Klasifikasi tanaman
Amylum solani
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
semusim, dan berbentuk semak. Pada umumnya, tanaman kentang berasal dari umbi
Akar
keputih-putihan, halus dan berukuran sangat kecil. Dari akar-akar ini ada akar
yang akan berubah bentuk dan fungsinya menjadi bakal umbi (stolon) dan
Batang
Batang yang berada di atas permukaan tanah berwarna hijau polos, hijau
kemerahan, atau ungu tua. Penampang lintang batang berbentuk bulat atau
bersudut. Batang yang bersudut dapat bersayap dan tidak bersayap, sayap
dapat berupa lebar (> 0,5 cm) atau sempit (<0,5 cm) dan tepi sayap dapat lurus
atau bergelombang. Tanaman berbentuk semak dan panjang batang 50 cm –
120 cm. Pertumbuhan batang memiliki tiga tipe yaitu tegak, menyebar dan
menjalar.
Daun
ganjil, saling berhadapan dan di antara pasang daun terdapat pasangan daun
kecil seperti telinga yang di sebut daun sela. Pada pangkal tangkai daun
majemuk terdapat sepasang daun kecil yang disebut daun penumpu (stipulae).
Tangkai lembar daun sangat pendek dan seolah-olah duduk. Warna daun hijau
Bunga
sempurna), warna mahkota bunga putih, merah jambu, atau ungu. Daun
dengan satu buah putik. Mahkota berbentuk terompet dengan ujung seperti
bintang, benang sari berwarna kuning melingkari putik. Bunga kentang tersusun
dalam bentuk karangan bunga yang tumbuh pada ujung batang. Satu karangan
memiliki 1-30 bunga tapi umumnya 7-15 pada tiap karanagn bunga. Susunannya
ada yang sederhana atau majemuk. Bunga kentang membuka pada pagi hari
berbentuk bulat, berukuran kira-kira 2,5 cm dan berongga dua. Buah kentang
mengandung 500 bakal biji dan yang dapat berkembang menjadi biji hanyalah
berkisar antara 100-300 biji. Buah bisa dipanen pada umur 6-8 minggu setelah
penyerbukan.
Umbi
Umbi terbentuk dari ujung stolon yang membengkak. Pada bagian ujung
umbi terdapat banyak mata yang bersisik, sedangkan pada bagian pangkalnya
atau tangkai umbi tidak ada matanya. Mata umbi tersebut dapat tumbuh menjadi
tanaman baru. Satu mata umbi bisa menghasilkan satu batang utama atau lebih.
glikoalkaloid, dengan dua macam senyawa utama, yaitu solanin dan chaconine.
Biasanya senyawa ini dalam kentang berkadar rendah dan tidak menimbulkan efek yang
merugikan bagi manusia. Meskipun demikian, kentang yang berwarna hijau, bertunas,
dan secara fisik telah rusak atau membusuk dapat mengandung kadar glikoalkaloid
dalam kadar yang tinggi. Kadar glikoalkaloid yang tinggi dapat menimbulkan rasa pahit
dan gejala keracunan berupa rasa seperti terbakar di mulut, sakit perut, mual, dan
muntah (BPOM, 2008). Byrne (1998) melaporkan bahwa glikoalkaloid, solanin, dan α-
rostochiensis.
senyawa antimikroba dengan berat molekul yang kecil yang terakumulasi dalam
tanaman sebagai akibat dari adanya infeksi atau cekaman (Kuc, 1995).
4. Kegunaan kentang
kolesterol.
Psidi folium
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathophyta
Kelas : Dycotyledoneae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
2) Morfologi tanaman
Pohon
Batangnya memiliki ciri khusus, diantaranya berkayu keras, kuat, liat, tidak
mudah patah, dan padat. Kulit kayu pada tanaman jambu biji ini halus dan
mudah terkelupas. Di fase tertentu, tanaman ini akan mengalami pergantian atau
peremajaan kulit. Batang dan cabangnya berwarna coklat atau coklat keabuan.
Daun
Daun jambu biji berbentuk bulat panjang atau bulat langsing, atau bulat
oval dengan ujungnya yang tumpul atau lancip. Warna daunnya berbeda ada
yang hijau tua, hijau muda, merah tua, dan hijau bercampur kuning. Permukaan
daunnya ada yang halus mengkilap ada juga yang halus biasa. Tata letak
daunnya saling berhadapan dan tumbuh tunggal. Panjang helai daun jambu biji
ini sekitar 5-15 cm dan lebar 3-6 cm degan panjang tangkai daun berkisar 3-7
cm.
Bunga
yaitu antara bulan mei-Juli. Bunga jambu biji keluar di bagian ketiak daun.
Benang sari berjumlah banyak dengan tangkai sari yang berwarna putih.
terbentuk jika terjadi penyerbukan. Ada pula yang tidak melakukan penyerbukan
(partenokarpi) sehingga terbentuk buah jambu biji tanpa biji. Jumlah bunga pada
Buah
Buah jambu biji umumnya berbentuk bulat atau bulat lonjong dengan
kulit buah yang berwarna hijau saat muda dan berubah warna menjadi kuning
muda mengkilap ketika matang. Pada jenis tertentu kulit buah ini berwana hijau
berbelang kuning saat muda dan berubah warna menjadi kuning belang-belang
ketika matang. Ada juga yang berwarna merah saat muda dan berwarna merah
Warna daging buah jambu biji pada umumnya putih biasa, putih susu,
merah muda, merah menyala, dan merah tua. Aroma buahnya biasanya harum
Biji
Biji buah jambu biji umumnya cukup banyak, meski ada juga beberapa
jenis buah yang berbiji sedikit bahkan ada yang tanpa biji. Umumnya buah jambu
yang memiliki biji bentuknya lebih sempurna dan simetris yakni sesuai karakter
Dalam dunia medis jambu biji menjadi obat yang bisa mengobati macam-
macam penyakit antara lain diare, disentri, demam berdarah, gusi bengkak, sariawan,
jantung, dan diabetes. Kandungan lengkap kadar gizi yang terdapat dalam 100 g jambu
biji masak segar antara lain : protein sebanyak 0,9 g; lemak 0,3 g; karbohidrat 12,2 g;
kalsium 14 mg; fosfor 28 mg; besi 1,1 mg; vitamin A 25 SI; vitamin B 0,02 mg; vitamin C
Selain kandungan tersebut, buah jambu biji juga mengandung zat kimia lain yang
quercetin, serta kombinasi saponin dengan asam oleanolat. Zat kimia ini diduga dapat
antioksidan, dan dapat mencegah diabetes melitus serta demam berdarah dan diare.
Jambu biji mengandung vitamin C yang tinggi, dua kali lipat jika dibandingkan
dengan kandungan vitamin C pada jeruk manis. Jambu biji mengandung potasium, besi,
serat, karotenoid, dan polifenol yang tinggi, bebas dari asam lemak jenuh dan sodium,
rendah lemak dan energi. Kandungan serat yang tinggi pada jambu biji, khususnya
pektin (serat larut air) dapat menurunkan kolesterol dengan cara mengikat kolesterol
4) Kegunaan tanaman
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda, Meredakan flu dan batuk. Menjaga
1. Klasifikasi tanaman
Alstonia cortex
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Alstonia
2. Morfologi tanaman
Habitus
Akar
permukaan akarnya.
Batang
Kulit batang berwarna coklat terang dan terdapat getah berwarna putih
susu pada bagian dalam kulit kayu. Batang yang sudah tua sangat rapuh dan
mudah terkelupas.
Daun
Daun pulai tergolong dalam tipe duduk daun berkarang. Bentuk daun
bulat telur seperti spatula dengan ujung daun meruncing. Urat daun sangat jelas
terdapat 4 – 9 daun.
pucuk daun. Perhiasan bunga berwarna putih kehijauan dengan bagian tepi
Buah terdiri dari 2 folikel dan buah pulai akan pecah saat kering.
flavonoid, fenolik, tanin, dan glikosida pada kulit batang, daun dan bunga.
4. Kegunaan tanaman
Pulai memiliki manfaat yang dapat digunakan untuk kesehatan. Kulit kayu pulai
dapat digunakan untuk mengobati malaria, asma, penyakit kulit, epilepsi dan hipertensi.
Getah dari batang pulai dapat digunakan untuk mengobati sariawan dan keseleo. Kayu
pulai dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan batang pensil, topeng dan