimia tersebut memiliki aktivitas antioksidan
yang bisa menangkal berbagai radikal bebas.

Jadi, beberapa penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas seperti kanker bisa dicegah melalui
senyawa-senyawa fitokimia ini. Selain itu, senyawa fitokimia ini juga bisa menurunkan risiko penyakit
hati, stroke, masalah tekanan darah, osteoporosis, infeksi saluran cerna, dan katarak.

Senyawa ‘emas’ tersebut juga memiliki efek sedatif yang bisa menetralkan racun karena mampu
membawa zat-zat kaya manfaat ke dalam saluran cerna. Ada sebuah senyawa yang mirip dengan
kangkung dalam bahasa latin.

Kandungan gizi kangkung yang dimaksud adalah senyawa ipomea. Senyawa ipomea yang ada di dalam
kangkung mengandung senyawa lysergic acid yaitu morning glory seed. Senyawa lysergic acid tersebut
bersifat sebagai halusinogenik.

9. Purin

Apabila Anda seseorang yang menderita asam urat atau memiliki faktor risiko masalah medis tersebut
maka sebaiknya konsumsi kangkung dibatasi. Hal ini dikarenakan kangkung mengandung purin
sejumlah 289 mg.

Anda mungkin juga menyukai