Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BIOSINTESIS ANTIBIOTIK

PROSEDUR BIOKONVERSI

OLEH:
ELRICA VIRDAYANTI (20.201.020)
NURHIKMAH TULUNG (20.201.028)
JUFRI (20.201.010)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR
2023
DAFTAR ISI

Bab I Pendahuluan

1.1. Latar belakang……………………………………………………………………


1.2. Rumusan masalah……………………………………………………………….
1.3. Tujuan……………………………………………………………………………..

Bab II Pembahasan

2.1. Garis besar prosedur biokonversi.…….. ………………………………………

2.2. Tipe sistem kultur...…… ………………………………………………………...

2.3 Efektor dan prokusor…………………………………………………………….

2.4 Indikator…………………………………………………………………………..

2.5 Pemantau hasil biokonversi…………………………………………...............

Bab III Penutup

3.1. Kesimpulan………………………………………………………………………

3.2. Saran………………………………………………………………………….…..

Daftar pustaka……………………………………………………………...…………...
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Biosintesis adalah suatu proses banyak-tahap, yang dikatalisis-enzim di
mana substrat diubah menjadi produk yang lebih kompleks dalam organisme hidup.
Dalam biosintesis, senyawa dimodifikasi, diubah menjadi senyawa lain, atau
digabungkan bersama untuk membentuk makromolekul. Proses ini terkadang terdiri
dari jalur metabolik. Beberapa dari jalur biosintesis ini berlokasi didalam organel sel
tunggal, sementara lainnya melibatkan enzim yang berlokasi di dalam organel sel ganda.
Contoh dari jalur biosintesis ini diantaranya pada produksi
komponen membran lipida dan nukleotida. Biosintesis
biasanya bersinonim dengan anabolisme.[1]
Unsur-unsur prasyarat untuk biosintesis meliputi: senyawa prekursor, energi
kimia (misalnya ATP), dan enzim katalitik yang mungkin
memerlukan koenzim (misalnya NADH, NADPH). Elemen-elemen ini
menciptakan monomer, suatu blok pembangun untuk makromolekul. Beberapa
makromolekul biologis penting meliputi: protein, yang terdiri dari monomer asam
amino yang bergabung melalui ikatan peptida, dan molekul DNA, yang terdiri dari
nukleotida yang bergabung melalui ikatan fosfodiester.[2]

1.2. Rumusan Masalah


a) Bagaimana ruang lingkup golongan obat diuretika sampai jenis-
jenis obatnya ?
b) Bagaimana cara mengidentifikasi dengan menggunakan pereaksi
spesifiknya ?

1.3. Tujuan
a.) Untuk mengetahui ruang lingkup golongan obat diuretika sampai
jenis-jenis obatnya.
b.) Untuk mengetahui cara mengidentifikasi dengan menggunakan
pereaksi spesifiknya.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Ruang lingkup golongan obat diuretika sampai jenis-jenis obatnya

A. Diuretik thiazide
Jenis-jenis obat:
1. Chlorthalidone
2. Chlorothiazide
3. Indapamide
4. Metolazone
5. Hydrochlorothiazide

B. Diuretik hemat kalium


Jenis-jenis obat:
1. Triamterene
2. Spironolactone
3. Amiloride
4. Eplerenone

C. Diuretik loop
Jenis-jenis obat:
1. Bumetanide
2. Torsemide
3. Furosemide
4. Ethacrynic acid
5. Piretadine

D. Diuretik penghambat karbonat anhidrase


Jenis-jenis obat:
1. Acetazolamide
2. Methazolamide
3. Dichlorphenamide
E. Diuretik osmotic
1. Mannitol
2. Urea
3. Gliserin

2.2. Cara mengidentifikasi dengan menggunakan pereaksi spesifiknya

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Ruang lingkup golongan obat diuretika yaitu diuretik thiazide, diuretik


hemat kalium, diuretik loop, diuretik penghambat karbonat anhidrase, dan
diuretik osmotic.
3.2. Saran

Dosen bisa lebih aktif dalam memaparkan materi agar mahasiswa


dapat mengetahui dan memahami materi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Biosintesis

E + I ↔ EI
ES + I ↔ ESI
(Lehninger. 1982 :251-255).
Inhibisi non-kompetitif dapat mengikat enzim pada saat yang sama
substrat berikatan dengan enzim. Baik kompleks EI dan ESI tidak aktif.
Karena inhibitor tidak dapat dilawan dengan peningkatan konsentrasi
su
Hambatan atau inhibisi pada suatu reaksi yang menggunakan enzim
sebagai katalis dapat terjadi apabila penggabungan substrat pada bagian enzim
mengalami hambatan. Molekul atau ion yang dapat menghambat reaksi tersebut
dinamakan inhibitor. Inhibitor akan berikatan dengan enzim membentuk
kompleks enzim-inhibitor. Hambatan terhadap aktifitas enzim dalam suatu reaksi
kimia ini mempunyai arti yang penting, karena hambatan tersebut juga merupakan
mekanisme pengaturan-pengaturan reaksi yang terjadi dalam tubuh kita

Anda mungkin juga menyukai