Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia mempunyai kemampuan bergerak dan berpindah tempat.
Gerak terjadi oleh adanya kerja sama antara rangka dan otot. pergerakan otot
otot memungkinkan tulang ikut bergerak melalui persendian. Sistem gerak
pada manusia terdiri dari tulang atau rangka, otot dan sendi.gerak tubuh secara
keseluruhan diatur dengan prinsip prinsip fisiologi. Adanya pergerakan otot
otot memungkinkan tulang ikut bergerak melalui persendian.
Dari penjelasan di atas pergerakan tubuh manusia agaknya tergantung
pada organ, akan tetapi sebenarnya tergantung pada mekanisme biokimiawi
selular yang tidak akan lepas dari pengaruh oleh hormone. Hormon adalah
suatu zat yang diproduksi oleh sistem endokrin. Hormon langsung dimasukan
kedalam pembuluh darah karena tidak memiliki saluran. Sistem endokrin ini
bekerja secara integral terhadap semua alat tubuh dan tidak memandang adanya
persyarafan atau pembuluh darah yang mengalir ke organ atau jaringan
tersebut.
Secara umum sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk
memproduksi hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Sistem endokrin sama
dengan sistem saraf yaitu mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua
sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homoestatis tubuh.
Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan
dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise
posterior yangmempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan
atau diangkat, maka fungsidari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh
sistem saraf. Bila sistem endokrinumumnya bekerja melalui hormon, maka
sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yangdihasilkan oleh ujung-ujung
saraf.

1
Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah.
Kelenjarendokrin ini termasuk hepar, pancreas (kelenjar eksokrin dan
endokrin), payudara, dankelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya,
Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinyakedalam duktus pada permukaan
tubuh, sepertikulit, atau organ internal, seperti lapisantraktusintestinal.
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar
hormon di dalamdarah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu
fungsi tubuh.Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap
hormon harus diatur dalambatas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari
waktu ke waktu apakah diperlukan lebihbanyak atau lebih sedikit hormone.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem gerak?
2. Apa yang dimaksud dengan sistem endokrin?
3. Apa hubungan antara sistem gerak dengan sistem endokrin?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem gerak
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem endokrin
3. Untuk mengetahui hubungan sistem gerak dan sistem endokrin

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Gerak
Sistem gerak pada manusia merupakan satu kesatuan organ yang
bekerja sama untuk mendukung tubuh manusia melakukan suatu gerakan.
Sistem gerak pada manusia terdiri dari tulang atau rangka, otot dan sendi.gerak
tubuh secara keseluruhan diatur dengan prinsip prinsip fisiologi. Adanya
pergerakan otot otot memungkinkan tulang ikut bergerak melalui persendian.
Tubuh dapat melaksanakan aktivitas,gerakan dengan cepat dan tepat serta
adanya pengaturan postur karna ada koordinasi gerakan tubuh di otak yaitu
karna aktivitas integrasi mulai dari tingkat spinal medulla oblongata, dan
korteks inilah yang mengatur postur tubuh dan memungkinkan terjadinya
pergerakan terkoordinasi. Untuk menggerakkan seluruh anggota badan otak
harus merencanakan gerakan yang sesuai dengan berbagai sendi pada saat yang
sama, dan menyesuaikan gerakan dengan membandingkan rencana yang
ada.gerak merupakan pola koordinasi yang sangat komplek yang melibatkan
sistem muskulo, skeletal dan saraf. Mekanisme gerak dapat dibedakan menjadi
gerak yang disadari atau volunteer dan gerak yang tidak disadari atau
involunter atau yang di sebut dengan refleks.

Proses gerak yang disadari mekanismenya melalui jalur yang Panjang


mulai dari reseptor, saraf sensori,kemudian dibawa ke otak untuk selanjutnya
diasosiasi korteks. Gerakan direncanakan dikorteks,basal ganglia dan dibagian
lateral dari hemisfer serebelum kemudian diperintahkan ke otot melalui jalur
kortikospinal dan kortikobulbaris. Gerakan diperhalus di serebelum bagian
media dan intermedial. Pada gerakan dalam pengaturan postur tubuh di
kendalikaan melalui jalur spinoserebelum yang berproyeksi ke batang otak.
Jalur batang otak utama dalam pengaturan postur adalah traktusrubrospinalis,
retikulospinalis,tektospinaliss,festibulospinalis serta neuron neuron dibatang

3
otak. Serat jalur kortikospinlis pada baatang otak membentuk piramid yang
disebut sistem piramidalis. Sedangkan jalur lain pada batang otak yang tidak
melewati piramid, tetapi berperan dalam control postur disebut sistem ekstra
piramidalis. Sedangkan gerakan refleks berjalan dengan sangat cepat dan
respon terjadi secara automatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan control
dari otak.

Manusia mempunyai kemampuan bergerak dan berpindah tempat.


Gerak terjadi oleh adanya kerja sama antara rangka dan otot. Rangka manusia
disusun oleh lebih dari 200 buah tulang. Beberapa tulang saling menyatu, dan
tulang-tulang yang lainnya terhubung dengan sendi oleh ligamen yang
memungkinkan terjadinya pergerakan. Otot menempel pada tulang dan
menghubungkan tulang yang satu dengan tulang lainnya. Otot mempunyai
kemampuan berkontraksi yang dapat menggerakkan tulang dengan
mekanisme tertentu sehingga otot disebut alat gerak aktif, sedang tulang
disebut alat gerak pasif.

Gambar 1. Kerjasama antara Rangka dan Otot Menghasilkan Gerakan

1. Sistem Rangka Pada Manusia


Manusia memiliki rangka dalam yang disusun oleh tulang keras
(disebut juga tulang rangka atau tulang) dan tulang rawan. Rangka manusia
dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan tulang (seperti tengkorak) yang

4
ditunjang oleh struktur lain, seperti ligamen (jaringan ikat yang
menghubungkan antara tulang yang satu dengan tulang lainnya), tendon
(jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang), dan otot.
Sistem rangka memiliki lima fungsi utama yaitu:
1) Penopang Atau Penegak Tubuh
Sistem rantaau pgka menyediakan struktur yang mampu menopang
seluruh tubuh. Tulang-tulang penyusun rangka secara sendiri atau dalam
kelompok menyediakan tempat sangkutan bagi berbagai jaringan lunak
dan organ.
2) Tempat Penyimpanan Kalsium Dan Lemak
Di dalam tulang terdapat berbagai mineral seperti kalsium, kalium, dan
natrium. Kalsium (zat kapur) merupakan mineral utama pembentuk
tulang. Apabila tubuh kekurangan kalsium, tubuh akan mengambilnya
dari tulang dan jika terjadi terus menerus, tulang dapat menjadi tipis,
rapuh, dan mudah patah. Selain sebagai cadangan mineral, tulang rangka
menyimpan cadangan energi dalam bentuk lemak yang disimpan pada
sumsum tulang kuning.
3) Penghasil Sel-Sel Darah
Sel darah merah, sel darah putih, dan komponen darah lainnya dihasilkan
pada sumsum tulang merah yang mengisi ruangan dalam kebanyakan
tulang, terutama pada tulang pendek, tulang pipih, tulang tak beraturan,
jaringan kanselus (tulang berbentuk spons) pada ujung tulang pipa, tulang
rusuk, dan tulang dada.
4) Pelindung Alat-Alat Tubuh Penting
Jaringan dan organ lunak dikelilingi dan dilindungi rangka. Sebagai
contoh, tulang rusuk melindungi jantung dan paru-paru; tengkorak
melindungi otak; ruas - ruas tulang belakang melindungi sumsum tulang
belakang gelang panggul melindungi sistem reproduksi dan sistem
pencernaan.
5) Alat Pergerakan

5
Tulang-tulang bertindak sebagai pengungkit apabila otot-otot yang
melekat pada tulang itu berkontraksi menghasilkan gerakan yang
bertumpu pada sendi.

2. Sendi
Tempat bertemunya dua buah tulang dinamakan sendi. Sendi diikat
oleh ligamen dan tendon. Terdapat tiga jenis sendi yaitu sendi dengan
gerakan bebas (diarthrosis), sendi dengan gerakan terbatas Amfiarthrosis),
dan sendi yang tidak dapat bergerak (sinarthrosis).
1) Sendi yang Tidak Dapat Bergerak (Sinartrosis)
Pada persendian ini tulang-tulang dipersatukan oleh fisura,contohnya
hubungan antar tulang-tulang tengkorak. Sendi ini bedakan atas dua
kelompok yaitu:
a) Sinartrosis sinfibrosis: sinartrosis yang tulangnya dihubungkan
jaringan ikat fibrosa. Contoh: persendian tulang tengkorak
b) Sinartrosis sinkondrosis: sinartrosis yang dihubungkan oleh tulang
rawan. Contoh: hubungan antar segmen pada tulang belakang.
2) Sendi dengan Gerakan Terbatas (Amfiartrosis)
Persendian dengan gerakan yang sangat terbatas. Persendian ini
dibedakan atas:
a) Simfisis adalah tulang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang
berbentuk seperti cakram. Contohnya adalah hubungan antara ruasruas
tulang belakang.
b) Sindesmosis adalah tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan
ligamen. Contohnya adalah persendian antara fibula dan tibia.
Sindesmosis adalah tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan
ligamen. Contohnya adalah persendian antara fibula dan tibia.
3) Sendi dengan gerakan bebas (Diartrosis)

6
Persendian dengan gerakan tanpa batas atau bebas, dan mobilitasnya
cukup besar. Umumnya ditemukan pada hubungan antara tulang-tulang
panjang.

3. Otot
Dalam kehidupan sehari-hari, otot disebut juga daging. Tulangtulang
yang menyusun kerangka tubuh kita tertutup oleh otot. Dengan adanya kerja
otot, tubuh dapat digerakkan. Oleh sebab itu, otot disebut alat gerak aktif.
Fungsinya sebagai penggerak tulang tulang sehingga menghasilkan sebuah
gerakan. Berdasarkan jenis, otot di bagi menjadi 3 yaitu otot polos, otot
lurik, dan otot jantung.
1) Otot Polos
Otot polos disebut juga otot alat-alat dalam tubuh, karena otot ini terletak
pada saluran alat-alat dalam tubuh, seperti saluran pencernaan, pembuluh
darah, saluran kelamin, dan dinding rahim. Bekerja di luar kesadaran
tanpa perintah otak. Otot ini dipengaruhi oleh saraf otonom, yaitu saraf
simpatik dan parasimpatik.
2) Otot Lurik
Otot lurik disebut juga otot rangka karena otot ini melekat menutupi
rangka. Dikatakan otot lurik karena adanya daerah gelap dan daerah yang
terang berselangan kalau dilihat dengan mikroskop. Otot lurik diisebut
juga otot sadar karena bekerja menurut perintah otak.
3) Otot Jantung
Bekerjanya dibawah kesadaran kita, bentuknya bergaris melintang. Otot
jantung hanya terdapat pada dinding jantung.

B. SISTEM ENDOKRIN
Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang
bertugas untuk melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi
untuk mengatur seluruh kegiatan organ-organ dalam tubuh manusia sesuai
dengan yang dibutuhkan organ tersebut. Hasil sekresi berupa hormon ini
langsung masuk ke dalam pembuluh darah manusia tanpa harus melalui saluran
(duktus). Sistem endokrin terbagi menjadi beberapa kelenjar endokrin yang jika

7
dalam satu kesatuan disebut dengan sistem endokrin. Jadi, sistem endokrin
merupakan gabungan dari beberapa kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin itu
sendiri ada yang menghasilkan satu macam hormon/tunggal, danada juga yang
menghasilkan beberapa hormon/ganda. Kelenjar terdiri dari dua tipe yaitu
endokrin dan eksokrin. Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke
dalam darah. Kelenjar endokrin terdapat pada pulau Langerhans, kelenjar
gonad (ovarium dan testis), kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid.
Sedangkan kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada
permukaan tubuh seperti kulit dan organ internal (lapisan traktus intestinal-sel
APUD).

Gambar 2. Sistem Endokrin pada manusia


(Sumber: Syaifuddin, 2012)

Ada dua jenis organ endokrin, yaitu organ endokrin primer yang fungsi
utamnya adalah sekresi hormon, dan organ endokrin sekunder dimana sekresi
hormon terjadi secara sekunder ke beberapa fungsi lainnya. Beberapa organ
endokrin primer terletak dalam otak, meliputi hipotalamus, kelenjar hipofisis, dan
kelenjar pineal. Namun sebagaian besar organ endokrin primer terletak di luar
sistem saraf, meliputi kelenjar tiroid, paratiroid, timus, kelenjar adrenal, pankreas,
dan gonad (testis pada pria dan ovarium pada wanita). Plasenta juga berfungsi
sebagai kelenjar endokrin pada wanita hamil. Kenjar endokrin sekunder meliputi
organ jantung, hati, lambung, usus kecil, ginjal, dan kulit. Hipotalamus bersama
dengan fungsi neuralnya melepaskan hormon, sehingga dianggap sebagai organ

8
neuroendokrin. Beberapa organ lainnya juga mengandung sel endokrin yang
terpencar atau kelompok kecil dari sel endokrin. Misalnya sel adiposa
melepaskqan leptin, timus melepaskan hormon timik. Hormon akan memberikan
respon atau efek hanya pada sel targetnya yaitu sel yang memiliki reseptor
spesifik untuk hormon tersebut. Sel yang bukan merupakan sel target untuk
hormon tersebut tidak memeiliki resptor spesifik ini dan tidak dipengaruhi oleh
hormon. Ilmu yang mempelajari tentang hormon dan organ endokrin disebut
endokrinologi.

9
C. Hubungan Sistem Gerak Dengan Endokrin
Bila dipandang secara mikro, pergerakan tubuh dan hidup manusia
agaknya tergantuk pada organ seperti otak, jantung, paru paru, hati, ginjal yang
membutuhkan keutuhan dan kerja organ organ tubuh tersebut. Akan tetapi bila
ditinjau lebih mendalam organ tubuh itu, justru sangan tergantung pada
mekanisme biokimiawa seluler. Mekanisme ini tidak akan lepas dari pengaturan
oleh hormon.
Hormon adalah suatu zat yang diproduksi oleh kelenjar endokrin. Produk
ini langsung dimasukkan ke dalam saluran pembuluh darah karena kelenjar
endokrin adalah suatu kelenjar yang tidak mempunyai saluran. Kelenjar endokrin
ini bekerja secara integral terhadap semua alat tubuh dan tidak tergantung ada atau
tidaknya persarafan atau pembuluh darah yang mengalir ke organ atau jaringan
tersebut.
Sistem endokrin adalah serangkaian kelenjar yang memproduksi dan
mengeluarkan hormon untuk mengoordinasikan berbagai fungsi tubuh seperti,
sistem pernapasan, metabolisme tubuh, sistem reproduksi, tekanan darah,
pertumbuhan dan perkembangan, emosi suasana hati, dan sistem gerak tubuh.
Sistem endokrin tentunya sangat berpengaruh pada sistem gerak tubuh
baik secara sadar maupun tidak sadar. Sistem endokrin memantau jumlah hormon
dalam darah dimana hormon akan membawa pesan melalui darah ke organ, kulit,
otot, dan jaringan tubuh lainnya. Lalu sinyal-sinyal ini akan memberitahu tubuh
apa yang harus dilakukan dan kapan melakukannya.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang bertugas
untuk melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi untuk mengatur
seluruh kegiatan organ-organ dalam tubuh manusia sesuai dengan yang dibutuhkan
organ tersebut. Sistem endokrin tentunya sangat berpengaruh pada sistem gerak
tubuh baik secara sadar maupun tidak sadar. Sistem endokrin memantau jumlah
hormon dalam darah dimana hormon akan membawa pesan melalui darah ke
organ, kulit, otot, dan jaringan tubuh lainnya. Lalu sinyal-sinyal ini akan
memberitahu tubuh apa yang harus dilakukan dan kapan melakukannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Husein, Arief. “Modul PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) Biologi


SMA Kelompok Kompetensi A, Bab Sistem Gerak”

Mercuningsari, Dian. 2019. ”Modul Sistem Gerak Pada Manusia”.

Ranakusuma, Boedisantoso. 1992. “Buku Ajar Praktis Metabolik Endokrinologi


Rongga Mulut “ Jakarta: Universitas Indonesia Press

Setiawan, Aris, dkk. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Kebidanan.
Jakarta: Trans Info Media

12

Anda mungkin juga menyukai