B. Homeostatis
Homeostatis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh semua sistem
kehidupan, yaitu pemeliharaan keadaan internal yang stabil
dalam batas-batas tertentu.
Homeostatis dipertahankan oleh sistem kontrol yaitu kontrol
intrinsik (lokal) dan ektrinsik (sistemik). Kontrol instrinsik (lokal)
terdapat di dalam suatu organ, sebagai contoh terjadinya
peningkatan kadar optimal oksigen cairan di sekitar sel-sel otot
yang berolahraga. Sedangkan kontrol ekstrinsik (sistemik) yaitu
mekanisme regulasi yang dimulai di luar suatu organ untuk
mengubah aktivitas organ tersebut. Kontrol ekstrinsik
memungkinkan terjadinya regulasi terpadu beberapa organ
untuk mencapai satu tujuan; sebaliknya, kontrol intrinsik
mengatur hanya pada organ tempat kontrol tersebut terjadi.
Mekanisme regulasi yang menyeluruh dan terkoordinasi sangat
penting untuk mempertahankan keadaan stabil dinamik di
lingkungan internal secara keseluruhan.
Untuk menstabilkan faktor fisiologis yang sedang diatur, sistem
kontrol homeostatis harus mampu mendeteksi dan menahan
perubahan. Ketika ada perubahan, maka tubuh akan
mengadakan sistem reaksi agar tetap dalam keadaan stabil yaitu
mekanisme feedback negatif dan mekanisme feedback positif.
1. Mekanisme umpan balik negatif, merupakan reaksi
dimana
sistem tubuh berespons secara berkebalikan arahnya
dengan perubahan yang terjadi. Mekanisme umpan balik negatif
terjadi jika peningkatan kadar produk tubuh seperti hormon dan
nonhormon mengakibatkan penghambatan produk berikutnya.
Reaksi ini berguna sebagai pertahanan terhadap adanya
kecenderungan perubahan, dengan demikian, reaksi tubuh
dipertahankan tetap konstan dan homeostatis dipertahankan.
Misalnya saat konsentrasi CO2 meningkat, paru-paru memberi
tanda agar aktifitas pernafasan meningkat untuk mengeluarkan
CO2 .
2. Mekanisme umpan balik positif, merupakan respons yang
dilakukan untuk memperbesar, meningkatkan atau memperlama,
bukannya mengurangi, menyimpan dari kondisi fisiologis asal.
Respons ini bersifat mengubah stabilitas sehingga homeostatis
berubah. Respons positif merupakan respons yang jarang
terjadi. Contoh respons umpan balik positif pada proses
pembekuan darah dimana adanya cetusan pada proses
pembekuan darah menyebabkan keluarnya zat-zat kimia yang
mempercepat proses pembekuan darah.
D. Peristilahan Anatomi
Istilah anatomi merujuk pada tubuh dalam posisi anatomi
seperti berdiri tegak, menghadap ke depan, lengan ke bawah,
telapak tangan menghadap ke depan. Dalam posisi ini, istilah-
istilah berikut digunakan.
- Istilah arah digunakan untuk menggambarkan kedudukan
relatif suatu bagian terhadap bagian tubuh lainnya
- Potongan tubuh dan bagian-bagiannya digunakan untuk
menggambarkan tubuh atau organ yang terbagi menjadi dua
bagian:
1. Potongan sagital: membagi tubuh atau organ secara
vertical menjadi bagian kiri dan kanan. Jika bagian kiri dan
kanan sama, maka potongan itu disebut potongan midsagital;
jika tidak, potongan tersebut disebut potongan parasagital.
2. Potongan frontal (koronal): membagi tubuh atau organ
secara vertical menjadi dua bagian tubuh yaitu bagian depan
dan belakang.
3. Potongan horizontal (melintang): membagi tubuh secara
horizontal menjadi bagian atas dan bawah.
- Rongga tubuh adalah daerah tertutup yang melindungi organ.
Rongga ini dibagi menjadi dua kelompok:
1. Rongga tubuh bagian belakang (dorsal): meliputi rongga
cranium (kepala yang melindungi otak) dan rongga vertebral
(tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang).
2. Rongga depan (ventral): meliputi rongga dada atau toraks
(yang berisi paruparu, masing-masing di dalam rongga
pleuranya sendiri, dan jantung dalam rongga pericardium) dan
rongga perut dan panggul (yang berisi organ-organ pencernaan
dalam rongga perut, dan kandung kemih serta organ-organ
reproduksi yang terdapat dalam rongga panggul).
- Istilah regional menunjukkan daerah-daerah khusus dalam
tubuh. Daerah sumbu (aksial) merujuk pada sumbu utama dalam
tubuh, yaitu daerah kepala, leher dan badan. Daerah appendiks
merujuk pada anggota tubuh, yaitu lengan dan kaki.