Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Jaringan otot merupakan jaringan yang mampu melangsungkan kerja mekanik
dengan jalan kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya (Subowo, 2002). Sel otot
memiliki struktur filamen dalam sitoplasma, bentuk selnya memanjang agar dapat
melangsungkan perubahan sel menjadi pendek. Di balik mekanisme otot yang
secara eksplisit hanya merupakan gerak mekanik itu, terjadilah beberapa proses
kimiawi dasar yang berseri demi kelangsungan kontraksi otot. Dalam makalah ini,
dengan tujuan akhir pada penjelasan lengkap tentang proses di balik kontraksi
otot, akan dibahas dahulu mengenai zat-zat kimia penyusun filamen-filamen tebal
dan tipis yaitu aktin dan miosin.
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi untuk alat gerak,
menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot
jantung dan otot rangka. Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai
bentuk yang polos dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai
kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini
biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti: lambung dan usus. Otot Lurik
(otot rangka).
Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara
kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-
lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan.
Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot paling
istimewa karena memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni
mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lirik
memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung
adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut duskus
interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara
kerjanya yakni involuntary (tidak disadari).

1
Jaringan otot merupakan kumpulan dari sel sel yang serabut otot. Selama
perkembangan embrionik, serabut otot dibentuk melalui peleburan ekor dengan
ekor dari banyak sel menjadi struktur yang seperti pipa. Di dalam sel serabut otot
ini terdapat unit kontaksi berupa protein yang trerdiri atas miofibril-miofibril.
Miofibril ini merupakan kumpulan dari lapis tebal (miosin) dan lapis tipis (aktin) (
Ganto,2002).

2. RUMUSAN MASALAH
1) Apa pengertian dari jaringan otot?
2) Apa fungsi dari jaringan otot?
3) Bagaimana struktur dari jaringan otot?
4) Apa saja macam-macam otot?
5) Apa perbedaan dari otot lurik, otot polos dan otot jantung?
6) Bagaimana perbedaan otot dari tiap vertebrata?

3. TUJUAN
1) Untuk mengetahui pengertian dari jaringan otot.
2) Untuk mengetahui fungsi dari jaringan otot.
3) Untuk mengetahui struktur jaringan otot.
4) Untuk mengetahui macam-macam otot.
5) Untuk mengetahui perbedaan dari otot lurik, otot polos dan otot jantung.
6) Untuk mengetahui perbedaan otot dari tiap vertebrata.

2
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN JARINGAN OTOT
Otot merupakan jaringan pada tubuh hewan yang bercirikan mampu
berkontraksi, aktivitas biasanya dipengaruinoleh stimulus dari sistem saraf. Unit
dasar dari seluruh jenis ototnadalah myofibril yaitu struktur filamen yang
berukuran sangat kecil yang tersusun dari protein kompleks, yaitu filamen aktin
dan miosin. Pada saat berkontraksi, filament-filamen tersebut saling bertautan
yang mendapatkan energy dari mitokondria sekitar miofibril.
Otot sebagai jaringan dibina atas sel-sel otot yang berfungsi untuk pergerakan
suatu alat atau bagian tubuh. Otot dalam tubuh terhimpun dalam suatu sistem
pergerakan. Otot sebagian terbesar menyeliputi rangka dan tersusun di bawah alat.
Jika diamati otot pangkal lengan atas orang, tampaklah bahwa otot itu tersusun
atas beberapa gumpalan. Gumpalan itu bekerja antagonis (timbal balik) jika suatu
gumpalan berkerut, gumpalan lain kendur. Gumpalan terdiri dari beberapa berkas
otot, yang disebut fasciculus.
Jaringan otot merupakan salah satu bagian dari sistem pergerakan tubuh
manusia yang termasuk dalam sistem muskulokeletal. Oleh karena itu, jaringan
otot bertanggung jawab untuk pegerakan tubuh, Jaringan otot terdiri dari sel-sel
otot yang juga mengandung jaringan ikat. Sel-sel otot memiliki aktivitas
metabolisme yang sangat aktif sehinga membutuhkan banyak oksigen dan sumber
nutrisi. Agar dapat berfungsi dengan baik maka jaringan otot harus tertambat pada
jaringano ikat fibrosa.

2. FUNGSI JARINGAN OTOT


Fungsi dari jaringan otot adalah untuk menggerakan anggota tubuh,
menggerakan kerangka tulang, menggerakan jantung, mengontrol pergerakan
jantung, menyimpan cadangan makanan walaupun tidak banyak, menggerakan
organ pencernaan dan untuk keseimbangan tubuh.

3
3. STRUKTUR JARINGAN OTOT
Struktur dari sebuah sel otot adalah :
1) Sarkolemma
Sarkolemma atau membrane sel mengelilingi sarkoplasma dengan organel
yang umumnya sama dengan organel sel lainnya. Sel otot banyak mengandung
myoglobin yang merupakan suatu oxygen-binding protein. Terdapat celan yang
disebut tubulus tranversa (T-tubules), merupakan suatu invaginasi saekolemma
yang menembus myofibril dan saling beranastomose serta melingkari myofibril
membentuk celah yang sempit. Tubulus transversa berfungsi untuk difusi sinyal
depolarisasi yang menimbulkan kontraksi dan berisi cairan ekstrasel.
2) Miofibril
Suatu struktur berbentuk silindris pada serabut otot terdiri dari filament-
filamen (miofilamen). Ada 3 jenis miofilamen pada otot, yaitu : Pertama actin
(filament tipis), kedua myosin (filament tebal) dan ketiga kitin (filament). Pada
setiap ujung serat otot, myofibril berkaitan dengan permukaan daun sarcolemma.
Bila myofibril memendek, maka otot akan memendek dan terjadi kontraksi.
3) Miofilamen
Miofilamen adalah jaringan berbentuk benang - benang /filament halus yang
berasal dari myofibril. Jaringan ini terdapat dua macam yaitu miofilamen
homogeny (terdapat pada otot polos ) dan miofilamen heterogen (terdapat pada
otot jantung / otot kardiak dan pada otot lurik).
4) Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah jaringan yang berupa cairan sel otot yang fungsinya untuk
tempat dimana myofibril dan miofilamen berada. Saekoplasma mengandung
organoida antara lain mitokondria (sarcosomes), ribosom, apparatus golgi dan
myofibril. (Genneser, 1994).
5) Retikulum sarkoplasma
Merupakan reticulum sarkoplasma yang halus, berjalan longitudinal dan
mengelilingi setiap myofibril. Retikulum sarkoplasma membentuk ruangan di
sekitar T-tubules dan 2 terminal cisternae membentuk suatu kesatuan (triad).
Retikulum sarkoplasma menyimpan Ca⁺⁺ saat otot berada dalam keadaan

4
istirahat. Jika distimulasi untuk berkontraksi maka kalsium akan dilepaskan ke
sarkoplasma. Pada membrane reticulum sarkoplasma terdapat pompa Ca⁺⁺ yang
berfungsi untuk memompa kalsium kembali ke reticulum sarkoplasma setelah
suatu kontraksi.
6) Tendon
Tendon adalah penghubung otot dangan tulang . Tendon mempunyai serabut
berwarna putih dan tidak elastis . Aponeuroses adalah lembaran - lembaran datar
atau simpai dari jaringan fibrus dengan maksud untuk nenuat kelompok-
kelompok otot dan adakalanya menggandengkan sebuah oto dengan bagian yang
menggerakkannya.
7) Fascia
Fascia merupakan jaringan ikat gabungan dari jaringan fibrus dan areolar
dapat membungkus dan menghimpun otot menjadi satu. Pada tiap-tiap fasciculus
dapat di pisahkan dengan jaringan ikat perimysium. Di antara endomysium dan
berkas serat otot tersebar sel satelit yang berfungsi dalam perbaikan jaringan otot
yang rusak. Dalam bagian-bagian tertentu, seperti dalam telapak tangan, fascia ini
sangat padat dan kuat. Contohnya adalah Fascia palmaris dan Fascia plantaris.

4. SIFAT-SIFAT KERJA OTOT


Adapun sifat kerja otot pada manusia terbagi menjadi 2, yaitu:
1) Antagonis adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek grak
berlawanan. Berdasarkan arah geraknya, gerakan antagonis dapat
dibedakan menjadi beberapa macam sebagai berikut:
a. Ekstensi (meluruskan) – fleksi (membengkokkan).
Contoh otot triseps dan otot biseps.
b. Abduksi (menjauhi badan) – adduksi (mendekati badan)
Contoh gerak tangan sejajar bahu dan sikap sempurna kemudian
kembali ke keadaan semula.
c. Depresi (menurunkan) – elepasi (mengangkat)
Contoh gerak kepala menunduk dan menengadah.
d. Suplinasi (menengadah) – pronasi (menelungkup)

5
Contoh gerak telapak tangan menengadah dan menelungkup.
2) Sinergi adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah,
misalnya pronator teres dan pronator kuadratus pada lengan bawah.

5. MACAM-MACAM JARINGAN OTOT


Tiga jenis jaringan otot pada mamalia dapat dibedakan berdasarkan ciri
morfologis, fungsional, dan struktur setiap jenis jaringan otot disesuaikan dengan
peran fisiologisnya, yaitu:
1) Otot lurik terdiri atas berkas-berkas sel multinukleat dan silindris yang sangat
panjang, yang memiliki garisgaris melintang (lurik). Kontraksinya cepat, kuat,
dan biasanya dipengaruhi kehendak.
2) Otot jantung juga memiliki garis-melintang dan terdiri atas sel-sel panjang
yang bercabang, yang terletak parallel satu sama lain. Di tempat kontak ujung
ke ujung terdapat diskus interkalaris, suatu struktur yang hanya terdapat pada
otot jantung. Kontraksi otot jantung bersifat involunter, giat, dan ritmis.
3) Otot polos terdiri atas kumpulan sel-sel fusiform (bentuk seperti gelendong
yang lebar di tengah dan meruncing di kedua ujungnya) yang tidak bergaris
bila diamati dengan mikroskop cahaya. Kontraksinya lambat dan tidak di
bawah kendali volunter. Dalam semua jenis otot, kontraksi disebabkan oleh
interaksi geser filamen miosin tebal di sepanjang filament aktin tipis.
Diperlukan kekuatan untuk menggeser yang dihasilkan oleh protein lain untuk
mempengaruhi interaksi di jembatan antara aktin dan miosin.

1) Otot Lurik
Otot lurik memiliki miofibril yang tampak memantulkan cahaya
berselang-seling, gelap terang berjejer teratur membentuk seperti pita vertikal
terhadap prosos otot, sehingga disebut otot lurik. Sel-selnya berbentuk silinder
panjang dan tidak bercabang, inti selnya banyak dan terletak ditepi. Terdapat
pada: otot yang melekat ke rangka, sehingga disebut juga otot rangka. Pada
verbtebrata juga di bawah kulit, kelopak mata, daun telinga, lidah dan bibir.
Persarafan: saraf somatic, di bawah kesadaran (volunter). Satu sel atau satu

6
serat otot berbentuk silinder, panjang 1 – 300 mm, diameter 10 – 100 μm. Inti
berada di tepi sarkolemma. Satu sel lazim mengandung banyak inti, berasal
dari inti mioblast yang bermitosis lalu bergabung. Setiap serat disalut oleh
selaput jaringan pengikat : endomisyum. Beberapa serat membentuk berkas
otot atau fasciculus. Tiap pasciculus disalut pula oleh selaput jaringan
pengikat: perimysium. Beberapa berkas otot diikat dan diselaputi lagi jadi satu
gumpal otot. Selaput gempal otot disebut epimycium, juga jaringan pengikat.

(Gambar 1 otot lurik)


(Sumber buku Junqueira’s Basic Histology Text dan Atlas Edisi 13, hal 183)

Dalam selaput otot terdapat serat kalogen, serat elastic, dan fibroblast.
Ujung tiap serat otot bersatu dengan serat kalogen, dan semua kalogen dari
satu gumpal otot mengikatkan otot itu ke tulang atau tulang rawan, disebut
urat otot. Urat otot ada 2 jenis : Tendon (bentuk bundar) Aponeurosis (bentuk
pipih). Otot lurik ada 3 macam melihat kepada warna seratnya :
a. Serat merah
Serat merah: merah, karena banyak mengandung sitokrom dan mioglobin,
pigmen pernafasan dalam otot yang berguna untuk mengikat O₂ dalam darah.
Sarkoplasma lebih banyak mengandung mitokondria dan granula, tetapi lebih
sedikit mikrofilamen dari pada serat putih. Serat merah juga berkerut lebih

7
pelandaripada serat putih, tapi lebih lama bias bertahan berkerut.pada suatu
gumpal otot kedua macam serat ini sama-sama hadir, Cuma serat merah lebih
banyak dibagian dalam gumpalan. Serat ini terutama bernafas pada aerobis.
b. Serat putih
Serat putih: putih, karena sedikit sitokrom, miloglobin dan mitokondria.
Terdapat disebelah luar gumpalan otot. Serat ini bernafas secara anaerobis,
dan perlu untuk gerakan mendadak.
c. Serat perantara
Serat perantara (.intermediate) : perantaraan kedua macam serat diatas. Para
ahli olahraga menyebut, seseorang yang banyak mengandung serat putih
dalam gumpal ototnya memiliki tenaga yang luar biasa dan akan dapat
diandalkan bakal jadi calon juara kelak dalam pertandingan.
Serat merah terutama bertugas utuk memelihara agar tubuh dapat dalam
posisi tegak (duduk atau berdiri), sedangkan serat putih terutama untuk
pergerakan bagian-bagian tubuh. Serat putih lebih tahan lama terhadap letih
daripada serat merah. Pembuluh darah, pembuluh limfa, dan urat sarap masuk
ke dalam otot lewat selaput jaringan pengikat. Setiap serat mengandung ujung
akar akson saraf, disebut motor end plate atau lempeng ujung motoris.
Cara kerja otot lurik
Bila otot lurik berkontraksi, maka menjadi pendek dan setiap serabut turut
dengan berkontraksi. Otot-otot jenis ini hanya berkontraksi jika di rangsang
oleh rangsangan saraf sadar (otot valunter). Kerja otot lurik adalah bersifat
sadar, karena itu disebut otot sadar, artinya bekerja menurut kemauan atau
perintah otak. Reaksi kerja otot lurik terhadap perangsang cepat tapi tidak
tahan kelelahan. Adapun fungsi otot lurik adalah untuk menggerakan rangka
tubuh sehingga dapat bergerak sesuai kehendak dan melindungi rangka dari
benturan benda lain
2) Otot Polos
Serabut otot polos merupakan sel panjang yang runcing tanpa garis
melintang, dan setiap sel dibungkus oleh lamina basal dan jejaring serat
retikular halus.

8
(Gambar 2 otot polos)
(Sumber internet by Si Manis Posted on October 26, 2018
https://www.pelajaran.co.id/2018/26/pengertian-otot-polos-ciri-fungsi-jenis-dan-
cara-kerja-otot-polos-lengkap.html)

Jaringan ikat tersebut berfungsi menggabungkan kekuatan yang dibangkitkan


oleh setiap serabut otot polos menjadi aksi bersama, misalnya gerakan peristaltik
usus. Panjang sel otot polos dapat bervariasi dari 20 prm pada pembuluh darah
kecil sampai 500 prm pada uterus di masa kehamilan. Setiap sel memiliki satu inti
di pusat pada bagian sel yang terlebar. Agar dapat berhimpit lebih erat, bagian sel
yang sempit terletak berdampingan dengan bagian yang lebar dari sel tetangga.
Bila potongan melintang susunan tersebut dilihat, akan tampak berbagai ukuran
diameter dan hanya penampang besar saja yang mengandung inti.

(Gambar 3 kontraksi otot polos)


(Sumber buku Junqueira’s Basic Histology Text dan Atlas Edisi 13, hal 210)

9
Bila otot polos berkontraksi, batas-batas sel tampak bergelombang dan bentuk
intinya berubah. Pada kutub-kutub inti, berkumpul mitokondria, poliribosom,
sisterna RE kasar, dan apparatus Golgi. Sering terdapat vesikel pinositotik dekat
permukaan sel. Terdapat retikulum sarkoplasma rudimenter, tetapi fubulus T tidak
dijumpai. Aktivitas kontraktil otot polos yang khas berhubungan dengan struktur
dan pengapuran filamen aktin dan miosinnya, dan tidak memperlihatkan susunan
yang terdapat di otot rangka. Pada sel otot polos, berkas miofilamen tebal dan
tipis bersilangan secara oblik melalui sel, dan membentuk jalinan mirip kisi-kisi.
Aktin dan miosin berkontraksi melalui suatu mekanisme pergeseran filamen yang
serupa pada otot rangka. Namun protein miosin tersusun sebagai berkas yang
berbeda dan jembatan-silang berinteraksi dengan filamen aktin-F yang berjumlah
lebih sedikit.
Filamen tipis sel otot polos tidak memiliki kompleks troponin dan
menggunakan kalmodulin, suatu protein pengikat kalsium yang juga berperan
pada kontraksi sel selain otot. Seperti pada semua otot, pemasukan Ca2⁺
diperlukan untuk mengawali kontraksi pada sel-sel otot po1os. Namun dalam sel-
sel ini, kompleks Ca2⁺-kalmodulin mengaktifkan kinase lantai ringan miosin
(MLCli my o sin light ch ain kin as e), yaitu enzim yang berfungsi untuk
memfosforilasi miosin, yang diperlukan untuk interaksi miosin dengan aktin-F.
Sejumlah hormon dan faktor lain memengaruhi aktivitas MLCK sehingga
memengaruhi derajat kontraksi sel otot polos.
Sel otot polos memiliki sederet filamen intermedia berukuran 10 nm. Desmin
merupakan protein filamen intermedia utama di semua otot polos, dan vimentin
adalah unsur tambahan dalam otot polos vaskular. Filamen intermedia dan
filamen aktin-F berinsersi ke dalam badan padat yang dapat berhubungan dengan
membran atau sitoplasma. Badan padat mengandung a-aktinin sehingga serupa
secara fungsional dengan garis Z dalam otot rangka dan jantung. perlekatan
filamen tipis dan intermedia pada badan padat membantu meneruskan daya
kontraktil ke sel-sel otot yang berdekatan dan jejaring serat retikular di sekitarnya

10
Kontraksi otot polos tidak berada dalam kendali volunter, tetapi diatur oleh
saraf otonom, hormon tertentu, dan kondisi fisiologis setempat seperti derajat
Peregangan. Sel tersebut terdapat sebagai otot polos multiunit, dengan setiap sel
yang terineivasi dan dapat berkontraksi secara terpisah, atau lebih umum sebagai
otot polos kesatuan (unitary smooth ffiuscle), dengan hanya sedikit sel yang
dipersarafi, tetapi semua sel saling dihubungkan oleh taut celah. Taut celah
memungkinkan stimulus untuk dapat menyebarkan kontraksi sebagai suafu
gelombang sinkron antar sel-sel yang berdekatan.
Otot polos tidak memiliki taut neuromuskular seperti taut di otot rangka alih-
alih, tonjolan aksonal dengan vesikel sinaptik berada berdekatan dengan
sarkolema, dengan sedikit atau tanpa adanya struktur khusus taut. Karena otot
polos umumnya memiliki aktivitas spontan tanpa adanya stimulus saraf,
persarafan otot polos memiliki fungsi perubahan aktivitas dan bukan
mengawalinya. Otot polos menerima ujung saraf adrenergik dan kolinergik yang
bekerja secara antagonistik, yang merangsang atau menekan aktivitas otot polos.
Pada beberapa organ, ujung kolinergik akan mengaktifkan dan saraf adrenergik
akan menekan pada organ lain terjadi hal yang sebaliknya. Selain untuk aktivitas
kontraktil, sel otot polos juga menyintesis kolagery elastin, dan proteoglikari yaitu
komponen matriks ekstrasel (ECM) yang biasanya disintesis oleh fungsi fibroblas.
Fungsi Otot Polos
Otot polos yang berada di dalam berbagai organ tubuh manusia memiliki
fungsi sebagai pemberi kontraksi yang memungkinakan zat dari dalam atau dari
organ yang lain dapat memasuki dan menjalankan proses di dalam organ
tersebut. Kontraksi otot yang ditimbulkan oleh otot polos itu sendiri ditimbulkan
dari pemancar kimia seperti hormon manusia. Fungsinya secara nyata dalam
berbagai organ ialah membantu keluarnya urine yang berada di kandung kemih,
otot polos yang berada di pembuluh darah akan membantu aliran darah dalam
arteri , pada saluran pencernaan otot polos akan membantu makanan berpindah
dari satu bagian ke bagian lain, dan pada arteri serta pembuluh darah vena, otot
polos mampu mengatur tekanan darah.

11
Cara Kerja Otot Polos
Bila otot polos berkontraksi, maka bagian tengahnya membesar dan otot
menjadi pendek. Kerutan itu terjadi lambat bila otot itu mendapat suatu
rangsangan, maka reaksi berasal dari sususnan saraf tak sadar (otot involunter).
Oleh karena itu, otot polos tidak berada di bawah kehendak. Jadi bekerja di luar
kesadaran kita.

3) Otot jantung

(Gambar 4 otot jantung)


(Sumber buku Junqueira’s Basic Histology Text dan Atlas Edisi 13, hal 205)

Sel otot jantung yang matur berdiameter sekitar 15 μm dan panjangnya antara
85 sampai 100μm. Sel-sel tersebut memperlihatkan pola garis melintang yang
identik dengan pola otot rangka. Akan tetapi, berbeda dengan otot rangka yang
berinti banyak, setiap sel otot jantung hanya memiliki satu atau dua inti pucat
yang terletak di tengah. Di sekeliling sel-sel otot terdapat selubung halus jaringan
ikat endomisium yang mengandung jejaring kapiler luas. Satu ciri unik yang dapat
membedakan otot jantung adalah adanya garis gelap melintang yang melintasi
deretan sel-sel jantung dengan interval yang tidak teratur. Otot jantung bekerja
secara di bawah kehendak (otot involunter) Karen selnya dipersarafi oleh system
saraf otonom. Struktur dan fungsi protein kontraktil dalam sel otot jantung pada

12
dasarnya sama dengan otot rangka. Akan tetapi, sistem tubulus T dan retikulum
sarkoplasma pada otot jantung tidak tersusun begitu teratur.
Cara Kerja Otot Jantung
Cara kerja otot jantung dalam tubuh manusia ialah bekerja di bawah sadar
atau tanpa kendali dari indidivu tersebut, aktifitas yang dilakukan otot jantung
dipengaruhi oleh saraf otonom yakni saraf simpatik dan safar parasimpatik.
Sehingga otot jantung mampu bekerja terus menerus tanpa henti dan mampu
menjadi pemain utama dalam keberlangsungan hidup manusia.
Fungsi Otot Jantung
Otot jantung terletak pada daerah yang sangat vital atau penting bagi tubuh sebab
merupakan kunci dari nyawa manusia, sebab itu otot jantung memiliki fungsi
yang vital pula yakni sebagai berikut.
a. Bekerja sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh sehingga sistem peredaran
darah manusia yang kaya akan oksigen dan bersih terus menerus mengalir
dalam seluruh organ tubuh manusia.
b. Membersihkan tubuh dari hasil metabolisme dengan membantu mengeluarkan
racun serta menggantinya dengan darah yang bebas karbondioksida.
c. Berperan dalam membantu sel sel di sekitarnya untuk berkontraksi.
d. Berperan dalam proses pemompaan ventrikel pada jantung.
e. Berfungsi sebagai peremas darah sehingga darah dapat keluar dari jantung
saat berkontraksi dan mengambil darah ketika relaksasi.
f. Menunjang kerja dari organ jantung, yakni membantu jantung dalam
menjalankan tugasnya untuk menjamin kehidupan bagi individu atau
seseorang yang ditempatinya.

6. PERBANDINGAN OTOT DARI TIAP VERTEBRATA


1) Pisces
Sistem otot (urat daging): penggerak tubuh, sirip-sirip, insang-insang organ
listrik (Sonic, 2008).

13
2) Belut laut
Sistem Otot:
Tubuh berupa lingkaran-lingkaran otot yang tersususn sebagai huru W.
Corong bukal digerakan oleh otot-otot radial. Lidah digerakan oleh otot
retrakor dan protaktor.
3) Ikan hiu
Sistem Otot:
Otot-otot di seluruh tubuh secara teratur bersegmen (materik) disebut miotom.
Otot-otot itu bermodifikasi kepala dan apendiks.
4) Ikan Perak
Sistem otot:
Otot tubuh dan ekor terutama terdiri dari miomer-miomer (ototo-otot
bersegmen) yang berselang-seling atau berganti-ganti tempat dengan vertebra
ketika mengadakan gerakan berenang dan berbalik arah. Miomer-miomer itu
secara kasar berbentuk seperti huruf W dan dirakit menjadi 4 sabuk miomer,
yang di sepanjang punggung merupakan rakitan yang terberat. Antara
miomer-miomer itu terdapat jaringan ikatan yang jika tidak terkena panas,
sabuk-sabuk miomer itu terpisah-pisah menjadi lapisan-lapisan daging.
5) Amfhibi
Secara majemuk, sistem otot katak berbeda dari susunan mioton primitive,
terutama dalam apendiks. Otot-otot segmental mencolok pada tubuh segmen
kaki teratas berotot besar.
6) Reftilia
Dibandingkan dengan katak, sistem otot buaya itu lebih rumitkarena
gerakannya lebih kompleks. Otot-otot kepala, leher dan kaki tumbuh baik,
walaupun kurang jika dibandingkan dengan otot mamalia. Segmentasi otot
jelas pada kolumna vertebralis dan rusuk.
7) Aves
Tulang kuadrat mempunyai dua permukaan articular dorsal. Semua tulang
velvis bersatu. Ada sebuah vigostil. Sternum mempunyai empat buah tekik

14
(celah) posterior. Otot pektoralis mayor di,ulai pada lunas tulang sternum, dan
menarik tulang humerus kebawah (berarti menarik sayap ke bawah).
Sebaliknya, otot vektoralis minor menarik sayap k atas,
8) Mamalia
Tulang kuadrat mempunyai dua permukaan articular dorsal. Semua tulang
velvis bersatu. Ada sebuah vigostil. Sternum mempunyai empat buah tekik
(celah) posterior. Otot pektoralis mayor di,ulai pada lunas tulang sternum, dan
menarik tulang humerus kebawah (berarti menarik sayap ke bawah).
Sebaliknya, otot vektoralis minor menarik sayap keatas.

7. KELAINAN PADA JARINGAN OTOT


Berikut adalah beberapa kelainan pada otot manusia :
1) Distrofi otot, penyakit ini merupakan penyakit genetic yang dapat merusak
serat otot. Tidak terdapat pengobatan spesifik untuk penyakit ini dan
gejalanya meliputi kelelahan, tidapat bergerak dan tidak memliki
keseimbangan. Penyakit yang umumnya masuk dalam kategori ini adalah
Duchenne, Myotonia, Becker, Limb Girdle dan oculopharyngeal
2) Kelumpuhan otak, merupakan kelainan bawaan yang mempengarhi postur,
keseimbangan dan fungsi motoric. Kehilangan bentuk otot saat kehamilan
atau selama proses kehamilan. Hal-hal fisikal akan menjadi sulit karena
kelainan ini
3) Fibrodysplasia Ossificans Progressiva, pada kelainan ini jaringan lunak
mengeras dan menjadi seperti tulang secara permanen. Tulang tumbuh antara
sendi dan pergerakan menjadi terbatas secara permanen. Tidak ada
pengobatan yang efektif , hanya pengatur rasa sakit yang bisa dilakukan pada
pengobatan penyakit ini.
4) Dermatomyositis, pada kondisi ini terdapat inflamasi myopathy yang
mempengaruhi kulit dan otot. Penyakit ini merupakan penyakit autoimun yang
membahayakan jaringan ikat dan melemahkan otot. Tidak ada pengobatan
untuk kondisi ini, namun perkembangannya dapat dikontrol menggunakan
obat-obatan kortikosteroid dan imunosuppresive.

15
5) Keseleo dan tegang otot, putaran atau tarikan pada otot atau tendon secara
tiba-tiba atau dalam waktu tertentu, dapat menyebabkan eseleo dan tegang
otot. Otot punggung dan lutut sering mengalaminya. Hal ini merupakan salah
satu penyakit sistem otot yang menyebabkan rasa sakit, pembengkakan dan
kesulitan dalam bergerak. Istirahat dan pengompresan menggunakan es
disarankan untuk meringankan keadaan ini, dan sangat penting juga untuk
menjaga daerah yang sedang sakit untuk tidak melakukan gerakan dan
diberikan obat untuk meringankan rasa sakit. (https://dosenbiologi.com).

16
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa jaringan otot merupakan
salah satu bagian dari sistem pergerakan tubuh manusia yang termasuk dalam
sistem muskulokeletal. Oleh karena itu, jaringan otot bertanggung jawab untuk
pegerakan tubuh, Jaringan otot terdiri dari sel-sel otot yang juga mengandung
jaringan ikat. Jaringan otot berfungsi untuk menggerakkan kerangka tulang,
menggerakkan jantung, mengontrol pergerakan jantung, menyimpan cadangan
makanan walaupun tidak banyak dan menggerakkan organ pencernaan. Sebuah
sel otot tersusun atas sarkolema, miofibril, mikrofilamen, sarkoplasma, reticulum
endoplasma, tendon dan fascia. Jaringan otot pada mamalia dapat dibedakan
berdasarkan ciri morfologis, fungsional, dan struktur setiap jenis jaringan otot
disesuaikan dengan peran fisiologisnya, yaitu ada otot lurik, otot polos, dan otot
jantung.

17
DAFTAR PUSTAKA
Mescher, A. (2017). Junqueira’s Basic Histology Text dan Atlas Edisi 13. Jakarta: EGC
(penerbit buku kedokteran).

Yatim, W. (1990). Biologi Modern Histologi. Bandung: TARSITO.

Andisa Shabrina. (2018). Mengenal Sistem Otot Manusia dan Masing-Masing Fungsinya
Bagi Tubuh. _[Online]. Tersedia: https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-
unik/sistem-otot-manusia/. (Diakses pada tanggal 26 Oktober 2019 pukul 10.45
WIB).

Histologi Jaringan Otot. [Online]. Tersedia:


(http://staffnew.uny.ac.id/upload/132300162/pendidikan/Jaringan_Otot.pdf). (Diakses
tanggal 25 Oktober 2019 pukul 20.10 WIB).

Kelainan pada Otot Manusia. [Online]. Tersedia:


(https://dosenbiologi.com/manusia/kelainan-pada-otot). (Diakses tanggal 26 Oktober
pukul 15.31 WIB).

Otot Jantung. [Online]. Tersedia: (https://dosenbiologi.com/manusia/otot-jantung).


(Diakses tanggal 26 Oktober 2019 pukul 11.15 WIB).

18

Anda mungkin juga menyukai