Anda di halaman 1dari 50

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atasberkat rahmat

dan inayah-Nya sehingga buku saku Anatomi dan Fisiologi pada Tubuh Manusia

ini dapat terselesaikan. Mata kuliah Anatomi dan Fisiologi pada Tubuh Manusia

merupakan mata kuliah paling dasar yang harus dipahami oleh setiap mahasiswa

kesehatan. Anatomi merupakan ilmu yang berfokus pada bentuk dan susunan

tubuh manusia, sedangkan fisiologi merupakan ilmu yang berfokus pada fungsi

tiap bagian tubuh manusia.Buku saku Anatomi dan Fisiologi pada Tubuh Manusia

ini didesain untuk memudahkanmahasiswa dalam menambah referensi tentang

ilmu anatomi dan fisiologi. Buku saku Anatomi dan Fisiologi pada Tubuh

Manusia ini berisikan bahan ajar dasar yang dikembangkan sesuai kurikulum di

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan.Perkuliahan Anatomi dan Fisiologi pada Tubuh

Manusia dirancang untuk mempelajari bagaimana anatomi dan fisiologi pada

tubuh manusia. Demikianlah buku saku ini disusun untuk keperluan

penyelenggaraan perkuliahan Anatomi dan Fisiologi pada Tubuh Manusia bagi

mahasiswa kesehatan. Tentunya buku saku ini masih jauh dari sempurna. Selamat

belajar, semoga sukses menjadi tenaga kesehatan yang dapat diandalkan

masyarakat dan semoga lulus semua dengan predikat terbaik.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..1

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….2

BAB I ANATOMI DAN FISIOLOGI…………………………………………..3

BAB II

2
BAB I

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Anatomi: kata anatomi berasal dari bahasa Yunani “anatome” yang berarti

memotong/memisahkan. Jadi anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang

bentuk dan susunan tubuh yang diperoleh dengan cara mengurai tubuh melalui

potongan bagian-bagiandari tubuh dan hubungan alat tubuh satu dengan yang

lainnya.

Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi dan cara kerja bagian-bagiantubuh.

Tujuan ilmu fisiologi untuk menjelaskan faktor-faktor fisika dan kimia yang

bertanggung jawab terhadap asal – usul perkembangan dan kemajuan kehidupan

virus atau bakteri yang paling sederhana sampai manusia yang paling rumit dan

mempunyai karakteristik fungsional tersendiri.

Homeostasis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh semua sistem kehidupan,

yaitupemeliharaan keadaan internal yang stabil dalam batas-batas tertentu.Saat

menghadapi situasi sulit atau menegangkan jantung berdebar kencang,untuk

mempersiapkan mekanisme pertahanan diri agar siap menghadapi situasi: fight

(menghadapi) atau flight (melarikan diri).Mekanisme pertahanan diri yang

melibatkan organ tubuh yang bersifat dinamis (dynamic steady state) pada nilai

normal (setpoint) disebut homeostasis. (bahasa Yunani homeo : sama, stasis

:mempertahankan keadaan).

Terdapat 2 jenis keadaan konstan atau mantap dalam homeostasis, yaitu:

1. Sistem tertutup - Keseimbangan statis

o Lingkungan dalam tidak berubah seperti botol tertutup.


3
2. Sistem terbuka - Keseimbangan dinamis

o Lingkungan dalam yang konstan walaupun sistem ini terus berubah

contohnya seperti sebuah kolam di dasar air terjun.

Faktor Yang Diatur Secara Homeostasis


1.Konsentrasi Nutrien
2.Konsentrasi O2 dan CO2
3.Konsentrasi Zat sisa
4.pH
5.Konsentrasi garam, air, elektrolit
6.Volume dan Tekanan
7.Suhu

Sistem Kontrol Homeostasis


1.Mendeteksi Penyimpangan dari nilai normal(set poin)
2.Integrasi informasi
3.Memulihkan penyimpangan ke set poin.
Kontrol dapat dilakukan secara lokal (intrinsik) dan diluar organ (ekstrinsik: saraf dan
endokrin).Semua penyakit terjadi akibat kegagalan proses homeostasis. Tugas dokter dan paramedis
adalah membantu mempertahankan homeostasis. Berbagai indikator homeostasis dipantau secara
intensif di unit gawat darurat seperti frekwensi denyut jantung, frekwensi nafas, suhu tubuh, kimia
darah dan volume cairan tubuh. Tujuan unit gawat darurat untuk mengambil alih fungsi homeostasis
yang gagal dilakukan oleh pasien yang sakit parah.

4
BIDANG ANATOMI
1. Bidang Medio Sagital
2. Bidang Koronal
3. Bidang Horizontal/ Transversal

BIDANG MEDIO SAGITAL


Bidang vertikal yg melalui pertengahan tubuh, yg membagi tubuh menjadi separo bagian yang sama
sinistra dan dextra.

BIDANG KORONAL
Bidang yg tegak lurus bidang medio sagital dan membagi tubuh menjadi dua bagian anterior dan
posterior.

BIDANG TRANSVERSAL
Bidang yg tegak lurus bidang medio sagital dan membagi tubuh menjadi dua bagian superior dan
inferior

ISTILAH ANATOMI (PERGERAKAN SENDI)

 Fleksi: gerakan menekuk sendi


 Ekstensi: gerakan meluruskan sendi
 Laterofleksi: pergerakan tubuh kearah samping
 Abduksio: pergerakan ektremitas menjauhi garis tengah tubuh dalam bidang koronal
 Adduksio: pergerakan ektremitas mendekati garis tengah tubuh dalam bidang koronal
 Rotasio: pergerakan bagian tubuh mengelilingi sumbu panjangnya
 Rotasio medial: permukaan anterior menghadap medial
 Rotasio lateral: permukaan anterior menghadap lateral
 Pronasio: rotasi lengan bawah shg telapak tangan menghadap posterior
 Supinasio: rotasi lengan bawah shg telapak tangan menghadap anterior

ANATOMI SEL
Sel adalah struktur terkecil dari makluk hidup yang dapat mengatur aktivitas kehidupan sendiri.

STRUKTUR SEL
1. Membran sel, lapisan terluar dari sel
2. Sitoplasma, cairan sel
3. Nukleoplasma, cairan inti sel
4. Nukleus, inti sel
5. Nukleolus, anak inti sel
6. Organel, struktur dalam sitoplasma yg mempunyai fungsi tertentu
7. Membran inti, lapisan/pembungkus inti sel
5
JARINGAN
1. Jaringan: kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama
2. Ada 4 macam jaringan: Epitel, Ikat, Saraf, Otot

JENIS MEMBRAN
1. Membran sinovial: sekresinya sangat kental spt putih telur, ada pada sendi
2. Membran mukosa: sekresinya agak kental (mukus), di sal makan
3. Membran serosa: sekresi encer/cair (seros), cavum abdomen, torak.
CONTOH ORGAN
1. Mata: oculus, organum visualis
2. Telinga: auris, organum vestibulocochleare
3. Hidung: nasal, organum olfactorium
4. Kulit: integenum commune
5. Organum Gustatorium, lidah=lingua
MACAM SISTEM ORGAN
1. Systema Cardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah)
2. Systema Respiratorius (pernafasan)
3. Systema Urinarius (pengeluaran)
4. Systema Digestivus / Gastrointestinal (pencernakan)
5. Systema Reproduksi (perkembang biakan)
6. Systema Limfatik (limfe)
7. Systema Nervosum (saraf)
8. Systema Organosensum (panca indera)
9. Systema Endokrin (hormon)
10. Systema Muskuloskeletal / lokomotorius (gerak)

BAB II

6
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

Anatomi

saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan,

lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.

Fisiologi

Fisiologi sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai
anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima
makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke
dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau
merupakan sisa proses tersebut dari tubuh. Fisiologi sistem pencernaan yaitu :
1. Mulutmerupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air.
Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh
organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan sederhana terdiri dari
manis,asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung,
7
terdiri dari berbagai macam bau. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus
bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai
mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim),
yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan
dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
2. Faringmerupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Didalam
lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe yang banyak
mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini
terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan,
3. Esofaguskerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang
dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung.
Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik.
4. Lambungmerupakan organ otot berongga yang besar, yang terdiri dari tiga
bagian yaitu kardia, fundus dan antrum. Lambung berfungsi sebagai gudang
makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan
enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting yaitu
lendir, asam klorida (HCL), dan prekusor pepsin (enzim yang memecahkan
protein). Lendir melindungi sel – sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung
dan asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh
pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan
sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
5. Usus halus (usus kecil)adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di
antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang
mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus
melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan
pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan
sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. Usus halus terdiri
dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan
usus penyerapan (ileum).
a. Usus Dua Belas Jari (Duodenum)adalah bagian dari usus halus yang
terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Usus
dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya
oleh selaput peritoneum. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu
8
dari pankreas dan kantung empedu. Lambung melepaskan makanan ke dalam usus
dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Jika
penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung luntuk berhenti
mengalirkan makanan.
b. Usus Kosong (Jejenum)adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua
belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa,
panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1- 2 meter adalah bagian usus
kosong.
c. Usus Penyerapan (Illeum)adalah bagian terakhir dari usus halus. Ileum memiliki
pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12
dan garam empedu.
6. Usus Besar (Kolon) adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi
utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari kolon
asendens (kanan), kolon transversum, kolon desendens (kiri), kolon sigmoid
(berhubungan dengan rektum). Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus
besar berfungsi mencerna beberapa bahan danmembantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat penting, seperti vitamin
K.
7. Rektum dan Anusadalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar
(setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan
di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens
penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air
besar (BAB). Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan
limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit)
dan sebagianlainnya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot
sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar) yang
merupakan fungsi utama anus.

9
7

BAB III
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN

Integumen terdiri dari beberapa komponen, komponen tersebut adalah:

1. Kulit, merupakan organ terbesar tubuh. Pada laki-laki dengan berat badan 75 kg, kulit
dapat memiliki berat lebih kurang 4,5 kg yang menutupi area seluas 1,67 m2.
2. Kuku jari, yakni salah satu bentuk derivatif kulit yang ditemukan hanya pada ordo primata.
3. Rambut, adalah spesialisasi kulit yang hanya terdapat pada kelas mamalia.
4. Kelenjar kulit, meliputi kelenjar minyak, kelenjar keringat, dan kelenjar susu

Adapun fungsi dari sistem integumen adalah sebagai berikut:

1. Melindungi kulit, melindungi tubuh dari ancaman mikroorganisme, kehilangan cairan, dan
dari zat-zat kimia penyebab iritasi maupun mekanik. Kulit juga mengandung pigmen
melanin yang mampu melindungi dari radiasi sinar ultraviolet.
2. Mengatur suhu tubuh, pembuluh darah serta kelenjar keringat pada kulit berfungsi untuk
mempertahankan serta mengatur suhu tubuh.
3. Pengekskresi zat berlemak, air, serta ion-ion Na+.
4. Metabolisme, proses sintesis vitamin D yang penting untuk tulang dilakukan di kulit
dengan bantuan sinar matahari.
5. Komunikasi, kulit menerima stimulus dari lingkungan dengan reseptor khusus yang dapat
mendeteksi suhu, sentuhan, tekanan, dan nyeri. Kulit juga merupakan media ekspresi wajah
dan refleks vaskuler yang penting dalam komunikasi.

Struktur Kulit

Kulit dapat dibedakan menjadi dua lapisan yaitu lapisan Epidermis dan Dermis. Tepat
dibawah dermis terdapat lapisan hipodermis yang banyak disusun oleh jaringan adiposa
(jaringan lemak).

7
8

Gambar Struktur kulit

Epidermis

Epidermis merupakan lapisan yang mengandung sel pigmen berfungsi memberi warna pada
kulit. Epidermis berfungsi melindungi kulit dari kerusakan oleh sinar matahari. Epidermis
tersusun atas 5 lapisan utama yaitu:

1. Stratum Germinativum
Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah, berbatasan langsung dengan
dermis. Pada lapisan ini terjadi pembelahan sel yang sangat cepat dimana sel yang baru
dibentuk akan didorong masuk ke lapisan berikutnya.
2. Stratum Spinosum
Lapisan ini disatukan oleh tonjolan yang menyerupai spina. Spina ini merupakan bagian
penghubung intraseluler yang disebut desmosom.
3. Stratum Granulosum
Lapisan ini merupakan daerah sel-sel mulai mati karena akumulasi molekul keratin yang
memisahkan sel-sel ini dari daerah dermal. Namun keratin yang terdapat pada epidermis
merupakan keratin yang lunak yang berkadar sulfur rendah.
4. Stratum Lusidum
Lapisan ini terdiri dari sel-sel berbentuk perisai yang jernih dan tembus cahaya.
5. Stratum Korneum
Lapisan ini merupakan lapisan terluar dari epidermis. Lapisan ini disebut lapisan bertanduk
karena tersusun dari sel-sel berkeratin yang merupakan sel mati.

Dermis

8
9

Dermis merupakan lapisan kulit yang lebih sensitif. Mengandung pembuluh darah, limfa,
saraf, kelenjar, dan folikel rambut yang muncul ke permukaan dalam bentuk papilae.
Lapisan inidipisahkan dari epidermis dengan adanya membran dasar atau lamina. Membran
ini terdiri dari dua jaringan ikat

Kulit memiliki beberapa derivatif, yaitu:

Rambut berada hampir di seluruh tubuh. Sebagian berupa rambut yang kecil dan tak
berwarna. Rambut terminal biasanya kasar dan dapat dilihat.Rambut berasal dari folikel
rambut yang sudah terbentuk sebelum lahir. Akar dan batang rambut disusun atas:

a. Kutikula, lapisan terluar yang tersusun sel mati yang bersisik.


b. Korteks, merupakan lapisan yang terkeratinisasi, membentuk bagian utama batang
rambut. Pada bagian ini terdapat pigmen yang menetukan warna rambut.
c. Sebuah medula, terdiri dari dua sampai tiga lapis sel.

Kuku

Kuku adalah lempeng pelindung yang berasal dari perpanjangan epidermis ke dermis.
Kuku mengandung keratin keras yang berlekuk yang terletak di atas kuku. Kuku mendapat
nutrisi dari pembuluh darah. Kuku dapat tumbuh 0,5 mm perminggu dan lebih cepat di
musim panas. Badan kuku tumbuh dari akar kuku yang tertanam di dalam kulit, Kutikel
adalah lipatan epidermis berlekuk yang menutup akar kuku, Hiponikium adalah stratum
korneum tebal dibawah ujung lepas kuku, lunula adalah area berwarna putih berbentuk
melengkung dekat kutikel.
Kelenjar pada Kulit
Kelenjar Keringat (Sudorifera)
Terbagi atas dua jenis berdasarkan strukturnya:
1. Kelenjar keringat ekrin, kelenjar ini tersebar luas di seluruh tubuh. Tidak berhubungan
dengan folikel rambut. Sekresi kelenjar ini berguna mempertahankan suhu tubuh.
2. Kelenjar keringat apokrin, kelenjar ini penyebarannya terbatas. Ditemukan di aksila,
areola payudara, dan regia anogenital. Kelenjar apokrin di ketiak dan anogenital pada masa
pubertas menghasilkan sekresi sebagai respon stres atau gembira. Biasanya tidak berbau,
namun akan berbau saat bereaksi dengan bakteri. Kelenjar apokrin seruminosa, tertelatak di
telinga sebagai getah telinga dan kelenjar siliaris Moll yang terletak pada mata. Sementara
kelenjar mamae adalah kelenjar apokrin yang termodifikasi menghasilkan susu.

Kelenjar Minyak (Sebasea)

a. Kelenjar sebasea adalah kelenjar holokrin

9
10

b. Sebum adalah campuran lemak, zat lilin, minyak dan pecahan-pecahan sel.
c. Jerawat adalah gangguan pada kelenjar sebasea dimana kulit menjadi terinfeksi karena
reaksi kelenjar minyak dengan bakteri menyebabkan kulit menjadi meradang dan
bernanah.

Pigmentasi Kulit

Lapisan stratum germinativum epidermis mengandung pigmen melanosit. Melanin adalah


suatu pigmen yang memiliki kisaran warna dari kuning sampai hitam. Jika enzim ini tidak
ada, maka kulit tidak akan mempunyai pigmen (albinisme).

Melaninpigmentasi melanin secara umum diatur oleh Melanosit Stimulating Hormon


(MSH) yang diproduksi oleh kelenjar pituitari anterior.

Banyak ujung saraf berakhir pada dermis berubah menjadi reseptor khusus, sehingga
mampu mendeteksi perubahan yang terjadi pada lingkungan kemudian disambungkan ke
otak. Adapun ujung-ujung saraf tersebut yaitu:

a. Ruffini, peka terhadap panas


b. Paccini, peka terhadap tekanan
c. Crausse, peka terhadap dingin
d. Meisner, peka terhadap sentuhan berat
e. Merkle, peka terhadap sentuhan ringan

Pigmentasi terbesar terjadi pada puting susu, areola, skrotum, penis, dan labia mayora dan
tempat pigmen terendah yaitu telapak tangan dan kaki. Pada orang berkulit putih
(Caucasian), darah dalam pembuluh dermal dibawah lapisan epidermis dapat terlihat
menghasilkan pewarnaan lebih merah muda. Sementara karoten, pigmen kuning, hanya
ditemukan pada stratum korneum dalam sel lemak dermis dan hipodermis.

BAB IV

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM MUSKULOSKELETAL

Sistem Otot ( Muscular System )

10
11

Definisi Otot adalah sebuah jaringan yang terbentuk dari sekumpulan sel- sel yang
berfungsi sebagai alat gerak. Jaringan otot sekitar 40% dari berat tubuh. Otot melakukan
semua gerakan tubuh. Otot mempunyai sel- sel yang tipis dan panjang yang mengubah
energi yang tersimpan dalam lemak dan gula darah (glukosa) menjadi gerakan dan panas.

Mekanisme Kerja Otot

Timbul dan berakhirnya kontraksi otot terjadi dalam urutan tahap-tahap berikut:

1. Suatu potensial aksi berjalan di sepanjang sebuah saraf motorik sampai ke ujungnya pada
serabutotot.
2. Di setiap ujung, saraf mensekresi substansi neurotransmitter, yaitu asetilkolin, dalam
jumlahsedikit.
3. Asetilkolin bekerja pada area setempat pada membran serabut otot untuk membuka banyak
kanal melalui molekul-molekul protein yang terapung padamembran.
4. Terbukanya kanal bergerbang asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion natrium untuk
berdifusi ke bagian dalam membran serabut otot. Peristiwa ini menimbulkan suatu
potensial aksi pada membran.
5. Potensial aksi berjalan di sepanjang membran serabut otot dengan cara yang sama seperti
potensial aksi berjalan di sepanjang membran serabut saraf.
6. Potensial aksi menimbulkan depolarisasi membran otot, dan banyak aliran listrik potensial
aksi mengalir melalui pusat serabut otot. Di sini, potensial aksi menyebabkan reticulum
sarkoplasma melepaskan sejumlah besar ion kalsium, yang telah tersimpan di dalam
reticulumini.
7. Ion-ion kalsium menimbulkan kekuatan menarik antara filamentaktin dan myosin, yang
menyebabkan kedua filamen tersebut bergesersatu sama lain untuk menghasilkan proses
kontraksi.

8. Setelah kurang dari 1 detik, ion kalsium dipompa kembali ke dalam reticulum sarkoplasma
oleh pompa membrane Ca++, dan ion-ion ini tetap disimpan dalam reticulum sampai
potansial aksi otot yang baru datang lagi; pengeluaran ion kalsium dari myofibril
menyebabkan kontraksi otot terhenti.
Otot Ekstremitas BagianBawah
Otot ekstremitas bagian bawah atau otot anggota gerak bawah adalah salah satu golongan
otot tubuh yang terletak pada anggota gerak bawah. Otot ini dibagi menjadi otot tungkai

11
12

atas dan otot tungkaibawah. Otot tungkai atas (otot pada paha) dan otot tungkai bawah (otot
tulang kering, otot tulang betis, otot telapak kaki, otot jari kaki gabungan yang terletak di
punggung kaki, dan otot penepsi terletak di sebelah punggung kaki).

Tendon
Merupakan tali fibrosa jaringan ikat yang bersambungan dengan serabut otot dan
melekatkan otot ke tulang atau tulang rawan.

Ligamen
Pita jaringan ikat yang menghubungkan tulang atau tulang rawan, berfungsi untuk
menyokong dan memperkuat sendi.

Skeletal
Tulang/rangka
Skeletal disebut juga sistem rangka yang tersusun atas tulang- tulang. Tubuh memiliki 206
tulang yang membentuk rangka. Fungsi sistem skeletal antara lain memproteksi organ-
organ internal dari trauma mekanik, membentuk kerangka yang yang berfungsi untuk
menyangga tubuh dan otot-otot yang melekat pada tulang, melindungi sumsum tulang
merah yang merupakan salah satu jaringan pembentuk darah, dan tempat penyimpanan bagi
mineral seperti kalsium dari dalam darah.

Sendi
Tempat penyatuan atau sambungan antara dua bagian atau objek yang berbeda, dalam hal ini
persambungan antara 2 buah tulang

12
13

BAB V

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM OTOT

Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi. Terdapat lebih dari 600 buah
otot pada tubuh manusia. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat dan
bergerak dalam bagian organ internal tubuh. Otot menopang rangka dan mempertahankan tubuh saat
berada dalam posisi berdiri atau saat duduk terhadap gaya gravitasi. Kontraksi otot secara metabolis
menghasilkan panas untuk mepertahankan suhu tubuh normal.

Ciri-ciri sistem muskuler Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika sedang
berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Relaksasi otot terjadi jika
otot sedang beristirahat.

Otot-otot punggung
1. Spina erektor terdiri dari massa serat otot, berasal dari belakang sakrum.
2. Lasitimus dorsiadalah otot datar yang meluas pada belakang punggung. Otot-
otot tungkai seperti otot gluteus maksimus, gluteus medius, dan gluteus minimus
adalah otot-otot dari bokong. Aksi utama otot-otot tersebut adalah
mempertahankan posisi gerak tubuh.
Otot Leherdibagi menjadi tiga bagian:

1. Muskulus platisma yang terdapat di bawah kulit dan wajah.


2. Muskulus sternokleidomastoideus
3. Muskulus longisimus kapitis

Otot Bahuhanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal lengan dan scapula
antara lain :

- Muskulus deltoid (otot segi tiga), Fungsi dari otot ini adalah mengangkat lengan sampai
mendatar.
- Muskulus subkapularis (otot depan scapula). Fungsi dari otot ini adalah menengahkan dan
memutar humerus (tulang lengan atas) ke dalam.
- Muskulus supraspinatus (otot atas scapula). Fungsi otot ini adalah untuk mengangkat
lengan.
- Muskulus infraspinatus (otot bawah scapula). Fungsinya memutar lengan keluar.
- Muskulus teres mayor (otot lengan bulat besar). Fungsinya bisa memutar lengan ke dalam.

13
14

- Muskulus teres minor (otot lengan bulat kecil). Fungsinya memutar lengan ke luar.

Otot Polosmerupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat ditemukan pada dinding
berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba. Ada dua kategori otot polos
berdasarkan cara serabut otot distimulasi untuk berkontraksi.
Otot Jantung
 Merupakan otot lurik
 Disebut juga otot seran lintang involunter
• Otot ini hanya terdapat pada jantung
• Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga mempunyai masa
istirahat, yaitu setiap kali berdenyut.

FISIOLOGI SISTEM OTOT


Otot merupakan organ tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi
mekanik/gerak sehingga dapat berkontraksi untuk menggerakkan rangka, sebagai respons tubuh
terhadap perubahan lingkungan. Kontraksi dapat terjadi karena adanya energi kimia berupa ATP
yang terbentuk pada sel otot.

BAB VI

14
15

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM SARAF

Organisasi Struktural SistemSaraf

a. Sistem saraf pusat (SSP). Terdiri dari otak dan medulla spinalis yang dilindungi tulang
kranium dan kanalvertebral.
b. Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri dari
saraf cranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan
reseptor danefektor.
Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi :

a) Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik keSSP


b) Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dankelenjar.

Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua sub divisi :

Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahanlingkungan eksternal dan pembentukan


respons motorik volunteer pada otot rangka.
Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter pada otot polos, otot
jantung dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui duajalur.
Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medullaspinalis sedangkan Saraf
parasimpatis berasal dari area otak dan sacrum pada medullaspinalis.Sebagian besar organ internal
di bawah kendali otonom memiliki inervasi simpatis danparasimpatis.
Sel-Sel Pada Sistem Saraf
Pengertian Neuron adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan
sitoplasma, terdiri dari :
a. Badan sel atau perikarion.
b. Badan nissi.
c. Neurofibril.
d. Dendrit.
e. Akson.

KlasifikasiNeuron
A. Fungsi.
Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ indera
atau suatu organ internal ke SSP. Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP ke efektor.
15
16

B. Struktur.
Neuron unipolar memiliki satu akson dan dua denderit atau lebih. Sebagian besar neuron
motorik, yang ditemukan dalam otak dan medulla spinalis, masuk dalam golongan
ini.Neuron bipolar memiliki satu akson dan satu dendrite. Neuron ini ditemukan pada organ
indera, seperti mata, telinga dan hidung.Sel Neuroglialbiasanya disebut glia, adalah sel
penunjang tambahan pada SSP yang berfungsi sebagai jaringan ikat.
C. Kelompok Neuron
a. Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di dalam SSP.
b. Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian luar SSP dalam
saraf perifer.
c. Saraf gabungan: saraf ini mengandung serabut aferen dan eferen yang termielinisasi dan
yang tidak termielinisasi.
d. Traktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otak atau medulla spinalis yang memiliki
origo dan tujuan yang sama.
e. Comisura adalah pita serabut saraf yang menghubungkan sisi-sisi yang berlawanan pada
otak atau medulla spinalis.
Otak
a. Perkembangan Otak
Otak manusia mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi 25% oksigen dan
menerima 1,5% curah jantung. Bagian cranial pada tabung saraf membentuk tiga
pembesaran (vesikel) yang berdiferensiasi untuk membentuk otak otak depan, otak tengah
dan otak belakang.Otak depan (proensefalon) terbagi menjadi dua subdivisi : telensefalon
dan diensefalon. Telensefalon merupakan awal hemisfer serebral atau serebrum dan basal
ganglia serta korpus striatum (substansi abu-abu) pada serebrum.Diensefalon menjadi
thalamus, hipotalamus dan epitalamus.Otak tengah (mesensefalon) terus tumbuh dan pada
orang dewasa disebut otak tengah.Otak belakang (rombensefalon) terbagi menjadi dua
subdivisi : metensefalon dan mielensefalon. Metensefalon berubah menjadi batang otak
(pons) dan serebelum.Mielensefalon menjadi medulla oblongata.Rongga pada tabung saraf
tidak berubah dan berkembang menjadi ventrikel otak dan kanal sentral medulla spinalis.

b. Lapisan Pelindung
Otak terdiri dari rangka tulang bagian luar dan tiga lapisan jaringan ikat yang disebut
meninges. Lapisan meningeal terdiri dari pia meter, lapisan araknoid dan durameter.
1. Piameter adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis, serta melekat erat pada otak.
2. Lapisan araknoid terletak di bagian eksternal piameter dan mengandung sedikit
pembuluh darah.
3. Durameter, lapisan terluar yang tebal dan terdiri dari dua lapisan. Lapisan periosteal
luar pada durameter melekat di permukaan dalam kranium dan berperan sebagai

16
17

periosteum dalam pada tulang tengkorak. Lapisan meningeal dalam pada durameter
tertanam sampai ke dalam fisura otak dan terlipat kembali di arahnya untuk membentuk
falks serebelum, tentorium serebelum dan sela diafragma. Ruang subdural memisahkan
durameter dari araknoid pada regia cranial dan medulla spinalis. Ruang epidural adalah
ruang potensial antara perioteal luar dan lapisan meningeal dalam pada durameter di
regio medulla spinalis.
c. Cairan Cerebrospinalis
Cairan serebrospinalis mengelilingi ruang subaraknoid di sekitar otak dan medulla spinalis.
Cairan ini juga mengisi ventrikel dalam otak. Fungsi cairan cerebrospinalis adalah sebagai
bantalan otak dan medulla spinalis, selain itui juga berperan sebagai media pertukaran
nutrient dan zat buangan antara darah dan otak serta medulla spinalis.
d. Serebrum
Serebrum tersusun dari dua hemisfer serebral, yang membentuk bagian terbesar otak.
e. Area Fungsional Korteks Serebri
1. Area motorik primer pada korteks
Area pramotorik korteks terletak tepat di sisi anterior girus presentral. Neuron
mengendalikan aktivitas motorik yang terlatih dan berulang seperti mengetik. Area broca
terletak di sisi anterior area premotorik pada tepi bawahnya.
2. Area sensorik kortek
Terdiri dari area sensorik primer, area visual primer, area auditori primer, area olfaktori
primer dan area pengecap primer (gustatory).
3. Area asosiasitraktus serebral
Terdiri area asosiasi frontal, area asosiasi somatic, area asosiasi visual, area Wernicke.
4. Ganglia basal
Adalah kepulauan substansi abu-abu yang terletak jauh di dalam substansi putih
serebrum.
f. Diensefalon
Terletak di antara serebrum dan otak tengah serta tersembunyi di balik hemisfer serebral,
kecuali pada sisi basal.
1. TALAMUS Terdiri dari dua massa oval (lebar 1 ¼ cm dan panjang 3 ¾ cm) substansi
abu-abu yang sebagian tertutup substansi putih. Masing-masing massa menonjol ke luar
untuk membentuk sisi dinding ventrikel ketiga.
2. HIPOTALAMUS Terletak di inferior thalamus dan membentuk dasar serta bagian
bawah sisi dinding ventrikel ketiga. Hipotalamus berperan penting dalam pengendalian
aktivitas SSO yang melakukan fungsi vegetatif penting untuk kehidupan, seperti
pengaturan frekwensi jantung, tekanan darah, suhu tubuh, keseimbangan air, selera
makan, saluran pencernaan dan aktivitas seksual. Hipotalamus juga berperan sebagai
pusat otak untuk emosi seperti kesenangan, nyeri, kegembiraan dan kemarahan.
3. EPITALAMUS Membentuk langit-langit tipis ventrikel ketiga. Suatu massa berukuran
kecil, badan pineal yang mungkin memiliki fungsi endokrin, menjulur dari ujung
17
18

posteriorepitalamus.
g. Sistim Limbik
Terdiri dari sekelompok struktur dalam serebrum dan diensefalon yang terlibat dalam
aktivitas emosional dan terutama aktivitas perilaku tak sadar.
h. Otak Tengah
Merupakan bagian otak pendek dan terkontriksi yang menghubungkan pons dan serebelum
dengan serebrum dan berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks..
i. Pons
Pusat respirasi terletak dalam pons dan mengatur frekwensi dan kedalaman pernapasan.
Nuclei saraf cranial V, VI dan VII terletak dalam pons, yang juga menerima informasi dari
saraf cranial VIII
j. Serebelum
Serebelum bertanggung jawab untuk mengkoordinasi dan mengendalikan ketepatan gerakan
otot dengan baik. Bagian ini memastikan bahwa gerakan yang dicetuskan di suatu tempat di
SSP berlangsung dengan halus bukannya mendadak dan tidak terkordinasi. Serebelum juga
berfungsi untuk mempertahankan postur.
k. MedullaOblongata
Pusat medulla adalah nuclei yang berperan dalam pengendalian fungsi seperti frekwensi
jantung, tekanan darah, pernapasan, batuk, menelan dan muntah. Nuclei yang merupakan
asal saraf cranial IX, X, XI dan XII terletak di dalam medulla.
l. FormasiRetikular
Formasi retukular atau sistem aktivasi reticular adalah jaring-jaring serabut saraf dan badan
sel yang tersebar di keseluruhan bagian medulla oblongata,pons dan otak tengah. Sistem ini
penting untuk memicu dan mempertahankan kewaspadaan serta kesadaran.
Medulla Spinalis
a. Fungsi Medulla Spinalis
Medulla spinalis mengendalikan berbagai aktivitas refleks dalam tubuh. Bagian ini
mentransmisi impuls ke dan dari otak melalui traktus asenden dan desenden.
b. Struktur Umum
Medulla spinalis berbentuk silinder berongga dan agak pipih. Walaupun diameter medulla
spinalis bervariasi, diameter struktur ini biasanya sekitar ukuran jari kelingking. Panjang
rata-rata 42 cm. Tiga puluh satu pasang (31) saraf spinal keluar dari area urutan korda
melalui foramina intervertebral.
c. Struktur Internal
Terdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih. Tanduk dorsal
adalah batang vertical atas substansi abu-abu. Tanduk ventral adalah batang vertical bawah.
Komisura abu-abu menghubungkan substansi abu-abu di sisi kiri dan kanan medulla spinalis.
Setiap saraf spinal memiliki satu radiks dorsal dan satu radiks ventral.
d. Traktus Spinal
Substansi putih korda yang terdiri dari akson termielinisasi, dibagi menjadi funikulus

18
19

anterior,posterior dan lateral.


Sistem Saraf Perifer
Sistem ini terdiri dari jaringan saraf yang berada di bagian luar otak dan medulla spinalis. Sistem ini
juga mencakup saraf cranial yang berasal dari otak ; saraf spinal, yang berasal dari medulla spinalis
dan ganglia serta reseptor sensorik yang berhubungan.
Saraf Kranial
12 pasang saraf cranial muncul dari berbagai bagian batang otak. Beberapa saraf cranial hanya
tersusun dari serabut sensorik, tetapi sebagaian besar tersusun dari serabut sensorik dan serabut
motorik.
1. SARAF OLFAKTORIUS ( CN I )
Merupakan saraf sensorik. Saraf ini berasal dari epithelium olfaktori mukosa nasal. Tempat
persepsi indera penciuman berada.

2. SARAF OPTIK ( CN II )
Merupakan saraf sensorik. Impuls dari batang dan kerucut retina di bawa ke badan sel akson
yang membentuk saraf optic untuk persepsi indera penglihatan.

3. SARAF OKULOMOTORIUS ( CN III )


Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik
berasal dari otak tengah dan membawa impuls ke seluruh otot bola mata (kecuali otot oblik
superior dan rektus lateral), ke otot yang membuka kelopak mata dan ke otot polos tertentu
pada mata. Serabut sensorik membawa informasi indera otot (kesadaran perioperatif) dari
otot mata yang terinervasi ke otak.
4. SARAF TROKLEARIS ( CN IV )
Adalah saraf gabungan , tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik dan merupakan saraf
terkecil dalam saraf cranial.Neuron motorik berasal dari langit-langit otak tengah dan
membawa impuls ke otot oblik superior bola mata.
5. SARAF TRIGEMINAL ( CN V )
Saraf cranial terbesar, merupakan saraf gabungan tetapi sebagian besar terdiri dari saraf
sensorik. Bagian ini membentuk saraf sensorik utama pada wajah dan rongga nasal serta
rongga oral.Serabut ini bercabang ke arah distal menjadi 3 divisi :
a. Cabang optalmik membawa informasi dari kelopak mata, bola mata, kelenjar air mata,
sisi hidung, rongga nasal dan kulit dahi serta kepala.
b. Cabang maksilar membawa informasi dari kulit wajah, rongga oral (gigi atas, gusi dan
bibir) dan palatum.
c. Cabang mandibular membawa informasi dari gigi bawah, gusi, bibir, kulit rahang dan
area temporal kulit kepala.
6. SARAF ABDUSEN ( CN VI )
Merupakan saraf gabungan, terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berasal dari sebuah

19
20

nucleus pada pons yang menginervasi otot rektus lateral mata.


7. SARAF FASIAL ( CN VII )
Merupakan saraf gabungan. Neuron ini menginervasi otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar
air mata dan kelenjar saliva. Neuron sensorik membawa informasi dari reseptor pengecap
pada dua pertiga bagian anterior lidah.
8. SARAF VESTIBULOKOKLEARIS ( CN VIII )
Hanya terdiri dari saraf sensorik dan memiliki dua divisi.Cabang koklear (auditori)
menyampaikan informasi dari reseptor untuk indera pendengaran dalam organ telinga
dalam.Cabang vestibular membawa informasi yang berkaitan dengan ekuilibrium dan
orientasi kepala terhadap ruang yang diterima dari reseptor sensorik pada telinga dalam.
9. SARAF GLOSOFARINGEAL ( CN IX )
Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berawal dari medulla dan menginervasi otot
untuk bicara dan menelan serta kelenjar saliva parotid. neuron ini juga membawa informasi
mengenai tekanan darah dari reseptor sensorik dalam pembuluh darah tertentu.
10. SARAF VAGUS ( CN X )
Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berasal dari dalam medulla dan menginervasi
hampir semua organ toraks dan abdomen. Neuron sensorik membawa informasi dari faring,
laring, trakea, esophagus, jantung dan visera abdomen ke medulla dan pons.
11. SARAF ASESORIUS ( CN XI )
Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari serabut motorik. Neuron
motorik berasal dari dua area : bagian cranial berawal dari medulla dan menginervasi otot
volunteer faring dan laring, bagian spinal muncul dari medulla spinalis serviks dan
menginervasi otot trapezius dan sternokleidomastoideus. 12.
12. SARAF HIPOGLOSUS ( CN XII )
Termasuk saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik
berawal dari medulla dan mensuplai otot lidah. Neuron sensorik membawa informasi dari
spindel otot di lidah.

20
21

BAB VI
ANATOMI DAN FISIOLOGISISTEM PEMBULUH DARAH
DAN SIRKULASI

Sistem peredaran darah dibagi menjadi sistem cardiovaskular, yang terdiri dari jantung,
pembuluh darah, darah, dan sistem limfatik. Pembuluh darah membentuk jaringan pipa yang
memungkinkan darah mengalir dari jantung ke seluruh sel-sel hidup tubuh dan kemudian
kembali ke jantung. Arteri membawa darah dari jantung, sementara vena darah kembali ke
jantung. Arteri dan vena yang terus-menerus dengan satu sama lain melalui pembuluh darah
yang lebih kecil. Arteri cabang ekstensif untuk membentuk jaringan progresif pembuluh kecil
yang disebut dengan arteriol. Sebaliknya, Vena yang berukuran kecil disebut venula. Pembuluh
darah utama terdiri dari trunkus pulmonalis, trunkus aorta dan cabang-cabangnya, vena kava
superior, inferior dan cabang-cabangnya, divisi utama dari aliran darah adalah sirkulasi paru dan
sirkulasi sistemik. Sirkulasi paru termasuk pembuluh darah yang mengangkut darah ke paru-
paru untuk pertukaran gas dan kemudian kembali ke jantung. Ini terdiri dari ventrikel kanan
yang memompa darah, trunkus pulmonalis dengan valva pulmonalis, arteri pulmonalis yang
mengangkut darah terdeoksigenasi ke paru-paru, kapiler paru dalam setiap paru-paru, vena
pulmonalis yang transportasi oksigen darah kembali ke jantung, dan atrium kiri yang menerima
darah dari vena pulmonalis. Sirkulasi sistemik melibatkan semua bagian dari tubuh yang bukan
merupakan bagian dari sirkulasi paru-paru. Itu termasuk atrium kanan, ventrikel kiri, aorta
dengan valva aorta, semua cabang aorta, semua kapiler selain yang di paru-paru yang terlibat
dengan pertukaran gas. Atrium kanan menerima semua vena yang kembalinya darah oksigen
dari pembuluh darah sistemik.Pembuluh darah adalah jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh.

21
22

Sirkulasi darah dalam tubuh terdiri dari sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru. Sirkulasi sistemik
dimulai dari jantung yang memompa darah dan dibawa oleh aorta ke seluruh tubuh termasuk organ-
organ dalam tubuh, lalu kembali lagi ke jantung dibawa oleh vena cava superior dan inferior.
Sirkulasi paru-paru dimulai dari jantung yang memompa darah melalui vena pulmonalis ke paru-
paru dan kembali lagi ke jantung dibawa oleh arteri pulmonalis.

Fisiologi pembuluh darah

Dinding pembuluh darah terutama arteri merupakan organ aktif secara metabolik yang harus
memenuhi kebutuhan energi untuk mempertahankan tegangan otot polos dan fungsi sel endotel
dengan baik.Setiap kali jantung berdenyut terdapat gelombang darah baru yang mengisi arteri, jika
arteri kaku dan tidak mempunyai distensibilitas, tekanan akan naik jauh lebih tinggi di sistol dan
drop untuk hampir nol di diastol. Tetapi ketika arteri sehat, mereka memperluas dengan masing-
masing sistol dan menyerap beberapa kekuatan darah untuk dipompakan. Kemudian, ketika jantung
dalam diastol, elastisitas mereka mempertahankan tekanan darah dan mencegah tekanan darah jatuh
ke nol. Dengan demikian, arteri yang elastis "memuluskan" fluktuasi tekanan dan mengurangi stres
pada arteri yang lebih kecil. Arteri kecil dan arteriol disebut juga sebagai pembuluh resistensi karena
mereka adalah tempat utama dari resistensi perifer. Tekanan dipengaruhi oleh resistensi, dan aliran
dipengaruhi oleh keduanya. Darah mengalir lebih cepat jika di tengah pembuluh darah, di mana ia
bertemu sedikit gesekan, dan lebih lambat jika dekat dengan dinding, di mana ia mengalami gesekan
pada dinding pembuluh darah. Ketika pembuluh darah melebarkan, sebagian besar darah dalam
tengah pembuluh dan aliran rata mungkin cukup cepat. Ketika pembuluh mengalami konstriksi,
banyak darah yang lebih dekat dengan dinding sehingga menurunkan aliran darah. Metabolisme
arteri menunjukkan bikimiawi sel otot polos. Terdapat cara anabolik dan katabolik. Sel ini
metabolisme glukosa dengan cara anaerobik dan glikolisis aerobik. Sel dinding arteri dapat
mensintesis asam lemak, kolesterol, fosfolipid, dan trigliserida dari substrat endogen untuk
memenuhi kebutuhan strukturalnya, tetapi sel otot polos lebih mengutamakan penggunaan lipid dari
lipoprotein plasma yang dihantarkan ke dinding. Lipoprotein yang melintasi sel endotel melalui
vesikel pinositotik. Sel otot polos mempunyai reseptor permukaan khusus dengan afinitas tinggi
terhadap apoprotein tertentu pada permukaan lipoprotein kaya akan lipid, sehingga memudahkan
masuknya lipoprotein ke dalam sel melalui endositosis adsorptif.

22
23

BAB VII

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULAR

Pengertian

Sistem kardiovaskuler adalah kumpulan organ yang bekerja sama untuk melakukan fungsi
transportasi dalam tubuh manusia. Sistem ini bertanggung jawab untuk mentransportasikan darah,
yang mengandung nutrisi, bahan sisa metabolisme, hormone, zat kekebalan tubuh, dan zat lain ke
seluruh tubuh. Sehingga, tiap bagian tubuh akan mendapatkan nutrisi dan dapat membuang sisa
metabolismenya ke dalam darah. Dengan tersampainya hormone ke seluruh bagian tubuh, kecepatan
metabolisme juga akan dapat diatur. Sistem ini juga menjamin pasokan zat kekebalan tubuh yang
berlimpah pada bagian tubuh yang terluka, baik karena kecelakaan atau operasi, dengan bertujuan
mencegah infeksi di daerah tersebut. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa sistem kardiovaskuler
memiliki fungsi utama untuk mentransportasikan darah dan zat-zat yang dikandungnya ke seluruh
bagian tubuh.

Anatomi Sistem Kardiovaskuler

Jantung

Jantung terletak di rongga dada (thorax), dan cenderung terletak di sisi kiri. Pada kelainan
dekstrokardia jantung justru terletak di sisi sebelah kanan. Jantung dikelilingi oleh pembuluh darah
besar dan organ paru, dan timus di bagian depannya.Jantung terdiri dari empat ruang jantung yang
dipisahkan oleh sekat-sekat jantung. Empat ruang jantung tersebut adalah :

1.Atrium kanan
2.Atrium kiri
3.Ventrikel kanan
4.Ventrikel kiri

Ruang jantung ini terbentuk karena adanya sekat interventrikuler dan sekat atrioventrikuler. Pada
sekat atrioventrikuler terdapat dua buah katup jantung, yaitu katup trikuspidalis dan katup
bicuspidalis. Disebut trikuspidalis karena terdiri dari tiga lempengan katup, dan disebut bicuspidalis
karena terdiri dari dua buah lempengan katup. Atrium kanan dan kiri memiliki ukuran yang sama,
demikian juga ventrikel kanan dan kiri. Kemudian darah dialirkan ke paru melalui arteri pulmonalis,
untuk mendapatkanOksigen (oksigenasi). Dari paru-paru darah kembali ke atrium kiri jantung

23
24

melalui vena pulmonalis, darah ini kaya akan oksigen karena telah mengalami oksigenasi di paru.
Dari atrium kiri dialirkan ke ventrikel kiri, selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta.

Fisiologi Jantung

Mekanisme Pengaturan Jantung

Walaupun jantung dapat memulai kontraksinya sendiri, aktivitasnya sangat dipengaruhi oleh sistem
saraf. Impuls pengaturan dilepaskan oleh pusat pengatur di otak dan sumsum tulang belakang yang
disalurkan melalui saraf simpatis dan parasimpatis. Nervus vagus adalah serabut saraf parasimpatis
yang melayani jantung.

Pusat Pengaturan Jantung

Pusat tertinggi terletak di kortek cerebri sehingga faktor fisik dan emosi dapat mempengaruhi
aktivitas jantung. Pusat eksitasi meneruskan impulsnya ke saraf simpatis dan pusat inhibisi
meneruskan impulsnya ke saraf parasimpatis.

24
25

BAB VIII

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN

PENGERTIANRESPIRASI
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas
menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida ke lingkungan.Respirasi dapat
dibedakan atas dua jenis, yaitu :

 Respirasi Luar merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
 Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel- sel
tubuh.
Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan dua cara
pernapasan, yaitu :

1. Respirasi / Pernapasan Dada

•Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut


•Tulang rusuk terangkat ke atas
•Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga
udara masuk ke dalam badan.
2. Respirasi / Pernapasan Perut

•Otot difragma pada perut mengalami kontraksi


•Diafragma datar
•Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada
mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.
Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan
udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu
untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi.

ANATOMI SISTEM PERNAFASAN

Bagian-bagian sistem pernafasan yaitu Cavum nasi, faring, laring, trakea, karina, bronchus
principalis, bronchus lobaris, bronchus segmentalis, bronchiolus terminalis, bronchiolus
respiratoryus, saccus alveolus, ductus alveolus dan alveoli. Terdapat Lobus, dextra ada 3 lobus yaitu

25
26

lobus superior, lobus media dan lobus inferior. Sinistra ada 2 lobus yaitu lobus superior dan lobus
inferior. Pulmo dextra terdapat fissura horizontal yang membagi lobus superior dan lobus media,
sedangkan fissura oblique membagi lobus media dengan lobus inferior. Pembungkus paru (pleura)
terbagi menjadi 2 yaitu parietalis (luar) dan Visceralis (dalam), diantara 2 lapisan tersebut terdapat
rongga pleura (cavum pleura).

1. Hidung tersusun atas tulang dan tulang rawan hialin. Permukaan luarnya dilapisi kulit
dengan kelenjar sebasea besar dan rambut.
2. Alat penghidu
3. Sinus paranasalmerupakan rongga-rongga berisi udara yang terdapat dalam tulang
tengkorak yang berhubungan dengan rongga hidung. Ada 4 sinus: maksilaris, frontalis,
etmoidalis dan sphenoidalis.
4. Faringlanjutan posterior dari rongga mulut. Pada saat makan makanan dihantarkan ke
oesophagus. Pada saat bernapas udara dihantarkan ke laring. Ada 3 rongga : nasofaring,
orofaring, dan laringofaring.
5. LaringTerletak antara faring dan trakea. Fungsi laring untuk membentuk suara, dan menutup
trakea pada saat menelan (epiglotis).
6. Trakeatersusun atas 16 – 20 cincin tulang rawan. Struktur trakea terdiri dari: tulang rawan,
mukosa, epitel bersilia, jaringan limfoid dan kelenjar.
7. Bronchusdisebut bronki primer atau bronki utama. Struktur bronkus primer mirip dengan
trakea hanya cincin berupa lempeng tulang rawan tidak teratur.
8. Bronchiolus cabang ke 12 – 15 bronkus. Tidak mengandung lempeng tulang rawan, tidak
mengandung kelenjar submucosa.
9. Bronchiolus respiratorius merupakan peralihan bagian konduksi ke bagian respirasi paru.
10. Duktus alveolarislanjutan dari bronkiolus. Banyak mengandung alveoli. Tempat alveoli
bermuara.
11. AlveolusTempat terjadinya pertukaran oksigen dan karbondioksida antara darah dan udara
yang dihirup.
12. Pleura membran serosa pembungkus paru. Yang melekat pada paru disebut pleura viseral,
yang melekat pada dinding toraks disebut pleura parietal.
FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN
a. Sistem Respirasi
fisiologi ventilasi paru masuk dan keluarnya udara antara atmosfer dan alveoli paru.
Pergerakan udara ke dalam dan keluar paru disebabkan oleh:
1. Tekanan pleura :tekanan cairan dalam ruang sempit antara pleura paru
dan pleura dinding dada. selama inspirasi normal, pengembangan rangka dada
akan menarik paru ke arah luar dengan kekuatan yang lebih besar dan
menyebabkan tekanan menjadi lebih negatif (sekitar -7,5 cm H2O).

26
27

2. Tekanan alveolus :tekanan udara di bagian dalam alveoli paru. Ketika


glotis terbuka dan tidak ada udara yang mengalir ke dalam atau keluar paru,
maka tekanan pada semua jalan nafas sampai alveoli, semuanya sama dengan
tekanan atmosfer. Selama ekspirasi, terjadi tekanan yang berlawanan.
3. Tekanan transpulmonal : adalah nilai daya elastis dalam paru yang
ceznderung mengempiskan paru pada setiap pernafasan, yang disebut tekanan
daya lenting paru.
b. Fisiologi kendali persarafan pada pernafasan
Terdapat dua mekanisme neural terpisah bagi pengaturan pernafasan :
1. Mekanisme yang berperan pada kendali pernafasan volunter.
Pusat volunter terletak di cortex cerebri dan impuls dikirimkan ke neuron
motorik otot pernafasan melalui jaras kortikospinal.
2. Mekanisme yang mengendalikan pernafasan otomatis.
Pusat pernafasan otomatis terletak di pons dan medulla oblongata, dan
keluaran eferen dari sistem ini terletak di rami alba medulla spinalis di antara
bagian lateral dan ventral jaras kortikospinal.
c. Pengaturan aktivitas pernafasan
Pengaruh perubahan kimia darah terhadap pernafasan berlangsung melalui
kemoreseptor pernafasan di glomus karotikum dan aortikum serta sekumpulan sel di
medulla oblongata maupun di lokasi lain yang peka terhadap perubahan kimiawi
dalam darah.
d. Pengangkutan oksigen ke jaringan
Sistem pengangkut oksigen di dalam tubuh terdiri atas paru dan sistem
kardiovaskuler. Pengangkutan oksigen menuju jaringan tertentu bergantung pada:
jumlah oksigen yang masuk ke dalam paru, adanya pertukaran gas dalam paru yang
adekuat, aliran darah menuju jaringan dan kapasitas darah untuk mengangkut
oksigen.

MEKANISME PERNAFASAN MANUSIA

Pernafasan pada manusia dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:

1. Pernafasan dada :
Bila otot antar tulang rusuk luar berkontraksi, maka tulang rusuk akan
terangkat sehingga volume dada bertanbah besar. Karena tekanan udara kecil
pada rongga dada menyebabkan aliran udara mengalir dari luar tubuh dan
masuk ke dalam tubuh, proses ini disebut proses ’inspirasi’. Sedangkan pada

27
28

proses ekspirasi terjadi apabila kontraksi dari otot dalam, tulang rusuk
kembali ke posisi semuladan menyebabkan tekanan udara didalam tubuh
meningkat. Sehingga udara dalam paru-paru tertekan dalam rongga dada, dan
aliran udara terdorong ke luar tubuh, proses ini disebut ’ekspirasi’.
2. Pernafasan perut :
Pada pernafasan ini otot yang berperan aktif adalah otot diafragma dan otot
dinding rongga perut. Bila otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma akan
mendatar. Hal itu menyebabkan volume rongga dada bertambah besar
sehingga tekanan udaranya semakin kecil. Penurunan tekanan udara
menyebabkan mengembangnya paru-paru, sehingga udara mengalir masuk ke
paru- paru(inspirasi). Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara
otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan
dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.

BAB IX

Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita

Anatomi Sistem Reproduksi Wanita

Organ reproduksi wanita terdiri atas organ internal meliputi ovarium yang berfungsi untuk
menghasilkan sel telur (ovum), saluran uterin (fallopian) yang berfungsi mengangkut sel telur ke

28
29

bagian uterus, rahim (uterus), vagina, dan organ eksternal meliputi vulva atau pudendum dan
kelenjar payudara. Struktur organ reproduksi wanita bagian dalam, dapat digambarkan sebagai
berikut

Ovarium
Ovarium disebut juga sebagai gonad wanita merupakan bagian yang berfungsi untuk memproduksi
sel telur haploid melalui proses pembelahan reduksi (meiosis). Organ ini merupakan sepasang
kelenjar yang berbentuk oval terletak di sebelah atas rongga pelvis masing-masing satu buah di sisi
uterus.Ovarium ini akan selalu dalam posisinya karena diikat oleh ligamen- ligamen dan menempel
pada ligamen lebar uterus oleh dua lapisan peritoneum yang melipat di sebut mesovarium.
Mesovarium ini mengelilingi ovarium dan ligamen ovarium.
ovarium merupakan gonad yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur dan hormon-hormon
kelamin wanita seperti progesterone, estrogen dan relaksin. Ovarium ini analog dengan testes pada
system reproduksi laki-laki.
SaluranUterin
Saluran uterin (fallopian) yang sering juga disebut saluran telur (oviduct). Saluran ini panjangnya
kira-kira 10 cm terletak antara lipatan – lipatan ligamen lebar (broad ligament) uterus.Bila sel telur
di buahi oleh sel sperma, maka pembuahan ini biasanya terjadi di dalam saluran ampula.

Uterus
Uterus merupakan tempat implatansi sel telur yang telah dibuahi, bahkan perkembangan fetus
sampai saatnya dilahirkan juga terjadi di dalam uterus ini. Uterus terletak di antara kantung kemih
dan rektum, bentuknya menyerupai buah pir yangterbalik.

29
30

Secara anatomi uterus dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :


a. fundus, merupakan bagian yang palingatas.
b. badan, merupakan bagian utama dariuterus.
c. cervix, merupakan bagian paling bawah yang langsung
berhubungan denganvagina.
Di antara badan dan cervix terdapat suatu daerah sempit yang disebut isthmus, rongga di dalam
badan uterus disebut rongga uterus dan di dalam cervix disebut saluran cervic.Uterus memiliki tiga
lapisan:

a. perimetrium atau serosa, merupakan lapisan yang paling luar. membentuk kantung
dangkal yang disebut kantung vesicouterine.
b. myometrium, merupakan lapisan tengah yang membentuk dinding uterus menjadi
lebar. Selama proses kelahiran kontraksi otot polos penyusun myometrium ini sangat
membantu untuk mendorong fetus ke luar rahim.
c. endometrium, lapisan paling dalam berupa membran mukosa yang disusun oleh dua
lapisan dasar yaitu stratum functionalis dan stratum basalis.
Vagina
Vagina merupakan tempat keluarnya aliran haid dan tempat menerima penis selama terjadinya
koitus. Panjangnya kira-kira 10 cm yang memanjang dari cervix sampai ke vestibula, bagian atas
secara langsung berhubungan dengan uterus.Daerah yang mengelilingi vagina, menempel pada
cervix disebut fornix.
Vulva
Vulva atau pudendum merupakan kumpulan dari beberapa organ, genitalia eksternal wanita. Bagian-
bagian tersebut meliputi :
a. Veneris ( mons pubis), suatu daerah yang ditumbuhi oleh rambut kemaluan yang kasar.

30
31

Terletak diatas symphysis pubis sebelah depan vagina dan lubanguretra.


b. Labium mayor, terdapat dua buah merupakan lipatan longitudinal kulit yang meluas kearah
bawah dan ke arah belakang. Labium mayor ini homolog dengan skrotum yang dimiliki oleh
laki-laki, mengandung jaringan lemak, kelenjar minyak, dan kelenjar keringat.
c. Klitoris, suatu masa kecil berbentuk silindris dari jaringan epitel dan syaraf. Terletak sebelah
anterior, bersatu dengan labium minor. Klitoris homolog dengan penislaki-laki.
d. Vestibula, celah yang terdapat di labium minor. Di dalam vestibula ini terdapat himen
(selaput), lubang veginal uretra, dan lubang-lubang dari beberapa saluran.

KelenjarPayudara
Kelenjar ini terdapat satu pasang dan merupakan modifikasi dari kelenjar keringat yang terletak di
atas otot dada dan menempel pada otot tersebut oleh jaringan ikat. Masing-masing kelenjar payudara
memiliki kira-kira 15 – 20 lobus yang dipisahkan oleh jaringan lemak.

Fungsi puttingdari kelenjar payudara ini adalah sekresi dan pancaran air susu yang disebut laktasi.
Sekresi air susu ini dipengaruhi oleh hormon prolaktin. Sedangkan memancarnya air susu
dipengaruhi oleh hormon oksitosin.

Siklus menstruasi
Pada suatu saat perkembangannya, seorang wanita mendapatkan menstruasi, yaitu meluruhnya
jaringan yang terdapat di dalam uterus. Peluruhan ini terjadi karena tidak terjadi pembuahan atas
ovum oleh sperma. Menstruasi merupakan peluruhan endometrium yang terdapat di dalam uterus,
yang terdiri dari jaringan dan darah.

31
32

BAB X

ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL

Anatomi Ginjal
Ginjal merupakan organ berbentuk bean-shaped yang terletak retroperitoneal terhadap posterior
dinding abdomen. Ginjal berada setinggi kolumna vetebralis T12-L3. Panjangnya sekitar 10 cm,
lebarnya 5 cm dan tebalnya kurang lebih 2,5 cm. Terdiri dari satu pasang ginjal, yakni kanan dan
kiri. Ginjal kanan lebih inferior karena beratasan dengan liver, dimana bagian superior dan posterior
dari ginjal berhubungan dengan diafragma. Pada permukaan posteroinferior berhubungan dengan
otot psoas mayor, di bagian anteriornya berbatasan dengan organ-organ seperti liver, duodenum dan
ascending colon. Ginjal kiri berbatasan dengan lambung, limpa, pankreas, jejunum dan descending
colon. Terdapat bagian Ginjal yang disebut renal hylum dan renal sinus yang terletak pada medial
margin dari ginjal. Renal hylum merupakan tempat keluar- masuknya renal artery, renal vein dan
ureter. Renal sinus merupakan suatu rongga disekitar renal hilum yang berisi renal artery, renal
vein, renal pelvis, renal calices(major&minor) serta jaringan lemak seperti yang terlihat pada
gambar2.1.

Vaskularisasi ginjal berasal dari arteri renalis yang merupakan cabang dari aorta abdominalis di
distal arteri mesenterica superior. Arteri renalis masuk ke dalam hillus renalis bersama dengan vena,
ureter, pembuluh limfe, dan nervus kemudian bercabang menjadi arteri interlobaris. Memasuki
struktur yang lebih kecil, arteri interlobaris ini berubah menjadi arteri interlobularis lalu akhirnya
menjadi arteriola aferen yang menyusun glomerulus.Ginjal mendapatkan persarafan melalui pleksus
renalis yang seratnya berjalan bersama dengan arteri renalis. Impuls sensorik dari ginjal berjalan

32
33

menuju korda spinalis segmen T10-11 dan memberikan sinyal sesuai dengan level dermatomnya.
Oleh karena itu, dapat dimengerti bahwa nyeri di daerah pinggang (flank) bisa merupakan nyeri alih
dari ginjal.

Histologi Ginjal
Secara histologi struktur ginjal dibagi menjadi korteks (bagian luar) dan medula (bagian dalam).
Pada korteks terdapat struktur yang disebut renal column yang menjulur ke medula dan pada medula
terdapat piramid medula yaitu struktur yang menjulur ke korteks. Renal medula berbentuk piramid
yang terdiri atas nefron-nefron. Nefron merupakan unit fungsional dari ginjal, setiap ginjal memiliki
1-4 juta nefron. Nefron terdiri dari beberapa bagian, diantaranya:

a) Renalcorpuscle

b) Proximal convulatedtubule

c) Loop ofHenle

d) Distal convulatedtubule

e) Collectingduct

Struktur histologi ginjal terlihat pada gambar 2.2.

kortek
s

Medul
a

Duktus
papilari

Papilla renal

33
34

Fisiologi Ginjal
Ginjal merupakan bagian dari sistem perkemihan, dimana sistem perkemihan terdiri dari sepasang
ginjal, sepasang ureter, satu kandung kemih dan uretra, Sistem ini berperan dalam menjaga
homeostasis melalui proses yang cukup rumit yakni filtrasi, absorbsi dan sekresi.Fungsi ginjal secara
umum antara lain:

a) Eksresi produk sisa metabolisme dan baham kimiaasing

b) Mengatur keseimbangan air danelektrolit

c) Mengatu osmolaritas cairan tubuh dan konsentrasi elektrolit

d) Mengatur tekananarteri

e) Mengatur keseimbanganasam-basa

f) Glukoneognesis

Ginjal juga berperan dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrrolit, dimana normalnya di
dalam plasma, kalium, phosphate dan magnesium dan yang berikatan dengan protein dan ada yang
bergerak bebas. Kalsium, phosphate dan magnesium yang tidak berikatan dengan protein akan di
filtrasi dan direabsorbsi oleh glomerulus.Ginjal memproduksi urin yang bertujuan untuk
mengelurkan berbagai produk limbah metabolik. Ginjal juga memproduksi renin yaitu suatu hormon
yang berperan dalam pengaturan tekanan darah. Eritropoiten dihasilkan ginjal yang berperan dalam
merangsang produksi sel darah merah, eritropoietin juga berperan dalam proses hidroksilasi vitamin
D menjadi bentuk yang aktif..

34
35

35
36

BAB XI
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM SARAF OTONOM

Adahakikatnyakehidupanmanusiaberpegangkepadasatuprinsip utama, suatu


keseimbangan dinamis utama dalam tubuh, yakni homeostasis. Banyak sistem yang mengatur
terjadinya homeostasis ini, mulai dari
integumen,sistemendokrin,respirasi,sirkulasi,pencernaan,imun,danlainnya. Perubahan yang senantiasa
terjadi dalam tubuh mengisyaratkan perlunya suatu sistem pengaturan yang dinamis, yang
memungkinkan penjagaan keadaan homeostasis. Penyelenggaran ini terutama merupakan peran dari
sistemsarafotonom(ANS=AutonomicNervousSystem).
Sistem Saraf Otonom

Sistem ini merupakan sistem saraf eferen (motorik) yang mempersarafi organ-organ dalam seperti
otot polos, otot jantung, dan berbagai kelenjar. Sistem ini melakukan fungsi kontrol, semisal: kontrol
tekanan darah, motilitas gastrointestinal, sekresi gastrointestinal,
pengosongankandungkemih,prosesberkeringat,suhutubuh,danbeberapa fungsi lain.

Sebagai konsekuensi bahwa ada keterlibatan sistem saraf pusat terhadap sistem saraf perifer,
termasuk SSO, dikenal beberapa pusat integrasi dan pengendalian informasi sebelum diteruskan ke
SSO, seperti medulla spinalis, batang otak, dan hipotalamus. Misalnya: medulla spinalis
bertanggung jawab untuk persarafan otonom yang memengaruhi sistem kardiovaskular dan
respirasi; hipotalamus berfungsi untuk mengintegrasikan persarafan otonom, somatik, dan hormonal
(endokrin) dan emosi serta tingkah laku (misal: seseorang yang marah meningkatkan denyut
jantung, tekanan darah, dan laju respirasi).

36
37

Refleks Visceral
Refleks visceral, sama seperti refleks somatik lainnya, terdiri atas komponen reseptor,
integrasi, dan efektor. Pembeda refleks visceral dengan refleks somatik adalah informasi reseptor
refleks visceral diterima secara bawah-sadar (subconscious). Anda tidak akan pernah tahu kapan
pembuluh darah Anda melebar (kecuali ketika Anda melihat kulit yang kemerahan). Contoh
lain, Anda juga tidak akan pernah tahu kapan pupil mata Anda melebar, kecuali Anda melihat ke
cermin. Informasi-informasi seperti ini tidak diketahui secara sadar, dan merupakan bagian dari
refleks visceral.
Pembagian SSO
Kebanyakan organ visceral dipersarafi oleh dua jenis saraf otonom sekaligus (dual-innervation,
persarfan ganda), yakni SSO divisi simpatis dan parasimpatis. Karakteristik kerja SSO divisi
simpatis dan parasimpatis cenderung berlawanan, walaupun di beberapa organ malah saling
menguatkan.
Persarafan otonom parasimpatis
Divisi parasimpatis, atau disebut divisi kraniosakral, berasal dari sistem saraf pusat melalui
saraf kranial III (okulomotor), VII (fasial), IX (glosofaringeal), dan X (vagus). Selain
berasal dari saraf kranial, saraf parasimpatis juga berasal dari medulla spinalis bagian bawah,
yakni melalui S2 dan S3 (atau S4). Divisi parasimpatis cenderung mengatur organ efektor dalam
keadaan rest-and-digest, yakni ketika tubuh berada dalam keadaan tenang, relaks, kondisi yang tidak

37
38

mengancam,atau dalam keadaan “pembersihan dan pemulihan tubuh”.

Persarafan Otonom Simpatis


Divisi simpatis, atau disebut juga divisi torakolumbal, berasal dari sistem saraf pusat melalui
segmen medulla spinalis T1 hingga L2.4 Dari segmen T1 hingga T2 mempersarafi organ visceral di
daerah leher, T3 hingga T6 menuju daerah toraks, T7 hingga T11 menuju abdomen, dan T12 hingga
L2 menuju ke ekstremitas bawah. Saraf simpatis lebih rumit dibandingkan saraf parasimpatis
karena mempersarafi lebih banyak organ. Selanjutnya, ada tiga cabang, yakni: (1) bersinaps dengan
neuron orde dua di ganglion yang sama; (2) naik atau turun rantai ganglion simpatis dan
bersinaps di sana (3) tidak bersinaps, hanya melewati rantai ganglion simpatis dan keluar
bersinaps dengan ganglion kolateral (ganglion pravertebra), yang secara khusus disebut saraf
splanknik .

38
39

Fungsi dari saraf simpatis adalah untuk mempersiapkan diri dalam keadaan darurat, merespons
situasi yang tidak menyenangkan dan penuh tekanan (stress), serta keadaan ancaman dari luar.
Medulla Adrenal
Ini adalah bagian dari kelenjar endokrin (selain medulla korteks) yang merupakan modifikasi dari
ganglion simpatis. Fungsi hormon ini adalah untuk meningkatan aktivitas sistem persarafan
simpatis.

BAB XII

ANATOMI DAN FISIOLOGI KELENJAR PINEAL

Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk memacu

atau menggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh maka organ akan

berfungsi menjadi lebih baik. Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu atau

39
40

menggiatkan atau merangsang. Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak

(sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan

seperti penyakit) sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses

metabolisme tubuh. Hormonologi : yaitu ilmu yang mempelajari mengenai seluk beluk hormon.

Pada makhluk hidup, khususnya manusia hormon dihasilkan oleh kelenjar yang tersebar dalam

tubuh. Cara kerja hormon di dalam tubuh tidak dapat diketahui secara cepat perubahannya, akan

tetapi memerlukan waktu yang lama. Tidak seperti sistem saraf yang cara kerjanya dengan cepat

dapat dilihat perubahannya. Hal ini karena hormon yang dihasilkan akan langsung diedarkan oleh

darah melalui pembuluh darah, sehingga memerlukan waktu yang panjang. Untuk dapat melakukan

kegiaan dan dapat memberikan reaksi terhadap perubahan-perubahan eksternal maupun internal

diperlukan adanya koordinasi yang tepat di antara kegiatan organ- organ tubuh. Dalam hal ini sistem

endokrin merupakan suatu sistem yang dapat menjaga berlangsungnnya integrasi kegiatan organ

tubuh. Hormon yang dihasilkan oleh sistem endokrin ini memegang peranan yang sangat penting.

Kelenjar Pineal

“Mata ketiga” begitu oleh orang-orang kebanyakan menyebut Kelenjar Pineal. Kelenjar ini

merupakan bagian kecil di dalam otak yang bertanggung jawab atas efisiensi fungsi dari beberapa

sistem metabolisme di dalam tubuh. Selain itu, Kelenjar Pineal dapat menghasilkan sebuah hormon

melatonin. Hormon ini berfungsi untuk mengatur ritme harian tubuh—seperti saat retina mata

tertimulasi oleh cahaya;implus dikirm ke saraf optic meunju bagian otak yang disebut hipotalamus.

Kelenjar Pineal menurut Ahli filsafat, fisiologi, fisika dari Perancis, Rene Descartes (1596 –

1650) menyebutnya “pusat dari jiwa.” Penelitian akademik, juga menemukan bahwa kelenjar pineal

berisi sel-sel peka cahaya yang berfungsi seperti sel-sel retina mata, yang membuktikan kebenaran

bahwa kelenjar pineal dapat “melihat.” Ukuran Kelenjar Pineal tidak begitu besar atau panjang.

40
41

Kira-kira ukuran panjangnya sekitar 7 milimeter. Kelenjar ini terletak hampir di bagian tengah otak,

di antara otak kanan dan otak kiri.

Kelenjar Pineal akan berhubungan dengan saraf simpatetik. Sehingga dari sinilah berawal

bahwa saraf simpatetik berhubungan dengan kelenjar pineal yang memicu diproduksinya melatonin.

Hubungan keduanya ini menghasilkan, ketika tidak ada cahaya yang mencapai mata, misalnya pada

malam hari, sinyal-sinyal ini tidak lagi menghambat produksi melatonin dan kemudian menyuruh

tubuh untuk tidur.

Kelenjar pineal adalah kelenjar endokrin kecil di otak. Kelenjar pineal terletak dekat pusat

otak, antara dua belahan, terselip di alur dimana dua badan talamik bulat bergabung. Kelenjar pineal

terdiri dari dua jenis sel yang dikenal sebagai parenkim dan sel-sel neuroglia.

Hormon utama yang dihasilkan dan disekresikan oleh kelenjar pineal adalah melatonin.

Tingkat produksi melatonin dipengaruhi oleh dengan penyinaran. Pada penyinaran siang hari, sedikit

melatonin yang diproduksi, namun produksi melatonin meningkat selama penyinaran gelap

(malam). Dalam beberapa mamalia, melatonin memiliki penghambatan mempengaruhi fungsi

reproduksi dengan mengurangi produksi dan pematangan sperma, oosit, dan organ reproduksi.

Melatonin merupakan antioksidan yang efektif, melindungi sistem saraf pusat dari radikal bebas

seperti oksida nitrat dan hidrogen peroksida. Terakhir, melatonin terlibat dalam ritme biologis,

terutama ritme sirkadian seperti siklus tidur-bangun dan kebiasaan makan.

Kelenjar pineal mengandung pigmen mirip dengan yang ditemukan di mata dan terhubung

ke talamus optik, maka ia mengendalikan kerja cahaya pada tubuh. Kelenjar pineal terletak di bawah

korteks serebral di mana dua belahan talamik otak bergabung, di mana otak mengatur kesadaran,

menafsirkan fungsi motorik dan sensorik tubuh, dan menghasilkan melatonin. Suatu turunan

serotonin, yang mengontrol siklus tidur kita.

41
42

Melatonin tidak hanya diperlukan untuk tidur yang tepat, tetapi juga mengatur masa pubertas

dan melawan radikal bebas berbahaya. Hampir di pusat otak, lokasinya juga dapat dipahami sebagai

mata ketiga, pusat alis. Berfokus pada mata ketiga dapat merangsang tidak hanya kelenjar pineal tapi

talamus dan korteks serebral juga.

Pada anak-anak, kelenjar pineal mengeluarkan lebih banyak melatonin daripada pada orang

dewasa, yang katanya untuk menghambat perkembangan seksual. Setelah pubertas, kelenjar pineal

menyusut dan melepaskan lebih sedikit melatonin.

Melatonin pertama kali berhasil diisolasi pada tahun 1958 oleh seorang profesor

dermatology yang bernama Aaron B. Lerner. Senyawa ini menjadi sangat populer sebagai suplemen

dan disarankan sebagai penyembuh jet lag dan kelainan tidur lainnya. Sementara berbagai kondisi

seperti kelainan yang berhubungan dengan musim, mungkin juga berhubungan dengan tingakat

produksinya di otak.

Seperti banyak aspek anatomi lainnya, deskripsi pertama mengenai kelenjar pineal diberikan

oleh seorang dokter dan filosuf Yunani bernama Galen yang hidup pada tahun 130-210 M. Galen

pula yang menjelaskan bahwa kelenjar itu mendapatkan namanya dari buah pinus yang berbentuk

kerucut, yaitu Pinus pinea dalam Bahasa Latin, karena kemiripan penampilannya. Menurutnya,

fungsi kelenjar itu adalah mendukung pembuluh darah dan dia mengabaikan pendapat lain jika

kelenjar itu mengatur arus yang disebut sebagai pneuma psikis di dalam otak.

René Descartes, filosuf Perancis abad ke-17, percaya bahwa kelenjar pineal adalah tempat

roh berada. Descartes menulis pada bulan Desember 1640:

“Karena hanya kelenjar itu yang merupakan bagian padat di dalam otak, bagian itu

mestinya tempat nalar berada, tempat pikiran berada, dan konsekuensinya tempat jiwa berada;

karena yang satu tidak bisa dipisahkan dari yang lain”.

42
43

Descartes juga menjelaskan,

“Menurut saya, kelenjar ini adalah tempat utama jiwa berada, dan tempat semua pikiran

kita terbentuk”.

Kelenjar pineal menarik perhatian Madame Helena Blavatsky, seorang penulis esoterik dan

pendiri Theosophical Society pada tahun 1875. Dia menautkan “Mata Siwa”, atau mata ketiga,

dengan kelenjar itu. Dia berpendapat bahwa kelenjar pineal di dalam diri manusia modern adalah

versi sampingan dari sebuah organ visi spiritual.

Dalam sebagian hewan kelompok pinealosit, sel-sel dari kelenjar pineal berbentuk sangat

mirip dengan sel-sel fotoreseptor yang ada di mata, dan berbagai fosil makhluk bertulang belakang

awal ditemukan memiliki bukaan pineal yang semakin mendukung pandangan jika kelenjar ini

adalah mata ketiga.

Kelenjar pineal diasosiasikan dengan chakra keenam atau anja chakra, yang disebut sebagai

mata ketiga. Dalam ajaran bangsa India, chakra ini dikenal sebagai gyananakashu, mata

pengetahuan, dan banyak penganut Hindu memberi tanda di antara kedua alis mereka sebagai

pengakuan atas hal ini. Bangsa Mesir Kuno mengenakan ureus, atau ikat kepala berbentuk ular

kobra, di bagian tengah kening mereka, mengungkap kepercayaan mereka bahwa ada sesuatu yang

mirip dengan mata ketiga.

Fungsi Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal adalah kelenjar endokrin berukuran kecil memiliki warna kemerahan abu-

abu dan seukuran kacang polong (8 mm pada manusia). Ini dianggap sebagai organ yang agak

misterius, karena fungsinya ditemukan terakhir dari kelenjar endokrin. Kelenjar pineal adalah salah

satu yang terkecil dan paling penting kelenjar endokrin dalam tubuh. Terletak di pusat otak dekat

kelenjar pituitari yang lebih terkenal, kelenjar pineal mendapatkan namanya dari bentuk kerucut

43
44

seperti pinus yang khas. Hal ini juga dikenal sebagai organ pineal, tubuh pineal atau “mata ketiga”.

Kelenjar kecil ini mengontrol pola tidur-bangun tubuh Anda. Namun, karena banyak faktor,

kalsifikasi kelenjar pineal dapat terjadi, menghambat fungsi otak. Perawatan untuk dekalsifikasi otak

harus segera diambil.

Kelenjar pineal memiliki beberapa fungsi penting termasuk sekresi hormon melatonin yang

menyebabkan kantuk dan pengaturan fungsi endokrin tertentu. Kelenjar ini juga membantu tubuh

untuk mengkonversi sinyal dari sistem saraf sinyal dalam sistem endokrin.

Secara fisiologis, bersama dengan kelenjar hipotalamus, kelenjar pineal mengontrol

dorongan seksual, lapar, haus dan jam biologis yang menentukan proses penuaan normal

tubuh. Fungsi utama adalah bahwa kelenjar pineal mengeluarkan melatonin. Hormon ini adalah

salah satu utama yang mengontrol kantuk dan terjaga. Cahaya alami cenderung berubah kelenjar ini

pada. Ketika kelenjar pineal diaktifkan, otak Anda bergerak dari tidur ke keadaan terjaga. Proses ini

kadang-kadang disebut sebagai kebangkitan dari “Mata Ketiga” – nama umum untuk kelenjar

pineal.

Pengaruh Melatonin Pada Manusia

Tidak hanya memiliki peran penting dalam tubuh, tetapi Melatonin memiliki pengaruh pada

tubuh manusia. Melatonin memiliki susunan kimia yang sederhana, tetapi memainkan peran yang

penting dalam fungsi-fungsi tubuh. Peran tersebut adalah mengawasi kerja berbagi kelenjar dan

organ, dan mengatur produksi hormon. Selain itu, juga mengendalikan kelebihan rangsangan syaraf

simpatik pada tekanan darah bawah dan memperlambat kecepatan jantung. Sehingga mengurangi

dampak pada jantung. Dapat mengurangi ketegangan jiwa, memperbaiki tidur, mengatur jam

44
45

biologis tubuh, menghilangkan pengaruh dari perbedaan jam tidur, memperkuat kekebalan,

meningkatkan daya tahan tubuh terhadap kuman dan virus, dan mencegah kanker dan pikun.

Dua penelitian di Amerika telah menunjukkan bahwa cahaya terang pada malam hari

mengurangi produksi melatonin dan menyebabkan pengeluaran hormon estrogen pada perempuan,

yang akan meningkatkan timbulnya kanker payudara di antara para perempuan pekerja malam.

Penelitian pada bayi yang meninggal karena sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) menemukan

bahwa bayi-bayi yang kelenjar pinealnya kurang berkembang, sehingga menurunkan tingkat

melatonin dan melemahkan kemampuan otaknya menangani radikal bebas (molekul-molekul

dengan electron tanpa pasangan), sehingga membuat otak mudah di serang kerusakan radikal bebas.

Penelitian lain pada anak-anak dan orang dewasa pengidap kesedihan tanpa alasan menunjukkan

bahwa tingkat melatonin pasien penyakit jiwa lebih rendah daripada orang yang sehat.

Melatonin ada dalam jumlah kecil dalam banyak jenis tanaman, termasuk gandum, jagung

manis, beras, jahe, tomat, pisang dan jali-jali. Asupan makanan lain seperti rumput laut, kacang

kedelai, biji labu kuning, biji semangka, kacang almond, kacang-kacangan, ragi, susu bubuk campur

ragi, kecambah gandum dan susu membantu meningkatkan produksi melatonin tubuh. Asupan

makanan yang rendah menjamin tingkat melatonin normal. Penelitian menunjukkan bahwa tikus tua

yang diberi lebih sedikit makanan memiliki kelenjar pineal yang sehat seperti tikus muda, dan dapat

mengatur produksi melatonin. Tingkat melatonin mereka 80 persen dari yang di temukan pada tikus

muda, dibandingkan dengan 40 persen pada tikus tua yang tidak dibatasi makanannya.

Pineal body adalah suatu jaringan kelenjar kecil yang terletak di bagian pusat kepala, yang

tidak hanya mampu merasakan adanya cahaya dari luar layaknya sa-ma seperti sepasang mata kita,

tetapi strukturnya juga sama dengan mata pada umumnya tetapi dia jauh lebih sederhana. Melatonin

pertama kali berhasil diisolasi pada tahun 1958 oleh seorang profesor dermatology yang bernama

45
46

Aaron B. Lerner. Senyawa ini menjadi sangat populer sebagai suplemen dan disarankan sebagai

penyembuh jet lag dan kelainan tidur lainnya.

Anatomi Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal memiliki warna kemerahan-abu-abu dan ukuranya sebesar sebutir beras (5-8 mm)

pada manusia, yang terletak hanya di rostro-dorsal ke colliculus superior,di belakang dan di bawah

medullaris stria, antara badan thalamic diposisikan lateral. Ini adalah bagian dari epithalamus

tersebut. Kelenjar pineal adalah struktur garis tengah berbentuk seperti kerucut pinus, dan sering

terlihat di tengkorak polos X-ray, karena sering kalsifikasi.

Kelenjar ini panjangnya hanya sekitar 7 milimeter dan terletak hampir di bagian tengah otak,

di antara otak kanan dan otak kiri. Kelenjar ini bertanggung jawab menghasilkan sebuah hormon

yang bernama melatonin, yang berfungsi untuk mengatur ritme harian tubuh. Ketika retina mata

terstimulasi oleh cahaya, impuls dikirim ke saraf optik menuju bagian otak yang disebut

hipotalamus. Dari sini, saraf simpatetik berhubungan dengan kelenjar pineal dan memicu

diproduksinya melatonin. Hasilnya adalah ketika tidak ada cahaya yang mencapai mata, misalnya

pada malam hari, sinyal-sinyal ini tidak lagi menghambat produksi melatonin dan kemudian

menyuruh tubuh untuk tidur.

Struktur Dan Komposisi

Tubuh kelenjar pineal pada manusia terdiri atas lobular parenkim dari pinealocytesdikelilingi

oleh ruangan jaringan pengikat. Permukaan kelenjar itu ditutupi oleh sebuah kapsul pial. Kelenjar

pineal terdiri utamanya dari pinealocytes, tetapi empat tipe sel telah teridentifikasi. Karena Kelenjar

pineal merupakan agak selular (dalam kaitan kekorteks dan zat putih) itu mungkin keliru dari sebuah

neoplasma

46
47

47

Anda mungkin juga menyukai