Anda di halaman 1dari 16

MODUL

“KOMPLEMENTER HERBAL SERAI (Cymbopogan Citratus)”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komplementer dan
Alternatif

Fasilitator : Elida Ulfiana, S.Kep, Ns, M.Kep

Disusun oleh:

AJI/B21 Kelompok 4

Servianus G Ragung (131811123025)

Lilik Juliati (131811123004)

Heny Kurniawaty (131811123012)

Vina Hardiyanti (131811123067)

Mau’na Qurratun A (131811123041)

Siti Devi A (131811123036)

PROGRAM ALIH JENIS PENDIDIKAN NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan Nikmat-nya, sehingga Modul
“Komplementer Herbal Temulawak” dapat selesai tepat waktu.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada:
1. Elida Ulfiana, S.Kep, Ns, M.Kep sebagai dosen koordinator mata kuliah keperawatan
komplementer.
2. Teman-teman yang ikut membantu dalam penyelesaian modul.
Dengan selasainya tugas modul keperawatan komplementer dan alternatif tentang
“Komplementer Herbal Serai”, penulis menyadari masih ada kekurangan karenanya saran
dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan yang bermakna dalam
perkembangan keperawatan komplementer dimasa mendatang.

Surabaya, Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan.............................................................................. 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tumbuhan Serai....................................................... 3
2.2 Deskripsi Tumbuhan Serai
2.3 Manfaat Tumbuhan Serai.....................................
2.4 Kandungan Kimia Serai
2.5 Aneka Olahan Serai
BAB 3 PENUTUP
3.1 Simpulan....................................................................................... 27
3.2 Saran............................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA 28
1. Tumbuhan Serai
Serai adalah jenis tanaman sejenis rerumputan yang biasa digunakan untuk bumbu
masakan. Serai juga dikenal dengan nama lemon grass. Serai tidak memiliki rasa yang
khas, namun mempunyai aroma harum yang mampu menyedapkan masakan. Memang
pada umumnya serai mempunyai aroma yang harum ketika dimemarkan. Serai
berbentuk memanjang seperti rumput dengan kulit yang cukup keras. Serai berwarna
kehijauan atau kadang-kadang berwarna kuning dengan daging serai berwarna putih.
Serai dapat tumbuh di berbagai dataran sehingga tanaman serai termasuk dalam
tanaman obat keluarga karena mudah ditanam bahkan di lingkungan rumah. Serai
cukup mudah ditemukan di pasar atau super market. Serai juga terbilang murah karena
dijual satu paket dengan bumbu-bumbu lainnya.

Klasifikasi ilmiah tanaman serai adalah sebagai berikut:


Kingdom: Plantae
(tidak termasuk): Angiospermae
(tidak termasuk): Monokotil
(tidak termasuk): Commelinids
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Cymbopogon
Spesies: C. citratus
Nama binomial
Cymbopogon citratus
1.1 Deskripsi Serai
Serai atau Cymbopogon citratus DC merupakan tumbuhan yang masuk ke dalam
famili rumput-rumputan atau Poaceae. Dikenal juga dengan nama serai dapur
(Indonesia), serai (Sunda), dan bubu (Halmahera) (Oyen dan Dung, 1999). Tanaman
ini dikenal dengan istilah Lemongrass karena memiliki bau yang kuat seperti lemon,
sering ditemukan tumbuh alami di negara-negara tropis (Oyen dan Dung, 1999).
Tanaman serai mampu tumbuh sampai 1-1,5 m panjang daunnya mencapai 70-80
cm dan lebarnya 2-5 cm, berwarna hijau muda, kasar, dan mempunyai aroma yang
kuat (Wijayakusuma, 2005). Tanaman serai dengan genus Cymbopogon meliputi
hampir 80 spesies, tetapi hanya beberapa jenis yang menghasilkan minyak atsiri yang
mempunyai arti ekonomi dalam perdagangan. Tanaman serai mampu menghasilkan
minyak dengan kadar sitronellal 7-15% dan geraniol 55-65% (Wijoyo, 2009).
Tanaman serai dapur memiliki habitus berupa tanaman tahunan yang hidup secara liar
dan berbatang semu yang membentuk rumpun tebal serta mempunyai aroma yang kuat
dan wangi. Morfologi akarnya berimpang pendek dan berwarna coklat muda
(Sastrapradja, 1978).
Menurut Mansur (1990), panen pertama dilakukan pada saat tanaman serai sudah
berumur 5-6 bulan setelah tanam, dengan cara memotong daun serai pada 5 cm diatas
ligula (batas pelepah dengan helaian daun) dari daun paling bawah yang belum mati
atau kering. Panen selanjutnya dapat dilakukan setiap 3 bulan pada musim hujan dan
setiap 4 bulan pada musim kemarau.
Morfologi tanaman serai :
1. Akar
Tanaman serai memiliki akar yang besar. Akarnya merupakan jenis akar serabut
yang berimpang pendek.
2. Batang
Batang tanaman serai bergerombol dan berumbi, serta lunak dan berongga. Isi
batangnya merupakan pelepah umbi untuk pucuk dan berwarna putih kekuningan.
Tanaman serai memiliki batang yang berwarna putih. Namun ada juga yang
berwarna putih keunguan atau kemerahan. Selain itu, batang tanaman serai juga
bersifat kaku dan mudah patah. Batang tanaman ini tumbuh tegak lurus di atas
tanah.

3. Daun
Daun tanaman serai berwarna hijau dan tidak bertangkai. Daunnya kesat, panjang,
dan runcing, hampir menyerupai daun lalang. Selain itu, daun tanaman ini memiliki
bentuk seperti pita yang makin ke ujung makin runcing dan berbau citrus ketika
daunnya diremas. Daunnya juga memiliki tepi yang kasar dan tajam. Tulang daun
tanaman serai tersusun sejajar. Letak daun pada batang tersebar. Panjang daunnya
sekitar 50-100 cm, sedangkan lebarnya kira-kira 2 cm. Daging daun tipis, serta
pada permukaan dan bagian bawah daunnya berbulu halus.
cici-ciri serai atau serai (wangi) antara lain adalah sebagai berikut:
 Tumbuh berumpun.
 Daun berbentuk seperti pita melengkung ke bawah dengan ukuran lebar antara 0,5
- 1,5 cm dan panjang 50 hingga 100 cm.
 Tulang daun sejajar dan berada di bagian tengah.
 Batang tidak berkayu dan berusuk pendek.
 Pangkal batang berwarna hijau keunguan.
 Akar serabut berwarna putih.
 Perbanyakan dilakukan dengan cara stek anakan yang diperoleh melalui
pemisahan rumpun berukuran besar menjadi beberapa bagian tananan baru.
1.2 Manfaat Tanaman
1.2.1 Minyak serai melindungi tubuh dari serangan nyamuk
Minyak serai adalah cairan yang didapat dari ekstraksi serai. Wangi citronella
yang terkandung dalam serai tidak disukai nyamuk. Perlu dicatat, manfaat
mengusir nyamuk ini hanya didapat dari minyak yang dioleskan pada tubuh.
Tidak berlaku jika serai hanya dikibas-kibaskan di udara. Aroma serai yang
segar memiliki efek menenangkan dan disukai oleh manusia, tetapi wangi serai
ternyata dibenci oleh serangga, termasuk nyamuk. Gigitan nyamuk dapat
memberikan rasa gatal dan bekas pada kulit. Bahkan beberapa nyamuk
berpotensi untuk membawa penyakit seperti demam berdarah dan malaria.
Mengoleskan minyak serai secara berkala pada kulit dipercaya dapat
melindungi Anda dari gigitan nyamuk. Manfaat serai untuk menghindari
nyamuk juga sudah dibuktikan dengan banyaknya produk lotion anti nyamuk
dengan wangi daun serai.
1.2.2 Meringankan sakit perut
Setiap harinya tentu tidak terhitung berapa banyak bakteri yang masuk ke dalam
sistem pencernaan kita. Serai membantu melindungi sistem pencernaan dengan
cara membunuh bakteri patogen yang masuk dalam sistem pencernaan. Serai
tidak hanya dapat mencegah terjadinya infeksi pada saluran pencernaan tetapi
dipercaya juga dapat meredakan gejala berbagai masalah pencernaan mulai dari
diare hingga sembelit. Serai juga dapat mengatasi nyeri perut (termasuk juga
nyeri haid) karena memiliki efek analgesik. Tipsnya, akar batang serai
dipotong-potong, kemudian direbus dan dicampur air lemon, diminum selagi
hangat.
1.2.3 Meredakan flu
Manfaat serai yang satu ini juga tidak kalah penting yaitu mengatasi gejala flu.
Konsumsi teh serai dapat menurunkan gejala flu seperti demam dan juga hidung
tersumbat. Meskipun begitu, serai tidak memiliki kemampuan untuk mengobati
flu karena penyebabnya merupakan infeksi virus, sehingga serai hanya dapat
digunakan sebagai obat pendamping saja.
1.2.4 Memberikan rasa nyaman dan mengatasi depresi.
Meminum air rebusan serai dapat menenangkan pikiran dan memberikan rasa
nyaman.Serai yang memiliki sifat antidepresan bisa menurunkan berbagai gejala
depresi seperti stres, cemas, dan gangguan tidur atau insomnia. Aroma serai
yang menenangkan dipercaya dapat membantu relaksasi otot dan juga saraf
sehingga Anda dapat tidur lebih nyenyak. Konsumsi teh daun serai sebelum
tidur akan membuat tidur Anda lebih nyenyak.
1.2.5 Mengatasi ketombe
Manfaat serai yang terakhir adalah untuk mengatasi ketombe. Masalah rambut
yang satu ini memang dapat diatasi menggunakan berbagai minyak esensial dan
salah satunya adalah minyak serai. Anda dapat mengaplikasikan minyak serai
secara langsung pada kulit kepala untuk membasmi ketombe. Namun sebuah
penelitian menunjukkan bahwa khasiat serai ini belum tentu efektif pada semua
orang, sehingga tidak ada jaminan bahwa ketombe akan hilang setelah
penggunaan minya serai. Tetapi cara ini tetap patut dicoba karena tidak akan
memberikan efek samping pada kulit kepala.
1.2.6 Menjaga kesehatan mulut
Serai atau serai juga dipercaya dapat menjaga kesehatan mulut. Serai dipercaya
dapat mengobati infeksi mulut atau sariawan yang disebabkan oleh infeksi jamur
maupun bakteri. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi teh serai
dapat menurunkan gejala infeksi mulut akibat jamur pada pasien HIV/AIDS. Hal
ini tentunya karena serai memiliki sifat antiinflamasi, antibakteri, dan juga
antijamur.
1.2.7 Pereda nyeri otot
Efek analgesik tidak hanya dapat dirasakan untuk meredakan sakit perut, tetapi
juga jenis nyeri lainnya seperti nyeri otot dan juga nyeri sendi. Manfaat serai
untuk meredakan nyeri otot dan sendi bisa didapatkan dengan cara konsumsi teh
serai atau dengan melakukan pijat menggunakan minyak serai.
1.2.8 Menurunkan Tekanan Darah
Manfaat serai yang ketiga adalah dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Serai memiliki sifat diuretik yang artinya serai mampu mambantu membuang
kelebihan garam dan air dalam tubuh melalui urine. Kelebihan kadar garam
dalam tubuh memang merupakan salah satu penyebab dari hipertensi. Sehingga
jika kita mengonsumsi serai secara rutin maka tekanan darah pun akan menurun
seiring dengan menurunnya kadar garam dalam tubuh.
1.2.9 Menurunkan kadar gula darah
Selain menurunkan tekanan darah, manfaat daun serai yang lain adalah
menurunkan kadar gula darah. Caranya adalah dengan cara mengeluarkan racun
yang ada di pankreas dan meningkatkan kerja pankreas. Perlu diketahui bahwa
penyebab diabetes adalah akibat ketidakmampuan pankreas memproduksi
insulin yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga kadar gula dalam darah pun naik.

1.3 Kandungan Kimia Serai


Daun :  daun serai dapur mengandung 0,4%  minyak atsiri dengan komponen yang
terdiri dari sitral, sitronelol (66-85%), α-pinen, kamfen, sabinen, mirsen,β-felandren,
p-simen, limonen, cis-osimen, terpinol, sitronelal, borneol, terpinen-4-ol, α-terpineol,
geraniol, farnesol, metil heptenon, n-desialdehida, dipenten,  metil heptenon,
bornilasetat, geranilformat, terpinil asetat, sitronelil asetat, geranil asetat, β-elemen, β-
kariofilen, β-bergamoten, trans-metilisoeugenol, β-kadinen, elemol, kariofilen
oksida.1,2,15)
Pada penelitian lain pada daun ditemukan minyak atsiri 1% dengan komponen utama
(+) sitronelol, geranial (lebih kurang 35% dan 20%), disamping itu terdapat pula
geranil butirat, sitral, limonen, eugenol, dan metileugenol.17)

Sitronelol hasil isolasi dari minyak atsiri serai terdiri dari sepasang enansiomer  (R)-
sitronelal dan (S)-sitronelal.
Pada jenis Cymbopogon yang lain (Cymbopogon giganteus chiovenda) mengandung
minyak atsiri yang terdiri dari limonen, p-mentha-1,5, 8-trien; 1,2-limonenoksida;  p-
mentha-2, 8-dien-1-ol; Dekan-2, 4-dien-1-ol; p-metilasetofenon; trans-p-menta-1(7),
8-dien-2-ol; Decan-2, 4-dienal; isopiperitenol; cis-p.menta-1 (7), 8-dien-2-ol; cis
carveol; carvone; isopiperitenon; cuminil alkohol; perililaldehid; perilil alkohol.
1.4 Aneka Olahan Berbahan Serai
1.4.1 Udang oseng batang serai

 Bahan
- 1/4 kg udang
- ¼ kg cumi
- 15 batang serai
- 5 batang kacang panjang
- ½ sendok teh garam
- 1 sendoh makan gula pasir
- 3 siung bawang putih
- 3 siung bawang merah
- 10 gr jahe
- Cabai merah besar 4 buah
- Cabai kecil sesuai selera

 Langkah-langkah
1. Potong tipis batang serai terlebih dahulu, iris setipis mungkin
2. Potong kacang panjang sesuai selera
3. Bumbu yang dihaluskan, bawang merah, bawang putih kemudian cabai
merah besar, cabai merah kecil, tomat dan tambahkan garam secukupnya
4. Tumis bumbu yang telah di haluskan tambahkan jahe yang telah di
geprek, setelah itu masukkan serai yang telah diiris tipis lalu diongseng
setelah agak layu dilanjutkan dengan memasukkan udang dan cumi
ongseng hingga setengah matang
5. Masukkan kkacang panjang yang telang dipotong kemudian masukkan
gula pasir dan garam aduk rata . angkat dan titiskan
6. Udang oseng batang ser siap di hidangkan.
1.4.2 Wedang serai detoks

 Bahan :
- 4 batang serai
- 1 batang kayu manis ( ± 4 cm)
- 50 gr jahe
- 3 sendoh makan gula pasir
- 60 gr gula aren
- ½ sendok teh garam
- 500 ml air putih
 Langkah-langkah
1. Siapkan panci, isi 500 ml air panaskan hingga mendidih
2. Setelah mendidih masuk kan daun serai geprek, kayu manis, jahe yg
sudah dicuci dan iris tipis. tunggu sampai 2 menit masukkan gula aren,
gula pasir dan garam. Aduk hingga rata sampai tidak ada kristal gula
dan garam. angkat panci dan saring wedang kedalam gelas.
3. Wedang serai detoks siap dihidangkan (sajikan ketika hangat)

1.4.3 Serai lemongress tea

 Bahan

- 4 batang serai
- 3 sendok makan perasan jeruk nipis
- 500 ml air putih
- 2 teh celup
- 3 sendok makan gula pasir
- Es batu secukupnya
 Langkah –langkah

1. Cuci bersih serai. Pisahkan daun dan batangnya. Kita ambil batangnya
saja dan di geprek
2. Masukkan air kedalam panci tunggu hingga mendidih dan masukkan
batang serai, masukkan gula pasir aduk hingga merata
3. Masak hingga mendidih sampai keluar aroma serainya kemudian angkat
4. Tuang perasan air jeruk nipis aduk rata tunggu hingga dingin, tuang
kedalam gelas dan tambahkan es batu. Serai lemongress tea siap
disajikan
1.5 Pembahasan
Manfaat atau kegunaan dari minuman wedang serai detoks dapat membantu
membersihkan racun berbahaya keluar dari tubuh, karena sifat diuretik nya.
Detofsifikasi akan membantu kelancaran fungsi berbagai organ tubuh, termasuk
hati dan ginjal serta membantu menurunkan kadar asam urat. Efek diuretik serai
akan membantu meningkatkan jumlah dan frekuensi buang air kecil, sehingga
membantu menjaga kesehatan pencernaan. Serai juga bermanfaat sebagai tonik
kulit dan sebagai pembersih yang efektif untuk kulit berminyak dan berjerawat
karena sifat astringent dan antiseptik. Karena hal ini serai memperkuat jaringan
kulit dan mengencangkan pori-pori serta sifat sterilisasinya
Untuk olahan udang oseng batang serai dapat mencegah penyakit kanker.
Serai sendiri efektif untuk mengobati berbagai jenis kanker tanpa mempengaruhi
sel-sel tubuh yang normal dan sehat. Aktivitas anti kanker serai yang telah
menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam pencegahan kanker kulit. Penelitian
lain juga membuktikan serai dapat membantu menghambat sel kanker hati fase
awal dan mencegah pembentukan lebih lanjut. Efek lain yang ditemukan juga
dapat menghambat sel kanker payudara. Sedangkan udang mengandung mineral
selenium ini adalah zat antioksidan yang dapat mencegah tumbuhnya sel-sel
kanker. Pada 56 mikrogram di dalam 4 ons udang yang kita konsumsi, terdapat
selenium dengan jumlah yang pas untuk memenuhi kebutuhan mineral selenium di
dalam tubuh. Bahkan, beberapa penelitian yang sudah dilakukan membuktikan
bahwa kandungan selenium di dalam udang dapat diserap dengan baik oleh tubuh
kita

Beberapa penelitian tentang manfaat Sereh


1. PEMANFAATAN EKSTRAK SEREH (CHYMBOPOGON NARDUS L.) SEBAGAI ALTERNATIF ANTI
BAKTERI STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS PADA DEODORAN PARFUME SPRAY. Hasilnya
adalah penggunaan ekstrak sereh (Cymbopo‐gon nardus L) pada deodorant parfume spray
sangat efektif untuk menurunkan aktifitas bakteri Staphylococcus epidermidis pada
konsentrasi 30%. Apabila dibandingkan dengan deodorant parfume spray yang ada dipasaran
yaitu hanya sebesar 8%. (Khasanah, Budiyanto , dan Widiani. Mahasiswa FMIPA Universitas
Negeri Yogyakarta. Diakses tanggal 12 Maret 2019.
https://journal.uny.ac.id/index.php/pelita/article/download/4300/3725)
2. PEMANFAATAN TUMBUHAN SERAI WANGI (Cymbopogon nardus L. RENDLE) SEBAGAI
ANTIOKSIDAN ALAMI. Penelitian ini bertujuan menentukan aktivitas antioksidan pada ekstrak
metanol batang serai wangi adalah dengan radikal bebas DPPH (2,2-diphenyl-1-
picrylhidrazyl). Suatu senyawa dikatakan memiliki aktivitas antioksidan apabila senyawa
tersebut mampu mendonorkan atom hidrogennya pada radikal bebas yang digunakan
(DPPH). Hasil penelitiannya adalah ekstrak kasar metanol batang serai mampu menangkap
radikal DPPH sebesar 50%.(Erwin dan Panggabean, 2013. Jurnal Kimia Mulawarman Volume
10 Nomor 2, Mei 2013 ISSN 1693-5616)
3. Sarlina, Razak, dan Tandah, (2017) : Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Ekstrak Daun Sereh
(Cymbopogon nardus L. Rendle) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Penyebab
Jerawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi variasi konsentrasi karbopol 1 %
dan
ekstrak 20% memiliki viskositas dan aktivitas antibakteri atau daya hambat yang kuat
terhadap bakteri Staphylococcus aureus. (Diakses tanggal 12 Maret 2019 dari
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Galenika/index)
4. Dewi, Nur, dan Hertriani, (2015): Efek Antibakteri dan Penghambatan Biofilm Ekstrak Eereh
(Cymbopogon nardus L.) Terhadap Bakteri Streptococcus Mutans Dalam Pencegahan Karies
Gigi.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat efek antibakteri dan efek penghambatan biofilm
ekstrak sereh terhadap bakteri S.mutans, sehingga mampu mencegah terjadinya karies gigi
dan mengotrol akumulasi plak pada permukaan gigi. (Diakses tanggal 12 Maret 2019 dari
https://jurnal.ugm.ac.id/mkgi/article/download/9120/7662)
5. Rahayu dan Naimah, (2010) : Pembuatan Formulasi Krim Anti Nyamuk dari Fraksi Minyak
Sereh. Kandungan utama minyak sereh adalah citronellal (35-45%). Hasil penelitian
menunjukkan fraksi minyak sereh dengan konsentrasi tinggi (citronellal), mampu mencegah
gigitan nyamuk Aedes Agypti selama 6 jam.
(jurnal kimia dan kemasan. Vol. 32. No. 2. Diakses tanggal 12 Maret 2019 dari
hhtps://www.researchgate.net/publication/3186/77559)

6. Halim Abdul, (2015) : Efek Analgetik Ekstrak Batang Sereh (Cymbopogon citratus) pada Tikus
Putih Strain Wistar denan Metode Paw Pressure Test. Hasil penelitian menunjukkan ada efek
analgetik secara signifikan pada tikus yang diberi ekstrak batang sereh, dengan dosis 183,36
mg/kgBB (p<0,05). ( Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran UMM. Diakses pada tanggal 12 Maret
2019 dari: eprints.umm.ac.id)

DAFTAR PUSTAKA
Sitorus, Marham. Kimia Organik Umum. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2010
Asriani Ilyas dan Wahyuni, Penuntun Praktikum kimia Organik (Makassar: UIN
Alauddin, 2012).
www.warnetgadis.com/2016/09/makalah-observasi-tanaman-serai-serai.html
(di akses 01 Maret 2019)
Budiasih, Kun Sri. 2011. Pemanfaatan Beberapa Tanaman yang Berpotensi
Sebagai Bahan Anti Nyamuk. Yogyakarta: UNY
www.organicfacts.net/health-benefits/herbs-and-spices/health-benefits-of-lemongrass.html
(di akses 01 maret 2019)

Anda mungkin juga menyukai