Kata physiology juga berasal dari bahasa Yunani (Greek) yaitu ilmu yang
mempelajari bagaimana suatu organisme melakukan fungsi utamanya. Fisiologi
secara makna kata dari Bahasa Latin, berasal dari kata "Fisis" (Physis) adalah
alam atau cara kerja. "Logos" (Logi) adalah ilmu pengetahuan. Maka fisiologi
adalah ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan atau fungsi dari tiap-tiap
jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat tubuh dan fungsinya
Dua cabang ilmu yaitu anatomi dan fisiologi menjadi dasar yang penting
untuk memahami bagian tubuh dan fungsinya. Anatomi adalah ilmu yang
mempelajari struktur tubuh dan hubungan diantara mereka. Sedangkan fisiologi
adalah ilmu yang mempelajari fungsi tubuh dan bagaimana tubuh bekerja. Karena
struktur dan fungsinya sulit dipisahkan maka kedua ilmu ini akan dipelajari secara
bersama-sama. Struktur tubuh akan mengikuti fungsinya. Contohnya adalah
ketika kita mempelajari struktur rangka manusia maka kita akan mempelajari
fungsi rangka juga. Tubuh manusia memiliki cara yang unik untuk
mempertahankan kondisi stabilnya. Berbagai perubahan yang terjadi pada
lingkungan internal dan eksternal tubuh dapat mempengaruhi kondisi homeostatis.
Gangguan terhadap kondisi homeostatis dapat mempengaruhi semua sistem organ.
Jenis dan prinsip Anatomi dan fisiologi tubuh
1. Integumen Kulit
Sistem Integumen adalah sistem yang terdiri dari jaringan kulit serta
asesorisnyayang melakukan fungsi yang sama yaitu sebagai protektor, pengatur
suhu tubuh,mengandung saraf peraba, serta estetika.
Lapisan pada jaringan kulit terdiri dari Lapisan epidermis, lapisan dermis
danlapisan hypodermis. Tiap lapisan disusun oleh jaringan yang berbeda.
Asesoriskulit yang terdiri dari kelenjar keringat, kelenjar lemak, bulu atau rambut
dankuku membantu fungsional dari jaringan kulit.
2. Sistem Muskuloskletal
Sistem muskuloskeletal terdiri dari kata muskulo yang berarti otot dan kata
skeletal yang berarti tulang. Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot
tubuh. Ilmu yang mempelajari tentang muskulo atau jaringan otot-otot
tubuhadalah myologi. Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh, yang
terdiridari tulang dan sendi. Ilmu yang mempelajari tentang skeletal atau osteo
tubuh adalah osteologi. Muskulus (muscle) otot merupakan organ tubuh yang
mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik
ataugerak sehingga dapat berkontraksi untuk menggerakkan rangka, sebagai
respons tubuh terhadap perubahan lingkungan.
Otot disebut alat gerak aktif karena mampu berkontraksi, sehingga mampu
menggerakkan tulang. semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk
berkontraksi. otot membentuk 40-50% berat badan, kira-kira sepertiganya
merupakan protein tubuh dan setengahnya tempat terjadinya aktivitas metabolik
saat tubuh istirahat. Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia.
Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka
tubuh,dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit. Gabungan
otot berbentuk kumparan dan terdiri dari ; 1) fascia, adalah jaringan yang
membungkusdan mengikat jaringan lunak. fungsi fascia yaitu mengelilingi otot,
menyedikantempat tambahan otot, memungkinkan struktur bergerak satu sama
lain dan menyediakan tempat peredaran darah dan saraf; 2) ventrikel (empal),
merupakan bagian tengah yang mengembung; dan 3) tendon (urat otot), yaitu
kedua ujung yang mengecil, tersusun dari jaringan ikat dan bersifat liat.
Dalam sistem muskuler terdapat tiga komponen yaitu otot, tendon, dan
ligamen. Sistem rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi,
dantulang rawan (kartilago) sebagai tempat menempelnya otot dan
memungkinkantubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi. Tulang sebagai alat
gerak pasifkarena hanya mengikuti kendali otot. Akan tetapi tulang tetap
mempunyaiperanan penting karena gerak tidak akan terjadi tanpa tulang.
1. Penyangga yaitu menyangga tubuh dan otot-otot yang melekat pada tulang;
2. Penyimpanan mineral (kalsium dan fosfat) dan lipid (yellow marrow) atau
hemopoesis;
3. Produksi sel darah (red marrow);
4. Pelindung yaitu melindungi organ yang halus dan lunak, serta memproteksi
organ-organ internal dari trauma mekanis; serta
5. Penggerak yaitu dapat mengubah arah dan kekuatan otot rangka saat bergerak
karena adanya persendian.
1. Sinartrosis (Suture) yaitu hubungan antara dua tulang yang tidak dapat
digerakkan sama sekali dan strukturnya terdiri atas fibrosa;
2. Amfiartosis disebut juga dengan sendi kaku yaitu hubungan antara dua tulang
yang dapat digerakkan secara terbatas; dan
3. Diartosis yaitu hubungan antara dua tulang yang dapat digerakkan secara
leluasa atau tidak terbatas, terdiri dari struktur synovial.
4. Untuk melindungi bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian
terdapat rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfungsi
sebagai pelumas sendi.
3. Sistem saraf
Sistem saraf adalah sistem yang dibangun oleh jaringan saraf. Jaringan
saraf dibentuk oleh sel saraf (neuron) dan sel penyangga (sel swan dan sel glia).
Sel saraf merupakan sel utama yang berfungsi sebagai pengolah dan penerus
impuls. Sedangkan sel penyangga berfungsi untuk blood brain barrier, pembentuk
selubung mielin, serta sistem imun jaringan saraf.
Sistem saraf tubuh dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem saraf perifer
dan sistem saraf pusat. Sistem saraf perifer terdiri dari saraf otonom dan saraf
somatic. Sedangkan sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medulla spinalis.
Patologi yang terjadi pada sistem saraf baik patologi pada morfologi
maupun patologi pada fisiologi menyebabkan fungsi gerakan (motoris), fungsi
sensori,dan fungsi kognisi akan terganggu.
4. Sistem Kardiovaskuler
Sistem Kardiovaskuler adalah sistem organ yang terdiri dari jantung dan
pembuluh darah. Jantung adalah pemompa darah yang memiliki kemampuan
menimbulkan sistem kelistrikan sendiri. Hal ini disebabkan karena susunan otot
jantung berbeda dengan jaringan otot yang lain. Pembuluh darah berfungsi
menyalurkan nutrisi dan oksigen ke seluruh jaringan dan sel tubuh serta
mengangkut sisa metabolisme menuju organ ekskresi.
Pembuluh darah mengangkut plasma dan sel darah dari dan ke seluruh
tubuh. Volume darah yang diangkut dipertahankan normal. Syok adalah keadaan
dimana volume darah berkurang oleh beberapa sebab.
5. Sistem Respirasi
a) Paru-paru
b) Pembuluh pernapasan bagian atas, yamg memungkinkan masuknya udara
atmosfer ke dalam sistem pernapasan, ini melibatkan hidung (dan mulut),
laring (dan faring), dan trakea (tenggorokan).
c) Saluran udara pernapasan bagian bawah yang memungkinkan lewatnya udara
atmosfer ke paru-paru itu sendiri, melibatkan bronkus dan bronkiolus utama.
d) Saluran udara pernapasan akhir yang memungkinkan pertukaran gas terjadi,
melibatkan bronkiolus pernafasan, kantung alveolar dan alveoli.
Ringkasan komponen respirasi dan fungsinya dapat dilihat pada tabel ini
Selama inspirasi, otot-otot interkostal eksternal ditemukan antara kontraksi
rusuk, mengerakkan tulang rusuk ke atas dan keluar. Otot diafragma juga
berkontraksi dan membentuk kubah yang datar. Ini meningkatkan ruang di paru-
paru dan menyebabkan udara secara otomatis ditarik ke dalam paru-paru. Selama
ekspirasi, otot-otot interkostal eksternal berelaksasi dan tulang rusuk kembali ke
posisi istirahat mereka. Diafragma berelaksasi, kembali ke bentuk kubah aslinya.
Ini menyebabkan ruang di paru-paru menjadi lebih kecil, memaksa udara keluar
dari mereka.
6. Sistem Pencernaan
Kkal adalah unit yang digunakan untuk mengukur energi, baik saat bekerja
maupun istirahat. Ada 2 cara mengukur pengeluaran energi, yaitu kalorimetri
langsung dan kalorimetri tidak langsung.
Menurut Broha (1967), para pekerja harus beristirahat sampai fungsi fisiologis,
seperti denyut jantung, tekanan darah, penyerapan oksigen, tingkat keringat, suhu
tubuh, komposisi kimia darah dan urine, kembali normal. Ketika pekerjaan
mekanik berhenti, pekerja fisiologis tetap bekerja sampai pemulihan telah selesai
(Brouha 1967).
Menurut Brouha (1967), denyut jantung rata-rata ialah 110 beats per menit selama
8 jam kerja. Beberapa peneliti melakukan riset terhadap denyut jantung ketika
beristirahat dengan denyut jantung ketika bekerja. Umumnya tingkat kebugaran,
durasi kerja, dan tingkatan stres dari pekerja sangat berpengaruh terhadap denyut
jantung.
POSISI KERJA
Kestabilan tubuh ketika posisi berdiri dipengaruhi posisi kedua kaki. Kaki yang
sejajar lurus dengan jarak sesuai dengan tulang pinggul akan menjaga tubuh dari
tergelincir. Selain itu perlu menjaga kelurusan antara anggota bagian atas dengan
anggota bagian bawah.
Kerja posisi berdiri lebih melelahkan dari pada posisi duduk dan energi yang
dikeluarkan lebih banyak 10% - 15% dibandingkan posisi duduk ketinggian
landasan kerja posisi berdiri sebab :
a. pekerjaan dengan ketelitian, tinggi landasan adalah 5-10 cm diatas siku berdiri
b. pekerjaan ringan, tinggi landassan adalah 10-15 cm dibawah tinggi siku berdiri
c. pekejaan dengan penekanan, tinggi landasan adalah 15-40 cm dibawah gari siku
berdiri
Salah satu sikap kerja yang tidak nyaman untuk diterapkan dalam pekerjaan
adalah membungkuk. Posisi ini tidak menjaga kestabilan tubuh ketika bekerja.
Pekerja mengalami keluhan nyeri pada bagian punggung bagian bawah bila
dilakukan secara berulang dan periode yang cukup lama. Sikap kerja
membungkuk dapat menyebabkan bila dibarengi dengan pengangkatan beban
berlebih.
Prosesnya sama slipped disks dengan sikap kerja membungkuk, tetapi akibat
tekanan yang berlebih menyebabkan pada sisi belakang rusak dan penekanan
pembuluh syaraf. Kerusakan ini disebabkan oleh keluarnya material pada akibat
desakan tulang invertebratal discs lumbar belakang bagian.
a) Pengangkatan beban
Kegiatan ini menjadi penyumbang terbesar terjadinya kecelakaan kerja pada
bagian punggung. Pengangkatan beban yang melebihi kadar dari kekuatan
manusia menyebabkan penggunaan tenaga yang lebih besar pula atau over
exertion.
b) Membawa beban
Terdapat perbedaan dalam menentukan beban normal yang dibawa oleh
manusia. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi dari pekerjaan yang dilakukan.
Faktor yang paling berpengaruh dari kegiatan membawa beban adalah jarak.
Jarak yang ditempuh semakin jauh akan menurunkan batasan beban yang
dibawa.
c) Kegiatan mendorong beban
Hal yang penting menyangkut kegiatan mendorong beban adalah tinggi tangan
pendorong. Tinggi pegangan antara siku dan bahu selama mendorong beban
dianjurkan dalam kegiatan ini. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan
tenaga maksimal untuk mendorong beban berat dan menghindari kecelakaan
kerja bagian tangan dan bahu.
d) Menarik beban
Kegiatan ini biasanya tidak dianjurkan sebagai metode pemindahan beban,
karena beban sulit untuk dikendalikan dengan anggota tubuh. Beban dengan
mudah akan tergelincir keluar dan melukai pekerjanya. Kesulitan yang
lainadalah pengawasan beban yang dipindahkan serta perbedaan jalur yang
dilintasi. Menarik beban hanya dilakukan pada jarak yang pendek dan bila
jarak yang ditempuh lebih jauh biasanya beban didorong ke depan. Sikap
tubuh manusia ketika melakukan pekerjaan diakibatkan oleh hubungan antara
dimensi pekerja dengan dimensi variasi dari tempat kerjanya disebut sikap
kerja (Phesant. 1991).
POSTUR TUBUH
Postur merupakan orientasi relatif dari posisi rata-rata setiap bagian tubuh
hampir pada setiap waktu (Pheasant, 1991). Postur tubuh seseorang dipengaruhi
oleh gerakan yang dilakukan. Zona netral dalam pergerakan sehingga membentuk
postur yang netral merupakan zona dimana pergerakan tersebut tidak
membutuhkan gaya otot yang besar atau menyebabkan ketidak nyamanan
(American Dental Association, 2004).
Postur berdiri
Dalam posisi berdiri pusat pendukung tubuh adalah kaki. Ada beberapa
manfaat posisi kerja yang dilakukan dengan berdiri, yaitu:
Manusia didesain untuk berdiri pada dua kaki, akan tetapi bukan berarti
didesain untuk berdiri terus menerus (oleh sebab itu postur kerja untuk berdiri
terus menerus masih belum dapat diterima secara fisiologi dan mekanik) (Hewes,
1757: Fahrni and Trueman, 1965 dalam Bridger, 1995). Beban statis, penekanan
pada jaringan lunak dan pembekuan pada vena dapat menyebabkan fatigue, oleh
sebab itu perlu adanya pergerakan dalam postur berdiri seperti berjalan-jalan atau
bergerak dalam waktu yang singkat sebagai relaksasi agar aliran darah ke kaki
tetap aktif (Bridger, 1995).
Postur duduk
Bibliography
Arni Kusuma Dewi, N. N. (2021). Modul Praktikum Anatomi dan Fisiologi Tubuh
Manusia . Surabaya: Fakultas Vokasi-Universitas Airlangga.
Dr. Mubarak, dkk. (2022). Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. Purbalingga: CV.EUREKA
MEDIA AKSARA.