Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FARMAKOGNOSI

SIMPLISIA
Dosen Pengampu : Apt. Almahera.S.Farm.,M.Farm.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :


1. Lutfi Umammi (2108060075 )
2. Kurniati (2108060076 )
3. Andriana (2108060067 )
4. Rianti (2108060054 )
5. Baiq Riana Ayu Martin (2108060044)

PRODI SI FARMASI
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
NUSA TENGGARA BARAT
2022

i
i
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikansyafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan Makalah ini. Penulis tentu menyadari bahwa
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untukitu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya Makalah ini
nantinya dapat menjadi Makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada Makalah ini penulis mohon maaf sebesar-
besarnya.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................ i
Daftar Isi.................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 1
C. Tujuan.......................................................................................... 1
BAB II Pembahasan................................................................................ 2
A. Pengertian Simplisia.................................................................... 2
B. Jenis-Jenis Simplisia................................................................... 2
C. Proses Pembuatan Simplisia........................................................ 3
D. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Mutu Simplisia................... 4
BAB III Penutup...................................................................................... 5
A. Kesimpulan.................................................................................. 5
Daftar Pusaka.......................................................................................... 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di indonesia terdapat banyak jenis tanaman simplisia yang berkhasiat
sebagai bahan baku obat. Simplisia adalah bahan alami atau tanaman herbal
yang belum mengalami pengolahan apapu serta merupakan bahan yang telah
dikeringkan dan banyak digunakan sebagai bahan baku industri obat
Simplisia telah lama dikenal masyarakat sebagai bahan dasar obat
tradisional yang bermanfaat untuk mengobati suatu penyakit tanpa
menimbulkan efek samping apapun. Agar dapat bermanfaat dengan optimal
simplisia harus memenuhi syarat sebagai simplisia yang aman, berkhasiat dan
bermutu baik. Simplisia yang aman dan berkhasiat adalah simplisia yang tidak
mengandung bahaya bagi kesehatan serta simplisia yang masih mengandung
bahan aktif yang berkhasiat bagi kesehatan. Jenis simplisia sangat beragam,
terutama simplisia jenis tumbuhan. Simplisia jenis tumbuhan merupakan
simplisia yang diambil dari bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan seperti
daun, bunga, buah, biji, rimpang, batang dan akar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan simplisia?
2. Apa saja sumber dari simplisia?
3. Bagaimana proses pembuatan simplisia?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi mutu simplisia?
5. Bagaimana pemeriksaan mutu simplisia?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan simplisia
2. Mengetahui apa saja sumber simplisia
3. Mengetahui bagaimana proses pembuatan simplisia
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mutu simplisia
5. Mengetahui pemeriksaan mutu simplisia

iii
iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Simplisia
Menurut FI III simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai
obat, yang belum mengalami pengolahan apapun juga kecuali dinyatakan lain,
berupa bahan yang telah dikeringkan.Bahan baku simplisia diperoleh dari
tanaman liar atau tanaman budidaya. Jika simplisiaDiperoleh dari tanaman
budidaya maka keseragaman umur, masa panen, tempat tumbuh dan galur
(asal usul, garis keturunan) tanaman dapat dipantau.
B. Jenis-jenis Simplisia
Simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu
1. Simplisia nabati
Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh,
bagian tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya,.
Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman
atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya. Eksudat
tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya yang
dengan cara tertentu dipisahkan /diisolasi dari tanamannya.misalnya; daun
kumis kucing, daun legundi dan sebagainya.
a. Monografi daun kumis kucing
Nama latin: Orthosphon stamineus
Pemerian:
berupa helaian daun, rapuh, bentuk bulat telur,lonjong, belah ketupat
memanjang atau bentuk lidah tomak, pangkal membulat sampai
runcing, tepi beringgit sampai bergerigi tajam, ujung runcing sampai
meruncing, pertulangan daun menyirip, ibu tulang daun tanpak jelas,
batang dan cabang cabang berbentuk persegi, warna agak ungu, kedua
permukaan halus: warna hijau kecoklatan; tidak berbau rasa agak
pahit.
Senyawa identitas : sinensetin
Khasiat :
antioksidan, antihipertensi, antiinflamasi, antitumor, antibakteri .
b. Monografi daun legundi
Nama latin: Vitex trifolia L.
Pemerian :
Berupa helaian daun majemuk, berjumlah 3 helai untuk setiap ibu
tangkai daun, mudah patah, bentuk bulat telur, jorong, pangkal
runcing, tepi rata hingga tidak beraturan, ujung runcing, pertulangan
daun menyirip, menonjol dalam permukaan bawah, ibu tulang daun
tanpak jelas, kedua permukaan kasap; permukaan atas berwarna hijau
kehitaman, permukaan bawah kelabu agak putih ; bau khas ; rasa pahit.
Senyawa identitas :viteksikarpin.
Khasiat : sebagai antiasma, antipiretik, analgesik, diuretik.
2. Simplisia hewani
Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa utuh atau zat-
zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia
murni, misalnya minyak ikan (Oleum iecorisasselli) dan madu (Mel
depuratum).
a. Monografi minyak ikan
Nama latin : oleum lecoris aselli
Nama lain : minyak ikan
Pemerian : cairan minyak, encer, berbau khas,tidak tengik,rasa
dan bau seperti ikan.
Kelarutan : sukar larut dalam etanol; mudah larut dalam eter,
dalam klorofom,dalam karbon disulfide,dan dalam
etil asetat
Khasiat : sumber vitamin A dan vitamin D
3. Simplisia pelikan atau mineral
Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan
atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana
dan belum berupa bahan kimia murni, contoh serbuk seng dan serbuk
tembaga.
a. Monografi tembaga (II) sulfat
Nama resmi : cupri sulfas
Nama lain : tembaga (II) sulfat
Berat molekul : 159,6
Rumus molekul : CuSO4
Pemerian : prisma trisiklik atau serbuk hablur biru
Kelarutan : larut dalam 3 bagian air dan dalam 3 bagian
giseral, sangat sukar larut dalam air, setara 95% p.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : sebagai preaksi protein dan asam amino.
b. Monografi vaselinum flavum
Nama sinonim : vaselin kuning, petrolium
Zat berkhasiat : serupa dengan vaselin putih
Penggunaan : bahan salep, pencahar lemah.
Sediaan :
 Aethylis aminobenzoatis unguentum

2
 Aethylis aminobeanzoatis tannin unguentum
 Balsamum rubrum
 Olei lecoris unguentum
 Peruviani unguentum
 Prednisoloni unguentum
 Recorconoli unguentum compositum
 Zinci pasta.
Pemerian : masa lunak, lengket, bening, warna kuning muda
sampai kuning, sifat ini tetap setelah zat di
leburkan dan dibiarkan dingin tidak diaduk.
Cara memperoleh : diperoleh dari minyak mineral.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.
D. Proses pembuatan simplisia
1. Pengumpulan bahan baku
Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda beda antara lain
tergantung dalam pada: bagian tanaman yang digunakan, umur tanaman
atau bagian tanaman pada saat panen, waktu panen, lingkungan tempat
tumbuh.
2. Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran kotoran atau bahan
bahan asing lainnya dari bahan simplisia. Misalnya pada simplisia yang
dibuat dari akar suatu tanaman obat, bahan bahan asing seperti tanah,
kerikl, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak.
3. Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya
yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilalukan dengan air bersih
yang mengalir.
4. Perajangan
Beberapa jenis bahan simplisia tertentu ada yang memerlukan proses
perajangan.perajangan bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah
proses pengeringan, pengepakan dan penggilingan.
5. Pengeringan
Tujuan pengeringan adalah untuk mendapatkan simplisia yang tidak
mudah rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu lama.
6. Sortasi kering
Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda asing dan pengotor-
pengotor lainnya yang masih ada dan tertinggal pada simplisia kering.
7. Pengepakan dan penyimpanan

3
Simplisia dapat rusak, mundur atau berubah mutunya karena faktor luar
dan dalam, antara lain cahaya, oksigen, reaksi intern, dehidrasi,
penyerapan air, pengotoran serangga, dan kapang.
E. Faktor-Faktor yang mempengaruhi mutu simplisia
1. Bahan baku dan penyimpanan bahan baku
Bahan baku simplisia,tanaman obat dapat berupa tumbuhan liar atau
berupa tumbuhan budidaya. tumbuhan liar adalah tumbuhan yang tumbuh
dengan sendirinya di hutan atau di tempat lain, tanaman budidaya adalah
tanaman tanaman yang sengaja di tanam untuk tujuan produksi
simplisia.kandungan senyawa aktif pada simplisia dapat dipengaruhi oleh:
bagian tanaman yang digunakan, umur tanaman atau bagian tanaman pada
saat panen, waktu panen, lingkungan tempat tumbuh.
2. Proses pembuatan simplisia
a. Simplisia di buat dengan cara pengeringan
Pengeringan dilakukan dengan cepat pada suhu yang tidak terlalu
tinggi. Pengeringan pada suhu terlalu tinggi akan mengakibatkan
perubahan kimia pada kandungan senyawa aktif. Umtuk mencegah hal
tsb, bahan simplisia yang memerlukan perajangan perlu diatur
perajangannya sehingga di peroleh tebal irisan yang pada
pengeringannya tidak mengalami kerusakan.
b. Simplisia dibuat dengan proses permentasi
Proses permentasi dilakukan dengan seksama agar proses tersebut
tidak berkelanjutan ke arah yang tidak diinginkan.
c. Simplisia dibuat dengan proses khusus
Pembuatan simplisia dengan cara penyulingan,pengentalan eksudet
nabati, pengeringan sari air dan proses khusus lainnya dilakukan
dengan berpegang pada prinsip bahwa simplisia yang di hasilkan
memiliki mutu sesuai dengan persyaratan.
d. Simplisia pada proses pembuatan memerlukan air
Pati, talk, dan sebagainya pada proses pembuatannya memerlukan air.
Air yang digunakan harus bebas dari pencemaran racun
serangga,kuman patogen, logam berat dan lain lain.
F. Pemeriksaan mutu simplisia
Simplisia yang bermutu adalah simplisia yang berupa simplisia murni yang
memenuhi persyaratan umum simplisia.parameter standarisasi simplisia
meliputi parameter spesifik dan parameter non-spesifik
1. Parameter non-spesifik
a. Penetapan kadar abu
Penentuan kadar abu adalah bertujuan untuk nenberikan gambaran
kandungan mineral internal maupun eksternal yang berasal dari proses
awal sampai diperoleh simplisia dan ekstrak.prinsip penentuan kadar
abu ini yaitu sejumlan bahan yang dipanaskan pada temperatur dimana

4
senyawa organik dan turunannya terdestruksi dan menguap sehingga
tinggal unsur mineral dan anorganik yang tersisa.
Kadar abu=bobot akhir /bobot awalx100%
b. Penetapan susut pengeringan
Susut pengeringan adalah persentase senyawa yang menghilang selama
proses pemanasan(tidak hanya menggambarkan air yang hilang namun
juga senyawa yang menguap lain yang hilang) pengukuran sisa zat
dilakukan dengan pengeringan pada temperatur 105 derajat celcius
dalam 3o menit atau sampe berat konstan dengan motedi gravimetri
Susut pengeringan=(bobot awal-bobot akhir)bobot awalx100%
c. Penetapan kadar air
penetapan kadar air adalah bertujuan unutk mengetahui batasan
maksimal atau rentang tentang besarnya kandungan air dalam
bahan.penghilangan kadar air hingga jumlah tertentu berguna untuk
memperpanjang daya tahan bahan selama penyimpanan. Silpisia dinilai
cukup aman bila mempunyai kadar air kurang dari 10%
kadar air(v/b)=volume air yang terukur /bobot awal simplisiax100%
d. Penetapan kadar minyak atsiri
Penetapan kadar minyak atsiri adalah untuk mengukur berapa banyak
kadar minyak atsiri yang terdapat dalam simplisia.penetapan minyak
atsiri dapat dilakukan dengan destilasi air karena minyak atsiri tidak
dapat bercampur dengan air, sehingga batas antara minyak dan air
dapat terlihat dan diukur kadar minyak atsiri yang ada pada simplisia
tersebut
Kadar minyak atsiri= volume minyak atsiri yang terukur/bobot
sampelx100%
e. Uji cemaran mikroba
Uji cemaran mikroba meliputi uji aflatoksin, uji angka lempeng total,
uji ngka kapang, most probaly number(MPN)
2. Parameter spesifik
Parameter ini digunakan untuk mengetahui identitas kimia dari simplisia.
uji kandungan kimia simplisia digunakan untuk menetapkan kandungan
senyawa tertentu dari simplisia biasanya dilakukan dengan analisis
kromatografi lapis tipis.

5
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat, yang
belum mengalami pengolahan apapun juga kecuali dinyatakan lain, berupa
bahan yang telah dikeringkan. Simplisia ini dibagi menjadi tiga jenis yaitu
simplisia nabati, simplisia hewani, simplisia pelikan/mineral, dimana proses
pembuatannya meliputi pengumpulan bahan baku, sortasi basah, pencucian,
perajangan, pengeringan, sortasi kering, pengepakan/penyimpanan. faktor-
faktor yang menpengaruhi mutu simplisia yaitu pada saat pengumpulan
bahan baku yang dapat mepengaruhi simplisia yaitu bagian tanaman yang
digunakan, umur tanaman atau bagian tanaman pada saat panen, waktu
panen, lingkungan tempat tumbuh dan proses pada saat pembuatan
simplisia.dalam menentukan mutu simplisia yang baik maka perlu dilakukan
pemeriksaan mutu siplisia dimana simlisia yang bermutu adalah yang
berupa simplisia murni dan memenuhi prsyaratan, parameter standarisasi
simplisia meliputi parameter spesifik dan paramter non-spesifik (penetapan
kadar abu, penetapan susut pengeringan, penetapan kadar air, penetapan
kadar minyak atsiri, uji cemaran mikroba).

6
DAFTAR PUSAKA

Dwinatari Kurnia I.,Yosi Bayu.2015.Pengaruh waktu pemanenan dan


Tingkat maturasi daun legundi (vitex trfolia L).traditional medicine
Journal,20(2).
Kemenkes RI.,2017. Farmakope Herbal Indonesia.Edidi II.Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.Jakarta.261-272
Mukhriani.,2014.farmaknosi Analisis.makassar:Alauddin University Press
Munasari D.,dkk.2020.Buku Penuntun Praktikum Farmakognosi.
Laboratorium pendidikan dan komputasi.fakultas farmasi universitas
Halu oleo.
Prasetyo & Entang.,2013.Pengelolaan Budidaya Tanaman Obat-Obatan
(bahan simplisia).Badan Penerbitan Fakultas Pertanian UNIB:Bengkulu
Susanti N.2016.Sumber Belajar Penunjang PLPG 2016 FARMASI
BAB IX:OBAT TRADISIONAL DAN SIMPLISIA.Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.

Anda mungkin juga menyukai