Anda di halaman 1dari 40

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

INTRODUCTION TO HUMAN ANATOMY AND PHYSIOLOGY

Anatomi merupakan struktur dan hubungan antar organ dari dalam tubuh. Anatomi dapat terbagi
menjadi 2 bagian yaitu :

a. Gross : bagian yang nampak secara kasat mata


b. Microscopic : bagian yang tidak nampak secara kasat mata

Fisiologi merupakan hal yang membicarakan tentang fungsi dan mekanisme kerja organ yang
saling terhubung satu sama lain. Fisiologi dapat dibagi menjadi 2 cabang sub-ilmu yakni :

a. Histologi : cabang ilmu yang mempelajari terkait jaringan tubuh


b. Sitologi : cabang ilmu yang mempelajari terkait sel

Adapun tingkatan organisasi Mahkluk Hidup dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Kimiawi : dapat terbagi menjadi 2 yaitu atom dan molekul. Atom merupakan substansi /
bagian paling kecil dari suatu materi sedangkan molekul merupakan gabungan 2 atom /
lebih.
2. Sel : merupakan gabungan dari molekul, unit struktural dan fungsional terkecil di tubuh.
3. Jaringan : merupakan kelompok sel yang memiliki fungsi kerja yang sama
4. Organ : merupakan gabungan dari jaringan yang bekerjasama untuk menjalankan fungsi
spesifik.
5. Sistem Organ : merupakan gabungan dari beberapa organ.
6. Organisme : kerjasama antar sistem organ untuk menjaga kelangsungan hidup.

SISTEM ORGAN KETERANGAN


Sistem Integumentary (Kulit) 1. Sintesis Vitamin D
2. Mencegah patogen, virus dan bakteri masuk
dari lingkungan eksternal
3. Tempat thermoregulator (pengatur suhu)
Sistem skeletal (Rangka) 1. Memberi bentuk pada tubuh manusia
2. Penopang dan melindungi organ penting
3. Hemopoiesis (sumsum tulang belakang)
4. Penyimpanan mineral (kalsium, magnesium)
Muskular (Otot) 1. Kontraksi Otot (aktin-myosin)
2. Menjaga bentuk tubuh

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
Syaraf (Nervous system) : dibagi menjadi 1. Sistem paling cepat
sistem syaraf pusat (otak) dan sistem syaraf 2. Mengendalikan respon luar dan dalam
tepi (Periferal / sumsum tulang belakang) 3. Reseptor – Pusat - Efektor
Sistem endokrin (Hormonal) 1. Merupakan sistem yang bekerja dengan durasi
dan efek kerja panjang.
2. Melakukan regulasi terhadap pertumbuhan
dan reproduksi
Sistem kardiovaskular Merupakan sistem yang bekerja dengan
memompa darah dari jantung ke seluruh tubuh
Sistem Limfatik ( Imunitas) Merupakan sistem pertahanan tubuh / imunitas
Sistem respirasi (Pernafasan) Merupakan sistem yang bekerja dengan
mengeluarkan gas karbondioksida dan
memasukan gas Oksigen
Sistem digesti Sistem yang berfungsi mencerna makanan yang
masuk dan mentranspor menuju sistem peredaran
darah
Sistem urinaria Sistem yang bekerja untuk pembuangan limbah
berupa Nitrogen dan urea dalam bentuk urin
Sistem reproduksi Sistem yang berfungsi dalam memperbanyak
keturunan.

HOMEOSTASIS

Homeostasis merupakan sistem untuk mempertahankan kondisi lingkungan dengan sistem organ
dan proses regulasi tubuh agar tetap seimbang (menyeimbangkan kondisi internal dan eksternal
tubuh). Homeostasis umumnya dilakukan oleh sistem syaraf dan sistem endokrin. Adapun
mekanisme homeostasis dapat dilakukan berdasar 2 macam mekanisme kerja yakni :

a. Intrinsik : merupakan sistem homeostasis yang dilakukan terhadap satu organ saja (bersifat
lokal)
b. Ekstrinsik : merupakan sistem homeostasis yang dilakukan terhadap beberapa macam
organ (sistemik)

Dalam menjalankan sistem homeostasis, maka tubuh juga membutuhkan media / perantara yaitu
berupa cairan tubuh. Cairan tubuh dapat dibagi menjadi 2 macam yakni :

a. Cairan ekstraselular (60%) : berada di dalam sel (sitoplasma)


b. Cairan ekstraselular (40%) : berada pada plasma (cairan darah) dan interstitial (cairan
diantara ruang antar sel)

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
Sistem homeostasis dapat terganggu akibat adanya beberapa situasi. Berdasarkan arah situasinya,
maka gangguan homeostasis dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Gangguan internal : berasal dari dalam tubuh (cth : gangguan kadar glukosa)
b. Gangguan eksternal : berasal dari luar tubuh (cth : gangguan terhadap suhu tubuh)

Ketika sistem homeostasis terganggu, tubuh manusia memiliki sistem cerdas yaitu berupa
mekanisme kompensasi (respon homeostasis). Mekanisme kompensasi ini dapat dibagi menjadi
2 yaitu :

a. Negative feedback : respon yang berkebalikan dengan keadaan awal


Cth : Ketika tekanan darah seseorang meningkat maka ginjal manusia dapat melepaskan
hormon-hormon yang bekerja untuk menurunkan tekanan darah tersebut
b. Positive feedback : respon yang selaras dengan keadaan awal
Cth : Kontraksi pada uterus akan merangsang proses aktivasi hormon Prolaktin. Hormon
ini bekerja untuk meningkatkan daya kontraksi pada rahim agar proses persalinan bisa
berjalanan dengan baik.

Gangguan tubuh ini lebih lanjut jika tidak tertangani dengan baik akan berakibat menjadi 2 hal
utama yang menciptakan 2 istilah yakni :

a. Disorder : merupakan gangguan yang terjadi akibat adanya kelainan fungsi dan struktur
tubuh
b. Disease : gangguan yang terjadi akibat adanya intervensi dari luar tubuh (bakteri, virus,
patogen). Biasanya juga disertai dengan tanda (ukuran kuantitatif) dan gejala (ukuran
kualitatif)

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
MEMBRANE TRANSPORT
PENYUSUN SEL

Sel merupakan suatu unit struktural terkecil pada mahkluk hidup. Sel dapat dianalogikan seperti
sebuah kota kecil yang lengkap dengan segala sarana dan prasarananya termasuk dalam sarana
proteksi / perlindungan yang dijalankan oleh membran sel.

Membran sel secara umum merupakan bagian


yang terdiri atas 2 lapisan lemak ganda (lipid
(bilayer). Membran sel memiliki fungsi utama
sebagai pemisah antara lingkungan eksternal dan
internal sel, selain itu juga berperan sebagai alat
komunikasi serta alat pelindung sel.
Adapun struktur dari membran sel adalah :

1. Lipid / lemak : terdiri atas fosfolipid (75%), kolesterol (20%), dan glikolipid (5%).
Lipid pada membran sel terbagi atas 2 bagian yaitu bagian hidrofilik
/ kepala (suka air) dengan bagian hidrofobik / ekor (tidak suka air).
Bagian hidrofilik akan menghadap keluar (bersentuhan dengan
cairan sel), sedangkan bagian hidrofobik tidak bersentuhan dengan
cairan.
Bagian hidrofilik / polar / kepala : terbuat dari gugus Fosfat (PO43-)
Bagian hidrofobik / non-polar / ekor : terbuat dari rangkaian karbon.
2. Karbohidrat : merupakan molekul yang terdapat pada membran sel dengan fungsi sebagai
penanda / pembeda antar sel, serta mendukung perkembangan sel. Karbohidrat juga dapat
bergabung dengan molekul lain misalnya :
a. Karbohidrat + Lipid : Glikolipid (hanya terdapat pada membran sel yang menghadap
cairan ekstraselular)
b. Karbohidrat + Protein : Glikoprotein
3. Protein : merupakan bagian yang berada menembus secara vertikal pada membran sel.
Biasanya protein menyusun bagian membran sel yang disebut dengan kanal. Kanal ini
berperan dalam memfasilitasi masuknya senyawa-senyawa / molekul kimia polar dari luar
sel ke dalam sel.

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
FLUIDITAS MEMBRAN SEL

Sel merupakan bagian manusia yang bersifat dinamis, artinya dapat bergerak. Pergerakan sel dapat
dibagi menjadi 2 jenis pergerakan yaitu lateral movement dan Transversal movement. Tingkat
kecepatan (fluiditas) membran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor :

a. Suhu : semakin rendah suhu, maka komposisi lipid pada membran sel akan semakin padat
(viskos), dapat disimpulkan semakin rendah suhu maka pergerakan sel akan semakin
lambat.
b. Komposisi lipid : lipid dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu :
1. Lemak jenuh (Saturated fat) : jenis lemak yang secara ikatan kimia hanya memiliki
ikatan rangkap 1 (tunggal)
2. Lemak tak jenuh (Unsaturated fat) : jenis lemak yang secara ikatan kimia memiliki
ikatan rangkap (dobel)

Semakin banyak komposisi lemak tak jenuh


maka fluiditas membran sel akan semakin
baik. Hal ini disebabkan karena ikatan
rangkap yang dimilikinya dapat mengurangi
viskositas (kerapatan) membran sel.

PERMEABILITAS MEMBRAN SEL

Adapun sifat membran pada umumnya dapat dibagi menjadi 3 macam :

a. Impermeable membrane : merupakan jenis membran yang tidak dapat dilewati senyawa
apapun (biasanya terdapat di otak)
b. Permeable Membrane : merupakan jenis membran yang dapat dilewati oleh berbagai
macam senyawa tanpa ada batasan.
c. Semipermeable membrane / selective permeable membrane : merupakan jenis membran
yang menyusun 90-95% dari total membran yang ada pada sel manusia. Membran ini dapat
memilih senyawa apa saja yang dapat masuk dan keluar.
1. Permeable terhadap molekul non-polar / hidrofobik dan molekul tak bermuatan (O2 dan
CO2)
2. Impermeable terhadap ion dan molekul besar (glukosa, Na+, Cl-)

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
3. Slightly permeable terhadap molekul polar, kecil, dan tak bermuatan (H2O)

TRANSPOR MEMBRAN

Transpor membran / pergerakan senyawa pada membran sel sangat diperlukan. Tentunya sel
membutuhkan berbagai macam senyawa kimia agar dapat hidup seperti nutrisi (karbohidrat,
protein dan lemak), garam serta berbagai macam gas (O2). Selain itu, sel juga memiliki hasil
buangan yang harus dikeluarkan seperti Urea, ammonia, garam, CO2 dan berbagai hasil metabolit
lainnya. Untuk mengakomodasi hal tersebut maka transpor membran sangat penting.

Secara umum, transpor membran dapat dibagi menjadi 2 proses :

1. Transpor membran passif : merupakan proses dimana terjadi perpindahan molekul dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah (sesuai arah gradien konsentrasi). Ada 3 macam
transpor passif yaitu difusi, difusi terfasilitasi dan osmosis
a. Difusi : perpindahan molekul terlarut (solute) dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah
Molekul yang dapat masuk dalam difusi adalah :
a. Molekul non-polar : vitamin larut lemak, hormon
b. Molekul kecil polar : H2O, alkohol dan urea
c. Gas : O2 dan CO2 pada paru-paru

b. Difusi terfasilitasi : perpindahan molekul terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi


rendah yang ditujukan untuk molekul polar dengan ukuran besar serta molekul bermuatan.
Difusi terfasilitasi merupakan proses difusi molekul
terlarut (solute) yang dilakukan dengan bantuan
kanal (channel) yang sebagian besar tersusun dari
protein

c. Osmosis : merupakan perpindahan molekul pelarut (air/solvent) dari konsentrasi tinggi ke


konsentrasi rendah. Perpindahan air dapat dilakukan secara langsung lewat membran lipid
bilayer ataupun menggunakan kanal berupa aquaporin.

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
Terdapat 3 kondisi pada proses osmosis yakni :
a. kondisi isotonis : konsentrasi air di dalam dan di luar sel sama
b. Kondisi hipotonis : konsentrasi air di luar sel lebih tinggi
dibandingkan di dalam sel
c. Kondisi hipertonis : konsentrasi air di luar sel lebih rendah
dibandingkan di dalam sel
2. Transpor membran aktif : merupakan proses berkebalikan dengan transpor passif dimana terjadi
perpindahan molekul dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi (melawan arah gradien
konsentrasi). Biasanya transpor aktif akan melibatkan penggunaan energi (ATP).
a. Eksositosis : material akan bergerak ke luar sel dengan cara berfusi dengan membran
plasma. Biasanya akan terjadi pada sekresi hormon dan enzim.
b. Endositosis : dapat dibagi menjadi 3 macam proses Endositosis
1. Receptor Mediated Endocytosis : merupakan pergerakan material dari luar ke dalam sel
dengan bantuan reseptor khusus (pemasukan LDL dari luar ke dalam sel)
2. Fagositosis : proses pemasukan patogen dari luar ke dalam yang dilakukan oleh sistem
imunitas
3. Bulk phase endocytosis (pinositosis) : pergerakan cairan dari luar ke dalam sel

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM SYARAF (NERVOUS SYSTEM)

Sistem syaraf merupakan suatu jaringan yang terdiri atas 1011 neuron (sel syaraf) di seluruh tubuh
manusia yang saling berinteraksi satu sama lain. Adapun komponen organ penyusun dari sistem
syaraf adalah Otak, Sumsum tulang belakang (Medulla Spinalis), dan sel syaraf (neuron). Sistem
syaraf dapat dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu sistem syaraf pusat dan sistem syaraf perifer
(tepi)

CENTRAL NERVOUS SYSTEM (SISTEM SYARAF PUSAT)

Merupakan bagian sistem syaraf yang berfungsi dalam mengolah semua bentuk impuls /
rangsangan yang diterima dari berbagai macam organ tubuh serta mengkoordinasikannya secara
sadar maupun tidak sadar. Sistem syaraf pusat sebagian besar dilakukan oleh otak.

Otak memiliki beberapa lapisan yang berfungsi


sebagai agen protector (melindungi) yang terdiri
atas kulit, tulang, dan lapisan meninges
(durameter, araknoid sun-araknoid dan piameter)

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
Otak manusia juga terbagi menjadi beberapa regia / bagian :

a. Forebrain (Prosencephalon) : terbagi lagi


menjadi telencephalon dan diencephalon
b. Mid brain (Mesencephalon)
c. Hind brain (Rhombecephalon) : terbagi lagi
menjadi metencephalon dan myelencephalon.

FOREBRAIN (PROSENCEPHALON) : TELENCEPHALON AND DIENCEPHALON

Telencephalon / Cerebrum merupakan bagian terbesar dari


otak manusiadan tersusun atas substansi abu (gray matter)
serta subtansi putih (white matter). Telencephalon mayoritas
akan mengatur pergerakan secara volunter (pergerakan
sadar).Telencephalon terbagi atas 2 hemisfer yang
terkoneksi via Corpus colosum.
Telencephalon (Cerebrum) dapat dibagi menjadi beberapa lobus yakni :

a. Lobus Frontal : mengatur pergerakan otot, serta kemampuan kognitif


b. Lobus oksipital : mengatur proses penglihatan (area V1 / Visual 1)
c. Lobus Parietal : berperan dalam sensitivitas terhadap rasa sakit, tekanan dan sentuhan
d. Lobus Temporal : berperan dalam proses pendengaran / auditori

Adapun organ aksesoris pada Telencephalon (Cerebrum) adalah:

a. Hipocamppus : berperan dalam proses ingatan jangka pendek


b. Amigdala : berperan dalam mengatur tingkah laku sosial dan seksual
c. Sistem limbic : berperan dalam ingatan jangka panjang, emosi serta sifat dan perilaku.

Diencephalon merupakan bagian akhir dari otak depan (forebrain) yang terdiri atas epithalamus,
thalamus dan hipotalamus. Ketiga bagian ini berperan dalam proses sekresi hormonal serta
berperan dalam sistem pergerakan autonomi (involunter).

Mesencephalon (midbrain) merupakan bagian otak tengah yang didalamnya terdapat 2 bagian
yakni tegtum dan tegmentum. Berperan dalam menganalisis proses auditori serta visual dari indera

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
penglihatan dan pendengaran. Otak tengah juga berperan dalam menganalisis gerakan motorik dari
tubuh (substantia nigra)

Rhombecephalon (hindbrain) merupakan otak belakang yang didalamnya terdapat cerebellum,


pons dan medulla oblongata (batang otak)

a. Cerebellum : bagian otak kecil yang terdapat 2 lobus dengan penghubungnya yang dikenal
sebagai jembatan Varol. Berperan dalam mengatur keseimbangan tubuh.
b. Pons : bagian dari otak belakang dengan fungsi mengatur irama pernafasan dan denyut
jantung
c. Medulla oblongata : berperan sebagai penghubung antara otak dengan sumsum tulang
belakang.

NEURON / SEL SYARAF

Sel syaraf / neuron merupakan bagian paling penting pada sistem syaraf untuk melangsungkan
proses transmisi sinyal elektrik dari satu tempat ke tempat lain. Adapun komponen yang terdapat
dalam sel syaraf adalah :

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

1. Dendrit : bagian dari sel syaraf yang paling pertama menerima impuls / rangsangan dari
lingkungan eksternal
2. Soma : bagian keseluruhan dari badan sel syaraf. Di dalam soma terdapat berbagai macam
organel sel pada umumnya seperti sitoplasma, mitokondria, badan Golgi dan lainnya.
3. Axon : bagian sel syaraf yang bertugas menghantarkan impuls dari satu sel syaraf ke sel
syaraf lainnya
4. Nodus Ranvier : merupakan bagian dari axon yang tidak memiliki selubung mielin (myelin
sheath).
5. Axon terminal : merupakan bagian axon paling ujung. Bagian axon ini akan mengubah
sinyal elektrik menjadi sinyal kimia agar impuls dapat sampai ke sel syaraf berikutnya.
6. Sel Schwann : sel yang terdapat pada axon yang bertugas dalam sintesis selubung mielin
7. Selubung mielin : berperan untuk meregenerasi sel syaraf yang rusak serta menjaga arus
listrik yang terdapat pada axon agar bebas dari resistensi (hambatan)
8. Nukleus : inti sel syaraf.

TERMINAL AXON SEBAGAI KUNCI KESUKSESAN SISTEM SYARAF

Terminal axon merupakan bagian axon paling akhir yang bertugas untuk mengubah sinyal elektrik
menjadi sinyal kimia agar dapat sampai ke sel syaraf berikutnya. Perubahan ini perlu dilakukan
mengingat bahwa adanya jarak antar satu sel syaraf ke sel syaraf lainnya (celah / jarak ini disebut
sebagai celah sinaps / synaptic cleft). Berikut adalah langkah-langkah proses perubahan sinyal
elektrik menjadi sinyal kimia pada terminal axon.

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

1. Impuls / sinyal elektrik syaraf sampai pada terminal axon (area pre-sinaps).
2. Hadirnya impuls syaraf akan merangsang terjadinya pembukaan kanal kalsium, sehingga
akan terjadi proses influx (masuknya kalsium dari luar ke dalam sel)
3. Influx Kalsium yang cukup massif akan merangsang proses terjadinya eksositosis pada
neurotransmitter dari area pre-sinaps menuju area post-sinaps.
4. Neurotransmitter akan berikatan dengan reseptornya yang cocok pada area post-sinaps
5. Proses ikatan antar neurotransmitter dengan reseptornya akan menyebabkan pembentukan
kembali dari sinyal elektrik, dan impuls akan berjalan kembali.

NEUROTRANSMITTER SEBAGAI ELEMEN KUNCI SISTEM SYARAF

Neurotransmitter merupakan senyawa kimia perantara yang memiliki fungsi sebagai penghubung
antara 1 sel syaraf dengan sel syaraf lainnya. Neurotransmitter dapat dibagi menjadi 3 macam :

a. Exicatory Neurotransmitter : merupakan jenis neurotransmitter yang menyebabkan


peningkatan aktivitas pada sistem syaraf (dikenal sebagai sebutan EPSP / Exicatory Post
Synaptic Potential)
b. Inhibitory Neurotransmitter : merupakan jenis neurotransmitter yang menyebabkan
penurunan aktivitas pada sistem syaraf (dikenal sebagai sebutan IPSP / Inhibitory Post
Synaptic Potential)
c. Mixed Neurotransmitter : gabungan antara EPSP dan IPSP

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

Neurotransmitter Kategori neurotransmitter Efek dan fungsi


EPSP IPSP
Epinefrin ✓ Diproduksi pada saat cemas dan stress dan
menyebabkan peningkatan detak jantung,
konstriksi katup gastrointestinal, dilatasi saluran
nafas
Nor - epinefrin ✓ ✓ Diproduksi pada saat cemas dan stress serta
berperan ketika kita sedang berkonsentrasi.
Dopamin ✓ Menimbulkan efek berupa adiksi, rasa senang
(pleasure)
Serotonin ✓ Berperan dalam mengatur siklus tidur serta emosi
GABA ✓ Mengontrol penglihatan dan efek motorik serta
meredam rasa cemas dan khawatir
Asetilkolin ✓ ✓ Kontribusi dalam sistem syaraf pusat sebagai pusat
memori, dan daya kritis otak. Berperan juga dalam
kontraksi otot skeletal.
Glutamat ✓ Berperan dalam kinerja otak (daya ingat dan proses
penyimpanan informasi)
Endorphin ✓ Berperan ketika kita melakukan aktivitas yang
membuat kita senang (berolahraga, aktivitas
seksual, dll)

ELEKTROKIMIA PADA SISTEM SYARAF

Sel syaraf dapat dianalogikan seperti baterai yang memiliki 2 kutub yaitu positif dan negatif. Pada
baterai maupun sumber energi listrik lain, kedua kutub ini digunakan untuk menciptakan arus
listrik (disebut sebagai potensial atau voltase), sama halnya dengan sistem syaraf yang
membutuhkan kutub positif dan negatif untuk menciptakan suatu potensial aksi. Potensial aksi

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
yang dimiliki oleh sel syaraf berasal dari adanya proses pertukaran ion dari lingkungan intrasel
dengan ekstrasel. Proses perpindahan ion ini dapat terjadi karena adanya suatu kanal ion yang
terletak pada membran sel serta adanya perbedaan konsentrasi ion antara lingkungan internal dan
eksternal sel.

Rasio konsentrasi berbagai macam ion antara intrasel dan ekstrasel

Berikut adalah tahapan suatu neuron dapat menciptakan suatu potensial aksi :

a. RMP (Resting Membrane Potential) : Pada keadaan normal (istirahat), lingkungan


internal neuron memiliki voltase yang lebih negatif dibandingkan lingkungan ekstrasel.
Voltase ini dikenal sebagai RMP (Resting Membrane Potential) yang bernilai sekitar -70
s/d -80 mV (millivolt). Nilai RMP dapat dicapai karena adanya pergerakan ion Kalium dari
intrasel menuju ekstrasel akibat adanya gradien konsentrasi (Potassium efflux)
b. Polarisasi : Perpindahan ion kalium (K+) dari intrasel menuju ekstrasel menyebabkan
terbukanya kanal natrium (Na+). Sama halnya dengan kalium, natrium akan bergerak
searah gradien konsentrasi untuk mencapai tingkat equilibrium. Dikarenakan rasio natrium
yang sangat besar antara lingkungan intrasel dengan ekstrasel, maka dengan masuknya ion
natrium dari ekstrasel menuju intrasel akan menyebabkan proses polarisasi hingga
mencapai angka -55 mV (treshold)
c. Depolarisasi (Rising phase/overshoot) : ketika angka voltase sudah mencapai -55 mV
(treshold) maka akan terjadi proses influx Natrium secara massif dan ditandai dengan
meningkatnya voltase hingga +40 mV.
d. Repolarisasi : Ketika equilibrium ion Natrium telah tercapai (voltase +30 s/d +40 mV),
maka akan terjadi penutupan kanal Natrium. Penutupan ini akan menyebabkan perubahan
permeabilitas kanal sehingga ion Kalium mulai kembali masuk ke dalam sel dan natrium
perlahan keluar dari intrasel (memompa 3 unit natrium keluar dan memasukan 2 unit
Kalium).

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
e. Hiperpolarisasi : Proses ini berlanjut hingga kanal kalium menutup, dan terkadang
penutupan kanal kalium terjadi pada voltase yang lebih rendah dari RMP.

SISTEM SYARAF PERIFER / TEPI

Merupakan sistem syaraf yang terbagi atas 2 bagian yakni bagian sensorik (panca indera) dan
bagian motorik (somatik dan autonomik). Bagian somatik akan dibahas lebih lanjut pada sistem
muscular serta bagian sensorik akan dibahas pada bab tersendiri terkait sistem panca indera.

Sistem syaraf autonomic merupakan sistem syaraf yang bekerja secara tidak sadar dan tidak
dikendalikan berdasarkan keinginan manusia, melainkan berjalan dengan sendirinya. Sistem
syaraf ini terbagi atas 2 macam yaitu sistem syaraf simpatis dan sistem syaraf parasimpatis.

1. Sistem syaraf simpatis : berperan dalam aksi fight and flight yang artinya hadir / aktif ketika
kita berada pada situasi cemas, takut, dan lainnya. Sistem syaraf ini dapat diwakilkan dalam
4 kegiatan yang disebut sebagai The Four E (Exercise, Excitement, Emergency and
Embararrasment)
2. Sistem syaraf parasimpatis : berperan dalam kondisi netral, menjaga sistem homeostasis
dan pemakaian energi pada tubuh. Sistem syaraf ini dapat diwakilkan dalam 3 kegiatan
yang disebut The Three D (Digestion, Defecation and Diuresis).

Aspek Perbedaan Sistem Saraf Simpatis Sistem Saraf Parasimpatis


Asal syaraf Bagian thoracolumbal (T1 – Bagian craniosacral (Syaraf III,
T12 dan L1 – L2) VII, IX dan X serta S2 – S4)
Aktivitas umum di tubuh Mempersiapkan tubuh untuk Merelaksasi tubuh dan
aktivitas fisik yang intens menghambat penggunaan energi
Posisi Ganglia Mendekati sumsum tulang Menjauhi sumsum tulang
belakang belakang

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
Ukuran pre-ganglia Pendek Panjang
Ukuran Post-Ganglia Panjang Pendek
Cakupan wilayah pre-ganglia Luas Sempit
Neurotransmitter Post- Epinefrin / Nor-epinefrin Asetilkolin
Ganglion
Neurotransmitter Pre- Asetilkolin Asetilkolin
Ganglion
Jumlah post-ganglion Banyak Sedikit
Sebutan lain Adrenergik Kolinergik
Tipe reseptor Pre-Ganglion Nikotinik Nikotinik
Tipe reseptor Post Ganglion α dan / atau β Nikotinik dan / atau Muskarinik

Aspek Perbedaan Syaraf Somatis Syaraf Autonomi


Definisi Mengatur pergerakan Mengatur pergerakan involunter
volunter
Tipe Neurotransmitter EPSP EPSP dan IPSP
Pergerakan Otot Otot rangka (skeletal) Otot polos (Visceral)
Selubung Mielin Ada Tidak ada
Ganglion Tidak ada Ada
Flexus Tidak ada Ada

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM PERNAFASAN (SISTEM RESPIRASI)

Sistem respirasi / pernafasan merupakan sistem penting dalam tubuh manusia untuk mengambil
O2 serta melepaskan CO2 beserta uap air. Adapun sistem respirasi memiliki memiliki fungsi
sebagai berikut :

1. Ekskresi uap air dan kalor


2. Pertukaran gas O2 dan CO2
3. Sebagai indera penciuman
4. Filtrasi Udara
5. Mengontrol kadar keasaman (pH)

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN

1. Hidung / nasal : merupakan jalur pernafasan paling pertama. Bagian luar hidung terdiri
atas 3 bagian yakni :
a. Root : bagian tulang hidung yang menempel pada tulang frontal
b. Apex : ujung hidung
c. Septum : sekat pemisah antar lubang hidung

Bagian dalam hidung terdiri atas 3 bagian juga yakni :

a. Nostril : lubang hidung


b. Nasal Vestibule : merupakan bagian hidung yang memiliki rambut halus sebagai
penyaring partikel dan debu dari udara yang masuk
c. Nasal Conchae : bagian hidung yang berfungsi mengatur suhu udara
2. Faring : merupakan saluran bersama antara makanan dengan udara dengan panjang kira-
kira 15 cm. Faring terbagi atas 3 bagian yakni nasofaring, orofaring dan larynxgofaring
(hipofaring)
3. Laring : merupakan bagian dari sistem pernafasan yang berperan juga dalam produksi
suara (vocal cord). Terdapat epiglotis yaitu katup pemisah antara tenggorokan dan
kerongkongan pada hipofaring atau laring paling atas. Laring disusun atas 3 kartilago besar
dan 3 kartilago kecil
4. Trakea : merupakan tuba / pipa dengan panjang 10 – 15 cm dengan diameter 25 mm,
terbentuk atas kartilago hyalin cincin sebanyak 20 tulang rawan.

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
5. Bronkus : merupakan percabangan dari trakea menjadi 2 saluran besar yang tersusun
sebagian besar atas otot polos dan mukosa
6. Bronkiolus : merupakan cabang dari bronkus dan diujungnya terdapat kantung-kantung
udara yang disebut alveolus
7. Alveolus : merupakan bagian yang berperan dalam proses pertukaran gas antara oksigen
dan karbondioksida

Sistem pernafasan dapat dibagi menjadi 2 macam Klasifikasi yakni berdasarkan struktur dan
berdasarkan fungsional

Klasifikasi berdasarkan struktur : terbagi atas 2 macam yakni organ pernafasan atas dan organ
pernafasan bawah

1. Organ pernafasan atas (upper respiratory tract) : dimulai dari hidung sampai faring
2. Organ pernafasan bawah (lower respiratory tract) : dimulai dari laring sampai bronkiolus

Klasifikasi berdasarkan fungsional dibagi atas 2 zona yakni zona konduksi dan zona respirasi

1. Zona konduksi : zona dimana terjadinya pemasukan dan penyaringan udara (hidung s/d
bronkiolus)
2. Zona respirasi : zona dimana terjadinya perubahan / penarikan gas O2 dan pembuangan gas
CO2 (alveolus)

3 tahapan umum dalam proses respirasi adalah :

1. Pulmonal Ventilation (bernafas) : proses pertukaran udara (gas) atmosfer dengan paru-paru
2. External respiration : pertukaran gas antara alveolus dengan kapiler paru-paru
3. Internal respiration : pertukaran gas antara kapiler paru-paru dengan sel / jaringan tubuh
lain

Proses Inhalasi dan Ekshalasi

1. Inhalasi : proses pemasukan udara dari luar ke dalam paru-paru


a. Tekanan udara luar lebih besar daripada di dalam paru – paru
b. Volume udara paru-paru lebih besar daripada lingkungan luar
c. Diafragma dalam kondisi kontraksi
d. Otot intercostal kontraksi

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
2. Ekshalasi : proses pengeluaran udara dari paru – paru ke lingkungan eksternal
a. Tekanan di dalam paru-paru lebih besar dibandingkan tekanan eksternal
b. Volume udara paru-paru lebih kecil dibandingkan volume udara eksternal
c. Otot intercostal relaksasi
d. Diafragma relaksasi

VOLUME PADA PARU – PARU

a. Vol. Residu (1000 mL) : volume sisa setelah


ekspirasi maksimal
b. Vol. Tidal (500 mL) : volume yang keluar
masuk saat pernafasan
c. Vol. Cadangan Inspirasi (3000 mL) : volume
yang masih dapat diinspirasi setelah inspirasi
normal
d. Vol. Cadangan Ekspirasi (1000 mL) volume
yang masih dapat diekspirasi setelah ekspirasi
normal
e. Kapasitas Inspirasi (VT + VCI ) : 500 mL + 3000 mL = 3500 mL
f. Kapasitas Ekspirasi (VT + VCE) : 500 mL + 1000 mL = 1500 mL
g. Kapasitas Vital (VT + VCI + VCE ) : 500 mL + 3000 mL + 1000 mL = 4500 mL
h. Kapasitas Residu Fungsional (VCE + VR) : 1000 mL + 1000 mL = 2000 mL
i. Kapasitas total Paru (VT + VCI + VCE + VR) : 500 mL + 3000 mL + 1000 mL + 1000 mL =
5500 Ml

KESEIMBANGAN pH PADA SISTEM PERNAFASAN


𝑯𝟐 𝑶 + 𝑪𝑶𝟐 ↔ 𝑯𝟐 𝑪𝑶𝟑 ↔ 𝑯+ + 𝑯𝑪𝑶−
𝟑

PUSAT DAN REFLEKS SISTEM PERNAFASAN


1. Medullary Rhytmcity Area
Lokasi : Medulla Oblongata
Fungsi : Kontrol ritme dasar respirasi

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
2. Pneumotaxic Area
Lokasi : Pons Atas
Fungsi : Koordinasi Inhalasi dan Ekspirasi (menghambat inhalasi dan memfasilitasi
ekspirasi)
3. Apneustic Area
Lokasi : Pons Bawah
Fungsi : Koordinasi Inhalasi dan Ekspirasi (menghambat ekspirasi dan
memfasilitasi inhalasi)

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM PANCA INDERA

Panca indera merupakan salah satu sistem pada tubuh manusia yang memungkinkan kita dapat
berinteraksi dengan dunia luar / eksternal. Dalam sistem panca indera ada yang dikenal sebagai
indera / sensasi umum (kulit) dan indera / sensasi khusus (visi, audisi, gustasi dan olfaksi). Suatu
sensasi / stimulant dapat timbul dari 3 sumber berdasarkan letaknya yaitu :

a. Eksoreseptor : sensasi yang berasal dari luar tubuh


b. Endoreseptor : sensasi yang berasal dari dalam tubuh
c. Proprioreseptor : sensasi yang berasal atas akibat pergerakan posisi tubuh

Adapun juga tipe – tipe / jenis stimulus yang dapat ditimbulkan ada beberapa macam yakni :

a. Mekanoreseptor : stimulasi yang berasal dari gerakan mekanis (tarikan, regangan, getaran)
b. Thermoreseptor : stimulasi yang berasal dari perubahan suhu
c. Nosireseptor : stimulasi nyeri karena adanya kerusakan fisik / kimiawi
d. Fotoreseptor : stimulasi karena adanya paparan sinar / cahaya
e. Chemoreseptor : stimulasi karena adanya senyawa kimia (rasa dan bau)
f. Osmoreseptor : mendeteksi perubahan tekanan osmotik pada darah.

KULIT : SISTEM PANCA INDERA TERBESAR

Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh manusia yang memiliki fungsi sebagai alat proteksi,
metabolisme Vitamin D serta termoregulator (mengatur suhu tubuh).

Kulit terdiri atas 3 lapisan utama yakni Epidermis, dermis


dan hypodermis. Adapun lapisan epidermis terbagi kembali
menjadi 5 sub lapisan yaitu :
a. Stratum Korneum
b. Stratum Lucidum
c. Stratum Granulosum
d. Stratum Spinosum
e. Stratum Basale
Selain itu, kulit juga memiliki beberapa macam tipe reseptor yang berfungsi dalam menangkap
berbagai macam sensasi yang diterima dari lingkungan eksternal, diantaranya adalah :

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
1. Reseptor Pacini : sensasi tekanan
2. Reseptor Krause : sensasi dingin
3. Reseptor Ruffini : sensasi panas
4. Reseptor Meissner : sensasi peraba / getaran / sentuhan kasar
5. Reseptor Merkel : sensasi sentuhan
6. Free nerve ending : sensasi rasa sakit

Kulit manusia juga terdiri atas beberapa macam tipe sel :

1. Keratinosit : sel yang berfungsi sebagai pelapis kulit tahan air, panas dan dingin
2. Melanosit : sel yang berfungsi memberikan pigmentasi warna
3. Sel Langerhans : sel yang berfungsi sebagai sistem pertahanan / imunitas

Di dalam kulit juga terdapat beberapa jenis kelenjar :

1. Kelenjar minyak (sebasea)


2. Kelenjar keringat (Sudiferous)

LIDAH : SISTEM PANCA INDERA PERASA / GUSTASI

Lidah merupakan organ dalam sistem panca indera yang berperan sebagai indera perasa /
pengecap. Di dalam lidah terdapat tonjolan-tonjolan kecil yang disebut sebagai papilla.

Setidaknya terdapat beberapa macam papilla yang dapat ditemukan


pada lidah yaitu : Papilla Fungiformis, Filiformis (tidak terlihat),
Folliata, dan Circumvalata. Setiap papilla memiliki reseptor rasa
yang disebut sebagai taste buds. Taste buds akan memproses rasa
yang diterima (stimulant kimia) menjadi gelombang elektrik yang
akan dikirimkan ke sistem syaraf pada otak.

Terdapat 2 macam tipe rasa yaitu rasa yang didapatkan sejak lahir (inborn taste) dan rasa yang
didapatkan atas pengaruh lingkungan (learned preference). Setidaknya terdapat 5 macam rasa
dasar yaitu manis, asam, asin, pahit dan umami. Kelima rasa ini memiliki jalur persinyalan
tersendiri agar dapat diinterpretasikan di otak .

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
Berikut adalah peta rasa yang terdapat pada lidah manusia. Rasa
manis cenderung berada pada area depan, sedangkan asin dan asam
berada pada area samping lidah, untuk rasa pahit berada pada
pangkal lidah.

PETA KEMIKOSTIMULI PADA LIDAH

Tipe Rasa Mekanisme yang terlibat Tipe reseptor yang terlibat


Asam (Sour) Adanya influx terhadap ion Kanal Ion (PCKD)
+
Hidrogen (H )
Asin (Salty) Adanya influx terhadap ion Kanal Ion (ENaC)
+
Natrium (Na )
Manis (Sweet) Adanya influx terhadap G-Protein Coupled Receptor
glukosa (C6H12O6) (GPCR) => T1R2 + T1R3
Pahit (Bitter) Adanya influx terhadap G-Protein Coupled Receptor
materi organik rantai panjang (GPCR) => T2R
(alkaloid)
Umami Adanya influx terhadap asam G-Protein Coupled Receptor
amino tertentu (Glutamat) (GPCR) => T1R1 + T1R3
Alur dasar perubahan senyawa kimia menjadi gelombang elektrik pada transduksi rasa:

1. Stimulant senyawa kimia berikatan dengan reseptor spesifik


2. Ikatan akan menyebabkan terbukanya kanal kalsium (Ca++) menyebabkan kondisi dalam
sel menjadi lebih positif (depolarisasi)
3. Depolarisasi akan menyebabkan proses eksositosis dari neurotransmitter
4. Neurotransmitter akan berikatan dengan area post-sinaps dan mengirimkan sinyal sampai
ke otak.
5. Terdapat 3 tipe syaraf utama yang menjadi titik utama dari persyarafan sistem indera perasa
(gustasi) yakni :
a. Cranial Nerve VII (facial nerve) : mengambil area rasa dari 2/3 bagian lidah
b. Cranial Nerve IX (glossopharyngeal nerve) : mengambil area rasa dari 1/3 bagian lidah
c. Cranial Nerve X (Vagus Nerve) : mengambil area rasa dari faring sampai epiglotis

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

HIDUNG : SISTEM PANCA INDERA PENCIUMAN / OLFAKSI

Indera penciuman memungkinkan kita mengenali bau di lingkungan eksternal, entah itu baik
ataupun buruk. Sistem penciuman bekerja sama dengan indera pengecap agar kita mampu
mengenali dan mengidentifikasi berbagai macam makanan serta meningkatkan kenikmatan pada
saat makan. Hidung merupakan organ paling utama yang bertanggung jawab dalam sistem olfaksi.

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
Adapun urutan manusia dapat mencium / mengidentifikasi suatu bau adalah sebagai berikut :

1. Odor / senyawa kimia yang memiliki bau akan masuk bersamaan dengan udara yang kita
hirup. Senyawa kimia ini akan ditangkap oleh mucus yang terdapat pada bagian atas hidung
kita.
2. Senyawa kimia odor ini akan lebih lanjut masuk ke dalam olfactory epithelium yang
didalamnya juga terdapat reseptor olfaktori (tipe reseptor adalah GPCR)
3. Setelah senyawa kimia sudah diproses pada reseptor olfaktori, maka akan lebih lanjut
ditransfer menuju olfactory bulb melalui syaraf olfaktori (Cranial Nerve I)

MATA : SISTEM PANCA INDERA PENGLIHATAN / VISI

Penglihatan merupakan bagian dari indera yang sangat mengagumkan, melaluinya kita mampu
mendeteksi hal yang kecil seperti nyamuk yang berada pada hidung hingga sesuatu yang sangat
jauh seperti bintang dan bulan di langit. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik (sebuah
gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambat), dan kita dapat melihat bahwa dunia
merupakan tempat yang penuh dengan gelombang tersebut. Manusia dapat melihat cahaya dengan
panjang gelombang antara 400 – 700 nm.
Dikarenakan cahaya merupakan sebuah gelombang elektromagnetik, maka cahaya memiliki
beberapa sifat yakni :

1. Pembiasan (Refraksi) : merupakan suatu sifat cahaya dimana yang juga dialami oleh mata
manusia dalam membentuk suatu gambar (imaging). Pembiasan merupakan suatu proses
perubahan arah rambat gelombang cahaya ketika melewati 2 medium dengan tingkat kepadatan

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
yang berbeda. Misalnya fenomena sedotan yang terlihat tidak lurus ketika dimasukan ke dalam
sebuah gelas transparan. Hal ini dikarenakan tingkat kepadatan udara dan air berbeda.
2. Refleksi : merupakan suatu proses pemantulan gelombang cahaya pada suatu permukaan, dan
daya pantulan akan bergantung pada sudut kemiringan objek pantulan tersebut. Kebanyakan
hal-hal yang kita lihat di sekitar kita merupakan hasil dari pemantulan cahaya.
3. Absorbsi : gelombang elektromagnetik (cahaya) memiliki energi. Misalnya saja ketika kita
terpapar oleh cahaya matahari, selain mendapat gelombang cahaya, kita juga dapat merasakan
panas pada area kulit, ini menandakan bahwa cahaya tidak hanya terdiri dari gelombang
elektromagnetik, melainkan terdapat komponen gelombang energi (panas). Gelombang energi
inilah yang akan diabsorbsi oleh berbagai benda di sekitar kita sehingga muncul berbagai
macam warna yang kita lihat. Misalnya saja benda yang kita lihat berwarna biru
mengindikasikan bahwa benda tersebut menyerap gelombang panjang (long wavelength) dan
memantulkan gelombang pendek (short wavelength)

ANATOMI DAN FISIOLOGI MATA

Anatomi mata secara umum (gross anatomy) yang dapat


terlihat secara kasat mata adalah sebagai berikut :

a. Konjungtiva : selaput terluar mata yang berfungsi


memberikan lubrikan pada mata
b. Sklera : bagian mata yang berwarna putih dan
merupakan lapisan terluar yang berfungsi memberikan
bentuk kokoh pada mata. Sklera juga berfungsi dalam
menempatkan mata pada posisinya yang pas pada tulang
mata (orbital). Sklera ditopang oleh 3 pasang otot
extraocular yang memungkinkan terjadinya pergerakan
mata.
c. Pupil : bagian mata yang berfungsi mengatur
banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata
d. Kornea : merupakan bagian mata yang berfungsi
menerima cahaya pertama kali.

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
Adapun organisasi bagian mata yang lebih spesifik lagi
adalah :
a. Kornea : tempat cahaya masuk pertama kali pada
mata
b. Pupil : mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke
dalam mata (membesar ketika kurang cahaya /
midriasis dan mengecil ketika banyak cahaya /
miosis)
c. Otot siliaris : berfungsi dalam meregangkan lensa
ketika melakukan proses akomodasi
d. Lensa : bagian mata yang berfungsi dalam memfokuskan benda yang dilihat (baik dekat
maupun jauh yang disebut dengan kemampuan daya akomodasi).
e. Aqueous Humor : cairan mata yang berada sebelum lensa (area kornea s/d lensa)
f. Vitreous Humor : cairan mata yang berada setelah lensa (area retina). Berfungsi untuk
menjaga kestabilan tekanan bola mata
g. Optik disc : daerah mata yang tidak memiliki fotoreseptor, sering disebut sebagai titik buta
h. Fovea centralis : bagian yang terdapat pada lapisan retina mata dengan fungsi utama untuk
menajamkan penglihatan (visual acuity), memiliki fotoreseptor yaitu konus. Fovea centralis
terletak di tengah Macula Lutea.
i. Optic nerve : merupakan saraf mata yang akan mengirimkan sinyal elektrik / impuls saraf ke
pusat pemrosesan di otak.

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
PROSES PEMBENTUKAN GAMBAR OLEH MATA
Mata akan mengumpulkan sinar/gelombang yang direfleksikan oleh lingkungan sekitar dan
memfokuskan cahaya tersebut hingga ke retina dan membentuk suatu gambar yang kita lihat.
Proses ini melibatkan kombinasi kekuatan refraksi oleh kornea dan lensa
1. Pembiasan oleh kornea : misalnya ada sebuah sumber cahaya yang berasal dari jarak yang
jauh, seperti bulan atau bintang di langit dan sinar ini dipancarkan oleh bintang ke segala arah,
namun karena jaraknya yang sangat jauh maka sinar yang sampai pada mata kita bersifat
parallel. Kita melihat cahaya bintang hanya seperti berkas cahaya kecil bukan sebagai titik
terang yang menyinari seluruh pandangan kita, ini dikarenakan mata menggunakan fungsi
refraksinya untuk memfokuskan sumber cahaya bintang tersebut hingga mencapai kornea.
Jika arah datang cahaya sejajar dengan kornea mata maka sumber cahaya akan langsung
diteruskan ke dalam retina, namun bagi sumber cahaya yang memiliki sudut datang, maka
kornea akan meregang sejauh mungkin untuk menangkap sumber cahaya tersebut sehingga
bisa sampai pada retina. Adapun jarak antara daerah refraksi hingga pada titik pemfokusan
cahaya (retina) disebut sebagai jarak fokal (focal distance).

Manusia pada umumnya memiliki kekuatan refraksi sebesar 42 Dioptri, yang menandakan
bahwa sumber cahaya yang datang dari segala arah akan mengalami refraksi dan pemfokusan
oleh kornea hanya dengan jarak sekitar 2.4 cm dibelakang kornea (0.0024 m). Hal ini dapat kita
bandingkan dengan kekuatan lensa kacamata yang hanya bisa dibuat dengan kekuatan dioptri
yang kecil.
Jika kita mengganti medium udara dengan medium lain dan terdapat sumber cahaya yang sama
dengan kecepatan yang sama juga, maka kekuatan refraktif yang dilakukan kornea akan turun
drastis / hilang. Hal ini dapat dibuktikan dengan ketidakmampuan kita untuk melihat dengan
jelas dibawah air tanpa bantuan alat pelindung seperti kacamata renang.

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
2. Peran pupil dalam mengatur cahaya (Pupillary Light Reflex) : sama halnya ketika kita ingin
mengambil suatu gambar pasti membutuhkan pencahayaan yang cukup agar gambar yang
diambil memiliki resolusi yang baik (tidak boleh terlalu terang, tidak boleh juga terlalu redup).
Dalam proses pengaturan jumlah cahaya, maka ini akan dilakukan oleh pupil yaitu dengan
melakukan konstriksi (miosis) dan dilatasi (midriasis).
3. Akomodasi oleh lensa mata : Meskipun fungsi refraksi dijalankan sebagian besar oleh kornea,
lensa juga memiliki kontribusi dalam pembentukan gambar yang tajam dan beresolusi tinggi
meski terletak pada jarak yang jauh.

Lensa khususnya akan berperan dalam membentuk gambar yang tajam dengan jarak pandang
lebih dari 9 m dari mata, jika objek yang ingin kita lihat berada pada jarak yang cukup dekat,
maka gelombang cahaya yang masuk cenderung tidak bersifat parallel sehingga dibutuhkan
kekuatan refraksi yang lebih untuk memfokuskannya pada retina. Kekuatan tambahan refraksi
akan dibantu oleh lensa dengan proses akomodasi, dimana lensa akan berubah bentuk menjadi
lebih bulat (meningkatkan lengkungan) dan menurunkan regangan otot. Fungsi akomodasi
dapat menurun seiring pertambahan usia (presbiopi).

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
RETINA SEBAGAI ALAT MATA DALAM MELIHAT WARNA

Setelah kita memiliki pemahaman yang baik terhadap konsep bagaimana mata membentuk suatu
gambar, berikutnya adalah kita harus memahami mengenai bagaimana proses konversi
gelombang cahaya menjadi sinyal elektrik yang ditransmisikan menuju otak. Jalur paling umum
adalah melalui fotoreseptor, sel bipolar dan sel ganglion. Rangsangan cahaya pertama akan
diterima oleh fotoreseptor yang akan diteruskan ke sel bipolar dan berakhir pada sel ganglion. Sel
ganglion akan berperan dalam menciptakan depolarisasi dan meneruskan impuls menuju syaraf
kranial. Ketiga komponen dalam persyarafan mata juga dibantu oleh 2 sel yakni sel horizontal
dan sel amakrin.

Proses konversi gelombang elekromagnetik menjadi sinyal syaraf terjadi pada komponen retina
yang dikenal sebagai fotoreseptor. Setiap fotoreseptor terdiri atas 4 regia/bagian :

a. Segmen terluar : terdiri atas tumpukan diskus membran, fotopigmen pada tumpukan diskus
bersifat sensitif terhadap cahaya sehingga keberadaannya dapat memicu terjadinya depolarisasi
dan membentuk potensial membran. Pada gambar berikut menunjukkan adanya 2 macam
fotoreseptor yang dapat dibedakan berdasarkan segmen terluar :

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
1. Rod photoreceptor : memiliki bentuk yang panjang, silindris dan mengandung banyak
diskus.

2. Cone photoreceptor : memiliki bentuk yang lebih pendek dengan jumlah diskus yang lebih
sedikit.

Keberadaan diskus yang lebih banyak menandakan jumlah fotopigmen yang lebih banyak dan
lebih sensitif terhadap cahaya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Rod photoreceptor
memiliki sensitivitas yang lebih tinggi (1000x lebih sensitif dibandingkan Cone photoreceptor).
b. Segmen dalam
c. Badan sel
d. Terminal sinaptik syaraf
Perbedaan struktur antara kedua fotoreseptor tersebut memiliki peran
masing-masing. Misalnya pada malam hari (keadaan skotopik), maka
daya penglihatan sebagian besar akan menggunakan Rod photoreceptor,
begitupun sebaliknya pada kondisi terang (fotopik) maka Cone
photoreceptor memiliki peran yang lebih besar, dan pada keadaan
intermediat (mesopik), maka akan terjadi aktivasi kedua fotoreseptor
tersebut.

Fotopigmen (pigmen yang sensitif terhadap cahaya) pada sel batang (rods)
disebut sebagai rhodopsin. Rhodopsin terdiri atas 2 komponen yakni retinal
dan opsin.

Sedangkan pada sel batang (cones) pigmentasi (fotopigmen) yang terdapat didalamnya disebut
sebagai photopsin (terdapat 3 tipe yaitu tipe I, II dan III).

Mata juga memiliki suatu kemampuan yang disebut sebagai konvergensi yaitu suatu pergerakan
kedua bola mata ke arah tengah dalam mengamati suatu objek dengan jarak yang cukup dekat.
Semakin dekat suatu objek maka semakin besar derajat konvergensi yang dibutuhkan untuk
mempertahankan binocular vision

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
ADAPTASI TERANG DAN GELAP OLEH MATA

Transisi dari fungsi Cone photoreceptor pada siang hari menuju Rods photoreceptor pada malam
hari membutuhkan waktu dari hitungan menit hingga 1 jam untuk mencapai sensitivitas tertinggi
di malam hari. Fenomena ini disebut sebagai dark adaptation. Adaptasi terhadap gelap dapat
dijelaskan dengan berbagai macam faktor :

1. Dilatasi Pupil : bertujuan meningkatkan konsentrasi cahaya yang dapat masuk ke dalam mata,
pada umumnya diameter pupil manusia berkisar 2 – 8 mm dan dapat melakukan dilatasi
sebanyak 10x lebih besar.
2. Fotoreseptor : melibatkan rhodopsin dan proses sirkuit retina sehingga proses transduksi akan
lebih cepat sampai pada sel ganglion. Hal ini juga menjelaskan ketika kita secara mendadak
berpindah dari tempat gelap menuju tempat yang penuh cahaya akan merasa silau

KELAINAN PADA MATA

Aspek Kelainan Contoh Penyakit / Penjelasan Letak kesalahan


kasus
Kelainan karena Hipermetropi Bayangan benda jatuh di Kornea dan lensa
pembiasan belakang retina, koreksi
dengan lensa cembung
(+)
Miopi Bayangan benda jatuh di Kornea dan lensa
depan retina, koreksi
dengan lensa cekung (-)
Kelainan karena Astigmatisma Lengkungan kornea / Kornea dan Lensa
bentuk lensa lensa abnormal sehingga
terjadi distorsi. Koreksi
dengan lensa silindris
Kelainan karena Presbiopi Penurunan elastisitas Kornea dan Lensa
penurunan ketajaman kornea dan lensa
mata (penurunan daya
akomodasi), koreksi
dengan lensa ganda
Kelainan pada retina Buta warna Ketidakmampuan dalam Retina
mengidentifikasi warna
baik total maupun
sebagian (parsial)

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
TELINGA : SISTEM PANCA INDERA PENDENGARAN / AUDISI

Suara merupakan suatu variasi tekanan udara yang dapat didengar. suatu variasi tekanan udara
yang dapat didengar. Segala sesuatu yang dapat bergerak melalui udara dapat menghasilkan suara
termasuk pita suara manusia yang berada pada laring, vibrasi senar gitar dan ledakan yang berasal
dari senjata api ataupun petasan. Adapun elemen gelombang suara mirip dengan gelombang
elektromagnetik pada cahaya yakni frekuensi (menandakan jumlah gelombang yang mengalami
kompresi-dekompresi yang masuk ke dalam telinga per satuan waktu yang ditandai dengan
satuan Hertz). Selain itu juga terdapat amplitude (menandakan intensitas suara yang didengar,
tinggi atau rendahnya suara).

ANATOMI DAN FISIOLOGI DARI TELINGA

BAGIAN NAMA ORGAN FUNGSI KETERANGAN


ORGANISASI
Outer Ear (Telinga Pinna / Auricle / Menangkap gelombang suara -
Luar) Daun Telinga pertama kali
Middle Ear (TelingaKanal Auditori / Merupakan sebuah saluran 1. Adanya kanal
tengah) Meatus Auditori sepanjang 2.5 cm dan merupakan Eustachian
tempat kontak utama terhadap (Eustachian tube)
suara yang terhubung
Membran Timpani merupakan bagian kedua yang dengan tenggorokan
mendapat gelombang suara secara 2. Adanya mekanisme
langsung, yang tersusun atas refleks auditori
jaringan konektif oleh tulang osikel
Tulang Osikel Merupakan kelompok tulang yang ketika menerima
terdiri atas maleus, inkus dan stapes gelombang suara
yang berfungsi menguatkan yang sangat keras
gelombang suara yang masuk yang
dilengkapi dengan otot tensor
tympani
Inner Ear (telinga Cochlear Berperan dalam mengubah Terdapat 3 kanal yaitu
dalam) gelombang suara menjadi skala vestibuli, skala
gelombang elektrik media dan skala
timpani
Vestibular Berperan dalam sistem Terdapat bagian kanal
keseimbangan semisirkularis dan
organ otolit (sakulus
dan utriculus)

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

ALUR PENDENGARAN AUDITORI

1. Gelombang suara akan masuk ke dalam daun telinga / Auricle / Pinna.


2. Gelombang suara akan memasuki kanal auditori / meatus auditori.
3. Gelombang suara akan menggetarkan membrani tympani / gendang telinga dan lebih lanjut
akan menggetarkan tulang osikel (maleus, incus dan stapes). Adanya 2 otot yang terdapat
pada tulang osikel secara signifikan berfungsi dalam mengatur transmisi suara dalam
telinga bagian dalam. Misalnya saja otot tensor tymphani akan menempel pada ruang
telinga bagian tengah dan ujung satunya akan menempel pada malleus, lalu otot berikutnya
adalah stapedius muscle juga mengikat dan menempel pada stapes. Kontraksi otot akan
menyebabkan terjadinya kekakuan tulang osikel, dan konduksi gelombang suara akan
menurun drastis. Respon ini disebut sebagai Attenuation Reflex
4. Gelombang suara akan masuk ke dalam bagian koklea (rumah siput). Adapun jalur masuk
pada bagian koklea disebut sebagai oval window, dan pada posisi tepat dibawahnya juga
terdapat lubang yang disebut round window. Jika koklea dilihat secara cross-section maka
dapat ditemukan bahwa jalurnya terbagi menjadi 3 bagian yakni skala vestibuli (wilayah
atas), skala medial/koklear (wilayah tengah) dan skala timpani/ round window (wilayah
bawah).
Adapun pembatas antara skala vestibuli dengan skala media disebut sebagai membran
Reissner sedangkan pembatas antara skala timpani dan media disebut sebagai membran

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
basillar. Pada bagian skala vestibuli dan timpani terdapat cairan yang disebut perilymph
(kaya Natrium, rendah Kalium) dan skala media terisi cairan yang dikenal sebagai
endolymph (kaya Kalium rendah natrium).

5. Bagian reseptor sel auditori yang akan mengubah gelombang energi mekanik ini menjadi
membran potensial elektrik yang terletak pada organ korti. Organ korti memiliki beberapa
komponen seperti sel rambut (hair cells), rods of corti dan beberapa sel penyokong lainnya.
Penamaan sel rambut digunakan karena setiap selnya memiliki bentuk fisiologis berupa 10
– 300 stereosilia (mirip dengan helaian rambut) yang memanjang. Sel rambut ini bukan
merupakan sel syaraf, mereka tidak/sedikit memiliki axon, dan bahkan tidak dapat
menciptakan potensial aksi. Poin kritisnya adalah bahwa proses transduksi akan dimulai
ketika gelombang suara dapat menyebabkan tarikan (bending) dari stereosilia ini.

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
6. Pergerakan dari stereosilia (sel rambut interna dan eksternal) akan menyebabkan proses
transduksi elektrik menuju syaraf kranial VIII (vestibulocochlear nerve) yang lebih lanjut
akan masuk ke dalam sistem syaraf pusat di otak

SISTEM VESTIBULAR SEBAGAI ALAT KESEIMBANGAN

Sistem vestibular memonitor posisi dan pergerakan kepala, memberikan kita suatu sensasi
keseimbangan dan equilibrium, membantu koordinasi pergerakan mata dan kepala, juga
penyesuaian postur tubuh. Ketika sistem vestibular bekerja secara normal, kita cenderung
mengabaikan hal tersebut, namun ketika fungsinya terganggu maka kita dapat merasakan gejala-
gejala yang tidak nyaman misalnya mual (motion sickness), dan vertigo serta sensasi
disequilibrium dan pergerakan mata tak terkontrol. Ada beberapa bagian dari sistem vestibular
yakni :

a. Vestibular Labyrinth (perilymph) : merupakan bagian terluar dari sistem vestibular dan
sama dengan sistem auditori yang menggunakan sel rambut untuk mentransduksikan
pergerakan. Labirin dalam sistem vestibular memiliki 2 struktur utama yakni organ otolit
yang dapat mendeteksi gaya gravitasi dan pergerakan kepala (pergerakan linear) lalu
kanal semisirkularis yang dapat mendeteksi rotasi kepala (pergerakan angular). Setiap
sel rambut dalam sistem vestibular akan membentuk suatu sinaps eksikatori, bagian
percabangan dari auditori-vestibular syaraf (cranial nerve VIII).

b. Organ Otolith / pergerakan linear (Endolymph) : dalam organ otolit juga terdapat beberapa
kompartemen yaitu sakulus dan utriculus yang memiliki fungsi dalam mendeteksi
pergerakan sudut kepala dan pergerakan linear kepala.

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
1. Utrikulus : bertanggung jawab terhadap akselerasi linear dalam bidang horizontal (sel
rambut merujuk ke arah atas dari dasar)
2. Sakulus : bertanggung jawab terhadap akselerasi linear dalam bidang vertical (sel
rambut merujuk ke arah luar dari dinding organ)
Pada organ otolith juga terdapat lapisan mukopolisakarida yang berisi batu kalsium
karbonat yang disebut batu otolit / otoconia. Kalsium karbonat ini sangat penting dalam
menstabilkan pergerakan kita.

c. Kanal semisirkularis (rotasi dan pergerakan angular) : setidaknya terdapat 3 bagian dari
kanal semisirkularis yakni lateral, superior/anterior dan inferior/posterior. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa struktur ini memenuhi koordinat 3 dimensi yakni sumbu x,y dan z,
sehingga dapat mendeteksi pergerakan dari arah manapun (keseimbangan dinamis).

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM MUSKULAR (SISTEM OTOT)

Otot merupakan bagian tubuh manusia yang penting dan memungkinkan manusia untuk dapat
bergerak. Secara umum otot dibagi menjadi 3 macam yakni :

a. Otot rangka : merupakan otot yang terdapat pada sistem rangka dan memungkinkan proses
pergerakan tubuh. Memiliki banyak serat dengan inti (sarcoma) yang banyak dengan daya
kontraksi kuat dan bersifat volunterik.
b. Otot jantung : merupakan otot yang terdapat pada jantung, memiliki banyak inti (sarcoma)
dengan percabangan berupa diskus interkalaris.
c. Otot polos : merupakan otot yang memiliki inti (sarcoma) sedikit dengan daya kontraksi
lemah dan involunterik

Fungsi dari otot rangka :

1. Menghasilkan gerakan sederhana hingga kompleks


2. Menjaga postur tubuh
3. Menyokong jaringan lunak
4. Sebagai thermoregulator
5. Pintu gerbang saluran cerna

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
INERVASI / SISTEM PERSYARAFAN PADA OTOT RANGKA

Otot rangka dipersyarafi oleh neuron motorik dan membentuk suatu sistem syaraf motorik /
somatik. Syaraf ini dianggap berada dibawah kontrol / kesadaran manusia.

Adapun inervasi pada otot rangka adalah sebagai berikut:

a. Potensial aksi pada syaraf sampai pada otot rangka.


b. Saat akan mendekati otot, maka terminal akson akan
terbagi menjadi beberapa cabang sub-terminal yang
akan menempel pada otot (Neuromuscular junction).
Bagian otot yang menempel dibawah akson disebut
sebagai Motor End Plate.
c. Terminal akson neuron akan mengeluarkan
neurotransmitter berupa asetilkolin dan menimbulkan
kontraksi otot yang dipersyarafinya.
d. Kontraksi ini bisa terjadi karena pelepasan asetilkolin akan menyebabkan masuknya ion Na+
dan menyebabkan perubahan muatan listrik di dalam sel otot yang mengakibatkan terjadinya
depolarisasi.
e. Proses depolarisasi akan sampai pada Tubulus T (T-Tubule). Hal ini akan memicu sarkoplasma
retikulum untuk melepaskan ion Ca++. Pelepasan ion akan menyebakan terjadinya proses
kontraksi otot.

JAMES IBRAHIM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
SLIDING FILAMENT THEORY

JAMES IBRAHIM

Anda mungkin juga menyukai