Anatomi merupakan struktur dan hubungan antar organ dari dalam tubuh. Anatomi dapat terbagi
menjadi 2 bagian yaitu :
Fisiologi merupakan hal yang membicarakan tentang fungsi dan mekanisme kerja organ yang
saling terhubung satu sama lain. Fisiologi dapat dibagi menjadi 2 cabang sub-ilmu yakni :
1. Kimiawi : dapat terbagi menjadi 2 yaitu atom dan molekul. Atom merupakan substansi /
bagian paling kecil dari suatu materi sedangkan molekul merupakan gabungan 2 atom /
lebih.
2. Sel : merupakan gabungan dari molekul, unit struktural dan fungsional terkecil di tubuh.
3. Jaringan : merupakan kelompok sel yang memiliki fungsi kerja yang sama
4. Organ : merupakan gabungan dari jaringan yang bekerjasama untuk menjalankan fungsi
spesifik.
5. Sistem Organ : merupakan gabungan dari beberapa organ.
6. Organisme : kerjasama antar sistem organ untuk menjaga kelangsungan hidup.
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
Syaraf (Nervous system) : dibagi menjadi 1. Sistem paling cepat
sistem syaraf pusat (otak) dan sistem syaraf 2. Mengendalikan respon luar dan dalam
tepi (Periferal / sumsum tulang belakang) 3. Reseptor – Pusat - Efektor
Sistem endokrin (Hormonal) 1. Merupakan sistem yang bekerja dengan durasi
dan efek kerja panjang.
2. Melakukan regulasi terhadap pertumbuhan
dan reproduksi
Sistem kardiovaskular Merupakan sistem yang bekerja dengan
memompa darah dari jantung ke seluruh tubuh
Sistem Limfatik ( Imunitas) Merupakan sistem pertahanan tubuh / imunitas
Sistem respirasi (Pernafasan) Merupakan sistem yang bekerja dengan
mengeluarkan gas karbondioksida dan
memasukan gas Oksigen
Sistem digesti Sistem yang berfungsi mencerna makanan yang
masuk dan mentranspor menuju sistem peredaran
darah
Sistem urinaria Sistem yang bekerja untuk pembuangan limbah
berupa Nitrogen dan urea dalam bentuk urin
Sistem reproduksi Sistem yang berfungsi dalam memperbanyak
keturunan.
HOMEOSTASIS
Homeostasis merupakan sistem untuk mempertahankan kondisi lingkungan dengan sistem organ
dan proses regulasi tubuh agar tetap seimbang (menyeimbangkan kondisi internal dan eksternal
tubuh). Homeostasis umumnya dilakukan oleh sistem syaraf dan sistem endokrin. Adapun
mekanisme homeostasis dapat dilakukan berdasar 2 macam mekanisme kerja yakni :
a. Intrinsik : merupakan sistem homeostasis yang dilakukan terhadap satu organ saja (bersifat
lokal)
b. Ekstrinsik : merupakan sistem homeostasis yang dilakukan terhadap beberapa macam
organ (sistemik)
Dalam menjalankan sistem homeostasis, maka tubuh juga membutuhkan media / perantara yaitu
berupa cairan tubuh. Cairan tubuh dapat dibagi menjadi 2 macam yakni :
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
Sistem homeostasis dapat terganggu akibat adanya beberapa situasi. Berdasarkan arah situasinya,
maka gangguan homeostasis dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Gangguan internal : berasal dari dalam tubuh (cth : gangguan kadar glukosa)
b. Gangguan eksternal : berasal dari luar tubuh (cth : gangguan terhadap suhu tubuh)
Ketika sistem homeostasis terganggu, tubuh manusia memiliki sistem cerdas yaitu berupa
mekanisme kompensasi (respon homeostasis). Mekanisme kompensasi ini dapat dibagi menjadi
2 yaitu :
Gangguan tubuh ini lebih lanjut jika tidak tertangani dengan baik akan berakibat menjadi 2 hal
utama yang menciptakan 2 istilah yakni :
a. Disorder : merupakan gangguan yang terjadi akibat adanya kelainan fungsi dan struktur
tubuh
b. Disease : gangguan yang terjadi akibat adanya intervensi dari luar tubuh (bakteri, virus,
patogen). Biasanya juga disertai dengan tanda (ukuran kuantitatif) dan gejala (ukuran
kualitatif)
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
MEMBRANE TRANSPORT
PENYUSUN SEL
Sel merupakan suatu unit struktural terkecil pada mahkluk hidup. Sel dapat dianalogikan seperti
sebuah kota kecil yang lengkap dengan segala sarana dan prasarananya termasuk dalam sarana
proteksi / perlindungan yang dijalankan oleh membran sel.
1. Lipid / lemak : terdiri atas fosfolipid (75%), kolesterol (20%), dan glikolipid (5%).
Lipid pada membran sel terbagi atas 2 bagian yaitu bagian hidrofilik
/ kepala (suka air) dengan bagian hidrofobik / ekor (tidak suka air).
Bagian hidrofilik akan menghadap keluar (bersentuhan dengan
cairan sel), sedangkan bagian hidrofobik tidak bersentuhan dengan
cairan.
Bagian hidrofilik / polar / kepala : terbuat dari gugus Fosfat (PO43-)
Bagian hidrofobik / non-polar / ekor : terbuat dari rangkaian karbon.
2. Karbohidrat : merupakan molekul yang terdapat pada membran sel dengan fungsi sebagai
penanda / pembeda antar sel, serta mendukung perkembangan sel. Karbohidrat juga dapat
bergabung dengan molekul lain misalnya :
a. Karbohidrat + Lipid : Glikolipid (hanya terdapat pada membran sel yang menghadap
cairan ekstraselular)
b. Karbohidrat + Protein : Glikoprotein
3. Protein : merupakan bagian yang berada menembus secara vertikal pada membran sel.
Biasanya protein menyusun bagian membran sel yang disebut dengan kanal. Kanal ini
berperan dalam memfasilitasi masuknya senyawa-senyawa / molekul kimia polar dari luar
sel ke dalam sel.
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
FLUIDITAS MEMBRAN SEL
Sel merupakan bagian manusia yang bersifat dinamis, artinya dapat bergerak. Pergerakan sel dapat
dibagi menjadi 2 jenis pergerakan yaitu lateral movement dan Transversal movement. Tingkat
kecepatan (fluiditas) membran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor :
a. Suhu : semakin rendah suhu, maka komposisi lipid pada membran sel akan semakin padat
(viskos), dapat disimpulkan semakin rendah suhu maka pergerakan sel akan semakin
lambat.
b. Komposisi lipid : lipid dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu :
1. Lemak jenuh (Saturated fat) : jenis lemak yang secara ikatan kimia hanya memiliki
ikatan rangkap 1 (tunggal)
2. Lemak tak jenuh (Unsaturated fat) : jenis lemak yang secara ikatan kimia memiliki
ikatan rangkap (dobel)
a. Impermeable membrane : merupakan jenis membran yang tidak dapat dilewati senyawa
apapun (biasanya terdapat di otak)
b. Permeable Membrane : merupakan jenis membran yang dapat dilewati oleh berbagai
macam senyawa tanpa ada batasan.
c. Semipermeable membrane / selective permeable membrane : merupakan jenis membran
yang menyusun 90-95% dari total membran yang ada pada sel manusia. Membran ini dapat
memilih senyawa apa saja yang dapat masuk dan keluar.
1. Permeable terhadap molekul non-polar / hidrofobik dan molekul tak bermuatan (O2 dan
CO2)
2. Impermeable terhadap ion dan molekul besar (glukosa, Na+, Cl-)
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
3. Slightly permeable terhadap molekul polar, kecil, dan tak bermuatan (H2O)
TRANSPOR MEMBRAN
Transpor membran / pergerakan senyawa pada membran sel sangat diperlukan. Tentunya sel
membutuhkan berbagai macam senyawa kimia agar dapat hidup seperti nutrisi (karbohidrat,
protein dan lemak), garam serta berbagai macam gas (O2). Selain itu, sel juga memiliki hasil
buangan yang harus dikeluarkan seperti Urea, ammonia, garam, CO2 dan berbagai hasil metabolit
lainnya. Untuk mengakomodasi hal tersebut maka transpor membran sangat penting.
1. Transpor membran passif : merupakan proses dimana terjadi perpindahan molekul dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah (sesuai arah gradien konsentrasi). Ada 3 macam
transpor passif yaitu difusi, difusi terfasilitasi dan osmosis
a. Difusi : perpindahan molekul terlarut (solute) dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah
Molekul yang dapat masuk dalam difusi adalah :
a. Molekul non-polar : vitamin larut lemak, hormon
b. Molekul kecil polar : H2O, alkohol dan urea
c. Gas : O2 dan CO2 pada paru-paru
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
Terdapat 3 kondisi pada proses osmosis yakni :
a. kondisi isotonis : konsentrasi air di dalam dan di luar sel sama
b. Kondisi hipotonis : konsentrasi air di luar sel lebih tinggi
dibandingkan di dalam sel
c. Kondisi hipertonis : konsentrasi air di luar sel lebih rendah
dibandingkan di dalam sel
2. Transpor membran aktif : merupakan proses berkebalikan dengan transpor passif dimana terjadi
perpindahan molekul dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi (melawan arah gradien
konsentrasi). Biasanya transpor aktif akan melibatkan penggunaan energi (ATP).
a. Eksositosis : material akan bergerak ke luar sel dengan cara berfusi dengan membran
plasma. Biasanya akan terjadi pada sekresi hormon dan enzim.
b. Endositosis : dapat dibagi menjadi 3 macam proses Endositosis
1. Receptor Mediated Endocytosis : merupakan pergerakan material dari luar ke dalam sel
dengan bantuan reseptor khusus (pemasukan LDL dari luar ke dalam sel)
2. Fagositosis : proses pemasukan patogen dari luar ke dalam yang dilakukan oleh sistem
imunitas
3. Bulk phase endocytosis (pinositosis) : pergerakan cairan dari luar ke dalam sel
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM SYARAF (NERVOUS SYSTEM)
Sistem syaraf merupakan suatu jaringan yang terdiri atas 1011 neuron (sel syaraf) di seluruh tubuh
manusia yang saling berinteraksi satu sama lain. Adapun komponen organ penyusun dari sistem
syaraf adalah Otak, Sumsum tulang belakang (Medulla Spinalis), dan sel syaraf (neuron). Sistem
syaraf dapat dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu sistem syaraf pusat dan sistem syaraf perifer
(tepi)
Merupakan bagian sistem syaraf yang berfungsi dalam mengolah semua bentuk impuls /
rangsangan yang diterima dari berbagai macam organ tubuh serta mengkoordinasikannya secara
sadar maupun tidak sadar. Sistem syaraf pusat sebagian besar dilakukan oleh otak.
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
Otak manusia juga terbagi menjadi beberapa regia / bagian :
Diencephalon merupakan bagian akhir dari otak depan (forebrain) yang terdiri atas epithalamus,
thalamus dan hipotalamus. Ketiga bagian ini berperan dalam proses sekresi hormonal serta
berperan dalam sistem pergerakan autonomi (involunter).
Mesencephalon (midbrain) merupakan bagian otak tengah yang didalamnya terdapat 2 bagian
yakni tegtum dan tegmentum. Berperan dalam menganalisis proses auditori serta visual dari indera
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
penglihatan dan pendengaran. Otak tengah juga berperan dalam menganalisis gerakan motorik dari
tubuh (substantia nigra)
a. Cerebellum : bagian otak kecil yang terdapat 2 lobus dengan penghubungnya yang dikenal
sebagai jembatan Varol. Berperan dalam mengatur keseimbangan tubuh.
b. Pons : bagian dari otak belakang dengan fungsi mengatur irama pernafasan dan denyut
jantung
c. Medulla oblongata : berperan sebagai penghubung antara otak dengan sumsum tulang
belakang.
Sel syaraf / neuron merupakan bagian paling penting pada sistem syaraf untuk melangsungkan
proses transmisi sinyal elektrik dari satu tempat ke tempat lain. Adapun komponen yang terdapat
dalam sel syaraf adalah :
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
1. Dendrit : bagian dari sel syaraf yang paling pertama menerima impuls / rangsangan dari
lingkungan eksternal
2. Soma : bagian keseluruhan dari badan sel syaraf. Di dalam soma terdapat berbagai macam
organel sel pada umumnya seperti sitoplasma, mitokondria, badan Golgi dan lainnya.
3. Axon : bagian sel syaraf yang bertugas menghantarkan impuls dari satu sel syaraf ke sel
syaraf lainnya
4. Nodus Ranvier : merupakan bagian dari axon yang tidak memiliki selubung mielin (myelin
sheath).
5. Axon terminal : merupakan bagian axon paling ujung. Bagian axon ini akan mengubah
sinyal elektrik menjadi sinyal kimia agar impuls dapat sampai ke sel syaraf berikutnya.
6. Sel Schwann : sel yang terdapat pada axon yang bertugas dalam sintesis selubung mielin
7. Selubung mielin : berperan untuk meregenerasi sel syaraf yang rusak serta menjaga arus
listrik yang terdapat pada axon agar bebas dari resistensi (hambatan)
8. Nukleus : inti sel syaraf.
Terminal axon merupakan bagian axon paling akhir yang bertugas untuk mengubah sinyal elektrik
menjadi sinyal kimia agar dapat sampai ke sel syaraf berikutnya. Perubahan ini perlu dilakukan
mengingat bahwa adanya jarak antar satu sel syaraf ke sel syaraf lainnya (celah / jarak ini disebut
sebagai celah sinaps / synaptic cleft). Berikut adalah langkah-langkah proses perubahan sinyal
elektrik menjadi sinyal kimia pada terminal axon.
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
1. Impuls / sinyal elektrik syaraf sampai pada terminal axon (area pre-sinaps).
2. Hadirnya impuls syaraf akan merangsang terjadinya pembukaan kanal kalsium, sehingga
akan terjadi proses influx (masuknya kalsium dari luar ke dalam sel)
3. Influx Kalsium yang cukup massif akan merangsang proses terjadinya eksositosis pada
neurotransmitter dari area pre-sinaps menuju area post-sinaps.
4. Neurotransmitter akan berikatan dengan reseptornya yang cocok pada area post-sinaps
5. Proses ikatan antar neurotransmitter dengan reseptornya akan menyebabkan pembentukan
kembali dari sinyal elektrik, dan impuls akan berjalan kembali.
Neurotransmitter merupakan senyawa kimia perantara yang memiliki fungsi sebagai penghubung
antara 1 sel syaraf dengan sel syaraf lainnya. Neurotransmitter dapat dibagi menjadi 3 macam :
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
Sel syaraf dapat dianalogikan seperti baterai yang memiliki 2 kutub yaitu positif dan negatif. Pada
baterai maupun sumber energi listrik lain, kedua kutub ini digunakan untuk menciptakan arus
listrik (disebut sebagai potensial atau voltase), sama halnya dengan sistem syaraf yang
membutuhkan kutub positif dan negatif untuk menciptakan suatu potensial aksi. Potensial aksi
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
yang dimiliki oleh sel syaraf berasal dari adanya proses pertukaran ion dari lingkungan intrasel
dengan ekstrasel. Proses perpindahan ion ini dapat terjadi karena adanya suatu kanal ion yang
terletak pada membran sel serta adanya perbedaan konsentrasi ion antara lingkungan internal dan
eksternal sel.
Berikut adalah tahapan suatu neuron dapat menciptakan suatu potensial aksi :
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
e. Hiperpolarisasi : Proses ini berlanjut hingga kanal kalium menutup, dan terkadang
penutupan kanal kalium terjadi pada voltase yang lebih rendah dari RMP.
Merupakan sistem syaraf yang terbagi atas 2 bagian yakni bagian sensorik (panca indera) dan
bagian motorik (somatik dan autonomik). Bagian somatik akan dibahas lebih lanjut pada sistem
muscular serta bagian sensorik akan dibahas pada bab tersendiri terkait sistem panca indera.
Sistem syaraf autonomic merupakan sistem syaraf yang bekerja secara tidak sadar dan tidak
dikendalikan berdasarkan keinginan manusia, melainkan berjalan dengan sendirinya. Sistem
syaraf ini terbagi atas 2 macam yaitu sistem syaraf simpatis dan sistem syaraf parasimpatis.
1. Sistem syaraf simpatis : berperan dalam aksi fight and flight yang artinya hadir / aktif ketika
kita berada pada situasi cemas, takut, dan lainnya. Sistem syaraf ini dapat diwakilkan dalam
4 kegiatan yang disebut sebagai The Four E (Exercise, Excitement, Emergency and
Embararrasment)
2. Sistem syaraf parasimpatis : berperan dalam kondisi netral, menjaga sistem homeostasis
dan pemakaian energi pada tubuh. Sistem syaraf ini dapat diwakilkan dalam 3 kegiatan
yang disebut The Three D (Digestion, Defecation and Diuresis).
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
Ukuran pre-ganglia Pendek Panjang
Ukuran Post-Ganglia Panjang Pendek
Cakupan wilayah pre-ganglia Luas Sempit
Neurotransmitter Post- Epinefrin / Nor-epinefrin Asetilkolin
Ganglion
Neurotransmitter Pre- Asetilkolin Asetilkolin
Ganglion
Jumlah post-ganglion Banyak Sedikit
Sebutan lain Adrenergik Kolinergik
Tipe reseptor Pre-Ganglion Nikotinik Nikotinik
Tipe reseptor Post Ganglion α dan / atau β Nikotinik dan / atau Muskarinik
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM PERNAFASAN (SISTEM RESPIRASI)
Sistem respirasi / pernafasan merupakan sistem penting dalam tubuh manusia untuk mengambil
O2 serta melepaskan CO2 beserta uap air. Adapun sistem respirasi memiliki memiliki fungsi
sebagai berikut :
1. Hidung / nasal : merupakan jalur pernafasan paling pertama. Bagian luar hidung terdiri
atas 3 bagian yakni :
a. Root : bagian tulang hidung yang menempel pada tulang frontal
b. Apex : ujung hidung
c. Septum : sekat pemisah antar lubang hidung
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
5. Bronkus : merupakan percabangan dari trakea menjadi 2 saluran besar yang tersusun
sebagian besar atas otot polos dan mukosa
6. Bronkiolus : merupakan cabang dari bronkus dan diujungnya terdapat kantung-kantung
udara yang disebut alveolus
7. Alveolus : merupakan bagian yang berperan dalam proses pertukaran gas antara oksigen
dan karbondioksida
Sistem pernafasan dapat dibagi menjadi 2 macam Klasifikasi yakni berdasarkan struktur dan
berdasarkan fungsional
Klasifikasi berdasarkan struktur : terbagi atas 2 macam yakni organ pernafasan atas dan organ
pernafasan bawah
1. Organ pernafasan atas (upper respiratory tract) : dimulai dari hidung sampai faring
2. Organ pernafasan bawah (lower respiratory tract) : dimulai dari laring sampai bronkiolus
Klasifikasi berdasarkan fungsional dibagi atas 2 zona yakni zona konduksi dan zona respirasi
1. Zona konduksi : zona dimana terjadinya pemasukan dan penyaringan udara (hidung s/d
bronkiolus)
2. Zona respirasi : zona dimana terjadinya perubahan / penarikan gas O2 dan pembuangan gas
CO2 (alveolus)
1. Pulmonal Ventilation (bernafas) : proses pertukaran udara (gas) atmosfer dengan paru-paru
2. External respiration : pertukaran gas antara alveolus dengan kapiler paru-paru
3. Internal respiration : pertukaran gas antara kapiler paru-paru dengan sel / jaringan tubuh
lain
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
2. Ekshalasi : proses pengeluaran udara dari paru – paru ke lingkungan eksternal
a. Tekanan di dalam paru-paru lebih besar dibandingkan tekanan eksternal
b. Volume udara paru-paru lebih kecil dibandingkan volume udara eksternal
c. Otot intercostal relaksasi
d. Diafragma relaksasi
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
2. Pneumotaxic Area
Lokasi : Pons Atas
Fungsi : Koordinasi Inhalasi dan Ekspirasi (menghambat inhalasi dan memfasilitasi
ekspirasi)
3. Apneustic Area
Lokasi : Pons Bawah
Fungsi : Koordinasi Inhalasi dan Ekspirasi (menghambat ekspirasi dan
memfasilitasi inhalasi)
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM PANCA INDERA
Panca indera merupakan salah satu sistem pada tubuh manusia yang memungkinkan kita dapat
berinteraksi dengan dunia luar / eksternal. Dalam sistem panca indera ada yang dikenal sebagai
indera / sensasi umum (kulit) dan indera / sensasi khusus (visi, audisi, gustasi dan olfaksi). Suatu
sensasi / stimulant dapat timbul dari 3 sumber berdasarkan letaknya yaitu :
Adapun juga tipe – tipe / jenis stimulus yang dapat ditimbulkan ada beberapa macam yakni :
a. Mekanoreseptor : stimulasi yang berasal dari gerakan mekanis (tarikan, regangan, getaran)
b. Thermoreseptor : stimulasi yang berasal dari perubahan suhu
c. Nosireseptor : stimulasi nyeri karena adanya kerusakan fisik / kimiawi
d. Fotoreseptor : stimulasi karena adanya paparan sinar / cahaya
e. Chemoreseptor : stimulasi karena adanya senyawa kimia (rasa dan bau)
f. Osmoreseptor : mendeteksi perubahan tekanan osmotik pada darah.
Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh manusia yang memiliki fungsi sebagai alat proteksi,
metabolisme Vitamin D serta termoregulator (mengatur suhu tubuh).
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
1. Reseptor Pacini : sensasi tekanan
2. Reseptor Krause : sensasi dingin
3. Reseptor Ruffini : sensasi panas
4. Reseptor Meissner : sensasi peraba / getaran / sentuhan kasar
5. Reseptor Merkel : sensasi sentuhan
6. Free nerve ending : sensasi rasa sakit
1. Keratinosit : sel yang berfungsi sebagai pelapis kulit tahan air, panas dan dingin
2. Melanosit : sel yang berfungsi memberikan pigmentasi warna
3. Sel Langerhans : sel yang berfungsi sebagai sistem pertahanan / imunitas
Lidah merupakan organ dalam sistem panca indera yang berperan sebagai indera perasa /
pengecap. Di dalam lidah terdapat tonjolan-tonjolan kecil yang disebut sebagai papilla.
Terdapat 2 macam tipe rasa yaitu rasa yang didapatkan sejak lahir (inborn taste) dan rasa yang
didapatkan atas pengaruh lingkungan (learned preference). Setidaknya terdapat 5 macam rasa
dasar yaitu manis, asam, asin, pahit dan umami. Kelima rasa ini memiliki jalur persinyalan
tersendiri agar dapat diinterpretasikan di otak .
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
Berikut adalah peta rasa yang terdapat pada lidah manusia. Rasa
manis cenderung berada pada area depan, sedangkan asin dan asam
berada pada area samping lidah, untuk rasa pahit berada pada
pangkal lidah.
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
Indera penciuman memungkinkan kita mengenali bau di lingkungan eksternal, entah itu baik
ataupun buruk. Sistem penciuman bekerja sama dengan indera pengecap agar kita mampu
mengenali dan mengidentifikasi berbagai macam makanan serta meningkatkan kenikmatan pada
saat makan. Hidung merupakan organ paling utama yang bertanggung jawab dalam sistem olfaksi.
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
Adapun urutan manusia dapat mencium / mengidentifikasi suatu bau adalah sebagai berikut :
1. Odor / senyawa kimia yang memiliki bau akan masuk bersamaan dengan udara yang kita
hirup. Senyawa kimia ini akan ditangkap oleh mucus yang terdapat pada bagian atas hidung
kita.
2. Senyawa kimia odor ini akan lebih lanjut masuk ke dalam olfactory epithelium yang
didalamnya juga terdapat reseptor olfaktori (tipe reseptor adalah GPCR)
3. Setelah senyawa kimia sudah diproses pada reseptor olfaktori, maka akan lebih lanjut
ditransfer menuju olfactory bulb melalui syaraf olfaktori (Cranial Nerve I)
Penglihatan merupakan bagian dari indera yang sangat mengagumkan, melaluinya kita mampu
mendeteksi hal yang kecil seperti nyamuk yang berada pada hidung hingga sesuatu yang sangat
jauh seperti bintang dan bulan di langit. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik (sebuah
gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambat), dan kita dapat melihat bahwa dunia
merupakan tempat yang penuh dengan gelombang tersebut. Manusia dapat melihat cahaya dengan
panjang gelombang antara 400 – 700 nm.
Dikarenakan cahaya merupakan sebuah gelombang elektromagnetik, maka cahaya memiliki
beberapa sifat yakni :
1. Pembiasan (Refraksi) : merupakan suatu sifat cahaya dimana yang juga dialami oleh mata
manusia dalam membentuk suatu gambar (imaging). Pembiasan merupakan suatu proses
perubahan arah rambat gelombang cahaya ketika melewati 2 medium dengan tingkat kepadatan
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
yang berbeda. Misalnya fenomena sedotan yang terlihat tidak lurus ketika dimasukan ke dalam
sebuah gelas transparan. Hal ini dikarenakan tingkat kepadatan udara dan air berbeda.
2. Refleksi : merupakan suatu proses pemantulan gelombang cahaya pada suatu permukaan, dan
daya pantulan akan bergantung pada sudut kemiringan objek pantulan tersebut. Kebanyakan
hal-hal yang kita lihat di sekitar kita merupakan hasil dari pemantulan cahaya.
3. Absorbsi : gelombang elektromagnetik (cahaya) memiliki energi. Misalnya saja ketika kita
terpapar oleh cahaya matahari, selain mendapat gelombang cahaya, kita juga dapat merasakan
panas pada area kulit, ini menandakan bahwa cahaya tidak hanya terdiri dari gelombang
elektromagnetik, melainkan terdapat komponen gelombang energi (panas). Gelombang energi
inilah yang akan diabsorbsi oleh berbagai benda di sekitar kita sehingga muncul berbagai
macam warna yang kita lihat. Misalnya saja benda yang kita lihat berwarna biru
mengindikasikan bahwa benda tersebut menyerap gelombang panjang (long wavelength) dan
memantulkan gelombang pendek (short wavelength)
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
Adapun organisasi bagian mata yang lebih spesifik lagi
adalah :
a. Kornea : tempat cahaya masuk pertama kali pada
mata
b. Pupil : mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke
dalam mata (membesar ketika kurang cahaya /
midriasis dan mengecil ketika banyak cahaya /
miosis)
c. Otot siliaris : berfungsi dalam meregangkan lensa
ketika melakukan proses akomodasi
d. Lensa : bagian mata yang berfungsi dalam memfokuskan benda yang dilihat (baik dekat
maupun jauh yang disebut dengan kemampuan daya akomodasi).
e. Aqueous Humor : cairan mata yang berada sebelum lensa (area kornea s/d lensa)
f. Vitreous Humor : cairan mata yang berada setelah lensa (area retina). Berfungsi untuk
menjaga kestabilan tekanan bola mata
g. Optik disc : daerah mata yang tidak memiliki fotoreseptor, sering disebut sebagai titik buta
h. Fovea centralis : bagian yang terdapat pada lapisan retina mata dengan fungsi utama untuk
menajamkan penglihatan (visual acuity), memiliki fotoreseptor yaitu konus. Fovea centralis
terletak di tengah Macula Lutea.
i. Optic nerve : merupakan saraf mata yang akan mengirimkan sinyal elektrik / impuls saraf ke
pusat pemrosesan di otak.
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
PROSES PEMBENTUKAN GAMBAR OLEH MATA
Mata akan mengumpulkan sinar/gelombang yang direfleksikan oleh lingkungan sekitar dan
memfokuskan cahaya tersebut hingga ke retina dan membentuk suatu gambar yang kita lihat.
Proses ini melibatkan kombinasi kekuatan refraksi oleh kornea dan lensa
1. Pembiasan oleh kornea : misalnya ada sebuah sumber cahaya yang berasal dari jarak yang
jauh, seperti bulan atau bintang di langit dan sinar ini dipancarkan oleh bintang ke segala arah,
namun karena jaraknya yang sangat jauh maka sinar yang sampai pada mata kita bersifat
parallel. Kita melihat cahaya bintang hanya seperti berkas cahaya kecil bukan sebagai titik
terang yang menyinari seluruh pandangan kita, ini dikarenakan mata menggunakan fungsi
refraksinya untuk memfokuskan sumber cahaya bintang tersebut hingga mencapai kornea.
Jika arah datang cahaya sejajar dengan kornea mata maka sumber cahaya akan langsung
diteruskan ke dalam retina, namun bagi sumber cahaya yang memiliki sudut datang, maka
kornea akan meregang sejauh mungkin untuk menangkap sumber cahaya tersebut sehingga
bisa sampai pada retina. Adapun jarak antara daerah refraksi hingga pada titik pemfokusan
cahaya (retina) disebut sebagai jarak fokal (focal distance).
Manusia pada umumnya memiliki kekuatan refraksi sebesar 42 Dioptri, yang menandakan
bahwa sumber cahaya yang datang dari segala arah akan mengalami refraksi dan pemfokusan
oleh kornea hanya dengan jarak sekitar 2.4 cm dibelakang kornea (0.0024 m). Hal ini dapat kita
bandingkan dengan kekuatan lensa kacamata yang hanya bisa dibuat dengan kekuatan dioptri
yang kecil.
Jika kita mengganti medium udara dengan medium lain dan terdapat sumber cahaya yang sama
dengan kecepatan yang sama juga, maka kekuatan refraktif yang dilakukan kornea akan turun
drastis / hilang. Hal ini dapat dibuktikan dengan ketidakmampuan kita untuk melihat dengan
jelas dibawah air tanpa bantuan alat pelindung seperti kacamata renang.
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
2. Peran pupil dalam mengatur cahaya (Pupillary Light Reflex) : sama halnya ketika kita ingin
mengambil suatu gambar pasti membutuhkan pencahayaan yang cukup agar gambar yang
diambil memiliki resolusi yang baik (tidak boleh terlalu terang, tidak boleh juga terlalu redup).
Dalam proses pengaturan jumlah cahaya, maka ini akan dilakukan oleh pupil yaitu dengan
melakukan konstriksi (miosis) dan dilatasi (midriasis).
3. Akomodasi oleh lensa mata : Meskipun fungsi refraksi dijalankan sebagian besar oleh kornea,
lensa juga memiliki kontribusi dalam pembentukan gambar yang tajam dan beresolusi tinggi
meski terletak pada jarak yang jauh.
Lensa khususnya akan berperan dalam membentuk gambar yang tajam dengan jarak pandang
lebih dari 9 m dari mata, jika objek yang ingin kita lihat berada pada jarak yang cukup dekat,
maka gelombang cahaya yang masuk cenderung tidak bersifat parallel sehingga dibutuhkan
kekuatan refraksi yang lebih untuk memfokuskannya pada retina. Kekuatan tambahan refraksi
akan dibantu oleh lensa dengan proses akomodasi, dimana lensa akan berubah bentuk menjadi
lebih bulat (meningkatkan lengkungan) dan menurunkan regangan otot. Fungsi akomodasi
dapat menurun seiring pertambahan usia (presbiopi).
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
RETINA SEBAGAI ALAT MATA DALAM MELIHAT WARNA
Setelah kita memiliki pemahaman yang baik terhadap konsep bagaimana mata membentuk suatu
gambar, berikutnya adalah kita harus memahami mengenai bagaimana proses konversi
gelombang cahaya menjadi sinyal elektrik yang ditransmisikan menuju otak. Jalur paling umum
adalah melalui fotoreseptor, sel bipolar dan sel ganglion. Rangsangan cahaya pertama akan
diterima oleh fotoreseptor yang akan diteruskan ke sel bipolar dan berakhir pada sel ganglion. Sel
ganglion akan berperan dalam menciptakan depolarisasi dan meneruskan impuls menuju syaraf
kranial. Ketiga komponen dalam persyarafan mata juga dibantu oleh 2 sel yakni sel horizontal
dan sel amakrin.
Proses konversi gelombang elekromagnetik menjadi sinyal syaraf terjadi pada komponen retina
yang dikenal sebagai fotoreseptor. Setiap fotoreseptor terdiri atas 4 regia/bagian :
a. Segmen terluar : terdiri atas tumpukan diskus membran, fotopigmen pada tumpukan diskus
bersifat sensitif terhadap cahaya sehingga keberadaannya dapat memicu terjadinya depolarisasi
dan membentuk potensial membran. Pada gambar berikut menunjukkan adanya 2 macam
fotoreseptor yang dapat dibedakan berdasarkan segmen terluar :
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
1. Rod photoreceptor : memiliki bentuk yang panjang, silindris dan mengandung banyak
diskus.
2. Cone photoreceptor : memiliki bentuk yang lebih pendek dengan jumlah diskus yang lebih
sedikit.
Keberadaan diskus yang lebih banyak menandakan jumlah fotopigmen yang lebih banyak dan
lebih sensitif terhadap cahaya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Rod photoreceptor
memiliki sensitivitas yang lebih tinggi (1000x lebih sensitif dibandingkan Cone photoreceptor).
b. Segmen dalam
c. Badan sel
d. Terminal sinaptik syaraf
Perbedaan struktur antara kedua fotoreseptor tersebut memiliki peran
masing-masing. Misalnya pada malam hari (keadaan skotopik), maka
daya penglihatan sebagian besar akan menggunakan Rod photoreceptor,
begitupun sebaliknya pada kondisi terang (fotopik) maka Cone
photoreceptor memiliki peran yang lebih besar, dan pada keadaan
intermediat (mesopik), maka akan terjadi aktivasi kedua fotoreseptor
tersebut.
Fotopigmen (pigmen yang sensitif terhadap cahaya) pada sel batang (rods)
disebut sebagai rhodopsin. Rhodopsin terdiri atas 2 komponen yakni retinal
dan opsin.
Sedangkan pada sel batang (cones) pigmentasi (fotopigmen) yang terdapat didalamnya disebut
sebagai photopsin (terdapat 3 tipe yaitu tipe I, II dan III).
Mata juga memiliki suatu kemampuan yang disebut sebagai konvergensi yaitu suatu pergerakan
kedua bola mata ke arah tengah dalam mengamati suatu objek dengan jarak yang cukup dekat.
Semakin dekat suatu objek maka semakin besar derajat konvergensi yang dibutuhkan untuk
mempertahankan binocular vision
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
ADAPTASI TERANG DAN GELAP OLEH MATA
Transisi dari fungsi Cone photoreceptor pada siang hari menuju Rods photoreceptor pada malam
hari membutuhkan waktu dari hitungan menit hingga 1 jam untuk mencapai sensitivitas tertinggi
di malam hari. Fenomena ini disebut sebagai dark adaptation. Adaptasi terhadap gelap dapat
dijelaskan dengan berbagai macam faktor :
1. Dilatasi Pupil : bertujuan meningkatkan konsentrasi cahaya yang dapat masuk ke dalam mata,
pada umumnya diameter pupil manusia berkisar 2 – 8 mm dan dapat melakukan dilatasi
sebanyak 10x lebih besar.
2. Fotoreseptor : melibatkan rhodopsin dan proses sirkuit retina sehingga proses transduksi akan
lebih cepat sampai pada sel ganglion. Hal ini juga menjelaskan ketika kita secara mendadak
berpindah dari tempat gelap menuju tempat yang penuh cahaya akan merasa silau
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
TELINGA : SISTEM PANCA INDERA PENDENGARAN / AUDISI
Suara merupakan suatu variasi tekanan udara yang dapat didengar. suatu variasi tekanan udara
yang dapat didengar. Segala sesuatu yang dapat bergerak melalui udara dapat menghasilkan suara
termasuk pita suara manusia yang berada pada laring, vibrasi senar gitar dan ledakan yang berasal
dari senjata api ataupun petasan. Adapun elemen gelombang suara mirip dengan gelombang
elektromagnetik pada cahaya yakni frekuensi (menandakan jumlah gelombang yang mengalami
kompresi-dekompresi yang masuk ke dalam telinga per satuan waktu yang ditandai dengan
satuan Hertz). Selain itu juga terdapat amplitude (menandakan intensitas suara yang didengar,
tinggi atau rendahnya suara).
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
basillar. Pada bagian skala vestibuli dan timpani terdapat cairan yang disebut perilymph
(kaya Natrium, rendah Kalium) dan skala media terisi cairan yang dikenal sebagai
endolymph (kaya Kalium rendah natrium).
5. Bagian reseptor sel auditori yang akan mengubah gelombang energi mekanik ini menjadi
membran potensial elektrik yang terletak pada organ korti. Organ korti memiliki beberapa
komponen seperti sel rambut (hair cells), rods of corti dan beberapa sel penyokong lainnya.
Penamaan sel rambut digunakan karena setiap selnya memiliki bentuk fisiologis berupa 10
– 300 stereosilia (mirip dengan helaian rambut) yang memanjang. Sel rambut ini bukan
merupakan sel syaraf, mereka tidak/sedikit memiliki axon, dan bahkan tidak dapat
menciptakan potensial aksi. Poin kritisnya adalah bahwa proses transduksi akan dimulai
ketika gelombang suara dapat menyebabkan tarikan (bending) dari stereosilia ini.
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
6. Pergerakan dari stereosilia (sel rambut interna dan eksternal) akan menyebabkan proses
transduksi elektrik menuju syaraf kranial VIII (vestibulocochlear nerve) yang lebih lanjut
akan masuk ke dalam sistem syaraf pusat di otak
Sistem vestibular memonitor posisi dan pergerakan kepala, memberikan kita suatu sensasi
keseimbangan dan equilibrium, membantu koordinasi pergerakan mata dan kepala, juga
penyesuaian postur tubuh. Ketika sistem vestibular bekerja secara normal, kita cenderung
mengabaikan hal tersebut, namun ketika fungsinya terganggu maka kita dapat merasakan gejala-
gejala yang tidak nyaman misalnya mual (motion sickness), dan vertigo serta sensasi
disequilibrium dan pergerakan mata tak terkontrol. Ada beberapa bagian dari sistem vestibular
yakni :
a. Vestibular Labyrinth (perilymph) : merupakan bagian terluar dari sistem vestibular dan
sama dengan sistem auditori yang menggunakan sel rambut untuk mentransduksikan
pergerakan. Labirin dalam sistem vestibular memiliki 2 struktur utama yakni organ otolit
yang dapat mendeteksi gaya gravitasi dan pergerakan kepala (pergerakan linear) lalu
kanal semisirkularis yang dapat mendeteksi rotasi kepala (pergerakan angular). Setiap
sel rambut dalam sistem vestibular akan membentuk suatu sinaps eksikatori, bagian
percabangan dari auditori-vestibular syaraf (cranial nerve VIII).
b. Organ Otolith / pergerakan linear (Endolymph) : dalam organ otolit juga terdapat beberapa
kompartemen yaitu sakulus dan utriculus yang memiliki fungsi dalam mendeteksi
pergerakan sudut kepala dan pergerakan linear kepala.
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
1. Utrikulus : bertanggung jawab terhadap akselerasi linear dalam bidang horizontal (sel
rambut merujuk ke arah atas dari dasar)
2. Sakulus : bertanggung jawab terhadap akselerasi linear dalam bidang vertical (sel
rambut merujuk ke arah luar dari dinding organ)
Pada organ otolith juga terdapat lapisan mukopolisakarida yang berisi batu kalsium
karbonat yang disebut batu otolit / otoconia. Kalsium karbonat ini sangat penting dalam
menstabilkan pergerakan kita.
c. Kanal semisirkularis (rotasi dan pergerakan angular) : setidaknya terdapat 3 bagian dari
kanal semisirkularis yakni lateral, superior/anterior dan inferior/posterior. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa struktur ini memenuhi koordinat 3 dimensi yakni sumbu x,y dan z,
sehingga dapat mendeteksi pergerakan dari arah manapun (keseimbangan dinamis).
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM MUSKULAR (SISTEM OTOT)
Otot merupakan bagian tubuh manusia yang penting dan memungkinkan manusia untuk dapat
bergerak. Secara umum otot dibagi menjadi 3 macam yakni :
a. Otot rangka : merupakan otot yang terdapat pada sistem rangka dan memungkinkan proses
pergerakan tubuh. Memiliki banyak serat dengan inti (sarcoma) yang banyak dengan daya
kontraksi kuat dan bersifat volunterik.
b. Otot jantung : merupakan otot yang terdapat pada jantung, memiliki banyak inti (sarcoma)
dengan percabangan berupa diskus interkalaris.
c. Otot polos : merupakan otot yang memiliki inti (sarcoma) sedikit dengan daya kontraksi
lemah dan involunterik
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
INERVASI / SISTEM PERSYARAFAN PADA OTOT RANGKA
Otot rangka dipersyarafi oleh neuron motorik dan membentuk suatu sistem syaraf motorik /
somatik. Syaraf ini dianggap berada dibawah kontrol / kesadaran manusia.
JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
SLIDING FILAMENT THEORY
JAMES IBRAHIM