Anda di halaman 1dari 9

1.

Klasifikasi tanaman

 Amylum solani

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Tubiflorae

Famili : Solanaceae

Genus : Solanum

Spesies : Solanum tuberosum L.

2. Morfologi tanaman kentang

Tanaman kentang merupakan tanaman berbiji belah, termasuk tanaman

semusim, dan berbentuk semak. Pada umumnya, tanaman kentang berasal dari umbi

termasuk tanaman kentang yang dibudidayakan di Indonesia.

 Akar

Akar memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar tunggang

bisa menembus sampai kedalaman 45 cm. Sedangkan akar serabutnya tumbuh

menyebar (menjalar) ke samping dan menembus tanah dangkal. Akar berwarna

keputih-putihan, halus dan berukuran sangat kecil. Dari akar-akar ini ada akar

yang akan berubah bentuk dan fungsinya menjadi bakal umbi (stolon) dan

akhirnya menjadi umbi.

 Batang

Batang yang berada di atas permukaan tanah berwarna hijau polos, hijau

kemerahan, atau ungu tua. Penampang lintang batang berbentuk bulat atau

bersudut. Batang yang bersudut dapat bersayap dan tidak bersayap, sayap

dapat berupa lebar (> 0,5 cm) atau sempit (<0,5 cm) dan tepi sayap dapat lurus
atau bergelombang. Tanaman berbentuk semak dan panjang batang 50 cm –

120 cm. Pertumbuhan batang memiliki tiga tipe yaitu tegak, menyebar dan

menjalar.

 Daun

Daun majemuk menempel di satu tangkai. Jumlah helai daun umumnya

ganjil, saling berhadapan dan di antara pasang daun terdapat pasangan daun

kecil seperti telinga yang di sebut daun sela. Pada pangkal tangkai daun

majemuk terdapat sepasang daun kecil yang disebut daun penumpu (stipulae).

Tangkai lembar daun sangat pendek dan seolah-olah duduk. Warna daun hijau

muda sampai hijua gelap dan tertutup oleh bulu-bulu halus.

 Bunga

Bunga kentang berjenis kelamin dua (herma-phrodite atau bunga

sempurna), warna mahkota bunga putih, merah jambu, atau ungu. Daun

kelopak, daun mahkota dan benang sari masing-masing berjumlah 5 buah

dengan satu buah putik. Mahkota berbentuk terompet dengan ujung seperti

bintang, benang sari berwarna kuning melingkari putik. Bunga kentang tersusun

dalam bentuk karangan bunga yang tumbuh pada ujung batang. Satu karangan

memiliki 1-30 bunga tapi umumnya 7-15 pada tiap karanagn bunga. Susunannya

ada yang sederhana atau majemuk. Bunga kentang membuka pada pagi hari

dan menutup pada sore hari yang berlangsung 3-7 hari.

Satu minggu setelah penyerbukan, bakal buah akan membesar dan

berkembang menjadi buah. Buah berwarna hijau tua sampai keungu-unguan,

berbentuk bulat, berukuran kira-kira 2,5 cm dan berongga dua. Buah kentang

mengandung 500 bakal biji dan yang dapat berkembang menjadi biji hanyalah
berkisar antara 100-300 biji. Buah bisa dipanen pada umur 6-8 minggu setelah

penyerbukan.

 Umbi

Umbi terbentuk dari ujung stolon yang membengkak. Pada bagian ujung

umbi terdapat banyak mata yang bersisik, sedangkan pada bagian pangkalnya

atau tangkai umbi tidak ada matanya. Mata umbi tersebut dapat tumbuh menjadi

tanaman baru. Satu mata umbi bisa menghasilkan satu batang utama atau lebih.

3. Kandungan kimia kentang

Senyawa kimiawi yang dikandung oleh kentang termasuk dalam golongan

glikoalkaloid, dengan dua macam senyawa utama, yaitu solanin dan chaconine.

Biasanya senyawa ini dalam kentang berkadar rendah dan tidak menimbulkan efek yang

merugikan bagi manusia. Meskipun demikian, kentang yang berwarna hijau, bertunas,

dan secara fisik telah rusak atau membusuk dapat mengandung kadar glikoalkaloid

dalam kadar yang tinggi. Kadar glikoalkaloid yang tinggi dapat menimbulkan rasa pahit

dan gejala keracunan berupa rasa seperti terbakar di mulut, sakit perut, mual, dan

muntah (BPOM, 2008). Byrne (1998) melaporkan bahwa glikoalkaloid, solanin, dan α-

kakonin merupakan senyawa kimia yang mampu merangsang penetasan larva II G.

rostochiensis.

Selain itu, tanaman kentang juga mengandung Phytoalexin. Pada tanaman

kentang ditemukan Phytoalexin norsesquiterpenoid dan rishitin. Phytoalexin adalah

senyawa antimikroba dengan berat molekul yang kecil yang terakumulasi dalam

tanaman sebagai akibat dari adanya infeksi atau cekaman (Kuc, 1995).

4. Kegunaan kentang

Manfaat kentang yang kaya antioksidan ternyata juga berguna untuk

memelihara kesehatan jantung. Selain itu, kentang juga mengandung serat, kalium,


vitamin C, dan vitamin B6 yang akan memaksimal fungsinya untuk menjaga kesehatan

jantung. Kentang kaya akan serat, yang akan membantu menurunkan jumlah total

kolesterol.

1) Klasifikasi tanaman jambu biji

 Psidi folium

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermathophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dycotyledoneae   

Ordo : Myrtales   

Famili : Myrtaceae

Genus : Psidium

Spesies : Psidium Guajava L.     

2) Morfologi tanaman

 Pohon

Jambu biji merupakan tanaman perdu yang bercabang banyak, tingginya

bisa mencapai 3-10 m. Umumnya usia tanaman mencapai 30-40 tahun.

Batangnya memiliki ciri khusus, diantaranya berkayu keras, kuat, liat, tidak

mudah patah, dan padat. Kulit kayu pada tanaman jambu biji ini halus dan

mudah terkelupas. Di fase tertentu, tanaman ini akan mengalami pergantian atau

peremajaan kulit. Batang dan cabangnya berwarna coklat atau coklat keabuan.

 Daun

Daun jambu biji berbentuk bulat panjang atau bulat langsing, atau bulat

oval dengan ujungnya yang tumpul atau lancip. Warna daunnya berbeda ada

yang hijau tua, hijau muda, merah tua, dan hijau bercampur kuning. Permukaan
daunnya ada yang halus mengkilap ada juga yang halus biasa. Tata letak

daunnya saling berhadapan dan tumbuh tunggal. Panjang helai daun jambu biji

ini sekitar 5-15 cm dan lebar 3-6 cm degan panjang tangkai daun berkisar 3-7

cm.

 Bunga

Tanaman buah jambu biji dikatakan bisa berbuah sepanjang tahun,

namun pada kenyataannya panen raya biasanya berlangsung selama 3 bulan,

yaitu antara bulan mei-Juli. Bunga jambu biji keluar di bagian ketiak daun.

Kelopak dan mahkotanya masing-masing terdiri dari lima helai.

Benang sari berjumlah banyak dengan tangkai sari yang berwarna putih.

Bunganya ada yang sempurna (hermaprodit) sehingga pembuahannya akan

terbentuk jika terjadi penyerbukan. Ada pula yang tidak melakukan penyerbukan

(partenokarpi) sehingga terbentuk buah jambu biji tanpa biji. Jumlah bunga pada

setiap tangkai yakni antara 1-3 bunga.

 Buah

Buah jambu biji umumnya berbentuk bulat atau bulat lonjong dengan

kulit buah yang berwarna hijau saat muda dan berubah warna menjadi kuning

muda mengkilap ketika matang. Pada jenis tertentu kulit buah ini berwana hijau

berbelang kuning saat muda dan berubah warna menjadi kuning belang-belang

ketika matang. Ada juga yang berwarna merah saat muda dan berwarna merah

tua saat matang.

Warna daging buah jambu biji pada umumnya putih biasa, putih susu,

merah muda, merah menyala, dan merah tua. Aroma buahnya biasanya harum

ketika buah sudah matang.

 Biji
Biji buah jambu biji umumnya cukup banyak, meski ada juga beberapa

jenis buah yang berbiji sedikit bahkan ada yang tanpa biji. Umumnya buah jambu

yang memiliki biji bentuknya lebih sempurna dan simetris yakni sesuai karakter

jenisnya. Bentuk buah jambu tanpa biji relatif tidak beraturan.

3) Kandungan kimia tanaman

Dalam dunia medis jambu biji menjadi obat yang bisa mengobati macam-

macam penyakit antara lain diare, disentri, demam berdarah, gusi bengkak, sariawan,

jantung, dan diabetes. Kandungan lengkap kadar gizi yang terdapat dalam 100 g jambu

biji masak segar antara lain : protein sebanyak 0,9 g; lemak 0,3 g; karbohidrat 12,2 g;

kalsium 14 mg; fosfor 28 mg; besi 1,1 mg; vitamin A 25 SI; vitamin B 0,02 mg; vitamin C

87 mg; dan air 86 g.

Selain kandungan tersebut, buah jambu biji juga mengandung zat kimia lain yang

dapat mempengaruhi aktivitas antioksidan, seperti senyawa flavonoid, guaijavarin,

quercetin, serta kombinasi saponin dengan asam oleanolat. Zat kimia ini diduga dapat

mencegah masuknya radikal bebas ke dalam tubuh karena berfungsi sebagai

antioksidan, dan dapat mencegah diabetes melitus serta demam berdarah dan diare.

Jambu biji mengandung vitamin C yang tinggi, dua kali lipat jika dibandingkan

dengan kandungan vitamin C pada jeruk manis. Jambu biji mengandung potasium, besi,

serat, karotenoid, dan polifenol yang tinggi, bebas dari asam lemak jenuh dan sodium,

rendah lemak dan energi. Kandungan serat yang tinggi pada jambu biji, khususnya

pektin (serat larut air) dapat menurunkan kolesterol dengan cara mengikat kolesterol

dan asam empedu dalam tubuh serta membantu pengeluarannya.

4) Kegunaan tanaman

Berbagai manfaat buah jambu biji untuk kesehatan :

Meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda, Meredakan flu dan batuk. Menjaga

kesehatan jantung, Melancarkan sistem pencernaan, Membantu mencegah kanker,


Menurunkan kadar gula darah, Menjaga kesehatan mata, Mengobati demam berdarah,

Mencegah penyakit tiroid dan Meningkatkan kesehatan mulut

1. Klasifikasi tanaman

 Alstonia cortex

Kingdom               : Plantae

Divisi                     : Tracheophyta

Kelas                     : Magnoliopsida

Ordo                      : Gentianales

Famili                    : Apocynaceae

Genus                    : Alstonia

Spesies                   : Alstonia scholaris(L.) R.Br.

2. Morfologi tanaman

 Habitus

Pulai termasuk ke dalam habitus pohon dengan tinggi 6-10 m dengan

diameter batang mencapai 60-100 cm.

 Akar

Pulai berakar tunggang, dengan adanya lentisel berpori pada bagian

permukaan akarnya.

 Batang

Kulit batang berwarna coklat terang dan terdapat getah berwarna putih

susu pada bagian dalam kulit kayu. Batang yang sudah tua sangat rapuh dan

mudah terkelupas.

 Daun
Daun pulai tergolong dalam tipe duduk daun berkarang. Bentuk daun

bulat telur seperti spatula dengan ujung daun meruncing. Urat daun sangat jelas

menonjol di bagian permukaan bawahnya. Tiap buku-buku batang atau tangkai

terdapat 4 – 9 daun.

 Bunga dan Buah

Bunga pulai tergolong bunga biseksual. Bunga akan mengelompok pada

pucuk daun. Perhiasan bunga berwarna putih kehijauan dengan bagian tepi

melengkung ke bagian dalam. Buah pulai berbentuk memanjang dan ramping.

Buah terdiri dari 2 folikel dan buah pulai akan pecah saat kering.

3. Kandungan kimia tanaman

Tumbuhan pulai memiliki kandungan kimia seperti alkaloid, saponin, terpenoid,

flavonoid, fenolik, tanin, dan glikosida pada kulit batang, daun dan bunga.

4. Kegunaan tanaman

Pulai memiliki manfaat yang dapat digunakan untuk kesehatan. Kulit kayu pulai

dapat digunakan untuk mengobati malaria, asma, penyakit kulit, epilepsi dan hipertensi.

Getah dari batang pulai dapat digunakan untuk mengobati sariawan dan keseleo. Kayu

pulai dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan batang pensil, topeng dan

kerajinan kayu lainnya.

Anda mungkin juga menyukai