Anda di halaman 1dari 13

Pengertian

Anatomi dan Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur


tubuh beserta fungsinya. Kata anatomy berasal dari bahasa Yunani (Greek) yang
diartikan sebagai "membuka suatu potongan". Anatomi adalah suatu ilmu yang
mempelajari bagian dalam (internal) dan luar (external) dari struktur tubuh
manusia dan hubungan fisiknya dengan bagian tubuh lainnya. anatomi secara
harfiah juga diterjemahkan pada Bahasa Latin, dari susunan kata "Ana" adalah
bagian atau memisahkan, dan "Tomi" adalah irisan atau potongan. Sehingga
anatomi dapat juga dimaknai sebagai ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan
tubuh baik secara keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh
yang satu dengan lainnya. Anatomi terdiri dari berbagai pengetahuan tentang
bentuk, letak, ukuran, dan hubungan berbagai struktur dari tubuh manusia sehat
sehingga sering disebut sebagai anatomi deskriptif atau topografis.

Kata physiology juga berasal dari bahasa Yunani (Greek) yaitu ilmu yang
mempelajari bagaimana suatu organisme melakukan fungsi utamanya. Fisiologi
secara makna kata dari Bahasa Latin, berasal dari kata "Fisis" (Physis) adalah
alam atau cara kerja. "Logos" (Logi) adalah ilmu pengetahuan. Maka fisiologi
adalah ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan atau fungsi dari tiap-tiap
jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat tubuh dan fungsinya

Dua cabang ilmu yaitu anatomi dan fisiologi menjadi dasar yang penting
untuk memahami bagian tubuh dan fungsinya. Anatomi adalah ilmu yang
mempelajari struktur tubuh dan hubungan diantara mereka. Sedangkan fisiologi
adalah ilmu yang mempelajari fungsi tubuh dan bagaimana tubuh bekerja. Karena
struktur dan fungsinya sulit dipisahkan maka kedua ilmu ini akan dipelajari secara
bersama-sama. Struktur tubuh akan mengikuti fungsinya. Contohnya adalah
ketika kita mempelajari struktur rangka manusia maka kita akan mempelajari
fungsi rangka juga. Tubuh manusia memiliki cara yang unik untuk
mempertahankan kondisi stabilnya. Berbagai perubahan yang terjadi pada
lingkungan internal dan eksternal tubuh dapat mempengaruhi kondisi homeostatis.
Gangguan terhadap kondisi homeostatis dapat mempengaruhi semua sistem organ.
Jenis dan prinsip Anatomi dan fisiologi tubuh

1. Integumen Kulit
Sistem Integumen adalah sistem yang terdiri dari jaringan kulit serta
asesorisnyayang melakukan fungsi yang sama yaitu sebagai protektor, pengatur
suhu tubuh,mengandung saraf peraba, serta estetika.
Lapisan pada jaringan kulit terdiri dari Lapisan epidermis, lapisan dermis
danlapisan hypodermis. Tiap lapisan disusun oleh jaringan yang berbeda.
Asesoriskulit yang terdiri dari kelenjar keringat, kelenjar lemak, bulu atau rambut
dankuku membantu fungsional dari jaringan kulit.
2. Sistem Muskuloskletal

Sistem muskuloskeletal terdiri dari kata muskulo yang berarti otot dan kata
skeletal yang berarti tulang. Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot
tubuh. Ilmu yang mempelajari tentang muskulo atau jaringan otot-otot
tubuhadalah myologi. Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh, yang
terdiridari tulang dan sendi. Ilmu yang mempelajari tentang skeletal atau osteo
tubuh adalah osteologi. Muskulus (muscle) otot merupakan organ tubuh yang
mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik
ataugerak sehingga dapat berkontraksi untuk menggerakkan rangka, sebagai
respons tubuh terhadap perubahan lingkungan.

Otot disebut alat gerak aktif karena mampu berkontraksi, sehingga mampu
menggerakkan tulang. semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk
berkontraksi. otot membentuk 40-50% berat badan, kira-kira sepertiganya
merupakan protein tubuh dan setengahnya tempat terjadinya aktivitas metabolik
saat tubuh istirahat. Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia.
Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka
tubuh,dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit. Gabungan
otot berbentuk kumparan dan terdiri dari ; 1) fascia, adalah jaringan yang
membungkusdan mengikat jaringan lunak. fungsi fascia yaitu mengelilingi otot,
menyedikantempat tambahan otot, memungkinkan struktur bergerak satu sama
lain dan menyediakan tempat peredaran darah dan saraf; 2) ventrikel (empal),
merupakan bagian tengah yang mengembung; dan 3) tendon (urat otot), yaitu
kedua ujung yang mengecil, tersusun dari jaringan ikat dan bersifat liat.

Fungsi sistem muskuler/otot yaitu;

1) Pergerakan bahwa otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot


tersebutmelekat dan bergerak dalam bagian organ internal tubuh;
2) Penopang tubuh dan mempertahankan postur; dan
3) Produksi panas bahwa kontraksi otot-otot secara metabolis menghasilkan
panas untuk mepertahankan suhu tubuh normal. Jenis otot ada tiga yaitu
ototrangka/lurik, otot polos, dan otot jantung.

Dalam sistem muskuler terdapat tiga komponen yaitu otot, tendon, dan
ligamen. Sistem rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi,
dantulang rawan (kartilago) sebagai tempat menempelnya otot dan
memungkinkantubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi. Tulang sebagai alat
gerak pasifkarena hanya mengikuti kendali otot. Akan tetapi tulang tetap
mempunyaiperanan penting karena gerak tidak akan terjadi tanpa tulang.

Fungsi dari sistem skeletal/rangka adalah sebagai;

1. Penyangga yaitu menyangga tubuh dan otot-otot yang melekat pada tulang;
2. Penyimpanan mineral (kalsium dan fosfat) dan lipid (yellow marrow) atau
hemopoesis;
3. Produksi sel darah (red marrow);
4. Pelindung yaitu melindungi organ yang halus dan lunak, serta memproteksi
organ-organ internal dari trauma mekanis; serta
5. Penggerak yaitu dapat mengubah arah dan kekuatan otot rangka saat bergerak
karena adanya persendian.

Hubungan antar tulang disebut artikulasi. Agar artikulasi dapat


bergerak,diperlukan struktur khusus yang disebut sendi. Dengan adanya sendi,
membantumempermudah gerakan. Sendi yang menyusun kerangka manusia
terdapat dibeberapa tempat.
Terdapat tiga jenis hubungan antar tulang, yaitu:

1. Sinartrosis (Suture) yaitu hubungan antara dua tulang yang tidak dapat
digerakkan sama sekali dan strukturnya terdiri atas fibrosa;
2. Amfiartosis disebut juga dengan sendi kaku yaitu hubungan antara dua tulang
yang dapat digerakkan secara terbatas; dan
3. Diartosis yaitu hubungan antara dua tulang yang dapat digerakkan secara
leluasa atau tidak terbatas, terdiri dari struktur synovial.
4. Untuk melindungi bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian
terdapat rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfungsi
sebagai pelumas sendi.

3. Sistem saraf

Sistem saraf adalah sistem yang dibangun oleh jaringan saraf. Jaringan
saraf dibentuk oleh sel saraf (neuron) dan sel penyangga (sel swan dan sel glia).
Sel saraf merupakan sel utama yang berfungsi sebagai pengolah dan penerus
impuls. Sedangkan sel penyangga berfungsi untuk blood brain barrier, pembentuk
selubung mielin, serta sistem imun jaringan saraf.

Sistem saraf tubuh dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem saraf perifer
dan sistem saraf pusat. Sistem saraf perifer terdiri dari saraf otonom dan saraf
somatic. Sedangkan sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medulla spinalis.

Patologi yang terjadi pada sistem saraf baik patologi pada morfologi
maupun patologi pada fisiologi menyebabkan fungsi gerakan (motoris), fungsi
sensori,dan fungsi kognisi akan terganggu.

4. Sistem Kardiovaskuler

Sistem Kardiovaskuler adalah sistem organ yang terdiri dari jantung dan
pembuluh darah. Jantung adalah pemompa darah yang memiliki kemampuan
menimbulkan sistem kelistrikan sendiri. Hal ini disebabkan karena susunan otot
jantung berbeda dengan jaringan otot yang lain. Pembuluh darah berfungsi
menyalurkan nutrisi dan oksigen ke seluruh jaringan dan sel tubuh serta
mengangkut sisa metabolisme menuju organ ekskresi.

Anatomi jantung menunjang fisiologinya terdiri dari 4 ruang yaitu bilik


kanan dan bilik kiri serta serambi kanan dan serambi kiri. Proyeksi letak keempat
ruang jantung ini penting untuk diketahui sebagai dasar memberikan pertolongan
pertama pada kegawat daruratan medis.

Pembuluh darah mengangkut plasma dan sel darah dari dan ke seluruh
tubuh. Volume darah yang diangkut dipertahankan normal. Syok adalah keadaan
dimana volume darah berkurang oleh beberapa sebab.

5. Sistem Respirasi

Fungsi sistem pernapasan adalah untuk mengambil oksigen (O2) dari


atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan untuk mentransport karbon dioksida (CO2)
yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. Organ-organ (respiratorik) juga
berfungsi dalam produksi bicara dan berperan dalam keseimbangan asam basa,
pertahanan tubuh melawan benda asing, dan pengaturan hormonal tekanan darah.
Sistem pernapasan atau juga dikenal sebagai sistem respirasi terdiri dari:

a) Paru-paru
b) Pembuluh pernapasan bagian atas, yamg memungkinkan masuknya udara
atmosfer ke dalam sistem pernapasan, ini melibatkan hidung (dan mulut),
laring (dan faring), dan trakea (tenggorokan).
c) Saluran udara pernapasan bagian bawah yang memungkinkan lewatnya udara
atmosfer ke paru-paru itu sendiri, melibatkan bronkus dan bronkiolus utama.
d) Saluran udara pernapasan akhir yang memungkinkan pertukaran gas terjadi,
melibatkan bronkiolus pernafasan, kantung alveolar dan alveoli.

Ringkasan komponen respirasi dan fungsinya dapat dilihat pada tabel ini
Selama inspirasi, otot-otot interkostal eksternal ditemukan antara kontraksi
rusuk, mengerakkan tulang rusuk ke atas dan keluar. Otot diafragma juga
berkontraksi dan membentuk kubah yang datar. Ini meningkatkan ruang di paru-
paru dan menyebabkan udara secara otomatis ditarik ke dalam paru-paru. Selama
ekspirasi, otot-otot interkostal eksternal berelaksasi dan tulang rusuk kembali ke
posisi istirahat mereka. Diafragma berelaksasi, kembali ke bentuk kubah aslinya.
Ini menyebabkan ruang di paru-paru menjadi lebih kecil, memaksa udara keluar
dari mereka.

6. Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan adalah sistem yang terdiri dari jaringan serta


asesorisnya yang saling bekerja sama menjalankan fungsi yang sama yaitu
mencerna makanan menjadi zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh serta
menghasilkan energi untuk menjalankan proses metabolisme, aktivitas fisik,
berpikir serta berlangsungnya proses tumbuh kembang yang optimal. Proses ini
berlangsung bertahap melalui gerakan mekanik dilanjutkan berlangsung proses
kimiawi di dalam tubuh,
7. Sistem Urinalis Kulit

Sistem urinalis adalah berbagai macam jaringan yang membentuk sistem


organ yang saling berkoordinasi untuk menjalankan fungsi yang sama untuk
memproduksi, menyimpan, menyaring serta mengalirkan zat-zat yang sudah tidak
dibutuhkan oleh tubuh berupa limbah urin.

KONSEP FISIOLOGI KERJA

Fisiologi kerja adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan pemahaman


metabolik dan respon fisiologi terhadap pekerjaan manual (Abdelhamid dan
Everett, 2002). Fokus utama dari fisiologi kerja adalah mencegah pekerja
mengalami kelelahan fisik dengan mengurangi tuntutan pekerjaan (Astrand dan
Rodahl, 1986).

Fisiologi kerja dan prinsipnya (Abdelhamid dan Everett, 2002) :

a. Mengukur permintaan fisiologi

Tugas dasar fisiologi pekerjaan adalah mengukur kemampuan pekerja melakukan


aktivitas pekerjaan konstruksi tertentu berdasarkan beban kerja dan menganalisa
terhadap kemampuan pekerja untuk melakukan pekerjaan itu (Astrand dan Rodahl
1986). Beban kerja diukur menggunakan penyerapan oksigen maksimal dan
denyut jantung.

b. Mengukur pengeluaran energi

Kkal adalah unit yang digunakan untuk mengukur energi, baik saat bekerja
maupun istirahat. Ada 2 cara mengukur pengeluaran energi, yaitu kalorimetri
langsung dan kalorimetri tidak langsung.

c. Pengukuran penyerapan oksigen

Pengukuran menggunakan kalorimetri tidak langsung terdapat 2 teknik


penggunaannya yaitu, sistem tertutup dan sistem terbuka.

d. Metode untuk mengevaluasi tingkat keparahan kerja


Tujuannya untuk mengidentifikasi keparahan kerja yang ditimbulkan. Terdapat
indikator tingkat keparahan kerja berdasarkan Astrand dan Rodahl (1986);
Christensen (1983).

e. Menggunakan pengeluaran energi absolut sebagai kriteria beban kerja

Menurut Broha (1967), para pekerja harus beristirahat sampai fungsi fisiologis,
seperti denyut jantung, tekanan darah, penyerapan oksigen, tingkat keringat, suhu
tubuh, komposisi kimia darah dan urine, kembali normal. Ketika pekerjaan
mekanik berhenti, pekerja fisiologis tetap bekerja sampai pemulihan telah selesai
(Brouha 1967).

f. Denyut jantung sebagai kriteria beban kerja

Menurut Brouha (1967), denyut jantung rata-rata ialah 110 beats per menit selama
8 jam kerja. Beberapa peneliti melakukan riset terhadap denyut jantung ketika
beristirahat dengan denyut jantung ketika bekerja. Umumnya tingkat kebugaran,
durasi kerja, dan tingkatan stres dari pekerja sangat berpengaruh terhadap denyut
jantung.

POSISI KERJA

Posisi alamiah sehingga tidak menimbulkan sikap paksa yang melampaui


kemampuan fisiologis tubuh (Grandjean & Kroemer. 2000). Posisi kerja paksa
bisa terjadi pada saat memegang, mengangkat dan mengangkut, duduk atau
berdiri terlalu lama dan lain sebagainya (Adnyana, 2001). Posisi tidak alamiah ini
terjadi karena interaksi antara pekerja dan alat kerja yang kurang berimbang atau
alat kerja yang digunakan kurang sesuai dengan antropometri pekerja. Sikap kerja
tidak alamiah adalah sikap kerja yang menyebabkan bagian tubuh bergerak
menjauhi posisi alamiahnya. Semakin jauh posisi bagian tubuh dari pusat
gravitasi, semakin tinggi pula terjadi keluhan otot skeletal. Sikap kerja tidak
alamiah pada umumnya karena ketidak sesuaian pekerjaan dengan kemampuan
pekerja (Grandjen. 1993).

1. Sikap kerja berdiri


Sikap kerja berdiri merupakan salah satu sikap kerja yang sering dilakukan ketika
melakukan sesuatu pekerjaan. Berat tubuh manusia akan ditopang oleh satu
ataupun kedua kaki ketika melakukan posisi berdiri. Aliran beban berat tubuh
mengalir pada kedua kaki menuju tanah. Hal ini disebabkan oleh faktor gaya
gravitasi bumi.

Kestabilan tubuh ketika posisi berdiri dipengaruhi posisi kedua kaki. Kaki yang
sejajar lurus dengan jarak sesuai dengan tulang pinggul akan menjaga tubuh dari
tergelincir. Selain itu perlu menjaga kelurusan antara anggota bagian atas dengan
anggota bagian bawah.

Kerja posisi berdiri lebih melelahkan dari pada posisi duduk dan energi yang
dikeluarkan lebih banyak 10% - 15% dibandingkan posisi duduk ketinggian
landasan kerja posisi berdiri sebab :

a. pekerjaan dengan ketelitian, tinggi landasan adalah 5-10 cm diatas siku berdiri

b. pekerjaan ringan, tinggi landassan adalah 10-15 cm dibawah tinggi siku berdiri

c. pekejaan dengan penekanan, tinggi landasan adalah 15-40 cm dibawah gari siku
berdiri

2. Sikap kerja berdiri

Salah satu sikap kerja yang tidak nyaman untuk diterapkan dalam pekerjaan
adalah membungkuk. Posisi ini tidak menjaga kestabilan tubuh ketika bekerja.
Pekerja mengalami keluhan nyeri pada bagian punggung bagian bawah bila
dilakukan secara berulang dan periode yang cukup lama. Sikap kerja
membungkuk dapat menyebabkan bila dibarengi dengan pengangkatan beban
berlebih.

Prosesnya sama slipped disks dengan sikap kerja membungkuk, tetapi akibat
tekanan yang berlebih menyebabkan pada sisi belakang rusak dan penekanan
pembuluh syaraf. Kerusakan ini disebabkan oleh keluarnya material pada akibat
desakan tulang invertebratal discs lumbar belakang bagian.
a) Pengangkatan beban
Kegiatan ini menjadi penyumbang terbesar terjadinya kecelakaan kerja pada
bagian punggung. Pengangkatan beban yang melebihi kadar dari kekuatan
manusia menyebabkan penggunaan tenaga yang lebih besar pula atau over
exertion.
b) Membawa beban
Terdapat perbedaan dalam menentukan beban normal yang dibawa oleh
manusia. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi dari pekerjaan yang dilakukan.
Faktor yang paling berpengaruh dari kegiatan membawa beban adalah jarak.
Jarak yang ditempuh semakin jauh akan menurunkan batasan beban yang
dibawa.
c) Kegiatan mendorong beban
Hal yang penting menyangkut kegiatan mendorong beban adalah tinggi tangan
pendorong. Tinggi pegangan antara siku dan bahu selama mendorong beban
dianjurkan dalam kegiatan ini. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan
tenaga maksimal untuk mendorong beban berat dan menghindari kecelakaan
kerja bagian tangan dan bahu.
d) Menarik beban
Kegiatan ini biasanya tidak dianjurkan sebagai metode pemindahan beban,
karena beban sulit untuk dikendalikan dengan anggota tubuh. Beban dengan
mudah akan tergelincir keluar dan melukai pekerjanya. Kesulitan yang
lainadalah pengawasan beban yang dipindahkan serta perbedaan jalur yang
dilintasi. Menarik beban hanya dilakukan pada jarak yang pendek dan bila
jarak yang ditempuh lebih jauh biasanya beban didorong ke depan. Sikap
tubuh manusia ketika melakukan pekerjaan diakibatkan oleh hubungan antara
dimensi pekerja dengan dimensi variasi dari tempat kerjanya disebut sikap
kerja (Phesant. 1991).
POSTUR TUBUH
Postur merupakan orientasi relatif dari posisi rata-rata setiap bagian tubuh
hampir pada setiap waktu (Pheasant, 1991). Postur tubuh seseorang dipengaruhi
oleh gerakan yang dilakukan. Zona netral dalam pergerakan sehingga membentuk
postur yang netral merupakan zona dimana pergerakan tersebut tidak
membutuhkan gaya otot yang besar atau menyebabkan ketidak nyamanan
(American Dental Association, 2004).

Postur seseorang dalam bekerja merupakan hubungan antara dimensi


tubuh seseorang dengan dimensi berbagai benda yang dihadapinya dalam
pekerjaan (Pheasant, 1986). Postur kerja sendiri dapat diartikan sebagai postur
tubuh pekerja pada saat melakukan aktivitas kerja yang biasanya terkait dengan
desain area kerja dan task requirements (Pulat, 1991). Postur kerja dipengaruhi
oleh berbagai hal, yaitu:

a) Karakteristik pekerja/ personal factor; seperti umur, antropometri, berat badan,


fitnes, pergerakan sendi, gangguan musculoskeletal sebelumnya, injuri/
operasi yang pernah dialami sebelumnya, penglihatan, jangkauan tangan, dan
obesitas.
b) Task Requirements; seperti kebutuhan visual, kebutuhan untuk pekerjaan
manual (posisi, force/gaya), pergantian shift, waktu istirahat, pekerjaan
statis/dinamis.
c) Workspace design; dimensi tempat duduk, dimensi permukaan kerja, desain
tempat duduk, dimensi ruang kerja, privasi, tingkat dan kualitas pencahayaan
(Bridger, 2003).

Postur tubuh harus berada dalam keadaan stabil untuk menghindari


terjadinya tekanan yang berlebihan pada tubuh. Kestabilan postur dalam
menangani suatu objek tergantung pada ukuran pusat pendukung dan tingginya
dari pusat gravitasi. Ada dua jenis postur yang sering terjadi ketika bekerja dengan
pusat pendukung yang berbeda, yaitu :

 Postur berdiri

Dalam posisi berdiri pusat pendukung tubuh adalah kaki. Ada beberapa
manfaat posisi kerja yang dilakukan dengan berdiri, yaitu:

1. Jangkauan lebih luas dalam posisi berdiri daripada posisi duduk


2. Berat badan dapat digunakan untuk menekan beban/ force
3. Pekerja yang berdiri membutuhkan ruang yang lebih kecil daripada pekerja
yang duduk
4. Kaki sangat efektif pada damping vibration
5. Tekanan pada lumbar disc rendah
6. Bisa terus terjaga dengan sedikit aktivitas otot dan tidak membutuhkan
perhatian
7. Kekuatan otot punggung dua kali lebih besar pada keadaan berdiri dari pada
semi berdiri atau duduk

Manusia didesain untuk berdiri pada dua kaki, akan tetapi bukan berarti
didesain untuk berdiri terus menerus (oleh sebab itu postur kerja untuk berdiri
terus menerus masih belum dapat diterima secara fisiologi dan mekanik) (Hewes,
1757: Fahrni and Trueman, 1965 dalam Bridger, 1995). Beban statis, penekanan
pada jaringan lunak dan pembekuan pada vena dapat menyebabkan fatigue, oleh
sebab itu perlu adanya pergerakan dalam postur berdiri seperti berjalan-jalan atau
bergerak dalam waktu yang singkat sebagai relaksasi agar aliran darah ke kaki
tetap aktif (Bridger, 1995).

 Postur duduk

Dalam posisi duduk pusat pendukung tubuh adalah tulang punggung


terhadap pelvis. Postur duduk melibatkan fleksi pada lutut dan fleksi punggung
terhadap paha (Pheasant, 1991). Kelebihan postur duduk adalah untuk mendukung
postur yang stabil pada tubuh dengan nyaman disepanjang waktu, puas secara
psikologis dan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Hal ini berarti secara
umum postur duduk lebih disenangi secara psikologis (Pheasant, 1986). Pada
umumnya orang tidak mampu untuk duduk dalam posisi tegak lurus dalam waktu
yang lama sehingga mereka akan duduk dalam posisi yang agak sedikit merosot.
Posisi duduk yang agak merosot dapat membuat jaringan lunak pada tulang
punggung antara anterior dan posterior tertekan sehingga menimbulkan kesakitan
(Bridger, 1995).

Bibliography
Arni Kusuma Dewi, N. N. (2021). Modul Praktikum Anatomi dan Fisiologi Tubuh
Manusia . Surabaya: Fakultas Vokasi-Universitas Airlangga.

Dr. Mubarak, dkk. (2022). Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. Purbalingga: CV.EUREKA
MEDIA AKSARA.

Felix Hartanto, B. A. (2018). FAKTOR FISIOLOGI TERUKUR YANG MEMPENGARUHI


PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KONSTRUKSI. Jurnal Muara Sains, Teknologi,
Kedokteran, dan Ilmu Kesehatan, 436-441.

Rahma, M. A. (2019). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POSTUR TUBUH PADA


PEKERJA CLEANING RODA PESAWAT DI PT GMF AEROASIA. Jakarta Barat:
Undergraduate Theses of Public Relation- Universitas Esa Unggul.

Anda mungkin juga menyukai