OLEH :
FERI SURACHMAT ( 19.201.018 )
LISYE MARSELINA SABENAN (20.201.001 )
SITTI YANMANI NURWULAN ( 20.201.003 )
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengaturan Gen dan Ekpresi Protein pada kondisi
fisiologi maupun patologis dan beberapa tempat target aksi obat”.
Makalah ini diajukan ataupun dibuat untuk memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah
Farmakologi Molekuler Dasar.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi para mahasiswa dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan makalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi farmakologi molekule
2.2 Ruang lingkup farmakologi molekuler
2.3 Sistem biologi dan aksi obat
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Agar mahasiswa memahami ilmu Farmakologi Molekuler.
2. Agar mahasiswa mengetahui ruang lingkup dari Farmakologi Molekuler.
3. Agar mahasiswa mengerti system biologi dan aksi obat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ekspresi gen merupakan sintesis protein yang terdiri dari 2 tahap yaitu:
• Tahap pertama urutan rantai nukleutida tempale (cetakan) dari suatu DNA
untai ganda disalin untuk menghasilkan satu rantai molekul RNA. Proses ini
disebut transkripsi dan berlangsung di inti sel.
1. Transkripsi
Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu rantai cetakan
yang disebut sense, sedangkan pasangan rantai DNAnya disebut rantai antisense. Terjadi di
dalam inti sel. Transkripsi terdiri dari tiga tahap, yaitu
Inisiasi(permulaan),Elongasi(pemanjangan) Terminasi(pengakhiran) .
2. Translasi
Translasi berlangsung di dalam sitoplasma dan ribosom. Translasi merupakan
proses penterjemaahan sutu kode genetik menjadi protein yang sesuai. Translasi
terdiri dari tiga tahap, yaitu Inisiasi(permulaan),Elongasi(pemanjangan)
Terminasi(pengakhiran) .
2.3 Sistem Biologi dan Aksi Obat
A. Enzim
Cara Kerja Enzim adalah Substrat harus ada hubungan atau kontak
antara enzim dengan substrat untuk dapat bekerja terhadap suatu zat. Oleh
karena itu tidak seluruh bagian enzim dapat berhubungan dengan substrat.
Hubungan antara substrat dengan enzim hanya terjadi pada bagian atau tempat
tertentu saja. Tempat atau bagian enzim yang mengadakan hubungan atau
kontak dengan substrat dinamai bagian aktif (active site). Hubungan hanya
mungkin terjadi apabila bagian aktif mempunyai ruang yang tepat dapat
menampung substrat. Apabila substrat mempunyai bentuk atau konformasi
lain, maka tidak dapat ditampung pada bagian aktif suatu enzim. Dalam hal ini
enzim itu tidak dapat berfungsi terhadap substrat. Ini adalah penjelasan
mengapa tiap enzim mempunyai kekhasan terhadap substrat tertentu.
B. Kanal ion
Kanal ion, yang merupakan salah satu kelas target obat terbesar, paling
sering menjadi target obat-obatan hipnotis dan penenang. Kanal ion adalah
protein penyusun pori yang mengontro gradien voltage melintasi membran
plasma (mengontrolpotensialsel) dengan memungkinkan aliran ion berdasarkan
gradient elektrokimia. Mekanisme kerja kanal ion pertama kali dihipotesiskan
oleh ahli biofisika (Alan Hodgkin dan Andrew Huxley, 1951), yang
menyatakan bahwa ion bergerak melalui “lubang” di membrane sebagai hasil
daya elektrokimia (aliran arus listrik). Lubang bersifat selektif, hanya ion
tertentu yang bisa lewat (misalnya Na+, K+ , Ca2+ danlain-lain).
Tabel II beberapa contoh kanel ion sebagai target aksi obat (Rang et a/., 1999)
C. Molekul Pembawa
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan
terciptanya lalu lintas membran. Molekul yang dapat melewati membran sel antara
lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air,
etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar
(glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat
masuk ke dalam sel.
Transporter membrane adalah suatu protein yang terlibat dalam pergerakan ion,
molekul-molekul kecil, atau molekul makro melewati suatu membrane biologis
melalui proses difusi yang dipercepat atau transpor aktif. Secara structural, transport
membrane adalah protein membrane yang utuh, yakni, tranporter membrane ada
didalam membrane dan melintasi membrane untuk mengangkut zat-zat eksogen dan
endogen. Transporter membrane dikenal sebagai pemain kunci dalam proses
penyerapan, distribusi, metabolism, dan eliminasi obat.
Tabel III beberapa contoh molekul pembawa sebagai target aksi obat (Rang et at., 1999)
D. Reseptor
Reseptor merupakan suatu molekul target yang jetas dan spesifik terdapat dalam
organisme, tempat molekul obat (agonis) berinteraksi membentuk suatu komplek yang
reversibel sehingga pada akhirnya menimbulkan respon. Reseptor didefinisikan sebagai suatu
makromolekulseluler yang secara spesifik dan langsung berikatan dengan ligan (obat,
hormon,neurotransmiter) untuk memicu proses biokimiawi antara dan di dalam sel yang
akhirnyamenimbulkan efek. (Ikawati, 2006). Reseptor merupakan senyawa biopolimer
dalamtubuh orgnisme yang dapat berinteraksi dengan senyawa kimia tertentu
sehinggamenghasilkan tanggapan biologis. Secara umum, reseptor adalah suatu protein
integralmisalnya makromolekul polipeptida yang tertanam pada lapisan fosfolipida
padamembran sel. Reseptor bekerja dalam lingkungan membran sel, sehingga sifat
danmekanisme aksi dari reseptor akan tergantung pada lingkungan kimia dari
membranfosfolipid. Selain di membran sel, beberapa reseptor juga terdapat di dalam
sitoplasmadan membran inti sel.Reseptor berfungsi untuk mengenal dan mengikat suatu
ligan/obat dengan spesifitasyang tinggi dan meneruskan signal tersebut ke dalam sel melalui
beberapa cara yaitu:
1. Perubahan permeabilitas membrane
2. Pembentukan second messenger
3. Mempengaruhi transkripsi gen
Tabel IV beberapa contoh reseptor sebagai target aksi obat (Rang et a/., 1999)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Farmakologi molekuler adalah ilmu yang mempelajari mengenai transduksi signal
dan mekanisme aksi obat pada berbagai targetaksi obat, meliputi kanal ion, enzim,
transporter, dan reseptor.
Ruang lingkup kajian farmakologi molekuler adalah pengaturan gen dan ekspresi
protein pada kondisi fisiologis maupun patologis, mekanisme aksi obat pada tingkat
seluler, genome dan protein, serta pengembangan dan penemuan obat.
Tingkatan utama dari yang sederhana menuju yang komplek adalah sebagai
berikut molekuler btologi, subseluler, sel, organ atau jaringan, organisme utuh, dan
interaksi antar organisme.
Dalam bekerja pada suatu organisme hidup, mekanisme aksi obat dibedakan menjadi :
(1) aksi non-spesifik, yaitu mekanisme aksi obat yang didasarkan sifat fisika kimiawi
yang sederhana, (2) aksi spesifik, yaitu mekanisme aksi obat yang melibatkan
interaksi dengan komponen spesifik organisme misalnya reseptor, enzim, komponen
genetik, kanel ion.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A. Jane B. Reece and Lawrence G. Mitchell. 2000. Biologi. edisi 5. jilid 3. Alih
Bahasa: Wasman manalu. Erlangga. Jakarta.
Kimball, John W., 1988. Biologi. Edisi Kelima. Jilid 2. Alih Bahasa: Siti Soetarmi
Tjitrosomo dan Nawangsari Sugiri. Erlangga. Jakarta.
Widodo, Gunawan Pamudji., Herowati, Rina. 2011. Reseptor. Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.