Anda di halaman 1dari 6

PENALARAN PENYIMPULAN INDUKTIF

PENALARAN PENYIMPULAN DEDUKTIF

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Logika
Dosen Pengampu : Sri Nurafifah, M.Pd.

Disusun oleh:
Siti Nabilah 4022191002
Birgita Sabrina 4022191014
Putri Winda 4022191008

Universitas MH. Thamrin


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penalaran Penyimpulan
Induktif dan Penalaran Penyimpulan Deduktif” tepat pada waktunya. Makalah ini
merupakan Tugas Kelompok mata kuliah Logika. Saya ingin mengucapkan terima
kasih kepada pak Sri Nurafifah, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Logika. Namun
terlepas dari itu, saya juga sangat menyadari atas kekurangan dari isi Penyusunan
Makalah ini, maka dari itu saya sangat mengharapkan dan menjadi suatu
kehormatan bagi saya atas kritik dan saran dari pembaca supaya menjadi pedoman
bagi saya untuk kedepannya, dan bermanfaat bagi semua yang membacanya.

Jakarta, 29 November 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB  I : PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C.  Tujuan Penulisan

BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Penalaran
B. Pengertian Penalaran Induktif
BAB III  : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan
yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis,
berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Proses inilah yang disebut menalar.
Menurut Jujun Suriasumantri, Penalaran adalah suatu proses berfikir dalam
menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Sebagai suatu kegiatan
berfikir penalaran memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri pertama adalah proses
berpikir logis, dimana berpikir logis diartikan sebagai kegiatan berpikir
menurut pola tertentu atau dengan kata lain menurut logika tertentu. Ciri
yang kedua adalah sifat analitik dari proses berpikirnya. Sifat analitik ini
merupakan konsekuensi dari adanya suatu pola berpikir tertentu.
Penalaran dibagi menjadi dua, yaitu penalaran deduktif dan penalaran
induktif. Penalaran deduktif dikembangkan oleh Aristoteles, Thales,
Pythagoras, dan para filsuf Yunani lainnya dari Periode Klasik (600-300
SM.). Aristoteles, misalnya, menceritakan bagaimana Thales menggunakan
kecakapannya untuk mendeduksikan bahwa musim panen zaitun pada
musim berikutnya akan sangat berlimpah. Karena itu ia membeli semua alat
penggiling zaitun dan memperoleh keuntungan besar ketika panen zaitun
yang melimpah itu benar-benar terjadi.
Penalaran deduktif tergantung pada premisnya. Artinya, premis yang salah
mungkin akan membawa kita kepada hasil yang salah, dan premis yang
tidak tepat juga akan menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat.
Alternatif dari penalaran deduktif adalah penalaran induktif. Perbedaan dasar
di antara keduanya dapat disimpulkan dari dinamika deduktif dengan
progresi secara logis dari bukti-bukti umum kepada kebenaran atau
kesimpulan yang khusus; sementara dengan induksi, dinamika logisnya
justru sebaliknya. Penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus
yang diyakini sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran atau
prinsip yang dianggap dapat berlaku secara umum.
Penalaran deduktif memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk mencapai
kesimpulan-kesimpulan yang spesifik, sementara penalaran induktif menguji
informasi yang spesifik, yang mungkin berupa banyak potongan informasi
yang spesifik, untuk menarik suatu kesimpulan umum. Pada abad ke-19,
Adams dan LeVerrier menerapkan teori Newton (prinsip umum) untuk
mendeduksikan keberadaan, massa, posisi, dan orbit Neptunus (kesimpulan-
kesimpulan khusus) tentang gangguan (perturbasi) dalam orbit Uranus yang
diamati (data spesifik).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah masalah sosial ini adalah :
1. Menjelaskan Pengertian Penalaran
2. Menjelaskan Pengertian Penalaran Induktif
3. Menjelaskan Pengertian Penalaran Deduktif

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah pembaca mengerti dan memahami
pengertian penalaran, penalatran induktif dan penalaran deduktif.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari
pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah
konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan
terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah
proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan
sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah
yang disebut menalar.

Anda mungkin juga menyukai