BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menjadi aktif dan terjadi perubahan pada beberapa komponen gizi yaitu
yang tersusun dari gula yang berikatan dengan aglikon. Aglikon, (disebut
juga sapogenin) memiliki struktur yang terdiri dari rantai triterpenoid atau
steroid dan bersifat non polar (Fahrunnida, dkk 2015). Etil asetat merupakan
diharapkan dapat menarik senyawa yang bersifat polar maupun nonpolar dari
Erawati (2012) dan Yosina M.Huliselan, dkk (2015), diketahui bahwa ekstrak
lebih tinggi daripada ekstrak yang menggunakan pelarut etanol dan pelarut n-
radikal bebas diduga berkaitan dengan sifat etil asetat yang semi polar
etanol tauge memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 yaitu 143,67
ppm yang tergolong memiliki kekuatan sedang karena berkisar 100-150 ppm.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada
kacang hijau?
b. Berapa nilai Sun Protection Factor (SPF) ekstrak etil asetat kecambah
kacang hijau?
C. Tujuan Penelitian
b. Untuk menentukan nilai Sun Protection Factor (SPF) ekstrak etil asetat
D. Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tauge
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledone
Subkelas : Chorypetalae-dialypetalae
Ordo : Rosales
Subfamily : Papilionareae
Genus : Phaseolus
b. Deskripsi
Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah maupun pada ketinggian 500
adalah jenis kacang hijau dengan biji besar dan kacang hijau dengan biji
kecil. Biasanya, kacang hijau biji besar dikonsumsi dalam bentuk bubur
atau tepung sedangkan kacang hijau biji kecil digunakan untuk pembuatan
i) Buah
Buah kacang hijau berbentuk polong yang bulat silindris atau pipih
berkisar 5-16 cm. Setiap polong berisi 10-15 biji. Polong muda
ii) Biji
Biji kacang hijau memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan
iii) Perakaran
dan Hartono, 2005). Pada akar tanaman kacang hijau terdapat nodul
atau bintil akar. Semakin banyak nodul akarnya maka akan semakin
iv) Batang
v) Daun
daun terletak bersilangan. Tangkai daun berwarna hijau tua atau hijau
Indarto, 2004).
vi) Bunga
hari. Pada pagi hari bunga akan mekar dan menjadi layu pada sore
protein yang dimilikinya juga tinggi dan sangat baik bagi tubuh manusia.
memperkuat tulang. Asam folat yang terkandung dalam kacang hijau juga
sangat penting untuk ibu hamil karena sangat baik bagi perkembangan
bayi. Kacang hijau juga dapat mengobati berbagai macam penyakit seperti
beri -beri, radang ginjal, tekanan darah tinggi, keracunan alkohol dan
fungsi limpa dan lambung, impotensi, TBC, jerawat, mengatasi flek hitam
B. Radikal Bebas
Dewasa ini, dunia kedokteran dan kesehatan banyak membahas
tentang radikal bebas (free radical) dan antioksidan. Hal ini terjadi karena
sebagian besar penyakit diawali oleh adanya reaksi oksidasi yang berlebihan
penyakit dan kondisi degeneratif, seperti aging, artritis, kanker, dan lain–
sayuran maupun buah–buahan. Banyak orang tidak menyadari hal ini karena
belum paham betul apa yang dimaksud dengan antioksidan, jenis, kegunaan
beberapa grup atom yang mempunyai satu atau lebih elektron tidak
berpasangan pada orbital terluarnya. Molekul atau atom tersebut sangat labil
dan mudah membentuk senyawa baru. Radikal bebas juga dapat terbentuk
dari senyawa lain yang sebenarnya bukan radikal bebas, tetapi mudah
beberapa jenis molekul dan radikal yang berasal dari oksigen molekuler (O2)
radikal bebas baru yang berasal dari atom atau molekul yang elektronnya
radikal bebas.
c. Radikal bebas bergabung dengan senyawa bukan radikal bebas
(Winarsi, 2007).
Target utama radikal bebas adalah protein, asam lemak tak jenuh dan
target tersebut, yang paling rentan terhadap serangan radikal bebas adalah
asam lemak tak jenuh. Akibatnya, dinding sel menjadi rapuh. Senyawa
oksigen reaktif ini juga mampu merusak bagian dalam pembuluh darah
pembentukan sel kanker. Jaringan lipid juga akan dirusak oleh senyawa
Tanpa disadari, dalam tubuh kita terbentuk radikal bebas secara terus–
seperti polusi lingkungan, ultraviolet (UV), asap rokok dan lain–lain. Dari
glukosa dalam siklus asam sitrat sehingga radikal bebas akan terbentuk
terganggu dan respon imun juga menurun. Semua faktor ini dapat memicu
C. Antioksidan
a. Definisi antioksidan
atau reduktan. Senyawa ini memiliki berat molekul kecil, tetapi mampu
2011).
bebas, yang secara kontinu dibentuk sendiri oleh tubuh. Bila jumlah
Namun demikian, reaktivitas radikal bebas dapat dihambat melalui tiga cara
berikut:
1. Mencegah atau menghambat pembentukan radikal bebas baru.
(pemutusan rantai).
(Muchtadi,2011).
minyak.
D. Spektrofotometri UV–Vis
2015).
ultraviolet (190 nm–380 nm) atau pada daerah cahaya tampak (380 nm–780
nm). Senyawa atau zat yang dapat diperiksa adalah yang memiliki ikatan
elektron non bonding dan tidak menyerap radiasi UV jauh, contohnya –OH,
yang sesuai. Pembanding kimia tersebut dikerjakan dengan cara yang sama
dan kondisi yang sama dengan zat yang diperiksa. Blanko digunakan untuk
METODE PENILITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian observasi laboratorium yang dilakukan
untuk menguji aktivitas antioksidan dan penentuan nilai SPF ekstrak etil asetat
Makassar.
Kapas, corong pisah, labu ukur, gelas piala, pipet volum, pipet
Vis, kertas saring,, corong gelas, sendok tanduk, kapas dan alumunium
foil.
E. Prosedur Kerja
1. Penyiapan Sampel
Kecambah kacang hijau yang telah di ambil dicuci bersih dengan
2. Pembuatan Ekstrak
ekstrak kental. Ekstrak dibiarkan diatas penangas air suhu 70ºC hingga
Lapisan air (bagian bawah) dengan membuka kran (corong pisah) dan
ditampung pada gelas kimia sampai lapisan air habis. Sedangkan lapisan
terbentuk 2 lapisan, yaitu lapisan etil asetat dengan lapisan air. Lapisan etil
sampai lapisan air habis. Diambil lapisan etil asetat kemudian dipisahkan
sehingga diperoleh konsentrasi 100 ppm. Dari kadar ini dibuat seri
konsentrasi sebesar 5, 10, 15, 20 dan 25 ppm dengan cara diukur 0,5; 1,0;
uji dibuat beberapa konsentrasi yaitu 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 400
dipipet 1,0 ml, 2,0 ml, 3,0 ml, 4,0 ml, dan 5,0 ml dari larutan induk
kali
7. Pembuatan Larutan DPPH 40 ppm
Ditimbang DPPH sebanyak 10 mg, kemudian dimasukkan kedalam
serapannya pada panjang gelombang 500 - 600 nm. Sebagai blanko diukur
515 nm.
F. Pengumpulan Data
G. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan diambil berdasarkan hasil analisis data yang
DAFTAR PUSTAKA
Aminah, S dan Wikanastri H. (2012). Jurnal Karakteristik Kimia Tepung
Kecambah Serealia dan Kacang-Kacangan dengan variasi blanching,
209-217.
Andrianto, T.T. dan N. Indarto. (2004). Budidaya dan Analisis Usaha Tani
Kedelai, Kacang Hijau, Kacang Panjang, Absolut, Yogyakarta.
Fitriana, W.D , dkk . (2015). Uji Aktivitas Antioksidan terhadap DPPH dan ABTS
dari Fraksi-fraksi Daun Kelor (Moringa oleifera) .
Jun, M., H.Y., Hong, J., Wang., X., C.S. (2006). Comparison of Antioxidant
Activities of isovlafones from Kudzu Root (Pueraria lobate ohwi). The
Journal of Food Science. Institute of Technologist. 2117-2122
Molyneux, P., 2004, The Use of The Stable Free Radical Diphenylpicryl-hydrazyl
(DPPH) for Estimating Antioxidant Activity, Songklanakarin J. Sci.
Technol. , 26(2), 211-21
Prameswari, Okky Meidiana dan Simon Bambang Widjanarko. (2014). Uji Efek
Ekstrak Air Daun Pandan Wangi terhadap Penurunan Kadar Glukosa
Darah dan Histopatologi Tikus Diabetes Melitus. Jurnal Pangan dan
Agroindustri 2(2): 16-27.
Rukmana, R., (1997). Kacang Hijau Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius
,Yogyakarta.