Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BOTANI FARMASI

Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Botani
Farmasi

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Yus Risal, S.Si., M.Si

Disusun oleh kelompok 5 :

1. Putri Ramadhani Salsabila H (222521254)


2. Murni (222521255)
3. Andi Risdayanti Bahtiar (222521256)
4. Alifah Alya Armayanti Arman (222531287)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
KOLAKA

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti. Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Yus Risal, S.Si., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Botani
Farmasi yang senantiasa membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas
makalah ini.

Penulis tentunya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan


nikmat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami
mampu menyelesaikan pembuatan makalah ini yang berjudul “Ketumbar
(Coriandrum sativum L.)”

Penulis tentunya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Kolaka, 26 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................i

KATA PENGANTAR ......................................................................................ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1

I.1 Latar belakang ........................................................................................1


I.2 Maksud dan Tujuan ................................................................................1
I.2.1 Maksud ..........................................................................................1
I.2.2 Tujuan ..........................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................3

II.1 Gambaran Umum Tumbuhan Ketumbar (Coriandrum sativum L.).....3


II.2 Morfologi Tumbuhan Ketumbar (Coriandrum sativum L.)..................4
II.3 Taksonomi Tumbuhan Ketumbar (Coriandrum sativum L.)................6
II.4 Nama Daerah Ketumbar ......................................................................6
II.5 Kandungan Kimia Ketumbar ...............................................................6
II.6 Khasiat Ketumbar Dalam Bidang Farmasi ..........................................8

BAB III PENUTUP ..........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1Latar belakang
Biji ketumbar (Coriandrum sativum L.) merupakan tanaman bumbu-
bumbuan yang sejak lama digunakan dan dimanfaatkan oleh manusia sebagai
obat atau untuk meningkatkan cita rasa bahan pangan.

Ketumbar (Coriandrum sativum L.) merupakan salah satu tanaman


rempah yang telah banyak dimanfaatkan sebagai penyedap dalam makanan,
parfum, dan obat tradisional. Di indonesia, biji ketumbar banyak dimanfaatkan
namun produktivitasnya sangat rendah. Bagian daunnya belum banyak
digunakan dalam bidang pangan dan hanya sebagai salad, saus, atau hiasan
sehingga perlu pemanfaatan lebih luas dan kajian lebih lanjut mengenai potensi
pada daun ketumbar sebagai bagian tanaman ketumbar yang ekonomis, mudah
didapatkan, memiliki sifat fungsional, dan belum banyak dimanfaatkan di
masyarakat.

Biji ketumbar merupakan rempah-rempah yang sering digunakan oleh


masyarakat luas. Biji ketumbar berpotensi sebagai antioksidan. Biji ketumbar
juga memiliki kandungan kimiawi yang terkandung di dalam bijinya, berupa
air, protein, lemak, serat, kanji, pentosans, gula, zat mineral dan minyak atsiri.
Minyak atsiri daun ketumbar memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai
pendukung pangan fungsional seperti permen jeli, cookies, dan jus buah.
Kandungan senyawa bioaktif minyak atsiri daun ketumbar seperti linalool
memiliki manfaat sebagai antidiabetes, antikolesterol, antikanker, dan
antimikroba sehingga minyak atsiri daun ketumbar dapat dimanfaatkan secara
luas di masyarakat.

I.2 Maksud dan Tujuan

I.2.1 Maksud

iv
Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk mencari tahu
lebih mendalam dari salah satu tumbuhan yaitu tumbuhan ketumbar
(Coriandrum sativum L.) baik dalam klasifikasinya maupun manfaat
atau khasiat yang dapat diperoleh dan dikonsumsi oleh masyarakat luas.

I.2.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah

I.2.11 Untuk mengetahui gambaran umum tumbuhan ketumbar.


I.2.12 Untuk mengetahui morfologi tumbuhan ketumbar.
I.2.13 Untuk mengetahui taksonomi tumbuhan ketumbar.
I.2.14 Untuk mengetahui nama daerah dari tumbuhan ketumbar.
I.2.15 Untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam ketumbar.
I.2.16 Untuk mengetahui khasiat ketumbar dalam bidang farmasi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

v
II.1 Gambaran Umum Tanaman

Tanaman ketumbar (Coriandrum sativum L.) diduga berasal dari sekitar


Laut Tengah dan Kaukasus. Tanaman ini dapat tumbuh sampai ketinggian
2.000meter dpl (di atas permukaan laut). Tanaman ketumbar berupa semak
semusim, dengan tinggi sekitar satu meter. Akarnya tunggang, bulat,
bercabang, dan berwarna putih. Batangnya berkayu lunak, beralur, dan
berlubang dengan percabangan dikotom berwarna hijau. Tangkainya
berukuran sekitar 5-10 cm. Daunnya majemuk, menyirip, berselundang
dengan tepi hijau keputihan. Buahnya berbentuk bulat, waktu masih muda
berwarna hijau, dan setelah tua berwarna kuning kecokelatan. Bijinya
berbentuk bulat dan berwarna kuning kecokelatan.
Tanaman ketumbar berupa semak semusim, dengan tinggi sekitar satu
meter. Akarnya tunggang, bulat, bercabang, dan berwarna putih.
Batangnya berkayu lunak, beralur, dan berlubang dengan percabangan
dikotom berwarna hijau. Tangkainya berukuran sekitar 5-10 cm. Daunnya
majemuk, menyirip, berselundang dengan tepi hijau keputihan. Buahnya
berbentuk bulat, waktu masih muda berwarna hijau, dan setelah tua berwarna
kuning kecokelatan. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna kuning kecokelatan
(Hadipoentyani dan Wahyuni, 2004; Astawan, 2009).
Tanaman ketumbar dapat dipanen setelah berumur tiga bulan. Di
Indonesia, tanaman ketumbar belum dibudidayakan secara intensif dalam
skala luas, penanaman hanya terbatas pada lahan pekarangan dengan system
tumpang sari dan jarang secara monokultur. Ketumbar dibudidayakan di
dataran tinggi seperti Boyolali, Salatiga, Temanggung, Sumatera Barat, dan
lainnya. Hingga saat ini budidaya tanaman ketumbar masih kurang jumlahnya.
Biji ketumbar yang diperjualbelikan di Indonesia, sebagian masih diimpor.
(Astawan, 2009).
Umumnya ketumbar digunakan sebagai bumbu masakan, namun selain
digunakan untuk bumbu masak, ketumbar juga mempunyai nilai medis.
Komponen aktif pada ketumbar adalah sabinene, myrcene, alfa-terpinene,
ocimene, linalool, geraniol, dekanal, desilaldehida, trantridecen, asam
petroselinat, asam oktadasenat, d-mannite, skopoletin, p-simena, kamfena,

vi
dan felandren. Komponen-komponen tersebutlah yang menyebabkan
ketumbar memiliki reputasi yang bagus sebagai komponen obat. Aktivitas
biologis didalamnya dapat efek merangsang enzim pencernaan dan
peningkatan fungsi hati.

II.2 Morfologi Tumbuhan


II.2.1 Daun
Daun berwarana hijau dengan tepian bergerigi. Daunnya majemuk,
menyirip, berbentuk payung bersusun dan tepi daun berwarna putih
dan merah muda.

II.2.2 Akar
Akarnya tunggang bulat, bercabang dan berwarna putih.

II.2.3 Batang

vii
Batang tanaman ketumbar tidak berkayu tapi beralur dan
penampangnya berlubang. Percabangan pada batang ketumbar adalah
dikotom, batang jika memar berbau wangi. Tangkainya berukuran
sekitar 5-10 cm.

II.2.4 Bunga
Bunga ketumbar majemuk berbentuk payung, tangkai bunga
berukuran sekitar 2-10 cm serta daun pembalut kecil. Mahkota bunga
berwarna merah muda atau merah pucat di, panjang bunga 3-4 mm,
sebagian bunga yang telah berbunga mekar gugur.

II.2.5 Buah dan Biji


Buah ketumbar berbentuk bulat serta berwarna hijau dan bila sudah
tua berwarna coklat muda. Panjang buah berkisar 4-5 mm, kalau
matang buahnya mudah dirontokkan. Bijinya berbentuk bulat dan
berwarna kuning kecokelatan.

II.3 Taksonomi Tanaman Ketumbar

viii
Klasifikasi tanaman ketumbar (Coriandrum sativum L.) adalah sebagai
berikut
 Kingdom : Plantae
 Sub kingdom : Trachebionta
 Divisi : Spermatophyta
 Sub divisi : Angiospermae
 Kelas : Dicotyledonae
 Sub kelas : Rosidae
 Ordo : Apiles
 Famili : Apiaceae
 Genus : Coriandrum
 Spesies : Coriandrum sativum
II.4 Nama Daerah Ketumbar
Nama ketumbar dibeberapa daerah di indonesia :
II.2.1 Sunda : Katuncar
II.2.2 Jawa/gayo : Ketumbar dan tumbar
II.2.3 Makassar dan bugis : Katumbare
II.2.4 Madura : Katombar
II.2.5 Aceh : Ketumba
II.2.6 Medan : Hatumbar
II.2.7 Padang : Katumba
II.2.8 Nusa Tenggara : Katumba
II.2.9 Batak Toba : Hatumbar
II.2.10 Minangkabau : Katumba
II.2.11 Gorontalo : Katumbali
II.2.12 Bali : Katumbah
II.2.13 Palu : Katumbara
II.5 Kandungan Kimia Ketumbar
Ketumbar mempunyai aroma yang khas, aromanya disebabkan oleh
komponen kimia yang terdapat dalam minyak atsiri. Ketumbar mempunyai
kandungan minyak atsiri berkisar antara 0,4-1,1%, minyak ketumbar
termasuk senyawa hidrokarbon beroksigen, komponen utama minyak

ix
ketumbar adalah linalool yang jumlahnya sekitar 60-70% dengan komponen
pendukung yang lainnya adalah geraniol (1,6-2,6%), geranil asetat (2-3%),
kamfor (2-4%) dan mengandung senyawa golongan hidrokarbon berjumlah
sekitar 20% (α-pinen, β-pinen, dipenten, p-simen, α-terpinen dan γ-terpinen,
terpinolen dan fellandren) (Lawrence dan Reynolds, 1988; Guenther, 1990).
Komposisi kimia minyak ketumbar dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi kimia minyak ketumbar
No Komponen Jumlah (%)
1. Hidkrokarbon terdiri dari : 20
d-α-pinen
dl-α-pinen
β-pinen
dipenten
p-simen
α-terpinen dan γ-terpinen
terpinolen dan fellandren
2. Hirdrokarbon beroksigen, terdiri dari: 60-70
d-linalool
n-desil aldehid
geraniol
l-borneol
asam asetat
asam desilat
Berdasarkan jenis unsur penyusun senyawa minyak atsiri, minyak
ketumbar termasuk golongan senyawa hidrokarbon beroksigen. Senyawa
tersebut menimbulkan aroma wangi dalam minyak atsiri, serta lebih tahan dan
stabil terhadap proses oksidasi dan resinifi kasi. Tingkat ke matangan
ketumbar akan mem-pengaruhi komposisi minyak ke tumbar, komposisi
minyak akan menentukan mutu minyak ketumbar. Pada ketumbar yang belum
masak, komponen minyaknya adalah golon gan aldehid sedangkan ketumbar
yang masak, komponen minyaknya adalah golongan alkohol monoterpen dan

x
linalool. Persenyawaan linalool, jika di oksidasi akan menghasilkan sitral atau
persenyawaan geraniol (Guenther, 1987).
II.6 Khasiat Ketumbar dalam Bidang Farmasi
II.6.1Pemanfaatan Biji Ketumbar Sebagai Salah Satu Pilihan
Pengobatan Luka
Biji ketumbar memiliki aktivitas antioksidan, antidiabetes,
hepatoprotektif, antibakteri, dan antijamur dan dan dapat digunakan
pada proses penyembuhan luka. Luka dapat berupa cedera atau
kerusakan pada jaringan hidup normal yang disebabkan karena
kecelakaan, benturan, sayatan, maupun operasi atau dampak lainnya
seperti beberapa penyakit kronis. Kandungan Flavonoid pada biji
ketumbar dapat mempercepat proses penyembuhan luka karena
memiliki aktivitas antimikroba dan astringen, yang memiliki peran
dalam penyusutan luka dan peningkatan laju epitelisasi. Biji ketumbar
juga mengandung tanin yang berkhasiat sebagai astringen yang mampu
menciutkan luka, menghentikan pendarahan dan mengurangi
peradangan, meningkatkan pembentukan fibroblas dan pembuluh darah
baru yang berfungsi sebagai transportasi pasokan makanan dan oksigen
yang dibutuhkan oleh sel-sel yang sedang dalam perbaikan sehingga
dapat mempercepat penyembuhan luka.
II.6.2 Menurunkan Kadar Kolesterol Dan Trigliserida
Ketumbar mengandung kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A,
vitamin C, asam folat, dan vitamin B3. Kandungan lemak seperti asam
linoleat, asam oleat, asam palmitat, dan asam askorbat ternyata efektif
menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Dengan turunnya kejahatan
tersebut, maka akan mengurangi risiko kejadian pembuluh darah
(aterosklerosis) yang memicu penyakit jantung dan stroke.
II.6.3 Menurunkan Tekanan Darah Dengan Cara Memperlancar Buang
Air Seni Dan Tekanan Darah
Penggunaan bersama-sama dengan seledri akan membuat efek
penurunan tekanan darah yang lebih baik. Ketumbar mengandung
beberapa mineral penting seperti kalsium, fosfor, magnesium, dan

xi
besi. Adanya kandungan kalsium tersebut menyebabkan ketumbar
dapat membantu menjaga tekanan darah dalam rentang normal.
II.6.4 Membantu Menyembuhkan Radang Sendi Dan Inflamasi Dengan
Cara Mempengaruhi Sintesis Prostaglandin Dan Leukotriene
Senyawa kimia yang dihasilkan tubuh dalam dari asam lemak dan
terlibat dalam banyak proses termasuk terjadinya inflasi. Kandungan
besi dan asam folat menjadikan herbal ini dapat berguna untuk
mencegah anemia.
II.6.5 Membantu Siklus Hormon Estrogen Secara Teratur Pada Seorang
Perempuan. 
Hal ini dapat membantu menjaga keteraturan siklus menstruasi dan
mengurangi rasa sakit yang berlebihan dan kelainan lain pada saat
menstruasi. Motede yang sering digunakan untuk tujuan ini adalah
dengan cara merebus sekitar enam biji ketumbar yang telah dihaluskan
dalam 1 gelas air, tambahkan gula dan minum selagi hangat.

xii
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Kuntaarsa, A., Achmad, Z., & Subagyo, P. (2021). EKSTRAKSI BIJI KETUMBAR
DENGAN MEMPERGUNAKAN PELARUT N-HEKSANA. JURNAL
TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA, 60-73

Hijriah, N. M., Filianty, F., & Nurhasanah, S. (2022). Potensi Minyak Atsiri Daun
Ketumbar (Coriandrum sativum L.) sebagai Pendukung Pangan
Fungsional: Kajian Literatur. Teknotan: Jurnal Industri Teknologi
Pertanian, 16(1), 43-54

Astawan. M. 2009. Sehat Dengan Hidangan Kacang Dan Biji-bijian.


Jakarta:penebar swadaya.
Rahman, C. P. (2017). PENGARUH PEMBERIAN MINYAK ATSIRI BIJI
KETUMBAR (Coriandum sativum) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida
albicans (Penelitian Secara In Vitro) (Doctoral dissertation, University of
Muhammadiyah Malang)

Handayani, P. A., & Juniarti, E. R. (2012). Ekstraksi minyak ketumbar (coriander


oil) dengan pelarut etanol dan N-heksana. Jurnal Bahan Alam
Terbarukan, 1(1)

Meilina, R., Rosdiana, E., Rezeki, S., & Faradhiba, M. (2021). PEMANFAATAN
BIJI KETUMBAR SEBAGAI SALAH SATU PILIHAN PENGOBATAN
LUKA. JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
(KESEHATAN), 3(2), 119-124

Dr. Purwanto, M. A. (2018, November 07). Ketumbar, si bulur kecil yang penuh
manfaat. Retrieved from https://kanalpengetahuan.farmasi.ugm.ac.id:
https://kanalpengetahuan.farmasi.ugm.ac.id/2018/11/07/ketumbar-si-bulir-
kecil-yang-penuh-manfaat/

xiii

Anda mungkin juga menyukai